Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.

1 Tahun 2020

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN HIPEREMESIS


GRAVIDARUM TINGKAT I

Berliana Irianti

STIKes Hang Tuah Pekanbaru


Jl. Mustafa Sari No. 5 Tangkerang Selatan, Pekanbaru
berlianairianti@htp.ac.id

INTISARI
Latar belakang studi kasus : Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang
berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi
ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran.
Tujuan studi kasus : Untuk mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I secara menyeluruh dan berkesinambungan menggunakan
metode SOAP.
Metode studi kasus : Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan
pendekatan Continuity of care diberikan pada ibu hamil Ny. F dari usia kehamilan 17 minggu
hingga usia kehamilan 17 minggu 3 hari. Subjeknya Ny. F Umur 35 tahun G5P3A1H3. Jenis
data primer. Cara pengumpulan data anamnesa, observasi, pemeriksaan dan dokumentasi.
Analisa data dengan membandingkan antara data yang diperoleh dengan teori yang ada.
Laporan kasus dan bahasan : Saat hamil Ny. F mengatakan mual dan muntah berupa cairan
± 10x/ hari, setelah makan dan minum, serta terasa lemas dan pusing.
Simpulan : Asuhan kebidanan dilaksanakan menggunakan pendekatan dengan
pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Asesmen, Penatalaksanaan). Diet yang dianjurkan
telah di laksanakan dengan baik sehingga dapat mengurangi Mual muntah yang berlebihan yang
dialami ibu, Setelah diberikan asuhan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum, keadaan ibu
semakin memburuk. Dengan begitu disarankan kepada keluarga untuk merujuk ibu ke fasilitas
yang memadai seperti RSUD Arifin Achmad dengan penanganan awal rujukan seperti oksigen
dan infus glukosa serta inform consent.
Saran : Diharapkan kepada penyedia layanan asuhan kebidanan yang sedang menjalankan
praktik untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kebidanan yang sudah ada,
khusunya terhadap pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
tingkat I yaitu yang dapat dilakukan berupa pemantauan kesehatan pada ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum, dan melakukan penanganan intensif pada ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum.

Kata kunci : Kehamilan, Hiperemesis Gravidarum Tingkat I

PENDAHULUAN elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan

Hiperemesis gravidarum didefinisikan kehilangan berat badan (Paau, 2008).

sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000

terkendali selama masa hamil, yang kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus

menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari


78
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

setiap 1000 wanita hamil akan menjalani perempuan hamil mengalami rasa mual dan

rawat inap. Hiperemesis gravidarum muntah, hal ini bisa menyebabkan

umumnya hilang dengan sendirinya (self- perempuan menghindari makanan tertentu

limiting), tetapi penyembuhan berjalan dan biasanya membawa resiko baginya dan

lambat. Kondisi sering terjadi diantara janin (Vicki, 2012). Diduga 50% sampai

wanita primigravida dan cenderung terjadi 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah

lagi pada kehamilan berikutnya dan kira-kira 5% dari ibu hamil

(Lowdermilk, 2009). membutuhkan penanganan untuk

Menurut Sofian (2010) bahwa penggantian cairan dan koreksi

sebagian besar ibu hamil 70 -80% ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan

mengalami morning sickness dan sebanyak muntah khas kehamilan terjadi selama

1-2% dari semua ibu hamil mengalami trimester pertama dan paling mudah

morning sickness yang ekstrim. Dari hasil disebabkan oleh peningkatan jumlah Human

penelitian dalam jurnal Aril (2012), chorionic gonadotropin (HCG). Mual juga

Hiperemesis Gravidarum terjadi di seluruh dihubungkan dengan perubahan dalam indra

dunia dengan angka kejadian yang beragam penciuman dan perasaan pada awal

mulai dari 1 - 3% dari seluruh kehamilan di kehamilan (Walsh, 2007)

indonesia, 0,3% dari seluruh kehamilan di Hiperemesis gravidarum yang

Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, merupakan komplikasi mual dan muntah

10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di pada hamil muda, bila terjadi terus menerus

Pakistan dan 1,9% di Turki, di Amerika dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak

Serikat, prevalensi hiperemesis gravidarum seimbangnya elektrolit dengan alkalosis

adalah 0,5 - 2 %. Berdasarkan hasil hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini

penelitian Depkes RI di tahun 2009 dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat

menjelaskan bahwa lebih dari 80% dan lemak habis terpakai untuk keperluan

79
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

energi karena oksidasi lemak yang tidak pengumpulan data anamnesa, observasi,

sempurna (Wiknjosastro, 2007). pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data

Asuhan kebidanan yang di berikan pada dengan membandingkan antara data yang

ibu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I diperoleh dengan teori yang ada.

