Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEBIJAKAN FISKAL
Perhatikan kedua gambar diatas! apa yang dapat anda simpulkan dari kedua
gambar tersebut yang berkaitan dengan kebijakan moneter dan kebijkan fiskal?
Apakah yang menjadi perbedaan diantara kedua kebijakan tersebut?
1
pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan
pendapatan pemerintah. Kebijakan fiskal dan moneter yang dikeluarkan.
Pada bab ini kita akan mempelajari tentang pengertiaan kebijakan moneter
dan fiskal, peran dan fungsi kebijakan moneter dan fiskal, serta instrument dan
jenis-jenis kebijakan moneter dan fiskal.
KEBIJAKAN MONETER
2
Bank Indonesia. Tiga pilar itu adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter; 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran; 3. Mengatur dan mengawasi bank. Dari ketiga pilar tugas Bank
Indonesia, kita akan memfokuskan diri pada pembahasan mengenai kebijakan
moneter.
Krisis ekonomi adalah istilah yang digunakan dalam bidang ekonomi dan
mengacu pada perubahan drastis pada perekonomian. Ketidakseimbangan antar
sektor produksi, lemahnya alokasi faktor-faktor produksi, serta kecendrungan pada
pelaku bisnis bertansaksi dalam mata uang asing akan menyebabkan terjadinya
krisis ekonomi. Ketika krisis ekonomi terjadi maka nilai tukar mata uang akan
menurun, harga barang dan jasa akan naik secara tidak terkendali. Kenaikkan harga
barang dan jasa akan memaksa masyarakat untuk membelanjakan uang yang lebih
banyak dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga jumlah uang beredar dalam
masyarakat akan bertambah, dan akhirnya menimbulkan kondisi baru yaitu inflasi
sangat tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut maka jumlah uang beredar harus bisa
dikendalikan. Sarana untuk mengendalikan jumlah uang yang beeredar adalah
kebijakan moneter. Kebijakan berasal dari kata bijak di tambah dengan imbuhan
ke-an, bijak artinya pandai, mahir atau selalu menggunakan akal budi sedangkan
kebijakan di artikan kepandaian atau kemahiran moneter keuangan atau mengenai
keuangan. Jadi kata kebijakan moneter adalah kepandaian mengenai keuangan.
3
Kebijakan berasal dari kata bijak ditambah dengan imbuhan ke-an. Bijak
artinya pandai, mahir atau selalu menggunakan akal budi. Kebijakan artinya
kepandaian dan kemahiran. Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan.
Menurut arti katanya, kebijakan moneter adalah kebijakan yang diberlakukan
pemegang otoritas moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar yang
bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, distribusi harga-harga dan
perbaikan kinerja perekonomian (Alam s, 2016:158)
Kebijakam moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh bank sentral untuk
mempertahankan, menambah, atau mengurangi jumlah uang yang beredar untuk
mencapai tujuan perekonomian yang diinginkan (Prathama Raharja dan Wiji
Purwanta, 2017:132).
4
beredar. Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan
kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran dan kestabilan tingkat harga.
Untuk menjaga agar nilai kurs mata uang stabil sesuai yang diharapkan,
maka Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter berupa operasi pasar
terbuka.Dalam keadaan apabila nilai kurs mata uang rupiah merosot tajam
6
dibanding dollar Amerika Serikat, maka Bank Indonesia melakukan intervensi
pasar dengan menjual dollar.
Selain tujuan dan peran di atas, kebijakan moneter juga berfungsi sebagai
instrumen/cara untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan moneter
sebagai sebuah cara, dipergunakan untuk mencapai tujuan/sasaran ekonomi
yang diharapkan, di antaranya adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi, mengatasi pengangguran, memperbaiki neraca pembayaran yang
defisit, dan menjaga stabilitas nilai uang.
