“KERETA API”
DISUSUN OLEH:
SUNARTO
20180611014076
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa
kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di rel. Dengan demikian, kereta api hanya dapat
bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan rel yang sesuai dengan
peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api
menjadi angkutan yang tidak fleksibel karena jaringannya terbatas tapi
nyaman.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Pengertian Kereta Api
2. Jenis-jenis Kereta Api dan Karakteristiknya
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu Kereta Api
2. Mengetahui Jenis-jenis Kereta Api dan Karakteristiknya
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis kereta api ini merupakan kereta mesin pertama yang dibangun manusia,
yang sebelumnya kereta ditarik oleh tenaga kuda. Kereta uap memanfaaatkan
kemampuan air saat dipanaskan dalam ketel uap. Uap air yang termampatkan
akan menghasilkan tekanan yang luar biasa besar dan mampu menggerakan
piston, gigi-gigi mesin dan akhirnya menggerakan roda kereta.
Setelah James Watt berhasil membuat mesin uap, Beberapa insinyur berhasil
membuat prototipe kereta uap pertama di dunia seperti kereta uap buatan Richard
Trevithick, Matthew Murray dan William Hedley, Namun dari sekian banyak
ilmuan diatas, kereta uap buatan George Stephenson lah yang terbilang sukses di
pasaran.
Kereta uap terbilang sukses memangkas biaya pengiriman barang-barang kala itu
dan menjadi transportasi jarak jauh teraman. Sejak dibuat pertama kali pada
1800an, kereta uap mencapai puncak kejayaannya dengan berbagai jenis kereta
api uap nya, yakni:
Di dalam negeri sering disebut KRD atau kereta rel diesel. Jenis kereta api ini
menggunakan mesin diesel sebagai motor penggeraknya dan bahan bakar cair
seperti solar sebagai bahan bakar utamanya. Ada dua jenis kereta api ini, yakni
kereta rel diesel hidraulik (KRDH) dan kereta rel diesel elektrik (KRDE). bekas
ini diklaim memiliki tahun pembuatan lebih muda dibanding unit sebelumnya.
Karena kereta uap menggunakan kayu bakar dan batu bara sebagai bahan bakar
utamanya, yang banyak menghasilkan asap pekat, Mendekati akhir abad ke-19,
jenis kereta api ini mulai ditinggalkan, terganti oleh kereta diesel dan listrik yang
dipandang ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar.
Kereta rel listrik merupakan jenis kereta api yang bergerak dengan memanfaatkan
motor listrik sebagai mesin utamanya, dimana sumber listrik didapat langsung
dari jaringan listrik aliran atas (LAA) melalui pantograf(sebuah alat yang letaknya
diatas gerbong, bersentuhan langsung dengan kawat LAA).
Biasanya kereta rel listrik dibangun didaerah perkotaan yang padat dan tinggi
akan mobilitas penduduknya, seperti Tokyo, Amsterdam, Beijing dan kota besar
lainnya. Di Indonesia, KRL dapat ditemui dikawasan Jabodetabek.
MRT (mass rapid transit) atau di Indonesia disebut Moda Raya Terpadu,
merupakan jenis kereta api listrik yang memiliki kecepatan diatas KRL biasa,
kapasitas dan frekuensi yang tinggi serta memiliki sistem persinyalan dan kendali
serba otomatis.
Karena semuanya serba otomatis dan cepat, MRT harus memiliki jalur khusus dan
bebas dari persimpangan jalan raya aspal. Makanya, seringkali kita jumpai sebuah
sistem MRT dibuat pada jalur layang (elevated), jalur ditanah (at ground) dan
dibawah tanah (subway). Sistem kereta ini sangat cocok diterapkan dikota-kota
padat seperti Singapura, Bangkok dan Tokyo.
Indonesia sendiri memiliki MRT yang baru dirampungkan pada April lalu di
Jakarta, yakni rute bundaran HI- lebak bulus sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun
pemberhentian. Rencananya, jaringan MRT tersebut akan diperluas pada fase 2
dan 3, hingga total trek 110,8 km.
Kereta ringan merupakan salah satu sistem kereta api listrik yang beroperasi di
kawasan perkotaan, dimana beratnya sekitar 20 ton, konstruksi relnya dibangun
beriringan bersama lalu lintas lain, mobil dan bus. Terdapat dua jenis kereta
ringan:
Trem di Solo, gambar goodnewsfromindonesia.com
1. Trem, merupakan kereta ringan yang memiliki rel di dalam kota, dimana
satu set kereta terdiri dari 2-3 gerbong. Lintasan trem biasanya bersatu
dengan aspal jalan.
2. LRT (ligth rail transit), merupakan kereta ringan yang memiliki jalur
lebih khusus dibandingkan trem, terpisah dari jalan aspal, namun masih
beriringan dengan jalan perkotaan. LRT biasanya terdiri dari 2-4 gerbong.
Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah
mengalami modernisasi, misalnya otomatisasi masinis, beroperasi pada lintasan
khusus, sistem anti benturan, penggunaan lantai yang rendah sehingga
mempermudah naik turun penumpang. Indonesia sendiri mempunyai lintasan trem
di kota solo dan LRT Jabodebek.
LRT jakarta, gambar travelingyuk.com
Sebagai info, pembangunan fisik LRT untuk tahap satu sedang dibangun, yakni
rute Cawang-Harjamukti, Cawang-Jatimulya dan Cawang-Dukuh atas dengan
total lintasan 43 km. Total pengerjaan per bulan April, mencapai 62%. Sedangkan
untuk tahap dua dalam tahap Detailed Engineering Design (DED). Jika telah
rampung, Indonesia akan memiliki LRT sepanjang 130,4 km.
6. Monorel
Sebelum pembangunan MRT dan LRT terealisasi hari ini, pada tahun 2004,
Pemprov Jakarta pernah akan membangun moda monorel sejauh 21 km, namun
proyek ini terbelangkalai menyisakan tiang-tiang pancang ditengah-tengah kota.
Kereta maglev merupakan jenis kereta api yang mengambang secara magnetik.
Seperti namanya, prinsip kerja dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya
magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel,
sehingga gaya gesek dapat diminimalisir.
Karena kecilnya gaya gesek antara roda-rel, maka kereta ini mampu melaju
dengan kecepatan hampir 600 km/jam (secara eksperimen), jauh lebih cepat
dibandingkan kereta biasa. Beberapa negara yang telah berhasil mengembangkan
dan mengaplikasikan jenis kereta api ini, diantaranya Jepang dengan kereta
Shinkansen-nya dan Prancis dengan kereta TGV nya.
Salah satu temuan penting yang memungkinkan manusia sehingga bisa membuat
kereta maglev yakni superkonduktor. Superkonduktor merupakan sebuah
fenomena unik yang terjadi pada beberapa jenis logam, jika logam tersebut berada
dalam kondisi suhu sangat rendah. Ciri suatu logam berubah menjadi
superkonduktor yakni hilangnya hambatan listrik dan kemampuan sementara
menolak medan magnet luar (efek meissner).