KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY)

» Debit outflow spillway (Q) = 50.18 m³/det
» lebar total pelimpah (B') = 20 m
» Tinggi Ambang (W) = 1 m
» kemiringan Pelimpah Hulu = 90 °
» Elevasi puncak crest = + 65.18

A. Perhitungan Lebar Efektif Spillway

Tabel 1.1 : Harga koefisien kontraksi :
Pilar Kp
Berujung Segi empat dengan ujuhng yang du bulatkan dengan r = o.1 t 0.002
berujung bulat 0.01
berujung runcing 0
Pangkal Tembok Ka
segi empat bersudut 90 derajat ke arah aliran 0.2
bulat bersudut 90 derajat ke arah aliran dengan 0.5 He > r > 0.15 He 0.1
bulat bersudut 45 derajat ke arah aliran dengan r > 0.15 He 0

koef.kontraksi pilar (Kp) = 0 (tanpa Pilar)

koef.kontraksi pangkal bendung (abutmen bulat) Ka = 0.1
jumlah pilar = 0
Tinggi Energi (He) = 1.09 (estimasi)
1.1178
Rumus : 1.1178
Be = B- 2 (n.Kp + Ka ).He
Be = 20 - ( 2 x 0.10 x He )
Be = 20 - ( 0.2 x He )……………………………………………….(1)
A. Perhitungan Tinggi Muk Air Banjir di Atas Mercu Spillway
Debit (Q) = 50.18 m³/det
C0 = 1.3
C1 = 1
C2 = 1
Koef.Debit (Cd) = 1.3
kecepatan Grafitasi (g) = 9.81 m/det³

2 2 ³/²
Q = Cd x g x ( Be - He )
3 3

2 2 ³/²
50.18 = 1.3 x 9.81 x ( 20 - ( 0.2 x He )) He
3 3
50.18 = 2.2164 x ( 20 - ( 0.2 x He )) He ³/² ……………….(2)

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

Tabel Perhitungan " He " dengan cara coba - coba

HE BEDA He DEBIT
No
(m) (m) (m)
0 0.00 0 0.00
1 0.86 0.12 34.96
2 0.98 0.12 42.35
3 1.09 0.12 50.18
4 1.21 0.12 58.43
5 1.33 0.12 67.07
6 1.45 -0.36 76.09
7 1.09 0.12 49.89
8 1.21 0.12 58.13
9 1.33 0.12 66.76
10 1.44 0.12 75.76
11 1.56 0.12 85.12
12 1.68 0.12 94.82
13 1.80 0.12 104.84
14 1.91 0.12 115.18
15 2.03 0.12 125.83
= 1.118 m
0.118
50.18 = 2.2164 x ( 20 - ( 0.2 x 1.09 ) ) 1.09 ³/²
50.18 = 50.18 m ………….. (OK)

Jadi Lebar efektif Bendung (Be) persamaan (1)

Be = 20 - ( 0.20 x He )
Be = 20 - ( 0.20 x 1.12 )
Be = 19.77644 m 19.8 m

» Tinggi Air Diatas bendung :

Hd = He - K
Dimana :
K = tinggi kecepatan
V ²
K =
2g
Q
V =
A
Q
V =
Be x He
50.18
V =
19.78 x 1.1178
= 2.270 m/det < 4 m/det …………….OK
V ²
K =
2g
2.270 ²
=
19.62
= 0.263 m
Hd = He - K
= 1.118 - 0.2626
= 0.855 m

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

B. Saluran Pengarah

H =1,0058m
V =1,482m/dtk

w=1m

Gambar 1 : Saluran pengatur aliran dan ambang pengatur debit

» Debit outflow spillway (Q) = 50.18 m³/det

» ketinggian air diatas mercu (H) = 66.0352 - 65.18 = 0.855174 m
» Tinggi Ambang (W) = 1 m
Maka =
W > 1/5 H…………….. W > 0.20 x 0.8552 m
W > 0.171034782 m
1 > 0.1710 m ……………. OK

C. Saluran Pengatur Aliran

» Debit outflow spillway (Q) = 50.18 m³/det

» Lebar Mercu Spillway (L) = 20 m
» Tinggi air Banjir diatas Mercu bendungan (Hd) = 0.8552 m
» Total Tinggi Tekanan air di atas mercu bendung (He) = 1.12 m
» Tinggi Kecepatan aliran (K) = Hv = 0.2626 m