TUGAS INDIVIDU
Petunjuk mengerjakan:
7
C. Instrument Kebijakan Moneter
8
2. Kebijakan diskonto (discount policy)
Pada instrument kebijakan ini, pemerintah
mengurangi atau menambah jumlah uang
beredar dengan cara mengubah diskonto bank
umum. Jika bank sentral memperhitungkan
jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan
Gambar 5. Jika tingkat suku bunga tinggi,
masyarakat enggan berinvestasi dan (gelaja inflasi), bank sentral mengeluarkan
memilih menabung
keputusan untuk menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga akan merangsang orang untuk menabung. Dengan
menabung, jumlah uang yang beredar ditangan masyarakat akan masuk ke
bank. Dengan cara ini laju inflasi dapat ditekan, sebaliknya jika bank sentral
mengamati bahwa kesulitan-kesulitan di bidang ekonomi disebabkan
karena jumlah uang yang beredar terlalu sedikit (terjadi deflasi), bank
sentral akan meng usahakan penambahan jumlah uang dengan cara
menurunkan suku bunga. Dengan menurunkan suku bunga berarti
keinginan masyarakat untuk menabung berkurang dan orang akan
mengambil uang tabungannya, sehingga uang beredar di masyarakat
bertambah.
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama
dengan jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan
suku bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan
uangnya.
Bagan 2. Kebijakan diskonto (discount policy)
Untuk Mengurangi
Menaikkan Suku Mengatasi
Jumlah Uang
Bunga Inflasi
beredar
Kebijakan
Diskonto
Untuk Menambah
Menurunkan Mengatasi
Jumlah Uang
Suku Bunga Deflasi
Beredar
9
3. Kebijakan cadangan wajib (reserve requitment)
Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan dan
menurunkan cadangan kas (cash ratio). Bank umum menerima uang dari
nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito dan jenis
lainnya.
Namun dalam hal ini ada sebuah pengecualian yakni adanya
presentase tertentu dari uang yang disetor oleh nasabah yang tidak
diperbolehkan untuk dipinjamkan. Uang yang tidak boleh di pinjamkan itu
disebut cadangan wajib. Misalkan, jumlah uang nasabah suatu bank dengan
berbagai bentuk tabungan adalah Rp 8.000.000. jika bank sentral mematok
cadangan wajib 20%, jumlah uang yang tidak boleh dipinjamkan adalah
sebesar 20% x Rp 8.000.000 = Rp 1.600.000. adapun 80% lainnya yaitu Rp
6.400.000 boleh dipinjamkan.
Kebijakan cadangan kas adalah kebijakan bank sentral untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan
atau menurunkan cadangan kas minimum yang dimiliki bank-bank umum.
Cadangan kas minimum adalah jumlah cadangan kas yang tidak boleh
dipinjamkan bank umum kepada masyarakat.Jika bank sentral menaikkan
cadangan kas minimum berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang
beredar. Dengan menaikkan cadangan kas minimum, bank umum harus
menahan lebih banyak uang di bank.Dengan demikian, jumlah uang yang
beredar dapat dikurangi.Bank sentral menaikkan cadangan kas minimum
jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi.
Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan cadangan kas minimum
berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang beredar.Dengan
menurunkan kas cadangan minimum, bank umum dapat meminjamkan
uang lebih banyak kepada masyarakat.
Dengan demikian, akan menambah jumlah uang yang beredar. Bank
sentral menurunkan cadangan kas minimum jika perekonomian
menunjukkan gejala-gejala deflasi
10
Bagan 3. Kebijakan cadangan kas
Untuk Mengurangi
Menaikkan Mengatasi Inflasi
Jumlah Uang
cadangan kas
berdar
Kebijakan
Cadangan Kas
Untuk Menambah
Menurunkan
Jumlah Uang Mengatasi Deflasi
cadangan kas
Berdar
Untuk Mengurangi
Kredit Selektif Jumlah Uang Mengatasi Inflasi
berdar
Kebijakan Kredit
Untuk Menambah
Kredit Longgar Jumlah Uang Mengatasi Deflasi
Berdar
2. Kebijakan dorangan moral (moral persuasion)
11
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang yang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Bank sentral dapat juga mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan
berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum
dan pelaku kebijakan moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato, dan edaran
dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan
ataupun melepaskan pinjaman.
