Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan dan Jawaban dari Presentasi Kelompok 8

1. I Made Pande Adi Arimbawa (19 ; J/1)

2. Luh Putu Mekar Wulandari (20 ; J/1)

1. Pertanyaan 1 dari Luh Ari Wedayanti (absen 8):


 Apa akibat dari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa orde lama
dan upaya apa yang dilkukan untuk menanggulangi abkibat dari penyimpangan
tersebut?

Yang menjawab oleh I Made Pande Adi Arimbawa (absen 19)

 Penyimpangan ini jelas bukan hanya mengakibatkan tidak berjalannya sistem


yang ditetapkan dalam UUD 1945, melainkan juga telah mgengakibatkan
memburuknya keadaan politik dan keamanan serta terjadinya kemerosotan
ekonomi yang mencapai puncaknya dengan pemberontakan G-30 S-PKI. Dan
pemberontakan tersebut dapat digagalkan oleh rakyat Indonesia terutama oleh
generasi muda.
Dengan dipelopori oleh pemuda, pelajar, dan mahasiswa rakyat Indonesia
menyampaikan Tritula (Tri Tuntutan Rakyat) yang meliputi,
a. Bubarkan PKI.
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur KPI.
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Gelombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga presiden tidak mampu lagi
mengembalikannya ,maka keluarlah surat perintah 11 maret 1966 yang
memberikan kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah
dalam mengembalikan keamanan negara. Sejak peristiwa inilah sejarah
ketatanegaraan Indonesia dikuasai oleh kekuasaan Orde Baru.

2. Pertanyaan 2 dari Putu Diah Purnami Dewi (absen 2)


 Pada sistem presidensial disebutkan bahwa presiden sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan. Apakah tugas presiden sebagai kepala negara dan
pemeirntahan itu sesungguhnya sama saja atau berbeda?

Yang menjawab oleh Luh Putu Mekar Wulandari (absen 20)


 Kepala Negara adalah jabatan yang dilaksanakan secara individu maupun kolektif,
namun tetap memiliki peran sebagai ketua atau pemimpin tertinggi dari suatu
negaera.
 Kepala pemerintahaan adalah pemimpin pemerintah atau cabinet, yang mana
harus memastikan berjalannya suatu pemerintahan di suatu Negara.
Tugas Kepala Negara diatur pada UUD 1945 pasal 10, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat
4. Sedangkan tugas kepala pemerintahan diatur pada UUD 1945 pasal 4 ayat 1, pasal
5 ayat 2, pasal 17 ayat 2.
3. Pertanyaan dari Luh Putu Maylin Sukmadewi (absen 9)
Dalam Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945, sistem kabinet presidensial
berdasarkan UUD 1945 diganti dengan sistem kabinet parlementer. lalu apa
kekurangan dari Sistem Presidensial sehingga diubah ?

Yang menjawab I Made Pande Adi Arimbawa (absen 19)


 Penyusun program kerja mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
 Legislative bukan tempa kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

4. Pertanyaan dari Ni Made Sistha Cahyani (absen17)


Apa kelebihan dan kekurangan pada masa Reformasi?

Yang menjawab Luh Putu Mekar Wulandari (absen 20)


 Kelebihan masa reformasi:
a. Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD 1945
b. Menjamin stabilitas politik
c. Kebebasan berpendapat
d. terbukanya pintu informasi yang luas
e. Jumlah partai politik tidak dibatasi
 Kekurangan masa reformasi:
a. Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan public
b. Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak tertentu
c. Pendidikan politik rakyat masih rendah
d. Masih adanya diskriminasi dalam mengambil keputusan
e. Masih adanya KKN

5. Pertanyaan dari Ni Made Melinina Putri Costadena


Jelaskan secara terperinci dari sistem presidensial!

Yang menjawab Luh Putu Mekar Wulandari (absen 20)


 Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem
kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana
kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan
legislatif.

Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus


memiliki tiga unsur yaitu:
Presiden yang dipilih rakyat
Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan
yang terkait.
Presiden harus dijamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau
konstitusi.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak
dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik.
Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden
melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat
masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena
pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan
menggantikan posisinya.

6. Pertanyaan dari Ni Made Dian Sunari (absen 33)


Apa isi pernyataan dari pasal 137 UUDS 1950?

Yang menjawab I Made Pande Adi Arimbawa (absen 19)


 Untuk mengambil putusan tentang rancangan UUD baru, maka sekurang-
kurangnya 2/3 jumlah anggota konstituante harus hadir.
 Rancangan tersebut diterima jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.
 Rancangan yang telah diterima oleh konstituante, dikirimkan kepada Presiden
untuk disahkan kepada pemerintah.
 Pemerintah harus mengesahkan rancangan itu dengan segera, serta
mengumumkan UUD itu dengan keluhuran.

Anda mungkin juga menyukai