Hv = 0,1120 m

He = 1.12m Hd = 1,006m
V

h=1 m

Gambar 2 : sketsa saluran pengatur aliran dan ambang pengatur debit

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

- Penampang lintang sebelah hulu dapat di peroleh dengan persamaan :

r1 = 0.5 Hd
d1 = 0.175 Hd
r2 = 0.2 Hd
d2 = 0.282 Hd

Hd d2 = 0,284 m
d1=0,176 m

koordinat (X,Y) X^1.85 = 2.0 Hd^0.85Y

R2 = 0,201 m
R1 = 0,503 m

AS BENDUNGAN

Gambar 3 : koordinat penapang memanjang ambang penyadap saluran pengatur debit

d1 = 0.175 Hd r1 = 0.5 Hd
d1 = 0.175 x 0.8552 r1 = 0.5 x 0.8552
= 0.150 m = 0.428 m
d2 = 0.282 Hd r2 = 0.2 Hd
d2 = 0.282 x 0.8552 r2 = 0.2 x 0.8552
= 0.241 m = 0.171 m

~ Penampang lintang sebelah hilir dari titik tertinggi mercu pelimpah dapat di peroleh dengan
persamaan lengkung harold sebgai berikut :

X dan y = koordinat - koordinat permukaan hilir

hd = tinggi energi rencana diatas mercu
K dan n = harga parameter yang di berkan pada tabel berikut :
Tabel 2 : Harga parameter kemiringan permukaan hulu
Kemiringan permukaan hulu K n
vertikal 2 1.850
3=1 1.936 1.836
3=2 1.939 1.810
3=3 1.873 1.776
Bagian hulu mercu bervariasi sesuai dengan kemiringan permukaan hilir (KP 02 hal 48) merencanakan
permukaan mercu Ogee bagian hilir
~ kemiringan hulu vertikal kemiringan hilir 1 : 1
diketahui :
n = 1.850 m
Y =
K = 2 m
hd1 = 0.8552 m

= 2 x 0.8552 Y
𝑋^𝑛 = k . 〖𝑋𝐻𝑑〗 ^(𝑛−1) x Y0.5 x 𝑋^1.85
= 2 x 0.8552 x Y
Y = 0.5 x 〖𝐻𝑑 1
〗 ^0.85
Y = 0.5 x 〖 ^0
0.875
𝑋^1.85 .85 〗
0.875 1.751
𝑋^1.85

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

𝑋^1.85
Y = 0.5711 0.571
𝑋^1.85

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

𝑋^1.85
~ Tinggi bendung
〖 ^(1.85−1)
〖𝐻𝑑 1sebagai
jadi Batas lengkung permukaan hilir di rencanakan berikut : 〗
〗 ^0.85 𝑋^1.85
Hd1
di rencanakan kemiringan lengkung mercu hilir
𝑋^1.85
P

Tg a = 1 dimana :
hd1 W = tinggi bendung
[ ]
W hd1 = tinggi muka air ditas mercu
dietahui :
W = 1 m
hd1 = 0.8552 m

Tg a = 1
[ 0.8552 ]
1.0
Tg a = 1.169 m
sehingga :
dy 1
= 1.85
dx 2 x
1
= 1.85
2 x
1
= 1.85
2 x 0.8755
Tg a = 1.0566 dy
𝑋^(1.85−1) = Tg a
〖ℎ𝑑〗 ^ dx
[ Tg a0.85 ]
X = 𝑋^0.85
1.0566
〖ℎ𝑑〗 ^
[ 1.16940.85 ]
X = 𝑋^0.85
1.0566
X = 1.1267 𝑋^0.85
~ 1.13 m

Dengan mensubtitusi nilai absis X akan di dapat nilai orbitnya sehingga koordinat lengkung permukaan
〖 ^(1/0.
Hilir = (X,Y) 85) 〗
Y = 0.5711 〖 ^(1/0.
= 0.5711 x 85)1.1
〗
= 0.712 = 0.71
jadi Koordinatnya ( 1.127 ; 0.71 )

