Konas
Konas
Ind
- "
k
^i57:pjjs
2006 ^
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantlasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga revisi dan
penyiisunan kembali Kebijakan Obat Nasional(KONAS)"\e\ah dapat
diseiesaikan.
Direktur Jenderal
jfarmasian dan Mat Kesehatan
DnEKTURJENOERM.
BtNAKEFARMASUNDAN
SAMBUTAN
.MENTERI KESEHATAN Ri
KATA PENGANTAR i
I. PENDAHULUAN 5
A. Latar belakang 5
B. Tujuan 9
0. Ruang Lingkup 10
A. Perkembangan 11
B. Permasalahan 15
0. Peluang 21
D. Tantangan 23
A. Landasan Kebijakan 26
B. Strategi 27
A. Pembiayaan Obat 31
B. Ketersediaan dan Pemerataan Obat 33
F. Pengawasan Obat 43
V. PENUTUP 49
TENTANG
Ditetapkan di JAKARTA
Pada tanggal 27 Maret 2006
^KEgg^ENTERI KESEHATAN,
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
A. PERKEMBANGAN
B. PERMASALAHAN
C. PELUANG
D. TANTANGAN.
A. LANDASAN KEBIJAKAN
B. STRATEGI
A. PEMBIAYAAN OBAT
Sasaran :
C. KETERJANGKAUAN
Sasaran :
Langkah Kebijakan :
1. Peningkatan penerapan Konsep Obat Esensial dan Pro
gram Obat Generik:
a. Pemasyarakatan Konsep Obat Esensial dalam
pelayanan kesehatan balk sektor publik maupun
swasta.
Sasaran :
Sasaran :
Langkah Kebijakan :
1. Penyusunan pedoman terapi standar berdasarkan bukti
ilmiah terbaik yang di revisi secara berkala.
Sasaran :
Sasaran :
Langkah Kebijakan :
Sasaran :
Sasaran :
Langkah Kebijakan:
1. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala, pal
ing lama setiap 5 tahun.
2. Pelaksanaan dan indikator pemantauan mengikuti
pedoman WHO dan dapat bekerjasama dengan WHO
atau pihak lain untuk membandingkan hasilnya dengan
negara lain.
KESEHATAN,
Senjinar/Lokakarya Nasional :
prs. Slamet Soesilo, Apt, Prof. DR. Drs. Charles JP Siregar, Apt,
DR. Dra. Sri Suryawati, Apt. Kepala Dinas Kesehatan /Pejabat Bidang
^Kefarmasian di Dinas Kesehatan Propinsi seluruh Indonesia, Kadinkes
Kabupaten Sleman, Kadinkes Kabupaten Kolaka, Kadinkes Kabupaten
Lomljok Tengah, Kadinkes Kabupaten Cirebon, Kadinkes Kabupaten
Pasuruan, Kadinkes Kota Balikpapan, Kadinkes Kabupaten Gianjur,
Kadinkes Kota Bekasi, Kadinkes Kota Depok, Sudin Kesehatan Kota
Jakarta Selatan, Direktur Utama RS Cipto Mangun Kusumo Jakarta,
Direktur RS dr. Hasan Sadikin Bandung, Direktur RS Kanker Dharmais
Jakarta, Direktur RSUD Prof Soekarjo Jawa Tengah, Direktur RS PKU
Muhammadyah Yogyakarta, Direktur RS dr. M. Djamil Padang, Direktur
RS dr. Soetomo Surabaya , Direktur RS Adam Malik Medan, Direktur
RSUP dr. Wahidin Soediro Hoesodo Makassar, Direktur RS dr. Sardjito
Yogyakarta, Direktur RS Bethesda Yogyakarta, Fakultas Farmasi Uni-
versitas Airlangga Surabaya, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Ketua Departemen Farmasi Fakultas MlPA Universitas
Indonesia Depok, Departemen Farmasi Fakultas MlPA ITB, Departemen
Farmasi Fakultas MIPAUnpad Bandung, Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila Lenteng Agung, Fakultas Farmasi Universitas Tujuh Belas
Agustus Jakarta, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DRPH (FKM -
Ul), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD (Pengelola Pusat
Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM),Direktur
JPKM - Ditjen Binkesmas Depkes Rl, Direktur Operasional PTASKES
(Persero), ISFI, IDI, PDGI, PAFI, Hisfarsi, Asosiasi Fakultas Farmasi,
Gabungan Pengusaha Farmasi, YLKI, PERDHAKI, LBH Kesehatan