Disusun Oleh:
ANGGA PRANATA
16/395898/TK/44780
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat akademis dalam mencapai
derajat Sarjana Teknik Program Studi S1 Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil
dan Lingkungan, FT UGM
Disusun Oleh:
ANGGA PRANATA
16/395898/TK/44780
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Kerja Praktik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini dengan baik
dan tepat waktu.
Kegiatan Kerja Praktik ini dilakukan untuk mendapat pemahaman akan penerapan
atas materi yang sudah diajarkan selama perkuliahan. Laporan ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktik pada semester VII tahun ajaran
2019/2020 Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada dan meningkatkan pemahaman mahasiswa akan mata kuliah tersebut.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian tugas dan penulisan laporan ini, yaitu:
1. Kartika Nur Rahma Putri, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Kerja
Praktik atas segala arahan dan bimbingan pengantar pelaksanaan Kerja
Praktik serta pada penyusunan laporan.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam kelancaran proses pelaksanaan maupun penyusunan
Laporan Kerja Praktik.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dapat sangat
membantu untuk penulisan-penulisan berikutnya. Semoga laporan ini dapat
mendatangkan manfaat bagi pembaca, terima kasih.
Penulis
iv
Daftar Isi
LAMPIRAN .......................................................................................................... 64
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Infrastruktur saat ini merupakan salah satu sektor yang gencar dilaksanakan
termasuk di Indonesia demi tercapainya pembangunan nasional yang merata.
Dengan banyaknya permintaan pembangunan didesak waktu yang terbatas maka
teknologi maupun metode pekerjaan yang digunakan dituntut berjalan seefektif dan
seefisien mungkin. Sebagai calon lulusan S1 Teknik Sipil, diperlukan skills yang
memadai baik dalam lapangan maupun perencanaan terkait dengan tekonologi
maupun metode pekerjaan yang berkembang tersebut.
BAB 2
ORGANISASI PROYEK
Proyek ini dikerjakan oleh PT. Inti Beton sebagai kontraktor pelaksana, Tim
Poros KMTS Building sebagai konsultan perencana, serta Katsgama sebagai
pemberi tugas.
: Gedung KMTS
Kontrak Proyek
Kontrak proyek adalah ikatan perjanjian antara pemilik proyek dengan
pelaksana proyek yang disusun berdasarkan penawaran harga dan kesepakatan
untuk membangun suatu proyek berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi,
dengan jumlah biaya dan waktu penyelesaian tertentu, yang dituangkan dalam suatu
dokumen terdiri dari ; persyaratan kontrak, spesifikasi, gambar, BQ, penawaran
harga, surat penunjukan dan surat perjanjian.
2) Biaya konstruksi sudah dapat diketahui dengan jelas setelah desain selesai
dengan lengkap.
c) Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
awal pada pelaksana, menentukan dimensi elemen struktur yang didesain, membuat
Detail Engineering Design (DED).
Dalam proyek ini, yang berperan sebagai kontraktor pelaksana adalah PT.
Inti Beton
Tugas dari masing masing bagian organisasi kontraktor tersebut sebagai berikut:
BAB 3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada laporan ini analisis sumber daya dan produktivitas yang penulis tinjau
secara spesifik yaitu pada pekerjaan ereksi pelat beton pracetak. Pekerjaan ini
dilakukan pada lantai 2 dan video pekerjaan ini dibuat pada tanggal 29 Februari
2020.
3.1.1. Kebutuhan
Kebutuhan sumber daya dalam pekerjaan ereksi pelat beton pracetak
menurut SNI 7832:2017 yaitu bahan, alat dan tenaga kerja. Bahan yaitu berupa
solar. Alat terdiri dari sewa crane dan sewa pipe support. Tenaga kerja terdiri dari
operator crane, pembantu operator crane, pekerja, tukang batu, tukang ereksi,
kepala tukang dan mandor.