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

Selanjutnya perhitungan permukaan lengkung mercu bagian hilir dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 3 : Prhitungan permukaan lengkung mercu bagian hilir

𝑋^1.85
X Y 〖 ^1.85 Y'
0.00 0.00〗 0.00
0.10 0.01 -0.01
0.20 0.03 -0.03
0.30 0.06 -0.06
0.40 0.10 -0.10
0.50 0.16 -0.16
0.60 0.22 -0.22
0.70 0.30 -0.30
0.80 0.38 -0.38
0.90 0.47 -0.47
1.00 0.57 -0.57
1.10 0.68 -0.68
1.13 0.72 -0.72

GRAFIK PERMUKAAN LENGKUNG MERCU

0.00
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20
-0.10

-0.20

-0.30
SUMBU Y

-0.40

-0.50

-0.60

-0.70

-0.80
SUMBU X

BANGUNAN AIR 2
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

D. Saluran Transisi

L : 8,5 m

b₁ : 16. 80 m b₂ : 13,00 m
ø : 0,218

Gambar 4 : Skema bagian transisi saluran pengarah pada bangunan pelimpah

diketahui :
b1 = 19.8 m
b2 = b1 x tg ø = 19.8 x 0.218 = 4.311 jadi, b2 = 19.8 - 4.311 = 15.47 ~ 13.00 m
ø = 12° 30 ' = 0.218 45
s = 1 : 10

Maka ;
b1
- b2 y ∆H
y = L = S =
2 tg ø L
19.8 - 13.00 3.4 ∆H
y = L = 0.1 =
2 tg 12.5 15.3
y = 3.4 m L = 15.26 m 15.3 m ∆H = 1.5 m

gambar 5: skema penampang memanjang aliran pada saluran transisi

KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

E. Saluran Peluncur
Peralihan Mercu spillway ke saluran peluncur :
Rumus :
𝑉1=√(2𝑔[𝑧 − 𝐻𝑑/2] ) Q q
q = dan Yu =
B V1

Dimana :
Yu = kedalaman air pada bagian kaki spillway
Beef = Lebar efektif spillway = 19.78 m
Hd = 0.855 m
Maka :
V1 = √ 2x 9.81 x [ 1.1178 - 0.855174 ]
= 3.680 m//det 2
50.18
q =
19.77644
q = 2.53736264 m²/det

Maka :
2.53736264
Yu =
3.67994293 14.13
= 0.69 m
~ Perhitungan Saluran Peluncur :
Qoutflow = 50.18 m³/det
Koordinat awal saluran peluncur :
X = 14.4 x + b2
Y = 2.24 y +deltaH
Kedalaman kritis (yc) saluran peluncur :
Rumus =
Yc = √(𝑞²/𝑔)

Yc = 0.81
Bila diperoleh nilai Yu = 0.69 < 0.81
Maka Yu < Yc,berarti yang terjadi adalah aliran super kritis
Kecepatan kritis (Vc) :
q
Vc =
yc
2.537363
Vc =
0.810118
= 3.132092
~ Perhitungan Bagian terompet pada ujung hilir saluran peluncur :
Rumus :
𝐹=𝑉/√𝑔𝑌𝑐 tan⁡ø=1/3𝐹
dan
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

dimana :
ø = sudut pelebaran
F = angka froude
v = kecevatan aliran air
Yc = kedalam aliran air
g = gravitasi
maka :
𝐹=𝑉/√(𝑔.𝑌𝑐) tan⁡ø=1/3𝐹

3.132092 1
F = tan ø =
2.819087 3 x 1.111031
= 1.111031 = 0.3000
ø = 16.9529
Lebar saluran peluncur bagian Hilir (B) adalah :
Rumus :
tan⁡ø=𝑎/3𝐹 di turunkan a = 3 F x tan ø
a = 3 x 1.111031 x 0.3000217666
= 1 m
B = 13.0 + 1 + 1 = 15.0 m

ø = 16.9529
a = 1m
1

b₂ = 13,00 m B₃ = 15m

3F = 4,1245

Gambar 6 : Skema bagian berbentuk terompet pada ujung hilir saluran peluncur

~ Perhigtungan Teknis Hidrolis :

Rumus Bernoulli :

