Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KEBUTUHAN AIR IRIGASI

2.1 Teori
Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal
persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air.Tujuan
dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya
debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengambil data sekunder.Data tersebut dikompilasikan dengan metode
Penman yang dimodifikasi untuk menentukan evapotranspirasi acuan (Eto), kemudian
dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai penggunaan konsumtif
(consumtive use). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air
seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija), perkolasi
besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya. Setelah itu dengan
menggunakan rumus efisiensi tiap-tiap saluran maka kebutuhan air dapat ditentukan.
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan
jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anonim,1996).
Besarnya kebutuhan air irigasi juga bergantung kepada cara pengolahan lahan. Air irigasi di
Indonesia umumnya bersumberdari sungai, waduk, air tanah dan sistem pasang surut.Salah
satu usaha peningkatan produksi pangankhususnya padi adalah tersedianya air irigasi di
sawah-sawah sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan air yangdiperlukan pada areal irigasi
besarnya bervariasi sesuaikeadaan.
Kebutuhan air untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: penyiapan
lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah
hujan efektif. Jika besarnya kebutuhan air irigasi diketahuimaka dapat diprediksi pada waktu
tertentu, kapanketersediaan air dapat memenuhi dan tidak dapatmemenuhi kebutuhan air
irigasi sebesar yang dibutuhkan. Jika ketersediaan tidak dapat memenuhikebutuhan maka
dapat dicari solusinya bagaimana kebutuhan tersebut tetap harus dipenuhi. Kebutuhan
airirigasi secara keseluruhan perlu diketahui karena merupakan salah satu tahap penting
yang diperlukandalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi.
2.2 DATA
2.2.1. Data Curah Hujan

Tabel 2.1. Data Curah Hujan 15 Harian (mm/hari)

7
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Tahun
I II I II I II I II I II I II
2010 33 124 12 59 135 108 187 129 266 37 0 0
2011 33 132 12 59 127 108 187 121 266 37 0 0
2012 140 70 136 120 44 74 86 47 31 7 0 0
2013 67 114 83 215 124 66 146 28 0 108 86 105
2014 138 97 74 175 72 35 116 87 125 46 0 52
2015 18 123 81 25 77 141 113 85 137 0 26 0
2016 93 39 403 237 144 81 74 63 53 141 157 168
2017 143 63 27 116 182 89 179 102 80 65 38 54
2018 65 38 111 136 152 39 180 138 31 22 6 24
2019 128 60 130 131 78 101 135 154 26 100 30 16

Jul Agt Sep Okt Nov Des


Tahun
I II I II I II I II I II I II
2010 0 0 0 0 0 0 0 88 222 136 138 113
2011 0 0 0 0 0 0 0 96 222 136 146 113
2012 0 28 0 0 0 0 40 18 14 207 149 230
2013 48 83 0 0 8 0 0 92 165 306 372 156
2014 15 13 0 0 0 0 0 52 83 139 68 256
2015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 228 44
2016 35 77 40 36 131 148 128 35 155 201 117 47
2017 13 39 8 0 62 101 5 84 28 82 123 12
2018 7 7 0 0 120 37 121 155 186 188 145 117
2019 0 0 0 0 89 140 145 133 130 127 128 202

8
Tabel 2.2 Data Evapotranspirasi Potensial

Eto (mm/hari)
Bulan
1 2 3 4 5
Januari 4.22 4.51 4.83 4.19 4.06
Febuari 4.06 4.44 4.52 4.46 4.20
Maret 4.28 4.30 4.28 4.52 4.22
April 4.90 4.73 4.79 4.41 4.13
Mei 4.30 4.96 4.37 4.48 4.53
Juni 4.00 4.58 4.60 4.42 4.29
Juli 4.18 4.03 4.63 4.36 4.36
Agustus 4.89 4.26 4.90 4.47 4.07
September 5.68 5.69 5.59 5.65 5.94
Oktober 5.78 5.67 5.14 5.61 5.30
November 4.49 4.70 4.26 4.39 4.44
Desember 4.09 4.63 4.15 4.15 4.05

9
2.2.2. Data Tanah

Waktu Penggantian Lapisan Air (WLR) = 45 hari


Dimulai pada hari ke-30 setelah masa tanam.
Tabel 2.3 Hubungan Jenis Tanah dengan Perkolasi
Jenis Tanah Perkolasi (mm / hari) Soal
Liat 1,0 – 1,5
Liat berdebu 1,5 – 2,0
Lempung liat 2,0 – 2,5
Lempung liat berpasir 2,5 – 3,0 2,9
Lempung berpasir 3,0 – 5,0