KELOMPOK
AKTIVITAS
KEGIATAN
Persiapan alat
Persiapan area
Contributory Meluruskan tulangan
(C) Memecahkan sebagian slab
Memecahkan sebagian beton
Mengarahkan kait
Melepaskan kait slab dan sling
Berkoordinasi (mandor)
Mengambil alat
Definisi: Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pekerjaan
Ineffective namun tidak dilakukan dengan benar, sehingga menjadi tidak
(I) efektif.
Berkoordinasi
Definisi: Kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah ataupun
Unproductive membantu apapun pada proses produksi seperti menunggu,
(U) personal time, dll.
Menunggu
28
Hasil pengamatan time study dapat dilihat pada Tabel 3.3 sampai Tabel 3.7
29
0:00:00 0:00:30 0:00:30 C 0:00:15 Persiapan alat C 0:00:15 Persiapan area ereksi I 0:00:00 Berkoordinasi V 0:00:30 Ereksi slab
0:00:30 0:01:00 0:00:30 C 0:00:15 Meluruskan tulangan C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab
0:01:00 0:01:30 0:00:30 C 0:00:15 Meluruskan tulangan C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab
0:01:30 0:02:00 0:00:30 C 0:00:15 Persiapan alat C 0:00:15 Persiapan alat C 0:00:15 Persiapan alat V 0:00:30 Ereksi slab
0:02:00 0:02:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Mengarahkan slab beton C 0:00:15 Memecahkan sebagian beton V 0:00:30 Ereksi slab
0:02:30 0:03:00 0:00:30 I 0:00:00 Berkoordinasi C 0:00:15 Mempersiapkan area ereksi C 0:00:15 Memecahkan sebagian beton U 0:00:00 Menunggu
0:03:00 0:03:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu
0:03:30 0:04:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Mengarahkan slab beton I 0:00:00 Berkoordinasi V 0:00:30 Ereksi slab
0:04:00 0:04:30 0:00:30 V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Ereksi slab
0:04:30 0:05:00 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab
0:05:00 0:05:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Tidak bekerja
0:05:30 0:06:00 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab
0:06:00 0:06:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu
0:06:30 0:07:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Memecahkan sebagian slab U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu
0:07:00 0:07:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab C 0:00:15 Memecahkan sebagian slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:00 Menunggu
0:07:30 0:08:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu
0:08:00 0:08:30 0:00:30 I 0:00:00 Berkoordinasi I 0:00:00 Berkoordinasi I 0:00:00 Berkoordinasi U 0:00:00 Menunggu
0:08:30 0:09:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab I 0:00:00 Berkoordinasi U 0:00:00 Menunggu
0:09:00 0:09:30 0:00:30 U 0:00:00 Siklus Selesai U 0:00:00 Siklus Selesai U 0:00:00 Siklus Selesai C 0:00:15 Mengarahkan kait
TOTAL TIME 0:09:30 0:03:30 0:05:45 0:03:00 0:05:15
LUF 36.842 % LUF 60.526 % LUF 31.57895 % LUF 55.26316 %
0:00:00 0:00:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:00:30 0:01:00 0:00:30 V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton C 0:00:15 Meluruskan tulangan V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:01:00 0:01:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:01:30 0:02:00 0:00:30 I 0:00:00 Berkoordinasi U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:02:00 0:02:30 0:00:30 C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu Berkoordinasi C 0:00:15
0:02:30 0:03:00 0:00:30 C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Berkoordinasi C 0:00:15
0:03:00 0:03:30 0:00:30 C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai C 0:00:15 Mengarahkan kait Siklus selesai U 0:00:00
TOTAL TIME 0:03:30 0:01:15 0:01:00 0:01:30 0:01:45 0:02:00
LUF 35.71429 % LUF 28.5714 % LUF 42.85714 % LUF 50 % LUF 57.14286
30
0:00:00 0:00:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab Mengarahkan pekerja V 0:00:30
0:00:30 0:01:00 0:00:30 V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:01:00 0:01:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:01:30 0:02:00 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:02:00 0:02:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:02:30 0:03:00 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:30 Menyesuaikan letak slab U 0:00:00 Menunggu Berkoordinasi C 0:00:15
0:03:00 0:03:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:03:30 0:04:00 0:00:30 C 0:00:15 Meluruskan tulangan C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:04:00 0:04:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