Gambar 7 : Skema penampang memanjang saluran peluncur

V
Hd
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

BANGUNAN PEREDAM ENERGI

V = Kecepatan awal loncatan (m/det.) = 13.3158 m/det.

g = percepatan gravitasi = 9.81 m2/det
B = Lebar saluran = 15.0 m
Fr = Bilangan Froude = 6.194
Y1 = de = 0.471 m
Qoutflow = 50.18 m3/dt

● Debit air per meter lebar bangunan peredam energi : Qoutflow = 50.18 = 3.345 m3/dt/m
B 15

digunakan tipe kolam olak USBR III karena :

Q > 1.85 m3/dt/m
V < 18 2
m /det
Fr > 4.5

Y₁ = 0.636 m

Y₂ = 3,898 m
V₁ = 11.677 m/dtk
V₂ = 3,027 m/dtk

gambar 12: diagram hidrolis kolam olak

RUMUS :
Y2 1 0.5
= x 1 + 8 x F2 - 1
Y1 2

Y2 1 0.5
= x 1 + 8 x 38.370 - 1
Y1 2

Y2 1
= x 17.548795456436 - 1
0.471 2

Y2
= 8.274397728
0.471

Y2 = 3.898 m

panjang kolam olak dengan metode grafik :

gambar 13: panjang loncatan hidrolis pada kolam olak datar

Y2 = D2
Dari grafik dengan nilai Fr = 6.194 maka didapatkan nilai : 3.8
L
= 3.8
D2

L
= 3.8
3.898

L = 14.8113 ≈ 14.8 m
jadi dimensi kolam olak = 14.8 m x 15 m
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

● Gigi - gigi pemecah aliran, gigi = gig benturan dan ambang ujung kolam

gambar 14: karakteristik kolam olak untuk dipakai dengan bilangan Froude diata 4,5 ;
kolam USBR tipe III (Bradeley dari peterka.1957)

● gigi - gigi pemecah aliran

- Yu = de = 0.471 m 0.23553
- jadi didapat jumlah gigi - gigi pemecah aliran adalah =
15.92164209 buah ≈ 22 buah
- jarak antara gigi - gigi = 47.106 cm 32 16
- jarak antara dinding masing - masing = 23.5528 cm = 0.23553 m
- cek jumlah jarak = 22 x 0.471 + 13 x 0.471 + 2 x 0.236
= 17 m

gambar 15: grafik penentuan gigi benturan dan ambang hilir kolam olak

● gigi - gigi pembentur aliran

DI = de = 0.471 m
B = 15 m
dari grafik gambar 15 dengan nilai Fr = 6.194 didapat = 1.5
H3
= 1.5
D1

H3
= 1.5
0.471

H3 = 0.70659 m ≈ 1.0 m

lebar gigi pembentur aliran : 0.75 x H3 = 0.750 m

jadi didapat jumlah gigi - gigi pembentur aliran adalah : 10 buah
jarak antara gigi - gigi = 75.0 cm
jarak antara dinding masing - masing = 0.675 x H3 = 0.675 m
cek jumlah jarak = 11 x 0.750 + 11 x 0.750 + 2 x 0.675
= 18 m

● kemiringan ujung hilir gigi - gigi pembentur 2:1

dari grafik (gambar 8.15) dengan nilai Fr = 6.194 = 1.3 maka :

H4
= 1.3
D1

H4
= 1.3
0.471

H4 = 0.612 m ≈ 0.8 m
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

● kedalaman loncatan hidrolis dalam kolam olakan

Dipakai rumus sebagai berikut:

d1 d12 2 x V2 x d1
d2 = - + √ +
2 4 g
atau

d1 d12 2 x V2 x d1
d2 = - + √ +
2 4 g x d1
bila

V12
F12 =
g x d1

maka
d2 1 1
= - + √ + 2 x F12
d1 2 4

atau
d2 1
= x √ 1 + 8 x F12 - 1
d1 2

didapat hasil perhitungan sebagai berikut :

hde = d1 = 0.47106 m
Fr = 6.194
d2 1 + √ 1 2
= + 2 x 6.194
0.4711 2 4

d2 = 4.369 m

● tinggi jagaan

C = 0.1 (koef. Untuk penampang saluran berbentuk persegi panjang)

d = 0.47106
b = 15.0 m

- A = d x b
= 0.47106 x 15
= 7.065854098 m2

- V Q = 50.18
= = 7.10176 m/det
A 7.06585
maka diperoleh tinggi jagaan:
Fb = C x V x d
= 0.1 x 7.10176 x 0.47106
= 0.334533333 m
atau
Fb = 0.6 + 0.037 x V x d 1/3