2.2.3. Data Koefisien Tanaman


Tabel 2.4 Koefisien Tanaman (Kc) 15 Harian
Koefisien Tanaman
Hari ke- Kacang
Kedelai Jagung Bawang Buncis Padi
Tanah
15 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.8
30 0.75 0.59 0.51 0.51 0.64 1.1
45 1 0.75 0.65 0.69 0.85 1.32
60 0.95 1.05 0.85 0.8 0.95 1.4
75 0.82 1.02 0.95 0.95 0.88 1.35
90 0.45 0.95 0.74 - - 1.22
105 - - 0.55 - - 1.12
120 - - 0.55 - - -

2.2.4. Data Pola Tata Tanam

➢ POLA TATA TANAM I

Mulai tanam bulan September periode II

➢ POLA TATA TANAM II

Mulai tanam bulan Oktober periode I

10
2.2.5. Data Efisiensi Irigasi
Tabel 2.5 Efisiensi Irigasi

Saluran Efisiensi irigasi (%) Soal


Primer 75 – 80 80%
Sekunder 65 – 75 75%
Tersier 50 – 65 65%
Sumber : KP.01

2.2.6. Data Penyiapan Lahan

S= a). 250 mm b). 300 mm

T= a). 30 hari b). 45 hari


2.2.7. Sistem Pembagian Periode Tanaman

a) 10 harian b). 15 harian


2.2.8. Curah Hujan Efektif
Reff : Padi = ( 0,7 x Ra ) / n

Palawija = ( 0,5 x Ra ) / n
2.2.9. Debit Andalan

Debit andalan sungai (Q) = 11 m3/dt, adalah hasil perhitungan dari Q andalan di
sungai (diketahui.)

2.3 TUGAS
a. Hitunglah curah hujan efektif (Reff).
b. Hitunglah kebutuhan air tanaman untuk penggunaan konsumtif (Consumtif Use)
dengan melihat grafik koefisien tanaman (grafik terlampir).
c. Hitunglah kebutuhan bruto (l/det/ha).

11
d. Hitunglah kebutuhan netto (l/det/ha).
e. Hitunglah kebutuhan air irigasi dengan Metode KP PU (m3/det).
f. Melengkapi gambar skema jaringan irigasi dengan mencantumkan A = luas area (ha)
dan q = debit kebutuhan air disawah (l/det/ha) yaitu dari hasil perhitungan.
g. Cek Q kebutuhan dengan Q andalan (debit yang tersedia di intake).

2.4 PENYELESAIAN
2.4.1 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (PTT Tunggal)

Berikut merupakan contoh perhitungan kebutuhan air iriqasi dengan metode KP PU. Data
yang diketahui:
• Tanaman padi berumur 105 hari,
• Tanaman bawang berumur 90 hari
• Tanaman padi berumur 90 hari,
• Penanaman dinulai pada tangal 15 September
• Sistem pembagian pola tata tanam 15 harian
• Waktu penggantian lapisan air (WLR) 45 hari
• WLR dimula pada hari ke 30 Setelah masa tanam
• Jangka waktu penyiapan lahan (T) selama 45 hari
• Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan (S) 300 mm
• Jangka waktu pengistirahatan lahan (Bero) 15 hari

Perhitungan Luas Rasio


A. Rasio Luas Tanaman
Contoh rasio luas tanaman pada bulan Oktober periode II:

B. Rasio luas PL
Contoh rasio luas PL pada bulan Oktober Periode II:

C. Rasio Luas WLR


D. Contoh rasio luas WLR pada bulan November Periode I:

12
Perhitungan kebutuhan air irigasi bertujuan untuk:

1. Menggambarkan PTT sesuai dengan jenis tanaman dan waktu mulai tanam
Gambar 2.1 Pengerjaan Pola Tata Tanam
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
I II I II I II I II I II I II I

PL PADI WLR

Maret April Mei Juni Juli


II I II I II I II I II I II

JAGUNG PL PADI WLR

2. Menentukan koefisien tanaman sesuai dengan grafik periode umur Tanaman

Tabel 2.6 Nilai Koefisien Tanaman

Koefisien Tanaman
Hari ke- Kacang
Kedelai Jagung Bawang Buncis Padi
Tanah
15 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.8

30 0.75 0.59 0.51 0.51 0.64 1.1

45 1 0.75 0.65 0.69 0.85 1.32

60 0.95 1.05 0.85 0.8 0.95 1.4

75 0.82 1.02 0.95 0.95 0.88 1.35

90 0.45 0.95 0.74 - - 1.22

105 - - 0.55 - - 1.12

120 - - 0.55 - - -

Contoh Perhitungan:

13
Kc padi hari ke 45 dapat dilihat pada tabel 2,6 sehingga didapatkan nilai koefisien
tanaman padi pada hari ke 45 sebesar 1,32.