Tidak bekerja
0:04:30 0:05:00 0:00:30 C 0:00:15 Mengambil alat U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:05:00 0:05:30 0:00:30 C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:05:30 0:06:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:06:00 0:06:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:06:30 0:07:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu Memberikan arahan V 0:00:30
0:07:00 0:07:30 0:00:30 C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:07:30 0:08:00 0:00:30 U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai C 0:00:15 Mengarahkan kait Menunggu U 0:00:00
TOTAL TIME 0:08:00 0:04:00 0:04:30 0:03:45 0:04:15
LUF 50 % LUF 56.25 % LUF 46.875 % LUF 53.125
0:00:00 0:00:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab Mengarahkan pekerja V 0:00:30
0:00:30 0:01:00 0:00:30 V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Ereksi slab Menunggu U 0:00:00
0:01:00 0:01:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab Menunggu U 0:00:00
0:01:30 0:02:00 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:02:00 0:02:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:02:30 0:03:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Memberikan arahan V 0:00:30
0:03:00 0:03:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:03:30 0:04:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:04:00 0:04:30 0:00:30 U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai C 0:00:15 Mengarahkan kait Menunggu U 0:00:00
TOTAL TIME 0:04:30 0:01:00 0:01:30 0:01:30 0:02:45 0:02:00
LUF 22.22222 % LUF 33.3333 % LUF 33.33333 % LUF 61.11111 % LUF 44.44444
31
0:00:00 0:00:30 0:00:30 V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Mengarahkan slab beton V 0:00:30 Ereksi slab Mengarahkan pekerja V 0:00:30
0:00:30 0:01:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu V 0:00:30 Ereksi slab Berkoordinasi C 0:00:15
0:01:00 0:01:30 0:00:30 V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Menyesuaikan letak slab V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:01:30 0:02:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Meluruskan tulangan C 0:00:15 Meluruskan tulangan V 0:00:30 Ereksi slab Memberikan arahan V 0:00:30
0:02:00 0:02:30 0:00:30 C 0:00:15 Meluruskan tulangan U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:02:30 0:03:00 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu U 0:00:00 Menunggu Memberikan arahan V 0:00:30
0:03:00 0:03:30 0:00:30 U 0:00:00 Menunggu C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling C 0:00:15 Melepaskan kait slab dan sling U 0:00:00 Menunggu Menunggu U 0:00:00
0:03:30 0:04:00 0:00:30 U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai U 0:00:00 Siklus selesai C 0:00:15 Mengarahkan kait Menunggu U 0:00:00
TOTAL TIME 0:04:00 0:01:15 0:01:30 0:01:30 0:02:15 0:02:15
LUF 31.25 % LUF 37.5 % LUF 37.5 % LUF 56.25 % LUF 56.25
32
𝐿𝑈𝐹
= 36,842%
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Produktivitas = ( 4.2 )
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
Produktivitas = 1 𝑗𝑎𝑚
3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 × 9,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ×
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Produktivitas
Waktu Jumlah pekerja (orang) Unit
Labor/ (unit/jam/orang pekerja)
siklus produksi
Kegiatan
(menit) (Pelat)
Tukang Operator Tukang Operator
Mandor Mandor
Ereksi Crane Ereksi Crane
Siklus 1 9,5 3 − 1 1 2,1 − 6,3
Siklus 2 3,5 3 1 1 1 5,7 17,1 17,1
Siklus 3 8 2 1 1 1 3,8 7,5 7,5
Siklus 4 4,5 3 1 1 1 4,4 13,3 13,3
Siklus 5 4 3 1 1 1 5,0 15,0 15,0
Rata-Rata 5,9 2,8 1 1 1 4,2 13,2 11,9
34
a. Produktivitas solar
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Produktivitas = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
= 20 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 1 𝑗𝑎𝑚
𝑋 9,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑋
𝑗𝑎𝑚 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Produktivitas =
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
= 1 𝑗𝑎𝑚
1 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑋 9,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑋
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Dilakukan perubahan satuan dari orang jam menjadi orang hari didapatkan
nilai produktivitas aktual di lapangan sebagai berikut.