12
Adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang
beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan menaikkan suku bunga, menjual
SBI, menaikkan cadangan kas, dan membatasi pemberian kredit.
a. Politik Diskonto (Menaikkan tingkat suku bunga pada bank umum)
Bank sentral dalam, hal ini Bank Indonesia menaikkan tingkat suku
bunga pada bank umum. Tingkat suku bunga pada bank umum menaik
sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang / menurun.
b. Giro Wajib Minimum / GWM (Menaikkan giro wajib minimum pada
umum)
Bank Indonesia menaikkan tingat giro wajib minimum pada bank
umum. Giro wajib minimum menaik membuat tingakat jumlah uang
yang beredar di masyarakat berkurang / menurun.
c. Operasi Pasar Terbuka (Menjual SBI dan SBPU)
Bank Indonesia sebagai sentral di Indonesia menjual surat berharga
Bank Indonesia dari masyarakat, sehinggah dapat mengurangi tingat
uang yang beredar di masyarakat.
d. Politik Kredit Selektif (Pengetatan Pemberian Kredit)
Bank memperketat persyaratan pemberian kredit ke masyarakat.
Persyaratan pemberian kredit di perketat membuat minat masyarakat
melakukian kredit menurun, sehingga tingkat jumlah uang yang beredar
di masyarakat menurun / berkurang.
13
membuat investasi meningkat sehinggah jumlah uang yang beredar di
masyarakat meningkat/ bertambah.
b. Giro Wajib Minimum / GWM (Menurunkan giro wajib minimum pada
umum)
Bank Indonesia menurunkan tingkat giro wajib minimum pada bank
umum. Giro wajib minimum menurun membuat tingat uang yang
beredar di masyarakat meningkat/bertambah.
c. Operasi Pasar Terbuka (Membeli SBI dan SBPU)
Bank Indonesia sebagai sentral di Indonesia membeli surat berharga
Bank Indonesia dari masyarakat, sehinggah dapat menambah tingat
uang yang beredar di masyarakat.
d. Politik Kredit Selektif (Pemberian Kredit Longgar)
Bank mempermudah persyaratan pemberian kredit ke masyarakat.
Persyaratan pemberian kredit di permudah menarik masyarakat
melakukian kredit, sehingga tingkat jumlahuang yang beredar di
masyarakat meningkat.
Tugas Individu
Carilah sebuah artikel yang berhubungan dengan kebijakan moneter. Baca dan analisislah
masalahnya. Kemudian tentukan instrument dan jenis kebijakan moneter apa yang tepat
untuk mengatasi masalah tersebut.
AKTIFITAS KELOMPOK
15
dengan kondisi pada waktu itu. Kebijakan yang dilakukan dengan cara mengubah
pengeluaran dan penerimaan Negara dikenal dengan kebijakan fiskal atau politik
fiskal.
Kebijakan apa yang kiranya dapat diambil pemerintah pada saat penerimaan
dan pendapatan menurun? Tindakan yang mungkin adalah mengatur pengeluaran
agar pengeluaragn tersebut berdampak positif pada perbaikan ekonomi. Tindakan
memperbaiki ekonomi juga dapat ditempuh dengan usaha menaikkan pendapatan.