3. Rerata koefisien tanaman dihitung dengan rumus:


𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛
Contoh perhitungan rerata koefisien tanaman pada bulan Oktober periode II:
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 1,32+1,1
= = 1,21
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 2

4. ET0 terdapat pada tabel evaporasi potensial (ET0)

Tabel 2.7 Nilai dari Evaporasi Potensial (ET0)


ETo (mm/hari)
Bulan
1 2 3 4 5
Jan 4.22 4.51 4.83 4.19 4.06
Feb 4.06 4.44 4.52 4.46 4.2
Mar 4.28 4.3 4.28 4.52 4.22
Apr 4.9 4.73 4.79 4.41 4.13
Mei 4.3 4.96 4.37 4.48 4.53
Jun 4 4.58 4.6 4.42 4.29
Jul 4.18 4.03 4.63 4.36 4.36
Agu 4.89 4.26 4.9 4.47 4.07
Sep 5.68 5.69 5.59 5.65 5.94
Okt 5.78 5.67 5.14 5.61 5.3
Nov 4.49 4.7 4.26 4.39 4.44
Des 4.09 4.63 4.15 4.15 4.05

5. Menghitung penggunaan air konsumtif (PAK/CU)

Contoh perhitungan PAK pada bulan Oktober periode II:

Rerata KC x Eto = 1,21 x 5,78

= 6,99mm/hr

6. Dari PTT didapatkan rasio luas tanaman

Contoh rasio luas tanaman pada bulan Oktober periode II:


12
Rasio luas tanaman I = 12
=1

14
7. Perkolasi dapat diketahui berdasarkan jenis tanah
Tabel 2.8 Nilai Perkolasi berdasarkan Jenis Tanah
Jenis Tanah Perkolasi Soal
Liat 1,0-1,5 -
Liat Berdebu 1,5-2,0 -
Lempung Liat 2,0-2,5 -
Lempung Liat Berpasir 2,5-3,0 2,9
Lempung berpasir 3,0-3,5 -

8. Penggunaan air konsumtif ditambah perkolasi, dihitung dengan rumus PAK


ditambah perkolasi x rasio luas tanaman
Contoh perhitungan pada bulan Oktober Periode :
(PAK+Perkolasi) x Rasio Luas Tanaman = (6,99 + 2,9) x 1
= 9,89 mm/hr
9. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan didapatkan dari tabel kebutuhan air untuk
penyiapan lahan dengan cara interpolasi dengan S dan T
Contoh perhitungan kebutuhan air untuk penyiapan lahan pada bulan september periode II

Tabel 2.9 Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan


T = 30 Hari T = 45 Hari
M S = 250 S = 300 S = 250 S = 300
mm mm mm mm
5.0 11.1 12.7 8.4 9.5
5.5 11.4 13.0 8.8 9.8
6.0 11.7 13.3 9.1 10.1
6.5 12.0 13.6 9.4 10.4
7.0 12.3 13.9 9.8 10.8
7.5 12.6 14.2 10.1 11.1
8.0 13.0 14.5 10.5 11.4
8.5 13.3 14.8 10.8 11.8
9.0 13.6 15.2 11.2 12.1
9.5 14.0 15.5 11.6 12.5
10.0 14.3 15.8 12.0 12.9
10.5 14.7 16.2 12.4 13.2
11.0 15.0 16.5 12.8 13.6

15
Dengan S = 300 mm dan T = 45 hari maka,

Dengan nilai M yang didapat pada bulan September ,diperoleh nilai:


M = ETo + perlokasi
M = 5,68 + 2,9
M = 8,58
8,58 → berada diantara 8,5 dan 9 Kemudian

dilakukan interpolasi:

8,58→ 11,848 mm/hr

Maka, banyaknya air yang dipersiapkan untuk pengolahan lahan sebesar


11,848 mm/hr

10. Dari PTT didapat rasio luas PL

Contoh rasio luas PL pada bulan Oktober II:

9
Rasio luas tanaman I = 12

= 0,75

16
11. PL dengan rasio luas
Contoh perhitungan PL x Rasio Luas PL pada bulan September periode II :
PL x Rasio luas PL = 11,85 x 0,75
= 8,89 mm/hr

12. Pergantian lapisan air (WLR) selama 45 hari, dimulai pada hari ke 30 penanaman
padi Contoh WLR pada bulan Oktober Periode II:
Oktober November Desember
I II I II I II

PADI WLR

13. Dari PTT didapat rasio luas WLR

Contoh rasio luas WLR pada bulan November Periode II:

12
Rasio luas tanaman I = 12
=1

14. WLR dengan rasio luas

Contoh perhitungan WLR dengan rasio luas WLR pada bulan November Periode II:

November periode II = WLR x rasio luas WLR


= 1,11 x 1
= 1,11

15. Curah hujan efektif didapat dari rumus PU


Tabel 2.10 Penentuan Curah Hujan Efektif
Reff
Bulan Periode R80
Padi Palawija
Januari I 138 6.44 4.60
II 97 4.53 3.23
Februari I 74 3.45 2.47
II 175 8.17 5.83
Maret I 80 3.73 2.67
II 35 1.63 1.17
April I 116 5.41 3.87
II 87 4.06 2.90
Mei I 125 5.83 4.17
II 46 2.15 1.53
Juni I 0 0.00 0.00
II 52 2.43 1.73
Juli I 15 0.70 0.50
17
II 13 0.61 0.43
Agustus I 0 0.00 0.00
II 0 0.00 0.00
September I 0 0.00 0.00
II 0 0.00 0.00
Oktober I 0 0.00 0.00
II 52 2.43 1.73
November I 83 3.87 2.77
II 139 6.49 4.63
Desember I 68 3.17 2.27
II 256 11.95 8.53

Contoh perhitungan pada bulan November Periode II:

Ra : 139 mm

n : 15 harian

0,7𝑥 139
Curah Hujan Efektif I (PADI) = 15
= 6,49 mm/hari

16. Kebutuhan air sawah


Contoh perhitungan pada bulan November Periode II:
Kebutuhan air tanaman + (PL x Rasio luas PL) + (WLR x Rasio luas WLR) – Reff
= 6,17 + 0 + 1,11 – 6,49
= 0,79
17. Kebutuhan air bersih di sawah (NFR)
Contoh perhitungan pada bulan November Periode II:

10000
Kebutuhan Air di Sawah NFR = Kebuthan air disawah x 24𝑥60𝑥60

10000
= 0,79 x 24𝑥60𝑥60

= 0,09 mm/hr
18. Rasio Luas Total
Contoh perhitungan pada bullan Oktober Periode II:

Rasio Luas Tanaman + Rasio Luas Penyiapan Lahan

=1+0

= 1,00

18
Tabel 1.6 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Metode PU
No Bulan Satuan Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
Periode I II I II I II I II I II I II I
1 Pola Tata Tanam
PL PADI WLR
2 Koefisien Tanaman 1.22 0.80 1.10 1.32 1.40 1.35 1.22 1.12 0.50 0.59
1.35 1.22 0.80 1.10 1.32 1.40 1.35 1.22 1.12 0.50
3 Koefisien Rerata Tanaman 1.29 1.22 0.80 0.95 1.21 1.36 1.38 1.29 1.17 1.12 0.50 0.55
4 Evaporasi Potensial (ET0) 4.89 4.89 5.68 5.68 5.78 5.78 4.49 4.49 4.09 4.09 4.22 4.22 4.06
5 Penggunaan Air Konsumtif (Consumtive Use) 6.28 5.97 4.54 5.49 6.99 6.11 6.17 5.26 4.79 4.73 2.11 2.21
6 Rasio Luas Tanaman 1.00 0.75 0.25 0.25 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.50 0.75
7 Perkolasi (P) 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90
8 (CU + Perkolasi) x Rasio Luas Tanaman 9.18 6.65 0.73 1.86 6.29 9.89 9.01 6.17 8.16 7.69 5.72 2.51 1.66
9 Penyiapan Lahan (PL) 11.27 11.85 11.85 11.91
10 Rasio Luas Penyiapan Lahan 0.25 0.75 0.75 0.25
11 Penyiapan Lahan x Rasio Luas Penyiapan Lahan 2.82 8.89 8.89 2.98
12 Penggantian Lapisan Air (WLR) 1.11 1.11 1.11 1.11 1.11 1.11 1.11
13 Rasio Luas WLR 0.75 0.25 0.25 0.75 1.00 0.75 0.25
14 Rasio Luas WLR x WLR 0.83 0.28 0.28 0.83 1.11 0.83 0.28
15 Curah Hujan Efektif 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17 11.95 6.44 1.94 2.47
16 Kebutuhan Air di Sawah 10.02 9.75 9.61 10.75 9.27 7.74 5.97 0.79 5.82 0.00 0.00 0.57 0.00
17 Kebutuhan Air di sawah NFR 1.16 1.13 1.11 1.24 1.07 0.90 0.69 0.09 0.67 0.00 0.00 0.07 0.00
18 Rasio Luas Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.50 0.75
No Bulan Satuan Maret April Mei Juni Juli
Periode II I II I II I II I II I II
1 Pola Tata Tanam
JAGUNG PL PADI WLR
2 Koefisien Tanaman 0.75 1.05 1.02 0.95 0.8 1.1 1.32 1.4 1.35
0.59 0.75 1.05 1.02 0.95 0.8 1.1 1.32 1.4
3 Koefisien Rerata Tanaman 0.67 0.9 1.035 0.985 0.95 0.8 0.95 1.21 1.36 1.375
4 Evaporasi Potensial (ET0) 4.06 4.28 4.28 4.9 4.9 4.3 4.3 4 4 4.18 4.18
5 Penggunaan Air Konsumtif (Consumtive Use) 2.7202 3.852 4.4298 4.8265 4.655 0 3.44 3.8 4.84 5.6848 5.7475
6 Rasio Luas Tanaman 1 1 1 1 0.75 0.25 0.25 0.75 1 1 1
7 Perkolasi (P) 2.9 2.9 2.9 2.9
8 (CU + Perkolasi) x Rasio Luas Tanaman 2.7202 3.852 4.4298 4.8265 3.49125 0 1.585 5.025 7.74 8.5848 5.7475
9 Penyiapan Lahan (PL) 11.28 10.92 10.92 10.72
10 Rasio Luas Penyiapan Lahan 0.25 0.75 0.75 0.25
11 Penyiapan Lahan x Rasio Luas Penyiapan Lahan 2.82 8.19 8.19 2.68
12 Penggantian Lapisan Air (WLR) 1.11111 1.11111 1.11111
13 Rasio Luas WLR 0.25 0.75 1
14 Rasio Luas WLR x WLR 0.27778 0.83333 1.11111
15 Curah Hujan Efektif 5.83 2.67 1.17
19
3.87 2.9 4.17 2.15 0 2.43 0.7 0.61
16 Kebutuhan Air di Sawah 0 1.182 3.2598 0.9565 3.41125 4.02 7.625 7.705 5.58778 8.71813 6.24861
17 Kebutuhan Air di sawah NFR 0 0.13681 0.37729 0.11071 0.39482 0.46528 0.88252 0.89178 0.64673 1.00904 0.72322
18 Rasio Luas Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan :
[1] Pola tata tanam (Data)
[2] Koefisien Tanaman
[3] Rerata [2]
[4] Evaporasi Potensial
[5] [3] [4]
[6] Rasio Luas Tanaman
[7] Perkolasi
[8] [5] x [6]
[9] Penyiapan Lahan dari interpolasi
[10] Rasio Penyiapan Lahan
[11] [9] x [10]
[12] WLR
[13] Rasio Luas WLR
[14] [12] x [13]
[15] Reff
[16] [8] + [11] + [14] – [15]
[17] [16]*(10000/(24*60*60))
[18] [6] + [10]

