Anda di halaman 1dari 3

Name : Inke Rentandatu

Subject: Technology & Strategic Operational Management


Date : 07/09/2021
Tasks : Article Review2 – Product & Services Design

Leveraging service design as a multidisciplinary approach to service innovation


Issue publication date: 15 November 2019

1. INTRODUCTION

Service design adalah pendekatan multidisiplin yang memainkan peran kunci dalam
mendorong layanan inovasi. Namun, kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang
berbagai perspektif menghambat fungsi potensial untuk direalisasikan. Melalui lensa teori
aktivitas, tujuan dari journal makalah ini adalah untuk memeriksa area inti yang
menginformasikan desain layanan, mengidentifikasi keprihatinan bersama dan kontribusi
pelengkap. Service design telah berkembang sebagai pendekatan yang berpusat pada manusia,
kolaboratif, dan holistik yang berfokus pada peningkatkan layanan yang ada atau membuat ide
service yag baru untuk memahami pengalaman Customers (Mahr et al., 2013), membayangkan
proposisi nilai baru (Ostrom et al., 2015), mendukung pengenalan teknologi ke dalam layanan
(Teixeira et al., 2017) dan berkontribusi pada seluruh layanan baru.

Hasil dari penelitian pada journal ini menyajikan identifikasi, sistematisasi dan karakterisasi
inti dari perspektif multidisiplin dan kontribusi mereka untuk desain layanan. Identifikasi
perspektif multidisiplin inti tentang riset layanan, desain, pemasaran, manajemen operasi,
informasi sistem dan desain interaksi. Analisis, ini menunjukkan bahwa perspektif penelitian
layanan memberikan fokus dan konteks untuk desain layanan, membawa definisi seperti konsep
layanan sebagai penerapan kompetensi satu entitas untuk kepentingan entitas lain (Vargo dan
Lusch, 2008), konsep layanan (Edvardsso) Perspektif desain malah memberikan pola pikir, proses
dan alat yang menawarkan pendekatan holistik dan berulang untuk menciptakan layanan baru.

Desain produk adalah suatu kreatifitas dalam memecahkan masalah dengan target yang jelas.
Dalam hal ini, sebuah desain pada layanan atau barang produksi tidak hanya sebuah rancangan
di atas kertas belaka namun lebih mengutamakan proses dari awal hingga akhir dengan
melibatkan rancangan, gagasan yang harus terwujud serta memiliki nilai estetika yang tinggi.
Desain produk menggambarkan proses membayangkan, menciptakan, dan mengulangi produk
yang memecahkan masalah pengguna atau memenuhi kebutuhan spesifik di pasar tertentu.
Kunci dari desain produk yang sukses adalah pemahaman tentang pelanggan pengguna akhir,
target kenapa produk tersebut dibuat. Desainer produk berusaha memecahkan masalah nyata
bagi orang-orang nyata dengan menggunakan empati dan pengetahuan tentang kebiasaan,
perilaku, frustrasi, kebutuhan, dan keinginan calon pelanggan mereka. Maka desain pada produk
disebut juga sebuah ide dan hasil kreasi manusia yang memiliki nilai manfaat serta nilai tambah
bagi khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada produk mempertimbangkan adanya
proses produksi, harapan khalayak serta keputusan final yang telah dianalisa.
Part II Discussion

Suporting (positive).

Dari Article ini reviewer stuju bahwa manajemen operasi yang teranalisis, sebaliknya,
menawarkan pengetahuan tentang bagaimana menerapkan desain untuk mendukung
pemberian layanan dengan merencanakan, memvisualisasikan, mengimplementasikan, sebaik
mungkin dalam mengelola proses pengolahan yang tepat sasaran dan tidak tampak
membosankan.(Sampson, 2012; Lovelock dan Wirtz, 2016).

Pada era globalisasi yang semakin berkembang pesat saat ini manajemen operasional
yang teratur dan teranalisi sepatutnya mengetahui tentang design dan technologi ilmu
pengetahuan modern, khususnya dalam hal mendesign sebuah product agar lebih menarik dan
berkualitas, serta dapat tampak tidak membosankan. Sehingga dapa menarik nilai pasar.