yaitu, menempatkan ibu di dalam kamar


HASIL STUDI KASUS
yang tenang, penerangan yang cerah, dan
Kunjungan antenatal care pertama kali
ventilasi udara yang baik agar ibu dapat
dilakukan pada tanggal 13 Juli 2017.
beristirahat tanpa adanya gangguan,
1. Data Subjektif
dukungan dan motivasi pada ibu dengan
a. Keluhan yang dirasakan : Ibu
cara meyakinkan ibu bahwa mual dan
mengatakan hamil 3 bulan, mengeluh
kadang-kadang muntah merupakan gejala
sejak 3 hari yang lalu mengalami
fisiologi pada kehamilan muda dan akan
mual dan muntah berupa cairan ±
hilang setelah kehamilan 4 bulan, memenuhi
10x/ hari, setelah makan dan minum,
nutrisi ibu, dan memberikan terapi infus RL
serta terasa lemas dan pusing
drip ondan cetron 1 ampul 20 tpm untuk
b. Riwayat kesehatan yang lalu : tidak
menjaga keseimbangan cairan ibu (Yuli,
mempunyai riwayat penyakit
2015).
degenaratif seperti penyakit Jantung,

METODE STUDI KASUS Diabetes, Asma dan lain-lain.

Studi kasus ini menggunakan metode 2. Data Objektif

deskriptif observasional dengan pendekatan a. Keadaan umum : lemas, kesadaran

Continuity of care diberikan pada ibu hamil composmentis. Tekanan darah

Ny. F di BPM Ilauwati, Amd.Keb, SST Jl. 110/70 mmHg, Pernafasan 20 x/i,

Selamat, Kota Pekanbaru dari 13-15 Juli Nadi 80 x/i, Suhu 36,6 ˚c, sklera

2017. Subyeknya Ny. F Umur 35 tahun putih kekuningan, konjugtiva pucat,

G5P3A1. Jenis data primer. Cara mata cekung, BB sebelum hamil 67,7
80
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

kg, BB sekarang 68 kg, Tinggi saat ini ibu sedang mengalami

Badan 155 cm, HPHT 01-04-2016, hiperemesis gravidarum tingkat I

UK 17 minggu 5 hari, TP 08-07- dan meyakinkan pada ibu dan

2017. keluarga bahwa penyakit dapat

b. Pemeriksaan Palpasi : disembuhkan, ibu mengerti dan

1) Leopold I : agak cemas dengan keadannya.

Tidak dilakukan b) Menempatkan ibu di ruangan yang

2) Leopold II : nyaman, sirkulasi udara yang bagus

Tidak dilakukan dan jauh dari bau-bauan yang

3) Leopold III : menyebabkan mual dan muntah,

Tidak dilakukan ibu merasa nyaman setelah

4) Leopold IV : dipindahkan ke ruangan.

Tidak dilakukan c) Membantu bidan dalam

c. TBBJ : - memberikan ibu cairan intravena

d. Pemeriksaan laboratorium : yaitu dextrose 5% dan RL 2:1

Protein urine : (-) melalui IV, pemberian cairan RL

Hb : 10 gr%/dl dan dextrose 5% dapat mengganti

Glukosa : (-) cairan dan elitrolit yang keluar

3. Analisa melalui muntah karena RL

G5P3A1H3 usia kehamilan 17 minggu mngandung natrium laktat 3,10

dengan hiperemesis gravidarum tingkat gram, natrium klorida 6,00 gram,

I hari pertama. kalium klorida 0,30 gram, kalsium

4. Penatalaksanaan klorida 0,20 gram dan air untuk

a) Menyampaikan hasil pemeriksaan injeksi 1.000 ml, sedangkan

kepada ibu dan menjelaskan bahwa dextrose 5% mengandung glukosa

81
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

50 gram, setelah di berikan cairan menghindari makan makanan yang

intravena keadaan ibu agak berminyak.

membaik. g) Memberitahu ibu 6 tanda bahaya

d) Memberikan dukungan psikologis pada kehamilan yaitu : perdarahan

pada ibu dengan melibatkan suami lewat jalan lahir, sakit kepala

dan keluarga untuk dapat menetap, gangguan penglihatan,

membantu ibu dalam proses odema pada wajah dan tangan,

penyembuhan dengan memberikan pergerakan janin berkurang, nyeri

pengertian bahwa mual dan muntah perut hebat, apabila ibu mengalami

adalah suatu hal yang wajar dan hal tersebut maka ibu harus segera

normal sehingga ibu tidak merasa pergi ke tenaga kesehatan terdekat,

takut dan khawatir, ibu mengerti ibu mengerti dengan apa yang di

dan tidak khawatir dengan jelaskan.

keadaannya. h) Melakukan pendokumentasian

e) Menganjurkan ibu makan sedikit SOAP.