Tindakan-tindakan mengatur pengeluaran dan pemasukan negara disebut sebagai
tindakan fiskal. Jadi, kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian di bidang
pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
16
a) Sadono Sukirno, Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah
untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam
perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masaah
ekonomi yang dihadapi.
b) Prathama Rahardja Mandala Manurung, Kebijakan Fiskal adalah kebijakan
ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola / mengarahkan
perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara
mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c) Agus s, kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluar
dan penerimaan Negara untuk memperbaiki keadaan ekonomi
17
Kebijakan fiscal secara umum difungsikan sebagai alat atau instrument
untuk mengoptimalkan pembangunan ekonomi bangsa, khususnya sebagai alat
untuk pengoptimalan penyerapan sumber daya dan memperbesar penanaman modal
dan investor.
1. Fungsi Alokasi
Fungsi utama alokasi adalah menetukan dengan tepat bagaimana dana
akan dialokasikan. Hal ini erat kaitannya dengan masalah perpajakan dan
pengeluaran karena alokasi dana tergantung pada pengumpulan pajak dan
pemerintah mengunakan pendapatan untuk tujuan tertentu. Anggaran
nasional menetukan bagaimana dana dialokasikan. Ini berarti bahwa jumlah
tertentu dari dana disisihkan untuk tujuan khusus yang ditetapakan oleh
pemerintah. Hal ini memiliki dampak ekonomi langsung pada negara.
2. Fungsi Distribusi
Fungsi alokasi menentukan beberapa banyak akan disisihkan dan untuk
tujuan apa. Sementara itu, fungsi distribusi kebijakan fiskal adalah untuk
menentukan lebih spesifik bagaimana dana tersebut akan didistribusikan ke
seluruh setiap segmen ekonomi. Misalnya, pemerintah mungkin
mengalokasikan 1 triliun terhadap program-program kesejahteraan social.
3. Fungsi Stabilisasi
Stabilisasi adalah fungsi lain yang penting dari kebijakan fiscal.
Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi stabil.
4. Fungsi Pembangunan
Fungsi utama keempat kebijakan fiscal adalah pembangunan.
Pembangunan tampaknya menunjukkan pertembuhan ekonomi.
AKTIVITAS INDIVIDU
19
pelajar, atau subsidi. Melalui cara tersebut, dapat mendorong masyarakat
untuk menjalankan produksi atau perdagangan. Peran kebijakan fiscal
dalam meningkatkan produk domestik bruto bisa dikatakan bahwa
sebaliknya dari peran pada poin di atas.
3. Mengurangi Tingkat Pengangguran
Peran kebijakan fiskal untuk mengurangi tingkat pengangguran ialah
dengan cara memperbesar pengeluaran dantransfer pemerintah.
Memperbesar pengeluaran maksudnya, pemerintah menjalankan proyek-
proyek pembangunan sebagai langkah membuka lapangan pekerjaan.
Dalam menjalankan proyek pemerintah pasti membutuhkan tenaga kerja,
sehingga pengangguran dapat teratasi, untuk memperbesar transfer
pemerintah, perlu adanya subsidi atau mengurangi pungutan pajak dan
masyrakat.
4. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Peran kebijakan fiskal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat ialah
dari memperbesar pengeluaran pemerintah, seperti pengadaan proyek
pembangunan jalan, jembatan, gedung pemerintah atau membeli peralatan
militer, rumah sakit, perkantoran. Cara tersebut akan bisa memberikan
keuntungan kepada masyarakat dan dapat melibatkan tenaga kerja.
Contohnya penyedia atau supplier alat militer, alat-alat rumah sakit, alat-
alat perkantoran akan mendapat keuntungan dari penjualan tersebut. Dari
proyek pembangunan, pemerintah juga membutuhkan tenaga kerja sehingga
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
5. Meningkatkan stabilitas perekonomian di tengah ketidakstabilan
internasional
Kebijakan fiskal memiliki peranan kunci dalam menjaga kestabilan
internal ataupun eksternal. Untuk mengurangi dampak internasional
fluktuasi siklis kebijakan fiskal mengatur pengelolaan eksport dan import.