20
2.4.2 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (PTT Rangkap)
Berikut ini adalah perhitungan kebutuhan air irigasi dengan metode KP PU
Rangkap Pola Tata Tanam II. Data yang digunakan :

Tata Tanam II. Data yang digunakan :


• Tanaman padi berumur 90 hari
• Tanaman padi berumur 105 hari
• Tanaman buncis berumur 75 hari
• Penanaman dimulai tanggal 01 bulan September
• Sistem pembagian pola tata tanam 15 hari
• Waktu penggantian air (WLR) 45 hari
• WLR dimulai pada hari ke-30 setelah masa tanam
• Jangka waktu penyiapan lahan (T) selama 30 hari
• Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan (S) 300 mm
• Jangka waktu pengistirahatan lahan (Bero) 30

Perhitungan kebutuhan air irigasi untuk

1. Menggambar PTT sesuai dengan jenis tanaman dan waktu mulai tanam
Agustus September Oktober November Desember Januari
I II I II I II I II I II I II
PL PADI WLR

PL PADI WLR PL

Februari Maret April Mei Juni Juli


I II I II I II I II I II I II
JAGUNG PL PADI WLR

PL PADI WLR BERO KACANG TANAH

Gambar 2.2 Pengerjaan Pola Tata Tanam Rangkap


2. Menentukan koefisien tanaman padi sesuai dengan grafik periode umur tanaman

Tabel 2.12 Nilai Koefisien Tanaman


Koefisien Tanaman
Hari ke- Kacang
Kedelai Jagung Bawang Buncis Padi
Tanah
15 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.8

30 0.75 0.59 0.51 0.51 0.64 1.1

45 1 0.75 0.65 0.69 0.85 1.32

60 0.95 1.05 0.85 0.8 0.95 1.4


21
75 0.82 1.02 0.95 0.95 0.88 1.35

90 0.45 0.95 0.74 - - 1.22

105 - - 0.55 - - 1.12

120 - - 0.55 - - -

Sumber : KP-01

Contoh perhitungan pada oktober II :


Kc pada hari ke 30 untuk tanaman padi : 1,1

3. Rerata koefisien tanaman:


𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 1,32+1,1
Koefisien rerata I = = 1,21
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 2
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 1,10+0,8
Koefisien rerata II = = 0,95
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 2
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 1,21+0,95
Koefesien rerata total = = 1,08
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 2