= 0.6 + 0.037 x 7.10176 x 0.77808

= 0.804 m dibulatkan menjadi = 0.7 m

diambil Fb = 0.80445 dibulatkan menjadi = 0.7 m

● perhitungan tinjauan terjadi scouring

Qoutflow = 50.18 m3/det

A penampang = Beff x Hd
= 19.7764 x 0.86
= 16.9123 m2

V rata-rata = Qoutflow 50.18

= = 3 mm/det
A 16.9122955
KASMA105 81 1994 13 TUGAS TERSTRUKTUR

gambar 16 : grafik untuk perencanaan ukuran batu kosong

dari grafik Dm (gambar 16 )didapatkan = 3 m

Rumus:
f = 1.76 x Dm 0.5
f = 1.76 x 3 0.5
f = 3.05

Rumus:
R = 0.47 x Q 0.3
f

= 0.47 x 50.18 0.3

3.048409

= 1.194 m

maka dalam gerusan dibawah permukaan air banjir adalah = 1.194 m = 1 m

untuk keamanan dari turbulensi dan aliran tidak stabil R = 1.19 x 1.2 = 1.4268 m
panjang lindungan dari pasangan batu kosong = 4 x R = 4 x 1.43 = 5.71 m
diambil panjang lindungan pasangan batu kosong = 6 m
RENCANA TEKNIS HIDROLIS

GAMBAR
A =58,16

B = 57,43
C = 56,69
D = 55,96
E = 55,23

El. Awal = 16.82

el titik A = 65.18
El titik B = 17.55
El titik C = 14.93
El titik D = 12.15
El titik E = 9.15

Tinjauan terhadap titik A

.- Kecepatan aliran ( V1) = 3.76
.- Luas penampang hidrolis ( A1 )
A = ( 66.298 - 65.18 ) 20
= 1.1178 * 20
= 22.356

.- Tinggi tahanan kecepatan aliran (hV1)

hV1 = Hd - He
= 0.86 - 1.12
= 0.26

.- Tinggi aliran (Hd1) = 0.86

.- Jari - jari hidrolis (R1)
A1
R1 =
2 Hd1 + b1
22.3560000000001
=
2 0.86 + 19.78
= 1.0404533329
Tinjauan Terhadap titik B
.- Tinggi energi potensial di bidang B
B = hd1 + hd2
= 0.85 + ( 65.18 - 17.55 )
= 48.48

Jika diasumsikan kecepatan aliran B

V2 = 6.65 m3/dtk maka ,

Q
hd2 =
b1 x V2
50.18
=
19.78 x 6.65
= 0.3816

A = ( 65.18 - 17.55 ) 20
= 47.63 * 20
= 952.6

A
R2 =
( 2 hd2 + b1 )
952.60
=
( 2 0.382 + 19.78 )
= 46.379

R1 + R2
Rr =
2
1.0405 + 46.379
=
2
= 23.710

V1 + V2
Vr =
2
3.68 + 7
=
2
= 5.165

2
V1 V2 h x v2
he2 = + + .4/3
2g 2g R

2 2
3.68 7 0.86 x 2
= + + 1.3
2 9.81 2 9.81 ###

= 0.1876 + 0.3389 + 0.010 2

= 0.5

dengan demikian tinggi kenaikan total

Hd2 + he 2 = 0.3816 + 0.5
= 0.9 > 48.48

hu = 0.9 - 0.012 = 0.9

V2 6.65
FR = = = 3.4372
FR = = = 3.4372
g * hd2 9.81 * 0.382
>> Tinjauan Terhadap Titik C
Tinggi energi potensial dibidang C = hd1 + he3
c = hd1 + he1
= 0.85 + 2.62
= 3.47

