Anda di halaman 1dari 4

HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW

‫ض َوالَّ ِذى َج َع َل ُك َّل َشي ٍْئ إِ ْعتِبَارًا‬ ِ ْ‫ان َخلِ ْيفَةً فِي ْاألَر‬ َ ‫ق ْا ِإل ْن َس‬
َ َ‫ اَلَّ ِذى َخل‬،‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬
َ ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.‫ب ْال ُم ْسلِ ِمي َْن بَه َْجةً َّو ُسر ُْورًا‬
‫ك‬ ِ ‫ َو َج َع َل فِى قُلُ ْو‬.‫لِّ ْل ُمتَّقِي َْن‬
ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬.ٌ‫ْت َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َشيْئ ٍقَ ِد ْير‬
ُ ‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد يُحْ يِى َويُ ِمي‬ ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫لَه‬
َّ ِ‫و َرس ُْولُهُ الَنَب‬.
ُ‫ي بَ ْع َده‬ َ

‫ضل ْاألَ ْنبِيَا ِء َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحاِبه أَجْ َم ِعي َْن‬ ِ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َحمـ َّ ٍد َسيِّ ِد ْال ُمرْ َسلِي َْن َوأَ ْف‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
‫ق تُقَاتِه َوالَتَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنـْتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
َّ ‫ اِتَّقُ ْواهللاَ َح‬،‫فَيَاأَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن‬

َّ ‫ َوأَ َرنَا ال َح‬،ً‫ َو ِز ْدنَا ِع ْلما‬،‫ َوا ْنفَ َعنَا بِ َما َعلَّ ْمتَنَا‬،‫اللّهُ َّم َعلِّ ْمنَا َما يَ ْنفَ ُعنَا‬
،ُ‫ق َحقّا ً َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعه‬
ُ‫اطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬ ِ َ‫اط َل ب‬ِ َ‫َوأَ َرنَا الب‬

‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ َ‫فَقَ ْد ق‬:


َ ‫ال هللاُ تَ َع‬
َ ‫صـ ُّلـ وـ َـنـ َعـ لَـىـ اـلـنَّـبِـ ِّيـ ۚـ يَـاـ أَـ ُّيـ هَـاـ اـلَّـ ِذـ يـ َـنـ آـ َمـ نُـوـاـ‬
‫صـ ُّلـ وـاـ َعـ لَـ ْيـ ِهـ َـوـ َسـ لِّـ ُمـ وـاـ‬ ‫إِـ َّنـ هَّللا َـ َـوـ َمـ اَل ئِـ َكـ تَـ هُـ يُـ َـ‬
،‫ـ أَ َّما بَ ْع ُد‬.‫تَـ ْسـ لِـ يـ ًمـ اـ‬

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Alhamdulillahi robbil ‘alamin pada kesempatan ini marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, karena kita masih diberikan limpahan nikmat terutama nikmat iman dan sehat
sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini untuk melaksanakan kewajiban kita sholat jumat
berjamaah.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW
Allohumma sholli wasallim wabarik ‘alaih, kepada keluarga, para sahabat, dan pengikutnya yang setia
dan taat pada ajarannya hingga akhir zaman, Nabi yang selalu kita nantikan syafaatnya kelak pada hari
qiamat.
Selanjutnya marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT, Sebab taqwa merupakan jembatan bagi kita untuk menggapai ridha dan kemulian di sisi-
Nya, baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana firman Allah:

