Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HEPATITIS

Tugas Mata Kuliah Praktik Imunologi 2

Dosen pengampu : Meutia Srikandi Fitria, M.Biotech

Disusun Oleh kelompok 1:

1. Maya Romantir (G1C019082)


2. Intan Putri Salma Aini (G1C019083)
3. Nur Octavinisa Amalia (G1C019084)
4. Nurwahida Namira (G1C019085)
5. Rengganis Denisa Aprianti (G1C019086)

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1


A. PENDAHULUAN .......................................................................................... 2
A. Latar Belakang ............................................................................................ 2
B.PEMBAHASAAN ........................................................................................... 2
I. HEPATITIS A ............................................................................................. 2
II. HEPATITIS B ............................................................................................ 3
III. HEPATITIS C ............................................................................................ 4
C. PENUTUP ...................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
I. Hepatitis A .................................................................................................... 8
II. Hepatitis B ................................................................................................... 8
III. Hepatitis C.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

1
A. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat
disebabkan oleh beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus
hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus yang berbeda
seperti virus hepatitis A, B, C, D dan E. Penyakit kuning adalah ciri
karakteristik penyakit hati dan bukan hanya karena virus hepatitis,
diagnosis yang benar hanya dapat dilakukan dengan pengujian SERA pada
pasien untuk mendeteksi adanya antivirus pada antibodi. Sebagian besar
kasus terkait hepatitis karena transfusi disebabkan oleh hepatitis A virus
(HAV) atau virus hepatitis B (HBV), kedua hanya dikenal hepatitis
manusia, virus ini dikenal pada tahun 1975. Pada waktu itu, Hepatitis C
sudah ada, tapi dikenal dengan sebutan hepatitis non A non B (NANB).
Pada tahun 1989 virus hepatitis non A-B diidentifikasi dan dikloning,
kemudian dinamai virus hepatitisC (HCV) (WHO, 2010).

B.PEMBAHASAAN

I. HEPATITIS A
A. Keluhan dan Gejala

Periode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara 10-50 hari


(rata-rata 25 hari), biasanya diikuti dengan demam, kurang nafsu
makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dan dalam
waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin penderita
biasanya berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum
timbulnya penyakit kuning. Terjadi pembesaran pada organ hati
dan terasa empuk.
Hepatitis akut A dapat dibagi menjadi empat fase klinis:

 inkubasi atau periode preklinik

2
 fase prodromal atau preicteric
 fase icteric
 masa penyembuhan

B. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Diagnosis hepatitis dibuat dengan penilaian biokimia fungsi hati


(evaluasi laboratorium: bilirubin urin dan urobilinogen, bilirubin total
serum dan langsung, ALT dan / atau AST, fosfatase alkali, waktu
protrombin, protein total, albumin, IgG, IgA, IgM, hitung darah
lengkap). Diagnosis spesifik hepatitis akut A dibuat dengan
menemukan anti-HAV IgM dalam serum pasien. Sebuah pilihan kedua
adalah deteksi virus dan / atau antigen dalam faeces. Virus dan
antibodi dapat dideteksi oleh RIA tersedia secara komersial, AMDAL
atau ELISA kit.

C. Etiologi

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A (HAV).


Virus ini tidak beramplop, merupakan virus RNA untai tunggal kecil
dengan diameter 27nm. Tidak inaktifasi oleh eter dan stabil pada suhu
-20 celcius, serta pH yang rendah. Strukturnya mirip dengan
enterovirus, tapi hepatitis A virus berbeda dan sekarang
diklasifikasikan dalam genus Hepatovirus, famili picornavirus
(Wilson, 2001).

II. HEPATITIS B
A. Keluhan dan Gejala

Wilson (2001) menjelaskan gambaran klinis hepatitis B sangat


bervariasi. Masa inkubasi dari 45 hari selama 160 hari (rata-rata 10
minggu). Hepatitis B akut biasanya dimanifestasikan dalam bertahap
mulai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan
kepenuhan di perut kuadran kanan atas. Pada awal perjalanan penyakit,

3
rasa sakit dan pembengkakan sendi serta artritis mungkin terjadi.

B. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Dr. Imran Lubis dalam artikelnya yang berjudul “Penyakit Hepatitis


Virus”, menjelaskan pemeriksaan hepatitis B yang paling penting adalah
HbsAg. HbsAg ini dapat diperiksa dari serum, semen, air liur, urin dan
cairan tubuh lainnya. HbsAg diperiksa pertama kali dengan metoda
imunodifusi, yang mudah dikerjakan, murah, dan spesifik, tetapi lambat
dan tidak sensitif. Metoda kedua dalam pemeriksaan HbsAg adalah
dengan metoda CIEP (counter immunoelectrophoresis) dan CF
(complement fixation) yang lebih sensitif dariimunodifusi.

C. Etiologi

Virus hepatitis B merupakan virus DNA beramplop, termasuk famili


Hepadnaviridae.virion lengkap adalah 42 nm, partikel berbentuk bola yang
terdiri dari sebuah amplop di sekitar inti 27nm. Inti terdiri dari
nukleokapsid yang berisi genom DNA. Genom virus sebagian terdiri dari
DNA untai ganda dengan potongan pendek, dan selembar untai tunggal.
Ini terdiri dari 3200 nukleotida, sehingga dikenal sebagai DNA virus
terkecil (Wilson, 2001).

III. HEPATITIS C

A. Keluhan dan Gejala

Masa inkubasi hepatitis C akut rata-rata 6-10 minggu.


Kebanyakan orang (80%) yang menderita hepatitis C akut tidak
memiliki gejala. Awal penyakit biasanya berbahaya, dengan anoreksia,
mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlanjut untuk menjadi
penyakit kuning sekitar 25% dari pasien, lebih jarang daripada
hepatitis B. Infeksi HCV dapat dibagi dalam dua fase, yaitu :
1. Infeksi HCV akut
2. Infeksi HCV kronis

4
B. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Diagnosis Hepatitis C tergantung pada demonstrasi anti-


HCV yang terdeteksi oleh EIA. Tes belum tersedia untuk
membedakan akut dari infeksi HCV kronis. Positif anti-HCV IgM
tingkat ditemukan dalam 50-93% pasien dengan hepatitis C akut
dan 50-70% dari pasien dengan hepatitis C kronis. Oleh karena itu,
anti-HCV IgM tidak dapat digunakan sebagai penanda dapat
diandalkan infeksi HCV akut (WHO, 2010).
C. Etiologi

Virus hepatitis C adalah virus RNA dari famili Flavivirus. Ia


memiliki genom yang sangat sederhana yang terdiri dari hanya tiga
dan lima gen struktural nonstruktural. Setidaknya ada enam genotipe
utama, dua di antaranya telah subtipe (1a dan b, 2a dan b). Genotipe
tersebut memiliki distribusi geografis yang sangat berbeda dan
mungkin terkait dengan penyakit yang berbeda severities serta respon
terhadap terapi (Wilson, 2001).

Cara Pemeriksaan :

Instrumen Pemeriksaan Laboratorium Instrumen pemeriksaan


Laboratorium yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Alat

1) Tabung EDTA

2) Rak Tabung

3) Torniquet

4) Centrifuge

5) Mikropipet 500 µl

6) Timer

b. Bahan

5
1) Masker

2) Spoit 3 cc dispossible

3) Kapas alkohol 70%

4) Kapas Kering

5) Serum

6) Strip HbsAg

F. Proses Pemeriksaan Sampel

1. Pra Analitik

a. Persiapan alat dan Bahan

b. Persiapan Pasien (tidak ada persiapan khusus)

a) Prosedur pengambilan darah

1. Di siapkan alat dan bahan

2. Tentukan bagian vena yang akan ditusuk

3. Desinfeksi dengan kapas alkohol 70% pada vena puncture


dan biarkan kering

4. Dipasang tourniquet pada lengan atas (bagian proximal


lengan 6-7 cm dari lipatan siku)

5. Dengan lubang jarum menghadap keatas, masukkan jarum


pada venapuncture dengan sudut 30º. Hingga masuknya darah
kedalam semprit

6. Ditarik holder perlahan-lahan sampai volume darah yang


diinginkan.