Tabel 3.12 Indeks Pekerjaan Ereksi Pelat Beton Pracetak menurut SNI
1
Produktivitas = ( 4.3 )
koefisien
Produktivitas
Kebutuhan Aktual Lapangan SNI 7832:2017
Nilai Satuan Nilai Satuan
Bahan Solar 0,32 pelat per liter 0,15 pelat per liter
Alat Sewa crane 50,53 pelat per unit hari 14,93 pelat per unit hari
Tenaga Kerja Operator crane 94,88 pelat per orang hari 14,93 pelat per orang hari
Tukang ereksi 33,60 pelat per orang hari 7,46 pelat per orang hari
Mandor 105,92 pelat per orang hari 14,93 pelat per orang hari
Penyebab pertama adalah terletak pada luas cakupan proyek yang berbeda.
Pada SNI, luas cakupan proyek yang ditinjau lebih besar dan kompleks sementara
pada proyek aktual, cakupannya dapat dikatakan kecil. Begitupun pada ukuran pelat
yang akan dikerjakan. Pada SNI tidak dicantumkan ukuran pelat secara spesifik.
Penyebab lain yaitu pada jenis alat yang digunakan. Pada SNI, tidak
disebutkan jenis alat seperti mobile crane yang digunakan. Penggunaan jenis alat
yang berbeda akan menghasikan nilai produktivitas yang berbeda pula.
Sistem manajemen mutu terdiri atas empat tingkatan yaitu (Rory Burke,
1999):
a) Peraturan Pemerintah
Pada proyek ini digunakan metode sambungan kering. Bagian yang perlu
diperhatikan pada metode ini yaitu las dan baut. Misalnya tidak ada bagian yang
lupa dilas. Begitupun dengan baut, perlu diperhatikan dimensi baut yang sesuai
dengan spesifikasi teknis.
42
ACWP (Actual Cost Work Performed) adalah jumlah biaya aktual dari
pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dapat digunakan sebagai alat
analisis biaya dan jadwal yang didesain untuk membantu mengevaluasi
apakah proyek masih dalam batas anggaran rencana atau tidak. Biaya ini
diperoleh dari data-data bidang keuangan proyek pada masa pelaporan
(misal pada akhir bulan). Sehingga ACWP merupakan jumlah nyata/aktual
dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
pada kurun waktu tertentu.
Dengan adanya ketiga indikator yang terdiri dari ACWP, BCWP, dan BCWS,
dalam suatu perhitungan pelaksanaan suatu proyek maka peneliti dapat
menghitung berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja
pelaksanaan proyek tersebut, seperti :
Varian jadwal terpadu (SV) dipakai untuk menentukan apakah proyek yang
sedang dijalankan masih sesuai jadwal rencana atau tidak. Selisih jadwal
adalah selisih antara BCWP dan BCWS. Sedangkan varian biaya (CV)
dipakai untuk menentukan apakah proyek yang sedang dijalankan masih
dalam batas anggaran atau melebihi anggaran rencananya. Selisih biaya
adalah selisih antara BCWP dan ACWP. Angka negatif pada varian biaya
menunjukkan biaya yang diperlihatkan lebih tinggi dari yang dianggarkan
disebut overrun, angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai
dengan biaya, dan angka positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya
kurang dari anggaran disebut cost underrun.