4. Nilai ET0 sudah terdapat pada Tabel Evaporasi Potensial (ET0)


Tabel 2.13 Nilai dari Evaporasi Potensial (ET0)
ETo (mm/hari)
Bulan
1 2 3 4 5
Jan 4.22 4.51 4.83 4.19 4.06
Feb 4.06 4.44 4.52 4.46 4.2
Mar 4.28 4.3 4.28 4.52 4.22
Apr 4.9 4.73 4.79 4.41 4.13
Mei 4.3 4.96 4.37 4.48 4.53
Jun 4 4.58 4.6 4.42 4.29
Jul 4.18 4.03 4.63 4.36 4.36
Agu 4.89 4.26 4.9 4.47 4.07
Sep 5.68 5.69 5.59 5.65 5.94
Okt 5.78 5.67 5.14 5.61 5.3
Nov 4.49 4.7 4.26 4.39 4.44
Des 4.09 4.63 4.15 4.15 4.05

Sumber : Data Soal Studio Irigasi, 2021


5. Menghitung penggunaan air konsumtif (PAK/CU) dengan rumus (Pada bulan Oktober
Periode II) :
PAK = Rerata KC x Eto

= 1,08 x 5,78
= 6,24 mm/hari

22
6. Dari tabel PTT didapatkan rasio luas tanaman
Contoh rasio luas tanaman pada bulan Oktober periode II
12
Rasio luas tanaman I = 12 x 0,5 = 0,5
9
Rasio luas tanaman II = 12 x 0,5 = 0,38

Rasio luas tanaman total = 0,5 + 0,38

= 0,88

7. Perkolasi dapat diketahui berdasarkan jenis tanah Tabel


Tabel 2.14 Nilai Perkolasi berdasarkan jenis tanah

Jenis Tanah Perkolasi Soal


Liat 1,0-1,5 -
Liat Berdebu 1,5-2,0 -
Lempung Liat 2,0-2,5 -
Lempung Liat Berpasir 2,5-3,0 2,9
Lempung berpasir 3,0-3,5 -

23
8. Penggunaan air konsumtif ditambah perkolasi, hitung dengan rumus (bulan Oktober
periode II)
PTT I = (PAK+Perkolasi) x Rasio Luas Tanaman
= (6,24 + 2,9) x 0,5
= 4,57mm/hari

PTT II = (PAK+Perkolasi) x Rasio Luas Tanaman


= (6,24 + 2,9) x 0,38
= 3,43 mm/hari

TOTAL = 4,57+ 3,43


= 8 mm/hari

9. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan didapat dari tabel kebutuhan air untuk penyiapan
lahan dengan cara interpolasi E0 + P dengan S dan T
Tabel 2.15 Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
M T = 30 Hari T = 45 Hari
S = 250 mm S = 300 mm S = 250 mm S = 300 mm
5.0 11.1 12.7 8.4 9.5
5.5 11.4 13.0 8.8 9.8
6.0 11.7 13.3 9.1 10.1
6.5 12.0 13.6 9.4 10.4
7.0 12.3 13.9 9.8 10.8
7.5 12.6 14.2 10.1 11.1
8.0 13.0 14.5 10.5 11.4
8.5 13.3 14.8 10.8 11.8
9.0 13.6 15.2 11.2 12.1
9.5 14.0 15.5 11.6 12.5
10.0 14.3 15.8 12.0 12.9
10.5 14.7 16.2 12.4 13.2
11.0 15.0 16.5 12.8 13.6
Sumber : Data Soal Studio Irigasi, 2021.
Dengan S = 250 mm dan T = 30 hari maka,
Dengan nilai M yang didapat pada bulan Okttober diperoleh nilai:
Dengan S = 300 mm dan T = 45 hari maka,

Dengan nilai M yang didapat pada bulan oktober ,diperoleh nilai:


M = ETo + perlokasi
M = 5,78 + 2,9
M = 8,68
8,68 → berada diantara 8,5 dan 9 Kemudian

dilakukan interpolasi:

8,58→ 11,908 mm/hr


Maka, banyaknya air yang dipersiapkan untuk pengolahan lahan sebesar
11,908 mm/hr

24
10. Dari PTT didapatkan rasio luas PL
Contoh rasio penyiapan lahan pada bulan Oktober periode II pada pola tanaman
1
rasio penyiapan lahan =8

= 0,13

11. PL dengan rasio luas PL (Pada bulan Oktober Periode II pada tanaman )
PL dengan rasio luas = PL x Rasio Luas PL
= 11,908 x 0,13
= 1,49
12. Penggantian Lapisan Air (WLR) = 45 hari, dimulai pada hari ke 30 (Pada bulan
November pada tanaman)
50
WLR I = 45
= 1,11 mm/hari