7. Dilepaskan tourniquet sebelum menarik jarum

8. Ditarik jarum perlahan-lahan dan tutup bekas tusukan


dengan kapas kering dan bersih

6
9. Dimasukkan darah kedalam tabung EDTA

b) Prosedur centrifuge

1. Masukan tabung EDTA kedalam sentrifuge.

2. Disentrifuge darah selama 5-15 menit dengan kecepatan


3000 rpm.

3. Pindahkan serum yang telah di sentrifuge kedalam tabung


reaksi menggunakan mikropipet.

2. Analitik

Metode :immunochromatography

Prosedur kerja :

a. Siapkan alat dan bahan

b. Ambil bungkusan strip pada suhu ruangan sebelum bungkusan


tersebut dibuka.

c. Masukkan strip kedalam serum yang telah di centrifuge , biarkan


10-15 detik dalam serum. Batas serum jangan sampai pada MAX

LINE

d. Keluarkan strip dan jalankan stopwatch, biarkan sampai 15 menit

kemudian baca hasilnya, sampai muncul garis pada area test.

3. Pasca Analitik

a. Interprestasi hasil:

Positif : terbentuk dua garis merah pada area control(C) dan test(T)

Negatif : satu garis merah muncul pada area control (C)

Invalid : garis control gagal untuk muncul atau hanya terbentuk

garis merah pada area test (T).

7
C. PENUTUP
A. Kesimpulan

I. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis A (HAV). HAV ditularkan dari orang ke orang melalui
mekanisme fekal-oral. Seseorang bisa tertular karena memakan makanan
yang terkontaminasi oleh HAV. Keluhan dan gejalanya, biasanya diikuti
dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas
perut, dan dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin
penderita biasanya berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum
timbulnya penyakit kuning.

II. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B
(HBV). Secara umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan
seksual, penggunaan jarum suntuk yang bergantian pada IDU,
menggunakan alat yang terkontaminasi darah dari penderita (pisau cukur,
tato, tindik), 90% berasal dari ibu yang terinfeksi HBV, transfusi darah,
serta lewat peralatan dokter. Hepatitis B akut biasanya dimanifestasikan
dalam bertahap mulai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa
sakit dan kepenuhan di perut kuadran kanan atas.

III. Hepatitis C
Penyakit hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis C (HCV). Penularannya spesifik memalui darah, misalnya pada
donor darah, atau penggunaan narkoba suntik. Sebagian besar kejadian
penyakit adalah asimptomatik, namun ada juga yang menunjukkan gejala
diantaranya anoreksia, mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlanjut
untuk menjadi penyakit kuning.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anania, Agnes. 2008. All About Heptitis


B.http://www.mikrobia.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20 Mei.

Anonim. 2007. Heptitis A, B, and C: Learn The Differences.


http://www.immunize.org/catg.d/p4075abc.pdf. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2010.

Anonim, 2010. Prevalence and Incidence of Hepatitis A.


http://www.wrongdiagnosis.com. Diakses pada tanggal 1 Juni
2010.

Lubis, Dr. Imran. 1991. Penyakit Hepatitis Virus.


http://www.kalbe.co.id/files/06_penyakithepatitis virus.pdf.
diakses pada tanggal 20 Mei.

WHO. 2010. Hepatitis A, B, and C. http://www.who.org. Diakses pada


tanggal 25 Mei 2010.

Wilson, Walter R. And Merle A. Sande. 2001. Current Diagnosis &


Tratment in Infectious Disease. The mcGraw-hill Companies,
United States of America.

Arya Winata, P., & Hasan, F. E. (2017). IDENTIFIKASI HASIL Hepatitis


B Surface Antigen (HBsAg) PADA PERAWAT YANG
BEKERJA DI RUANG INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM
BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
(Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).

Anda mungkin juga menyukai