Dengan begitu perekonomian negara tetap stabil meski perekonomian
internasional masih tidak stabil. Kebijakan fiskal maupun mengontrol
20
perekonomian dalam negeri agar tidak terpengaruh dengan ketidakstabilan
internasional.
6. Meningkatkan dan Mendistribusikan Pendapatan Nasional
Kebijakan fiskal juga berperan dalam pendistribusian pendapatan
nasional. Cara yang dilakukan pemerintah ialah dengan meningkatkan
pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang
lebih tinggi. Upaya tersebut dapat tercipta dengan adanya investasi dari
pemerintah berupa program pembagunan regional, sehingga dapat
mengimbangi perekonomian pemerintah.
7. Menyejahterahkan Masyarakat
Didalam kebijakan fiskal memang ditentukan oleh keterlibatan
pemerintah dan peran yang paling utama ialah negara. Pemerintah tentu saja
membutuhkan kebijakan fiskal untuk membuat rakyat sejahtera. Dalam
menyejahterakan masyarakat, pemerintah mengatur perekonomian berupa
pengeluaran, pajak perbelanjaan dan hutang agar lebih stabil. Dari sana
APBN dapat mengatur pertumbuhan ekonomi seperti inflasi. Hal ini
merupakan tujuan perekonomian yang diambil berdasarkan kebijakan
fiskal, khususnya tujuan dalam menyejahterakan masyarakat. Di sinilah,
peran kebijakan fiskal sangat penting bagi masyarakat ataupun pemerintah
sendiri.
Pada dasarnya, peranan kebijakan fiskal berkesinambungan dengan
tujuan. Peran kebijakn fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya
menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah
dikebanyakan negara dari tahun ke tahun bertendensi untuk meningkatkan
lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan nasional. Ini berarti bahwa
peranan dari tindakan fiskal pemerintah turut serta dalam menentukan
tingkat pendapatan nasional lebih besar dalam mekanisme pembuatan
tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar dalam mekanisme
pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaskudkan agar
supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya
perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya
21
kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya
perekonomian dari keadaaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti
misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca
pembayaran internasional yang terus menurus defisit dan sebagainya.
Kebijakan fiscal secara umum difungsikan sebagai alat untuk instrument
untuk mengoptimalkan pembangunan ekonomi bangsa, khususnya sebagai
alat untuk mengoptimalkan penyerapan sumber daya dan memperbesar
penanaman modal investor
2. Politik Anggaran
Dilihat dari perbandingan nilai penerimaan dan pengeluaran, kebijakan
anggaran dapat dibedakan menjadi anggaran tidak berimbang dan anggaran
22
berimbang. Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, pengeluaran
direncanakan sama dengan penerimaan. Tidak ada petunjuk dalam kondisi
ekonomi seperti apa politik anggaran berimbang di tempuh. Namun, bila
pemerintah memilih anggaran berimbang, dua hal paling pokok yang ingin
dicapai adalah peningkatan disiplin dan kepastian anggaran.
Anggaran tidak berimbang dapat dibagi lagi atas anggaran defisit dan
anggaran surplus.
a. Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar pengeluaran dari
penerimaan dan memang direncanakan demikian, sebab pengeluaran
pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan. Politik anggaran
defisit ini dipilih jika pemerintah ingin menstimulir pertumbuhan
ekonomi. Hal ini umumnya dilakukan bila perekonomian berada dalam
keadaan resesi.
b. Anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran defisit. Dalam
anggaran surplus, pemerintah merencanakan penerimaan lebih besar dari
pada pengeluaran. Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian
sedang dalam tahap ekspansif dan memanas. Melalui anggaran surplus,
pemerintah mengurangi pengeluaran untuk menurunkan tekanan
permintaan atau mengurangi daya beli dengan menaikkan pajak
c. Anggaran dinamis adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlah
penerimaan dari tahun ketahun ditingkatkan dan terbuka pula
kemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga anggaran
pendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaan
seimbang. Sisi penerimaan dapat ditingkatkan dari tabungan
pemerintah yang terus bertambah, peningkatan penerimaan
pajak,atauberasal dari pinjaman pemerintah.