13. Dari PTT didapat rasio luas WLR (Pada bulan November periode I)
Contoh rasio luas WLR pada bulan November periode I pada tanaman
3
rasio penyiapan lahan = 12
= 0,25

14. WLR dengan rasio luas WLR (Pada bulan November Periode I pada tanaman )
November periode II = WLR x rasio luas WLR
= 1,11 x 0,25
= 0,28
15. Curah hujan efektif didapat dari rumus PU :
Tabel 2.16 Penentuan Curah Hujan Efektif

Reff
Bulan Periode R80
Padi Palawija
Januari I 138 6.44 4.60
II 97 4.53 3.23
Februari I 74 3.45 2.47
II 175 8.17 5.83
Maret I 80 3.73 2.67
II 35 1.63 1.17
April I 116 5.41 3.87
II 87 4.06 2.90
Mei I 125 5.83 4.17
II 46 2.15 1.53
Juni I 0 0.00 0.00
II 52 2.43 1.73
Juli I 15 0.70 0.50
II 13 0.61 0.43
25
Agustus I 0 0.00 0.00
II 0 0.00 0.00
September I 0 0.00 0.00
II 0 0.00 0.00
Oktober I 0 0.00 0.00
II 52 2.43 1.73
November I 83 3.87 2.77
II 139 6.49 4.63
Desember I 68 3.17 2.27
II 256 11.95 8.53
Sumber : Hasil Perhitungan, 2021.

Diketahui :
R80 = 83 mm (november Periode I)
n = 15
0,7𝑥 83
Curah Hujan Efektif I (PADI) = 15
= 3,87 mm/hari
0,7𝑥 83
Curah Hujan Efektif II (PADI) = 15
= 3,87 mm/hari

3,87 𝑥 3,87
Rerata Curah Hujan Efektif = 2
= 3,87 mm/hari

16. Kebutuhan Air Sawah


Contoh perhitungan pada bulan November periode I :
= Kebutuhan Air Tanaman + (PL x Rasio Luas PL) + (WLR x Rasio Luas WLR) – Reff
= 8,67 + 0 + 0,28 – 3,87
= 5,07
17. Kebutuhan Air Bersih di Sawah (NFR) (Bulan September periode I)
10000
Kebutuhan Air di Sawah NFR = Kebuthan air disawah x 24𝑥60𝑥60

10000
= 5,607 x
24𝑥60𝑥60

= 0,59 mm/hr

18. Rasio Luas Total

26
Contoh perhitungan pada bullan September Periode I:
Rasio Luas Tanaman + Rasio Luas Penyiapan Lahan

=1+0

= 1,000

27
Bulan Agustus September Oktober November Desember Januari
No Satuan
Periode I II I II I II I II I II I II
Pola Tata Tanam I PL PADI WLR
1
Pola Tata Tanam II PL PADI WLR
0.00 0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17 11.95 1.94
Koefisien Tanaman I
10.02 9.75 9.27 7.74 5.97 0.79 5.82 0.00 0.00
2
0.00 0.00 0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17
Koefisien Tanaman II
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17
Koefisien Rerata Tanaman I 1.16 1.13 1.24 1.07 0.90 0.69 0.09 0.67 0.00 0.00 0.07
3 Koefisien Rerata Tanaman II 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.22 3.15 5.18 4.83 3.17
Rerata Koefisien Rerata Tanaman 0.58 0.56 0.00 1.24 0.54 0.45 0.95 1.62 2.93 2.42 1.59 0.07
4 Evaporasi Potensial (ET0) 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.50
5 Penggunaan Air Konsumtif (Consumtive Use) 0.58 0.56 0.00 1.24 0.54 0.45 0.95 1.62 2.93 2.42 1.19 0.03
Rasio Luas Tanaman 1 0.50 0.38 0.13 0.13 0.38 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.38 0.25
6 Rasio Luas Tanaman 2 0.50 0.50 0.38 0.13 0.13 0.38 0.50 0.50 0.50 0.50 0.38 0.13
Total Rasio Luas Tanaman 1.00 0.88 0.50 0.25 0.50 0.88 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.38
Perkolasi (P) 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.90
7
Perkolasi (P) 2 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90
( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 1 0.29 0.21 0.00 0.16 0.20 0.22 0.48 0.81 1.46 1.21 0.45 0.73
8 ( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 2 0.29 0.28 0.00 0.16 0.43 1.26 1.93 2.26 1.46 2.66 1.53 0.37
Total ( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 0.58 0.49 0.00 0.31 0.63 1.48 2.40 3.07 2.93 3.87 1.98 1.10
9 Penyiapan Lahan ( PL ) 0.00 11.85 11.85 11.91 11.908 10.87 10.87
10 Rasio Luas Penyiapan Lahan 0.38 0.50 0.75 0.50 0.13 0.13 0.38
11 Penyiapan Lahan x Luas Rasio Penyiapan Lahan 0.00 5.92 8.89 5.95 1.49 1.36 4.08
12 Penggantian Lapisan Air (WLR) 1.11 1.11 1.11 1.11 1.11
13 Rasio Luas WLR 0.25 0.75 1.00 0.75 0.25
14 Rasio Luas WLR x WLR 0.28 0.83 1.11 0.83 0.28
Curah Hujan Efektif 1 4.06 4.28 4.28 4.90 4.90 4.30 4.30 4.00 4.00 4.18 4.18 0.00
15 Curah Hujan Efektif 2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rerata Curah Hujan Efektif 2.03 2.14 2.14 2.45 2.45 2.15 2.15 2.00 2.00 2.09 2.09 0.00
16 Kebutuhan Air di Sawah 0.58 0.49 5.92 9.20 6.58 2.97 2.68 3.90 4.04 4.70 3.62 5.18
17 Kebutuhan Air di sawah NFR 0.07 0.06 0.69 1.06 0.76 0.34 0.31 0.45 0.47 0.54 0.42 0.60
18 Rasio Luas Total 0.50 0.88 0.88 0.88 0.63 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50