Varian Varian
Jadwal Biaya Keterangan
( SV ) ( CV )
Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal dengan
Positif Positif
biaya lebih kecil dari anggaran
Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan
Nol Positif
biaya lebih rendah dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai angaran dan selesai lebih
Positif Nol
cepat dari jadwal
Nol Nol Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran
Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya lebih
Negatif Negatif
tinggi dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan menelan
Nol Negatif
biaya di atas anggaran
Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya sesuai
Negatif Nol
anggaran
Pekerjaan selesai lebih cepat dari rencana dengan
Positif Negatif
menelan biaya di atas anggaran
45
Apabila nilai CPI < 1, berarti proyek akan mengalami kerugian jika tidak
diambil tindakan-tindakan perbaikan. Schedule Performance Index (SPI)
digunakan untuk membandingkan bobot pekerjaan di lapangan dan dalam
perencanaan. Jika nilai SPI < 1, maka progress proyek tertinggal dibanding
rencana.
dengan,
BETC = Budget Estimate To complete (Estimasi biaya sisa pelaksanaan)
EAC = Estimate At Completion (Perkiraan biaya akhir proyek)
BAC = Budget At Completion (Rencana anggaran pelaksanaan proyek)
TAC = Time At Completion (Perkiraan waktu selesainya proyek)
SAC = Schedule At Complete (Rencana waktu pelaksanaan proyek)
Bulan Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
Progress 54,152 56,667 58,132 60,082 62,005 62,814 65,53 76,511 96,56 100
Rencana ( % )
Progress 56,145 57,045 59,257 61,395 62,198 63,356 67,141 68,401 71,807 71,807
Realisasi ( % )
ACWP (miliar) 105,712 107,407 112 115,654 117,169 119,361 126,476 129,025 135,475 135,49
BCWP (miliar) 105,777 107,473 111,64 115,668 117,181 119,362 126,493 128,867 135,284 135,284
BCWS (miliar) 102,022 106,761 109,521 113,194 116,817 118,341 123,458 144,146 181,919 188,4
CV (miliar) 0,065 0,066 0,041 0,014 0,011 0,008 0,017 -0,158 -0,191 -0,206
SV (miliar) 3,755 0,712 2,119 2,474 0,364 1,021 3,035 -15,279 -46,635 -53,115
49
Dari perhitungan ketiga indikator konsep nilai hasil pada perhitungan sebelumnya
diperolah nilai-nilai yang menggambarkan indikasi kinerja proyek. Evaluasi proyek
yang diambil adalah pada minggu pertama Februari 2017 dikarenakan pada saat itu
terjadi deviasi sebesar 28,193%. Hasil evaluasi pada minggu pertama bulan
Februari adalah sebagai berikut:
b) Parameter Waktu
Nilai SV sebesar -53,115 M. Nilai SPI sebesar 0,718. Nilai SV negatif dan
nilai SPI <1 menunjukan bahwa proyek tersebut mengalami keterlambatan.
Dari hasil analisis juga didapatkan nilai TAC sebesar 106 minggu yang berarti
estimasi selesainya proyek mengalami keterlambatan 30 minggu yang pada
awalnya direncanakan selesai 76 minggu
c) Parameter Biaya
Dari hasil analisis didapatkan nilai nilai CV sebesar -0,206 M dan nilai CPI
sebesar 0,998. Nilai CV negatif dan nilai CPI < 1 menunjukkan proyek tersebut
menghabiskan biaya lebih dari biaya yang sudah direncanakan. Dari hasil
analisis juga didapatkan nilai EAC sebesar 188,68 M. Hasil ini menunjukkan
bahwa estimasi biaya pelaksanaan proyek pada saat selesai > rencana
pelaksanaan yang direncanakan yaitu sebesar 188,4 M.