Diasumsikan kecepatan aliran di C v3 = 8.89

hd1 + he1 = 3.47
Q
hd3 =
b2 x V3
50.18
=
13.00 x 8.89
= 0.434
A = ( 17.55 - 14.93 ) 20
= ( 2.62 * 20 )
= 52.4

A
R2 =
( 2 hd2 + b2 )
52.40
=
( 2 0.434 + 13.00 )
= 3.778

hl = Q 2 * n
2

A 2 * R .4/3
= 50.18 2 * 0.01 2
52.4 2 * 3.78 1.33333333
= 0.3626
16158.5667
= 0.00002

he = hd1 + he1 - hd3

= 3.47 - 0.434
= 3.036

hv = he - hl
= 3.036 - 0.00002
= 3.036

Foude number pada titik C

Fr = V3
g * hd3
8.89
=
9.81 * 0.434
= 4.3075 > 3.437
>> Tinjauan Terhadap Titik D
Tinggi energi potensial dibidang D = hd1 + he3
D = hd1 + he4
= 0.85 + 2.78
= 3.63

Diasumsikan kecepatan aliran di D V3 = 9.995

hd1 + he1 = 3.63
Q
hd4 =
b2 x V4
50.18
=
13.00 x 9.995
= 0.386
A = ( 14.93 - 12.15 ) 20
= ( 2.78 * 20 )
= 55.6

A
R2 =
( 2 hd4 + b2 )
55.60
=
( 2 0.386 + 13.00 )
= 4.037

hl = Q 2 * n
2

2 .4/3
A * R
2 2
= 50.18 * 0.01
2 1.33333333
55.6 * 4.04
= 0.3626
19871.7927
= 0.0000

he = hd1 + he4 - hd4

= 3.63 - 0.39
= 3.244

hv = he - hl
= 3.244 - 0.000
= 3.244

Foude number pada titik D

Fr = V4
g * hd3
9.995
=
9.81 * 0.386
= 5.1351 > 4.307
>> Tinjauan Terhadap Titik E
Tinggi energi potensial dibidang E = hd1 + he4
D = hd1 + he1
= 0.85 + 3.00
= 3.85

Diasumsikan kecepatan aliran di E V5 = 10.76

hd1 + he1 = 3.85
Q
hd5 =
b2 x V5
50.18
=
13.00 x 10.76
= 0.359
A = ( 12.15 - 9.15 ) 20
= ( 3 * 20 )
= 60

A
R2 =
( 2 hd5 + b2 )
60.00
=
( 2 0.359 + 13.00 )
= 4.374

hl = Q 2 * n
2

2 .4/3
A * R
2 2
= 50.18 * 0.01
2 1.33333333
60 * 4.37
= 0.3626
25751.67
= 0.00001

he = hd1 + he5 - hd5

= 3.85 - 0.359
= 3.491

hv = he - hl
= 3.491 - 0.00001
= 3.491

Foude number pada titik E

Fr = V5
g * hd3
10.76
=
9.81 * 0.359
= 5.7358 > 5.135
>>>>> PEREDAM ENERGI
- Panjang kolam olakan
L = 2 * Yu * ( 1 + 8 * Fr - 1 )
= 2 * 0.62 * ( 1+ 8 * 5.72 - 1
= 8.3746

- Dimensi Kolam Olakan

Ukuran kolam olak
= 8.3746 * 8.97
= 75.12

- Diameter gigi pemancar aliran

a). Panjang blok muka pemancar > 2.y
= 2* 0.619
= 1.238 ~ 1.2
b).Tinggi gigi pemancar aliran = 2.y
= 2* 0.619
= 1.238 ~ 1.2
c). Lebar gigi pemancar aliran (w) = y
= 0.62 ~ 1
d). Kemiringan blok muka
Pemancar = 0.5 %
e). Jarak antara gigi pemancar aliran = 2.5 * w
= 2.5 * 1
= 2.5

- Lebar ujung saluran peluncur adalah 17 m

maka jumlah gigi dibuat :

- Dimensi ujung hilir kolam olak

a). Tinggi ambang ujung Hilir
= 2.5 * 0.62
= 1.5475 ~ 2

b). Lebar ambang ujung hilir ujung hilir

= 2.5
c). Kemiringan ambang ujung hilir
= 1 - 2
- maka lebar ambang hilir total = ( 2* 2) 2.5
= 10