28
Bulan Februari Maret April Mei Juni Juli
No Satuan
Periode I II I II I II I II I II I II
Pola Tata Tanam I JAGUNG PL PADI WLR
1
Pola Tata Tanam II PL PADI WLR BERO KACANG TANAH

2.47 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Koefisien Tanaman I
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2
0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17 11.95 0.00 0.00 0.00
Koefisien Tanaman II
0.00 0.00 2.43 3.87 6.49 3.17 11.95 0.00 0.00
Koefisien Rerata Tanaman I 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Koefisien Rerata Tanaman II 0.00 0.00 1.22 3.15 5.18 4.83 7.56 11.95 0.00 0.00 0.00
Rerata Koefisien Rerata Tanaman 0.00 0.00 0.61 1.58 2.59 2.42 7.56 5.98 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Evaporasi Potensial (ET0) 0.75 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Penggunaan Air Konsumtif (Consumtive Use) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rasio Luas Tanaman 1 0.38 0.50 0.50 0.50 0.50 0.38 0.13 0.00 0.38 0.50 0.50 0.50
6 Rasio Luas Tanaman 2 0.13 0.38 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.38 0.13 0.13 0.38 0.50
Total Rasio Luas Tanaman 0.50 0.88 1.00 1.00 1.00 0.88 0.63 0.38 0.50 0.63 0.88 1.00
Perkolasi (P) 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
7
Perkolasi (P) 2 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90 2.90
( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8 ( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 2 0.36 1.09 1.45 1.45 0.00 1.45 1.45 1.09 0.36 0.00 0.00 0.00
Total ( Consumtive Use + Perkolasi ) x Rasio Luas Tanaman 0.36 1.09 1.45 1.45 0.00 1.45 1.45 1.09 0.36 0.00 0.00 0.00
9 Penyiapan Lahan ( PL ) 10.77 10.77 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Rasio Luas Penyiapan Lahan 0.38 0.13 0.13 0.38 0.38 0.13
11 Penyiapan Lahan x Luas Rasio Penyiapan Lahan 4.04 1.35 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Penggantian Lapisan Air (WLR) 1.11 1.11 1.11 1.11 1.11
13 Rasio Luas WLR 0.25 0.75 1.00 0.75 0.25
14 Rasio Luas WLR x WLR 0.28 0.83 1.11 0.83 0.28
Curah Hujan Efektif 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
15 Curah Hujan Efektif 2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.12 0.00 0.00 0.00
Rerata Curah Hujan Efektif 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.56 0.00 0.00 0.00
16 Kebutuhan Air di Sawah 4.40 2.43 1.73 2.28 1.11 2.28 1.73 1.09 -4.76 0.00 0.00 0.00
17 Kebutuhan Air di sawah NFR 0.51 0.28 0.20 0.26 0.13 0.26 0.20 0.13 -0.55 0.00 0.00 0.00
18 Rasio Luas Total 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.63 0.88 0.75 0.25 0.13 0.38 0.50

29
Keterangan :
[1] Pola tata tanam (Data)
[2] Koefisien Tanaman
[3] ∑n[2]
[4] Evaporasi Potensial
[5] [3] [4]
[6] Rasio Luas Tanaman
[7] Perkolasi
[8] ([5]+[7]) [6]
[9] Penyiapan Lahan
[10] Rasio Luas PL
[11] [9] [10]
[12] WLR
[13] Rasio Luas WLR
[14] [12] [13]
[15] Curah Hujan Efektif
[16] [8] [11] [13] – [15]
[17] [16]

[18] [6] [10]

30

Anda mungkin juga menyukai