50
BAB 4
Pengertian BIM
Building Information Modelling atau disingkat dengan BIM adalah suatu
proses yang dimulai dengan menciptakan 3D model digital (bangunan secara
virtual) dan didalamnya berisi semua informasi bangunan tersebut, yang berfungsi
sebagai sarana untuk membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan
pembangunan, serta pemeliharaan bangunan tersebut beserta infrastrukturnya bagi
semua pihak yang terkait didalam proyek seperti konsultan, owner, dan kontraktor.
Dalam menerapkan BIM pada suatu proyek, semua proses mulai dari desain
konsep, 3D modeling, menganalisa bangunan, membuat gambar kerja 2D,
penjadwalan proyek, sampai dengan perhitungan RAB (rencana anggaran biaya)
semua dikerjakan secara bersamaan.
Semua informasi mengenai elemen bangunan bisa diolah dalam metode BIM,
sehingga dapat digunakan sebagai basis pengambilan keputusan menentukan kurun
waktu, siklus umur bangunan sejak konsep hingga demolisi. Dengan menerapkan
BIM dalam dunia konstruksi, para developer, konsultan maupun kontraktor akan
lebih efisien dalam pembiayaan dan waktu pelaksanaan proyek. Pada proyek yang
kompleks seperti high-rise building dimana proyek melibatkan banyak pihak maka
diperlukan adanya suatu koordinasi dan kolaborasi data.
51
d) Dengan BIM maka bangunan dapat kita analisa terlebih dahulu seperti efek
terhadap beban yang diterima, angin, cahaya, dan panas sehingga performa
bangunan sesuai dengan yang diharapkan.
52
b) BIM Level 1. Ketika sudah dapat menampilkan desain secara 3D, contoh
menggunakan SketchUp, 3ds Max.
d) BIM Level 3. Ketika sudah bekerja secara kolaborasi penuh antara disiplin
ilmu dengan satu model tunggal dan semua pihak dapat mengakses secara
online, data yang dikelola termasuk penjadwalan konstruksi dan estimasi
biaya, serta siklus proyek.
53
Berikut adalah rangkuman penggunaan BIM pada beberapa proyek di Indonesia yang diambil dari webinar yang dilaksanakan
oleh Balai Penerapan Teknologi Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR bersama BUMN.
Tabel 4.1 Rangkuman Penerapan BIM pada Beberapa Proyek di Indonesia oleh BUMN
Nama
No Nama Proyek BIM USE Level BIM Fase Konstruksi Software
Perusahaan
Proyek Pembangunan
PT. Brantas Gedung LPPNI AIRNAV conceptual design and planning, detailed GLODON cubicost, AUTODESK BIM 360,
1 3D Model, visualization, structure model sampai 3D
Abipraya Proyek Pembangunan engineering design, construction dan AUTODESK REVIT
Rusun Ujung Menteng
AUTODESK AEC Collection, ALL PLAN
PT. Adhi Proyek LRT longspan Collecting data, 3D model, Visualization, planning, scheduling & Engineering, GLODON cubicost, TRIMBLE
2 sampai 5D construction
Karya Dukuh Atas sequencing, quantity take off Tekla Structures, AUTODESK BIM 360,
LUMION, VICO, FARO, dan iBlast.