23
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
akan naik dari (Y1) menjadi (Yf). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya
beli masyarakat. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan pada saat perekonomian
mengalami resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi.
24
suatu kondisi dimana output potensial (Y) lebih kecil di bandingkan dengan output
Actual. Adapun mekanisme penurunan pengeluaran pemerintah (G) ataupun
kenaikan pajak (T) terhadap output (Y) adalah sebagai berikut, secara grafik
kebijakan fiskal kontraktif diagram sebagai berikut:
TUGAS INDIVIDU
AKTIFITAS KELOMPOK
26
masalah-masalah makro ekonomi seperti inflasi, pengangguran dan
menciptakan pertumbuhan ekonomi.
2. Tujuan kebijakan moneter secara garis besar adalah menjaga kestabilan
ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatkan
kesempatan kerja. Jika dirinci tujuan dan peran kebijakan moneter adalah
sebagai berikut :
a. Menjaga Stabilitas Ekonomi
b. Menjaga Stabilitas Harga
c. Meningkatkan Kesempatan Kerja
d. Memperbaiki Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
e. Mempertahankan Iklim Invsetasi
f. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Mata Uang
g. Menurunkan Laju Inflasi
3. Instrument kebijakan moneter terdiri dari 2, yaitu kebijakan kuantitatif dan
kebijakan moneter kualitatif.
• Kebijakan moneter kuantitatif:
a. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
b. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
c. Kebijakan Cadangan Kas (Cas Ratio Policy)
• Kebijakan moneter kualitatif:
a. Kebijakan Kredit Selektif dan Kebijakan Longgar
b. Imbauan Moral (Moral Persusion)
4. Jenis kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
• Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
a. Politik Diskonto (Menurunkan tingkat suku bunga pada bank umum)
b. Giro Wajib Minimum / GWM (Menurunkan giro wajib minimum
pada bank umum)
c. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation / membeli SBI)
d. Politik Kredit Selektif (Pemberian Kredit Longgar)
• Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contraktive Policy
27
a. Politik Diskonto (Menurunkan tingkat suku bunga pada bank umum)
b. Giro Wajib Minimum / GWM (Menurunkan giro wajib minimum
pada bank umum)
c. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation / membeli SBI)
d. Politik Kredit Selektif (Pemberian Kredit Longgar)
5. Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi negara.
6. Pada dasarnya, peran kebijakan fiskal berkesinambungan dengan tujuan
kebijakan fiskal. Berikut peran dan tujuan kebijakan fiscal:
a. Menurunkan Tingkat Inflasi
b. Meningkatkan Produk Domestik Bruto
c. Mengurangi Tingkat Pengangguran
d. Meningkatkan Pendapatan Mnasyarakat
e. Meningkatkan Laju Investasi
f. Meningkatkan Stabilitas Perekonomian di Tengah Ketidakstabilan
Internbasional
g. Meningkatkan dan Mendistribusikan Pendapatan Nasional
28
a. Kebijakan fiskal ekspansif: menaikkan belanja negara dan menurunkan
tingkat pajak
b. Kebijakan fiscal kontraktif: menurunkan belanja negara dan menaikkan
tingkat pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Wahyu, Suwerli, Suratno. 2017. Ekonomi Untuk SMA/MA KElas X. Jakarta:
Erlangga
Rahardja, Pratama dan Wiji Purwanta. 2017. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi
untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
29
S. Alam. 2016. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Esis
Sukirno, Sadono. 2013. MakroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2015. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka
http://infosiana.net/pengertian-jenis-tujuan-fungsi-contoh-dan-instrumen-
kebijakan-moneter/
http://ekspektasia.com/kebijakan-fiskal-dan-moneter/
30