َّ‫أَ ْتقَا ُك ْم هَّللا ِ ِع ْن َد أَ ْك َر َم ُك ْم إِن‬


“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi-Ku ialah orang yang bertaqwa.” (QS: al-Hujurat, 14)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Saat ini kita berada pada pertengahan bulan Rabi’ul Awal 1441H, kita bersama-sama
mengetahui bahwa di bulan ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Adalah sudah menjadi tradisi
mayoritas umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi tersebut. Bagi muslim Indonesia, tradisi maulid
sudah membumi di benak kolektif masyarakat. Peringatan maulid merupakan salah satu bukti
kecintaan kita terhadap Nabi SAW. Ungkapan cinta itu diluapkan dengan ekpresi yang beraneka
ragam.
Peringatan maulid Nabi diharapkan memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter umat
Islam. Pada acara itu kita bisa mendengar berbagai macam ceramah yang menjelaskan tentang sosok
Nabi Muhammad SAW. Mungkin saja, bayangan Nabi SAW itu sudah terlupakan dalam benak kita,
lantaran kesibukan dunia. Seorang pemimpin bisa jadi sudah lupa bagaimana cara memimpin
masyarakat yang benar, sebagai umat Rasulullah mungkin banyak yang belum kita ketahui tentang
tuntunan yang diajarkan oleh beliau kepada kita, atau mungkin kita sudah lupa dengan tuntunan dan
ajaran yang beliau perintahkan, bisa jadi sebagai muslim kita sudah lupa bagaimana berakhlak mulia
sebagai mana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Momentum maulid Nabi ini sangat tepat
dijadikan sarana untuk melawan penyakit amnesia (lupa) yang tengah mewabah itu dan menambah
wawasan kita tentang perjuangan Rasulullah dalam menegakkan risalah Islam yang kini kita anut.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Ada banyak contoh yang dapat kita tiru dari diri Rasulullah SAW. Jika al-Qur`an diibaratkan
mutiara yang memantulkan beraneka ragam warna cahaya, demikian pula dengan Nabi SAW. Kita bisa
memetik hikmah apasaja yang terdapat dalam diri beliau. Terutama perihal akhlak dan budi pekertinya.
Allah SWT berfirman:

‫ان لَقَ ْد‬


َ ‫ول ِفي لَ ُك ْم َك‬
ِ ‫س‬ ْ ُ‫سنَةٌ أ‬
ُ ‫س َوةٌ هَّللا ِ َر‬ َ ‫َكثِي ًرا هَّللا َ َو َذ َك َر اآْل ِخ َر َوا ْليَ ْو َم هَّللا َ يَ ْر ُجو َك‬
َ ‫ان لِ َمنْ َح‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS:
al-Ahdzab ayat 21)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
‫عظيم خلق لعلى وأنك‬
  Dan sesungguhnya, kamu (muhammad) benar-benar berbudi perketi yang agung (QS. Al-
Qalam: 4)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam diri Nabi tertanam akhlak yang mulia.
Keelokan perangainya itu tidak hanya diakui kalangan Islam saja, non-muslim pun memuji akan
akhlaknya tersebut. Tak heran di usia belia rasul dijuluki dengan gelar al-Amin, dan kejujurannya
tersohor ke saentaro dunia. Kebaikan akhlaknya itu digambarkan Imam al-Bushiri dalam gubahan
syairnya: “Alangkah agungnya Rasul yang selalu dihiasi oleh budi pekerti yang sangat mulia itu.
Kepribadiannya selalu diselimuti kebaikan. Wajahnya selalu dihiasi oleh senyum keramahan yang
menawan. Dia lemah lembut ibarat bunga, mengundang pesona ibarat bulan purnama, luas
kedermawanannya ibarat samudera, dan sangat pasti cita-citanya ibarat perjalanan masa.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Misi utama diutusnya Nabi SAW ke permukaan bumi ini ialah untuk memperbaiki akhlak
manusia. Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul kaifa nata’amal ma’a al-Qur`an,
menyebutkan salah satu tujuan dari syari’at Islam ialah untuk menyucikan hati manusia dan
meluruskan akhlak. Dalam sebuah hadist riwayat Abu Hurairah disampaikan bahwa Nabi bersabda:
‫ق َم َكا ِر َم ألُتَ ِّم َم بُ ِع ْثتُ إِنما‬
ِ َ‫األَ ْخال‬
“Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus hanyalah untuk menyempurnakan (memperbaiki) akhlak
manusia.” (HR: al-Baihaqi)
Dengan modal akhlak yang mulia itu pula Islam menyebar dalam tempo yang sangat singkat di
Jazirah Arab. Praktik kehidupan Nabi, baik di Mekah ataupun Madinah, memberi gambaran kepada
kita bahwa peranan akhlak dalam kehidupan ini sangatlah penting. Penerimaan masyarakat terhadap
kebenaran yang disampaikan sangat berkaitan dengan moral si penuturnya. Kebenaran akan meresap
cepat ke dalam hati sabubari apabila disampaikan dengan cara-cara yang santun seperti yang
dicontohkan Nabi SAW.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Berbicara mengenai moral atau akhlak pada hari ini membuat kita prihatin. Bagaimana tidak,
hampir setiap hari media cetak maupun elektronik mengabarkan kepada kita perihal kemungkaran
sosial yang terjadi di negeri ini. Kemaksiatan dan kemunkaran dilakukan oleh masyarakat tanpa
merasa berdosa dan bersalah sehingga seolah-olah maksiat dan dosa tersebut adalah sesuatu yang biasa
dilakukan bukan suatu yang tabu, aneh, dan memalukan lagi.
Untuk membangun sumberdaya manusia, saat ini pemerintah kita sedang menggalakan adanya
pendidikan karakter/moral terutama di sekolah-sekolah, pencangan ini bertujuan agar generasi penerus
bangsa ini memeliki karakter yang kuat dan kokoh. Akan tetapi proses pendidikan karakter tidaklah
mudah, untuk membangun karakter atau akhlak perlu adanya tauladan dari kita semua sebagai orang
tua dan masyarakat. Kita perlu ingat bahwa nabi Muhammad dalam kurun waktu yang singkat mampu
melakukan perubahan-perubahan mendasar baik dibidang akidah, akhlak, politik, sosial dan ekonomi.
Diantara rahasia kesuksesan beliau adalah bukan hanya mengajarkan moral, tetapi beliau
mempraktekan terlebih dahulu dalam kehidupan pribadinya. Sehingga hal itu menjadi suri tauladan
yang menarik untuk diikuti olah orang-orang yang ada disekililing beliau. Hal ini lah yang perlu kita
contoh dalam membangun masyarakat kita.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Menengok kembali kepribadian Nabi SAW adalah solusi nyata untuk keluar dari jeratan
masalah ini. Rasul telah mencontohkan kepada kita bagaimana mengatur negara yang baik dan
masyarakat yang bermoral. Dalam menjalankan kekuasaan Rasulullah SAW selalu menekankan aspek
kebaikan, kejujuran, kaselahan, dan keadilan bagi semua kalangan tanpa memandang warna kulit,
suku, keyakinan, dan ras.
Selain itu, Rasulullah SAW selalu mewanti-wanti agar umatnya tidak menuruti hawa nafsunya.
Karena hawa nafsu sumber kemungkaran dan kemerosotan akhlak. Orang akan mudah terjerumus
untuk melakukan maksiat, menipu, dan melakukan kemungkaran sosial lainnya jika terlalu menuruti
nafsu rakusnya. Bahkan Rasulullah mengancam status keimanan umatnya yang tidak bisa
mengendalikan hawa nafsunya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan ‘Amr bin ‘Ash, Nabi bersabda:

‫ون َحتَّى أَ َح ُد ُك ْم يُ ْؤ ِمنُ ال‬


َ ‫بِ ِه ِجئْتُ لِ َما تَبَ ًعا َه َواهُ يَ ُك‬
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku
bawa.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Untuk membuktikan kecintaan kita kepada nabi Muhammad SAW hendaknya kita selalu
mengikuti tuntunannya yakni dengan mengamalkan sunnahnya dan menjadikan alqur’an sebagai
pedoman hidup kita. Sebagaimana Allah berfiman;

‫َرـ ِحـ يـ ٌمـ َغـ فُـوـ ٌرـ َـوـ هَّللا ُـ ُذـ نُـوـبَـ ُكـ ْمـ لَـ ُكـ ْمـ َوـ يَـ ْغـ فِـ ْـرـ هَّللا ُـ يُـ ْـحـ بِـ ْبـ ُكـ ُمـ فَـ اـتَّـبِـ ُعـ وـنِـ يـ هَّللا َـ تُـ ِحـ ُّبـ وـ َـنـ ُكـ ْنـ تُـ ْمـ إِـ ْـنـ قُـ ْلـ‬
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imron ayat 31).
Dan disabdakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa beliau
pernah bersabda; “Barang siapa mencintai sunahku maka sungguh ia mencintai aku dan barang siapa
mencintai aku maka ia akan bersamaku di surga”.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Demikianlah khutbah jum’at yang dapat khatib sampaikan, Semoga dengan adanya peringatan
maulid Nabi Muhammad dapat membawa perubahan dalam tingkah laku kita. Peringatan maulid
bukan hanya sekedar formalitas atau seremonial belaka. Lebih dari itu, peringatan maulid sebagai
sarana bagi kita untuk menambah wawasan tentang kehidupan Nabi SAW, kemudian mengamalkan
dan mengkontekstualkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua diberikan taufik dan hidayah oleh Allah SWT untuk senantiasa meneladani
dan menjalankan segala ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW, dan mendapat syafaatnya kelak di
yaumil qiyamah, aamiin ya rabbal alamin.

،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬َ َ‫ب‬
‫ أَقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي هَ َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي‬.‫ إِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬،ُ‫َوتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَه‬
‫ إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،ُ‫ت فَا ْستَ ْغفِر ُْوه‬ ِ ‫ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا‬ ِ ‫َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ْال ُم ْسلِيِ ْم َن َو ْال ُم ْسلِ َما‬

Anda mungkin juga menyukai