tapi sering, ibu mau makan bubur

sedikit dan dimuntahkan kembali, PEMBAHASAN

namun ibu tetap memakan 1. Data Subjektif

buburnya. Data subjektif yang ditemukan yaitu Ibu

f) Menganjurkan ibu untuk tidak mengatakan hamil 3 bulan, mengeluh

terlebih dahulu memakan makanan sejak 3 hari yang lalu mengalami mual

yang dapat merangsang mual dan dan muntah berupa cairan ± 10x/ hari,

muntah misalnya makanan setelah makan dan minum, serta terasa

makanan yang berminyak yaitu lemas dan pusing.

gorengan, ibu mengerti dan

82
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

Hal ini sesuai dengan teori Sofian Dari data subjektif dan objektif diatas

(2012) yang menyatakan bahwa ditegakkan diagnosa berdasarkan

keluhan yang dirasakan oleh ibu dokumentasi asuhan kebidanan yaitu

merupakan gejala pada Hiperemesis G5P3A1H3 usia kehamilan 17 minggu

Gravidarum tingkat 1 seperti : Muntah dengan Hiperemesis Gravidarum

yang terus menerus, Nafsu makan Tingkat 1.

berkurang, Berat badan menurun. 4. Penatalaksanaan

2. Data Objektif Penatalaksanaan yang dilakukan

Data objektif yang ditemukan pada pada studi kasus ini sesuai dengan teori

pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu yang ada disesuaikan dengan kebutuhan

tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 pasien.

x/menit, ada nyeri epigastrium, mata Setelah diberikan asuhan dan di

cekung dan turgor kulit menurun dan observasi, ibu hamil dengan

pemeriksaan lab : Hb 10 gr%/dl, protein hiperemesis gravidarum, keadaan ibu

urine (-). Hal ini sesuai dengan teori semakin memburuk. Dengan begitu

Sofian (2012) yang menyatakan bahwa disarankan kepada keluarga untuk

keluhan yang dirasakan oleh ibu merujuk ibu ke fasilitas yang memadai

merupakan gejala pada Hiperemesis seperti RSUD Arifin Achmad dengan

Gravidarum tingkat 1 seperti : Nyeri penanganan awal rujukan seperti

epigastrum, Nadi meningkat sampai oksigen dan infus glukosa serta inform

100 kali permenit dan tekanan darah consent.

systol menurun, Mata cekung dan lidah KESIMPULAN

kering, Turgor kulit berkurang, Urin Setelah dilakukan pengkajian sampai

masih normal evaluasi kasus tidak terdapat kesenjangan

3. Analisa antara teori dan praktik di lapangan.

83
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020

SARAN DAFTAR PUSTAKA

1. Bagi Institusi / Pendidikan Cuningham, 2013. Asuhan kebidanan


patologi pada ibu hamil. Yogyakarta :
Diharapkan institusi dapat Salemba Medika

meningkatkan kualitas pendidikan bagi Dewi, 2012. Asuhan kehamilan untuk


kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
mahasiswa dengan cara memperbanyak Hutahean, 2013. Asuhan kehamilan.
Yogyakarta : Fitramaya
referensi tentang hiperemesisis
Husin, 2014. Asuhan kebidanan pada ibu
gravidarum dan penanganan hamil &bersalin. Jakarta : Erlangga

hiperemesis gravidarum yang intensif. Kusmiyati & dkk, 2010. Asuhan kehamilan,
persalinan dan nifas Ed.2. Jakarta :
2. Bagi Lahan Praktik Erlangga

Diharapkan kepada penyedia layanan Lowdermilk, 2009. Penatalaksanaan dalam


ilmu kebidanan dan bayi baru lahir.
asuhan kebidanan yang sedang Jakarta : Salemba Medika

menjalankan praktik untuk selalu Maryunani, 2010. Asuhan keperawatan


pada ibu hamil dengan hiperemesis
mempertahankan dan meningkatkan gravidarum. Jakarta : Salemba Medika

pelayanan kebidanan yang sudah ada, Paau, 2008. Asuhan keperawatan pada klien
dengan hiperemesis gravidarum.
khusunya terhadap pelayanan asuhan Jakarta : Salemba Medika

kebidanan pada ibu hamil dengan Pantikawati, 2010. Asuhan kebidanan pada
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
hiperemesis gravidarum tingkat I yaitu baru lahir. Jakarta : Erlangga

yang dapat dilakukan berupa Sofian, 2012. Sinopsis obstetri fisiologi dan
patologi jilid 2. Jakarta EGC 2011
pemantauan kesehatan pada ibu hamil
Vicki, 2012. Asuhan kebidanan patologis.
yang mengalami hiperemesis Yogyakarta : Salemba Medika

gravidarum, dan melakukan Wals, 2007. Asuhan kebidanan pada hamil


normal & patologi. Yogyakarta : Nuha
penanganan intensif pada ibu hamil Medika

yang mengalami hiperemesis Yuli, 2015. Asuhan kebidanan ibu hamil


trimester I dengan hiperemesis
gravidarum. gravidarum greed I di puskesmas
gondang seragen.

84

Anda mungkin juga menyukai