Anda di halaman 1dari 6

Pengertian cerpen

Cerpen adalah kisah yang diceritakan dengan pendek atau singkat tidak lebih dari 10.000 kata.
Cerita pada cerpen hanya berusat pada satu tokoh, satu kejadian, atau satu permasalahan.

Ciri ciri cerpen


1. Jalan ceritanya pendek antara 3 sampai 10 halaman, maksimal 10.000 kata.
2. Bersifat fiktif
3. Hanya memiliki satu masalah dalam cerita dan penyelesaiannya
4. Cerita tentang kehidupan sehari-hari
5. Dibaca sekali duduk (tidak memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan baca)
6. Alur cerita lurus/maju
7. Penokohan cerpen sederhana (karakter tidak dikupas mendalam)
8. Fokus cerita pada tokoh utama
9. Penggunaan pilihan kata yang sederhana
10. Terdapat pesan/amanat
11. Meninggalkan kesan bagi pembacanya

Struktur cerpen
 Orientasi
Penentuan peristiwa, menciptakangambaran visual latar, suasana perasaan, dan waktukisah.
pengenalan karakter, dan arah menuju komplikasi.
 Rangkaian Peristiwa
Kisah berlanjut menujuperistiwa.
 Komplikasi
Cerita bergerak menu ju konflik(perten tan gan yang salah) atau puncak masalah
yangmemergaruhi latar waktu dan karakter.
 Resolusi
Solusi masalah, yakni bagaimanapengarang mengakhiri cerita.

Contoh Orentasi

Selimut tebal awan menggantung di langit. Seakan-akan ikut berduka dan merana atas
kepergiannya. Mengetahui anaknya yang telah pulang tanpa kehadrannya_ Sungguh durjana diri ini .
Kisah lama tak mungkin terulang kembali. Meninggalkan bekas kesedihan yang amat dalam (kertas
buram Azka Haris). Namaku Rudi Munawan. Aku punya banyak nama panggilan. Jika dirumah aku
biasa dipanggil Awan jika bersama teman temman aku biasa dipanggil Nawa.

Contoh Rangkaian Peristiwa

Pada suatu hari, mogu mencari kayu bakar di hutan. Tapi sial tak dapat di cegah, dia tersesat karena
masuk ke hutanterlalu dalam. Dia berputar-putar mencari jalan pulang, tapi hingga gelap menjelang
jalan keluar tak juga dia temukan. Akhirnya karena kelelahan, mogu pun beristirahat di sebuah
pohon besar dan tertidur di bawahnya. Ketika tengah tertidur, samar-samar mogu mendengar ada
sebuah suara yang memanggilnya. Dia kira mungkin dia tengah bermimpi, tapi terdengar suara itu
semakin jelas hingga membuat mogu terbangun

Contoh Kompikasi

Allahu Akbarl", spontan langsung aku menge-gas motor mencar handphone-ku yang sepertinya
terjatuh di sepanjang jalan perjalanan pulang. Setelah bolak-balik selama tigakali dari kost sampai
gedung fakultas teknik UGM, usahaku akhirnya menuai hasil yangnihil. Rasanya sudah lemas dan
otak berkunang-kunang. Aku tidak takut kehillanganbarangku sendin, namun aku takut karena telah
mengecewakan orang tuaku ataskesalahan yang sama. Ini adalah kasus kehilangan handphone yang
kedua kalinya dalamkurun waktu dua bulan, Tak henti-hentinya aku menyalahkan diri sendiri
ataskecerobohan ini.

Contoh Resolusi

Barangkali kita sering mendengar teman kita yang kehilangan sesuatu yang kita sukai atau cintai.
Secara sadar atau tidak, ia menyalahkan semuanya karena Allah mulai tidakmenyayanginya. Atau
mungkin kehilangan kontrol emosi dan bersumpah serapah yangtidak pantas didengar. Ada pula
yang berprasangka bahwa amalannya sia-sia karena terus menerus ketiban sial. Perlu adanya
pelurusan bahwa anggapan-anggapan itu hanyaakan memunculkan sikap tidak ikhlas dalam
beramal. Padahal, banyak kemungkinan kemungkinan alasan mengapa Allah memberkan ujan
kepada kita. Itulah tugas kita untuk menguak keindahan hikmah di baliknya.
Ciri kebahasaan

1. Sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan khas cerpen, penceritamenjadi orang pertama
atau ketiga.

a. Sudut Pandang Orang Pertama pelaku Utama


Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi
serta tingkah laku yang dialaminya, Tokoh "aku" akan menjadi pusat perhatian dari kisah
cernen tersebut. Dalam sudut pandang ini tokoh "aku"digunakan sebagai tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena
setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai
bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.

b. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan


Tokoh "aku" muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan,
Tokoh "aku" hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan ceritakepada pembaca,
sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian "dibiarkan"untuk dapat mengisahkan
sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan
berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akanmenjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih
banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa serta berhubungan dengan tokoh- lainnya.
Dengan demikian tokoh "aku" cuma tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap
berlangsungnya sebuuah cerita yang diperankan oleh orang lain."aku" padau mumnya hanya
tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-nibukendaraan,
Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota, Tapi, pada kaliini aku sudah tidak
kuasa untuk menghindar dari tugas ini, Ternyata, bukan aku sajayang mengalaminya, Teman
asramaku yang bernama Andi, juga mengalami halyang sama. Kami berdua sangatiah akrab
dan berjuang bersama-sama dalammenghadapi kerasnya kota Jakarta,

c. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat


Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serba tahu. Pengarang hanya
melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun
terbatas pada seorang tokoh saja. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan. Tokoh
"aku" muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebaga pelaku tambahan. Tokoh
"aku" hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Padasaat datang, ia langsung marah. Memang
kelihatannya ia mempunyai banyak masalah.Tapi kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin
tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak
keringwajahnya pucat, serta rambutnya kusut.

d. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu


Kisah cerita dari sudut "dia", namun pengarang atau naratordapat menceritakan apa saja
hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh "dia" tersebut. Pengarang mengetahui
segalanya.
Contoh:
Sudah genap sebulan dia menjadi pendatang baru diperumahan ini. Tapi, dia jugalum satu
kali pun terlihat keluar tetangga rumah cuma untuk sekedarnah-tamah denyang lain.
"Apakah si pemilikmah itu terlalu sibuk ya?"ungkap salah seorang tetangganya. Pernah satu
kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok
introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak
menyukainya.

2. Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau.


Contoh:
“ Saat ini saat yang sulit,” kata Kakek ketika malamnya saya menanyakan kenapa kakek menyetujui
pembukaan sebagian Gunung Beser.
“Saat ini adalah waktunya untuk membangun demi kemajuan.Dan kita tidak akan pernah maju bila
masih takut dengan hal-hal yang tidak masuk akal.” Begitu kata-kata yang biasa diucapkan para
penggerak pembangunan.

3. Kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus,
Contoh:
* Memilih kata beringin atau trembesi untuk menggantikan kata pohon.
*Tapi penduduk kampung , sejak dulu sampai sekarang menyebut bukit itu dengan Gunung Beser.

4. Uraian deskriptif yang rinci,


Deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman, latar dan karakter. Misalnya baunya
seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain.
Contoh:
Saya merasa kesegaran pagi-harum dedaunan dan bau tanah adalah bau khas Gunung Beser. Saya
selalu berharap begitu turun dari rumah bias melihat gunung itu bercahaya.

5. Penggunaan pertanyaan retoris (kalimat yang tidak memerlukan jawaban) sebagai teknik
melibatkan pembaca,
Contohnya: "Pernahkah tinggal di rumah apung di sungai?“

6. Penggunaan majas:
a. Simile (perbandingan langsung)
Contohnya:
*Seekor burung pipit sedang berusaha mempertaruhkan nyawanya. Dia terbang bagai batu
lepas dari ketapel sambal menjerit sejadi-jadinya.

b. Metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi)


Contohnya:
*"Dia memiliki hati batu“
*"Keras kepala orang itu.“

c. Personifikasi (benda mati yang dianggap seperti mahluk hidup)


Contohnya:
*Awan tertatih-tatih melintasi langit.
*Kerikil di jalan tampak pucat sedih

Anda mungkin juga menyukai