Appropriate Site Development, Energy Efficiency & Conservation, conceptual design and planning, detailed
3 PT. PP Proyek Green Building Water Conservation, Material Resource and cycle, Indoor Health sampai 6D engineering design, construction,
Quality, Building Environment Manajement operation and maintenance
Proyek Bendungan Temef AUTODESK REVIT, AUTOCAD CIVIL
PT. Waskita Nusa Tenggara Timur Collecting data, 3D model, Visualization, planning, scheduling & sampai 5D, 7D conceptual design and planning, detailed 3D, WEB GIS, INFRAWORKS, Microsoft
4
Karya Proyek Jalan Tol Kuala sequencing, quantity take off, coordination & collaboration dipersiapkan engineering design, construction Project, NAVISWORKS, AUTODESK BIM
Tanjung - Indrapura 360
Proyek RSPP Pertamina ALLPLAN ENGINEERING, AUTODESK
3D Model, schedule & cost, sharing data, adaptable
Simprug Jakarta Selatan REVIT, LUMION
PT. Wijaya conceptual design and planning, detailed SAP 2000, ContextCapture, Cyclone Leica,
5 sampai 5D
Karya Proyek Kereta Cepat 3D Model, visualization, structure model, value engineering, engineering design, construction ALLPLAN ENGINEERING, AVEVA
Jakarta-Bandung reinforcement model BOCAD, AX3000 ALLPLAN, LUMION,
cubicost
55
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan BIM yang paling banyak
digunakan yaitu terlihat pada penggunaan BIM berupa 3D modelling dan
Visualization pada fase awal perancangan (conceptual design dan planning).
Kemudian penggunaa BIM selanjutnya yang paling banyak digunakan yaitu
structural model atau pemodelan struktur untuk menganalisis kekuatan struktur
bangunan proyek. Kemudian penggunaan BIM yang selanjutnya paling banyak
digunakan yaitu schedulling and sequencing, serta quantity take off atau
penjadwalan dan perhitungan volume pekerjaan. Penggunaan BIM ini pada proyek
yang sudah mencapai dimensi 5D BIM.
Secara keseluruhan penggunaan BIM di Indonesia sudah cukup baik. Hal ini
terlihat bahwa penggunaan BIM sudah mencapai dimensi 5D, bahkan sudah ada
yang mencapai 6D dan 7D.
Pada metode BIM, dikenal istilah Common Data Environment (CDE) yaitu
satu kesatuan data tunggal yang artinya semua data-data file proyek
dijadikan satu dan dikumpulkan pada satu server. Sehingga semua pihak
mendapatkan data file proyek yang sama dan terbaru. Semua perubahan dan
pembaharuan langsung dapat dilakukan pada server ini. Selain itu, CDE ini
bersifat fleksibel artinya dapat diakses di mana saja asalkan memiliki akses
internet. Sangat memungkinkan apabila structural engineering berada di
Yogyakarta dan arsitek proyek berada di Bandung.
BAB 5
Kesimpulan
Pelaksanaan kerja praktik studi kasus dan literatur ini sangat berguna untuk
mengetahui proses pelaksanaan dari suatu perencanaan konstruksi sipil yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan, meskipun kerja praktik ini tidak dapat
dilaksanakan di lapangan dikarenakan kondisi pandemi COVID-19, proses
manajemen dan organisasi proyek, alat dan material pada suatu proyek, metode
pelaksanaan proyek, pengendalian proyek, serta perkembangan digitalisasi
konstruksi di Indonesia.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kerja Praktik studi kasus dan
literatur ini adalah sebagai berikut :
2) Tahapan pekerjaan ereksi beton pracetak yaitu dimulai dari persiapan alat,
persiapan area ereksi, pengangkatan pelat beton menggunakan mobile
crane, penyesuaian letak pelat beton dan pekerjaan penyambungan
komponen-komponen struktur.
3) Permasalahan yang timbul pada pekerjaan beton pracetak ini yaitu sulitnya
menempatkan pelat beton di area ereksi. Solusi untuk permasalahan ini yaitu
dengan meningkatkan pengalaman dan jam kerja pekerja serta dengan
memperbanyak pelatihan terkait pelaksanaan ereksi beton pracetak dalam
rangka meningkatkan keahlian atau skill pekerja
7) Di dalam suatu proyek terdapat struktur organisasi yang berisi daftar tugas
dan tanggung jawab masing-masing orang. Diantaranya berisi jabatan
seperti: Manajer Proyek, Divisi Pengadaan dan Peralatan, Divisi Komersial,
Divisi Quality Assurance, Divisi Engineering, Manajer Konstruksi, Divisi
SHE.
