DOSEN:
NS. Sri supami, S.Kep, S.Pd,M.Kes
DI SUSUN
1. Nanda pratiwi
2. Novi nurul f
3. Sulistiyatul milla
4. Tri indah sari
5. Ulfa lesdilah
1
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
2
II. Proses Terjadinya Masalah
A. Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri :
a. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c. Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).
3
B. Faktor Persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a. Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c. Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
4
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Rawlins, Heacock,1993)
C. Rentang Respon
Menurut Stuart tentang respon klien ditinjau dari interaksinya dengan
lingkungan sosial merupakan suatu kontinum yang terbentang antara
respon adaptif dan respon maladaptive sebagai berikut :
5
mengevaluasi diri dan mengevaluasi diri dan menentukan langkah
berikutnya
b. Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide
ide pikiran dan perasaan dalam hubungan sosial
c. Bekerja sama (mutualy)
Suau kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu
tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima, merupakan
kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain
d. Interdependen
Kondisi saling tergantung antara individu dengan orang lain dalam
membina hubungan interpersonal
2. Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma norma sosial
dan kebudayaan suatu tempat
a. Menarik diri
Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan
secra terbuka dengan orang lain, merupakan gangguan yang terjadi
apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan dengan
orang lain untuk mencari ketenangan sementara waktu
b. Ketergantungan (dependen )
Terjadi bila individu gagal mengembangkan rasa percaya diri atau
kemampuannya untuk berfungsi secara sukses sehingga tergantung
orang lain
c. Curiga
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain
d. Manipulasi
Seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu,
hubungan terpusat pada masalah pengendalian dan berorientasi
pada diri sendiri atau pada tujuan bukan berorientasi pada orang
6
lain sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara
mendalam
e. Impulsif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, tidak dapat diandalkan, mempunyai penilaian yang
buruk dan cenderung memaksakan kehendak
f. Narcissisme
Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, memiliki sikap egosentris, pencemburu,
dan marah jika orang lain tidak mendukung
D. Mekanisme Koping
Menurut Stuart, 2017 individu yang mengalami respon sosial maladaptif
menggunakan berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas.
Mekanisme tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang
spesifik yaitu sebagai berikut :
1) Proyeksi merupakan keinginan yang tidak dapat ditoleransi
mencurahkan emosi kepada orang lain karena kesalahan sendiri
(Rasmun, 2004 hlm 35)
2) Isolasi merupakan perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari
lingkungan dan orang lain ( Rasmun, 2004 hlm 32 )
3) Splitting atau memisahkan merupakan kegagalan individu dalam
menginterpretasikan dirinya dalam menilai baik buruk ( Rasmun, 2001
hlm 36 )
7
III. A. Pohon Masalah
8
j) Kontak mata klien kurang.
9
V. Rencana Tindakan Keperawatan ( Terlampir )
10
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP
HARI
Do:
1. Klien tampak banyak melamun
2. Klien tampak mengurung diri
Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
Tindakan keperawtan
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan dengan klien tentang kemampuan yang dimiliki klien
3. Jelaskan tujuan kegiatan kepada klien
11
4. Berikan contoh kegiatan pada klien
5. Berikan pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negative
6. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan klien
Terminasi
Evaluasi :
1. Evaluasi klien:
a. klien mengatakan telah mengetahui tujuan kegiatan
b. Klien mengatakan telah mampu mengerjakan kegiatan
2. Evaluasi perawat:
a. klien tampak mengethaui tujuan kegiatan
b. Klien tampak mampu mengerjakan kegiatan
12
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH
Ds : S:
1. Klien mengatakan saya tidak mampu 1. Klien Mengatakan namanya siapa
2. Klien mengatakan tidak bisa 2. Klien mengatakan kemampuan yang
3. Klien mengatakan tidak tahu apa-apa dimiliki
4. Klien mengatakan perasaan malu 3. Klien mengatakan kegiatan-kegiatan
terhadap diri sendiri yang dipilih
Do : 4. Klien mengatakan mengetahui cara-
1. Klien tampak banyak melamun cara kegiatan yang dilakukan
2. Klien tampak mengurung diri O:
1. Klien mau berjabat tangan
Diagnose keperawatan: 2. Klien mampu menyebutkan kegiatan
Harga diri rendah yang dipilih
3. Klien mampu menyebutkan cara-cara
Tindakan keperawatan: kegiatan mengelap meja
1. Membina hubungan saling percaya 4. Klien mampu melakukan kegiatan
2. Mendiskusikan kemampuan yang yang di pilih
dimiliki klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada A:
klien HDR POSITIF
4. Memberi contoh cara pelaksanaan 1. Klien mampu menyebutkan alat-alat
kegiatan yang dapat dilakukan klien kegiatan
5. Memberikan pujian atas usaha yang 2. Klien mampu menilai kegiatan yang
13
dilakukan klien dimiliki
3. Klien mampu memilih kegiatan yang
RTL ( rencana tindak lanjut ): dipilih
Melakukan kegiatan menyapu dan mengepel 4. Klien mampu melakukan kegiatan
Evaluasi kegiatan harian yang dipilih
P:
1. Anjurkan melakukan kegiatan sesuai
jadwal yang sudah dibuat
2. Anjurkan masukan kegiatan ke dalam
jadwal harian
TT
(nama jelas)
14