11) Penggunaan BIM yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu terlihat
pada penggunaan BIM berupa 3D modelling dan Visualization, structural
model dan schedulling,sequencing, serta quantity take off .
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan kerja praktek studi kasus dan literatur ini, terdapat beberapa
saran yang dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, 2014. Studi Manajemen Mutu Produk Beton Precast pada PT. Wika
Beton Lampung, Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Auzan, R., Rizky, D., Suharyanto & Kistiani, F., 2017. Pengendalian Biaya dan
Waktu Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value). Jurnal Karya
Teknik Sipil Undip, Volume 6, pp. 1-11.
Hadi, M., 2019. Building Information Modeling (BIM) untuk Masa Depan
Konstruksi. [Online] Available at:
https://www.ilmubeton.com/2019/10/BuildingInformationModelingBIM.html
[Accessed 2 October 2020].
Hanidipta, N. H., 2020. Proyek Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail
Marzuki Tahap 1 Menteng Jakarta Pusat, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Hartono, S. S., 2016. Pemilihan Tipe Kontrak pada Proyek Gudang Pabrik PT.
Dewata Industrindo Forestry - Lamongan, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Hervilance, 2018. Kontrak Design Bid Build. [Online] Available at:
https://erireza21.wordpress.com/2018/01/16/kontrak-dbb-design-bid-build/
[Accessed 30 September 2020].
Indonesia, B., 2019. Building Information Modelling (BIM), Pengertian dan
Fungsinya. [Online]
Available at: https://www.builder.id/building-information-modeling/
[Accessed 3 October 2020].
Konstruksi, Sibima., 2020, June 8. Sharing Penerapan BIM di Proyek Strategis
Nasional Jalan Tol by PT. Waskita Karya (Persero) Tbk [Video]. Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=Qe1cbDOtW3w
Konstruksi, Sibima., 2020, June 8. Sharing Session Penerapan BIM di Proyek
LRT Longspan Dukuh Atas by PT Adhi Karya [Video]. Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=92qEhliN6wI
Konstruksi, Sibima., 2020, June 8. Sharing Session Utilitas BIM di Proyek Green
Building by PT PP Persero Tbk [Video]. Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=tH0F3riCIBM
Konstruksi, Sibima., 2020, June 9. Webinar Penerapan BIM di Proyek Konstruksi
PT. Brantas Abipraya (Persero) [Video]. YouTube:
https://www.youtube.com/watch?v=nCaT_PjPVkY
63
Konstruksi, Sibima., 2020, May 20. Webinar Implementasi BIM Bersama BPTK
dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk [Video]. Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=GI8Di03XCPs
Media, C., 2016. Pengertian tentang BIM (Building Information Modelling).
[Online]
Available at: http://cad-media.blogspot.com/2016/08/pengertian-tentang-bim.html
[Accessed 2 October 2020].
Prokopenko, J., 1987. Productivity Management: A Practical Handbook. Geneva:
International Labor Office
PU, B., 2020. Metode Building Information Modelling (BIM) Permudah
Pembangunan Proyek Infrastruktur. [Online]
Available at: https://bpsdm.pu.go.id/bacaberita-metode-building-information-
modelling-bim-permudah-pembangunan-proyek-infrastruktur
[Accessed 2 October 2020].
PUPR, B., 2019. Implementasi BIM di Indonesia untuk Proyek Bangunan
Gedung. [Online]
Available at: http://bim.pu.go.id/berita/baca/42/implementasi-bim-di-indonesia-
untuk-proyek-bangunan-gedung.html
[Accessed 2 October 2020].
Putri, Kartika & Slamet, Edi & Saputri, Yolanda & Purnawan, Muhammad., 2016.
Pengamatan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Menggunakan Concrete Pump
Dengan Metoda Time Studies Beserta Peningkatan Produktivitasnya.
10.13140/RG.2.2.17358.48965.
Uajy, n.d. e-Journal UAJY. [Online]
Available at: http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf
[Accessed 30 September 2020].