Dalam menciptakan sebuah desain untuk barang atau layanan yang diproduksi akan
terjadi proses yang sangat panjang. Oleh karena itu hasil dari desain untuk barang atau layanan
yang diproduksi merupakan sebuah hal yang paling penting bagi perusahaan. Bahkan desain pada
hasil produksi itu sendiri bersifat sangat sensitif. Karena akan menentukan pula keberhasilan atau
pun kegagalan dalam ranah bisnis.

Conflicting (Negative)

Literatur ini membangun perspektif multidisiplin untuk desain layanan yang ditopang oleh
sistematisasi berbagai kontribusi yang harus di berikan dalam persiapan desain, pemasaran,
operetional, sistem informasi dan desain interaksi yang harus berfokus pada pemberian layanan
terbaik yang di siapkan sedemikian rupa untuk menarik minat pelanggan. Juga merekomendasi
pembangunan landasan dan fondasi yang kuat dalam persiapan untuk memperkuat semangat
dalam membuat design terhadap inobisi layanan.

Menurut reviewer, Manajemen operasi yang teranalisis tidak bisa hanya dengan
membangun fondasi dan teori perspektif multidisiplini untuk design serices yang sistematis
namun juga harus mempertimbangkan berbagai factor dan pengalaman pada keadaan
sebelumnya yang dapat memberikan hubungan positive dengan customer. Persaingan yang
semakin ketat menunt adanya realisasi yang nyata.

Part III Conclusion and Recomendation

Hal hal pentng yang perlu di persiapkan untuk menyiapkan inovasi pelayanan yang berkualitas
adalah desain, pemasaran, manajemen operasi, sistem informasi dan desain interaksi. Serta
persiapan awal yang berfokus pada pemberian hasil dan pelayanan yang baik. Tidak dapat di
lakukan tanpa ada pola pikir.
Peningkatkan kualitas produk umumnya tidaklah sulit tetapi membutuhkan keseriusan
dan perhatian yang berkelanjutan, dan memerlukan komitmen dari setiap individu dalam
perusahaan. Hal ini didukung oleh teori Sabir dkk (2005) kepuasan merupakan hasil yang
didapatkan dari perbandingan ekspektasi konsumen terhadap pengalaman yang didapatkan dari
sebuah barang dan jasa. Jadi tingkat kepuasan konsumen merupakan fungsi dari perbedaan
antara kinerja yang diharapkan dengan yang didapatkan. Apabila kinerja diatas harapan, maka
konsumen akan merasa puas. Sebaliknya, apabila kinerja di bawah harapan, maka konsumen
akan tidak puas.

Pelayanan perlu di garis bawahi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam
memasarkan produk, dimana pelayanan yang baik akan menimbulkan perasaan puas bagi
konsumennya. Pelayanan yang dimaksud itu adalah kegiatan yang dilaksanakan atau
diselenggarakan oleh organisasi yang menyangkut kepentingan dari pihak konsumen yang akan
menimbulkan kesan tersendiri.

References

Nur Rianto al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Perbankan Syariah, (Bandung CV. Alphabeta,2010), cet ke-1,
211 5 Fandy Tjiptono. Prinsip-Prinsip Total Quality Service, (Yogyakarta: CV . Andi
Ofiset, 2005 ), cet. ket-1, h. 128
Segelström, F. (2009), “Communicating through visualizations: service designers on visualizing user
research”, in Clatworthy,
S., Nisula, J.-V. and Holmlid, S. (Eds), DeThinking Design, ReThinking Services–First Nordic Conference on
Service Design and Service Innovation, Linköping University Electronic Press, Oslo, pp. 175
185.
Segelström, F. (2010), Visualisations in Service Design, Linköping University, Linköping.
Shostack, G.L. (1982), “How to design a service”, European Journal of Marketing, Vol. 16 No. 1, pp. 49-63.
Shostack, G.L. (1984), “Designing services that deliver”, Harvard Business Review, Vol. 62 No. 1
Ulrich, R.S., Berry, L.L., Quan, X. and Parish, J.T. (2010), “A conceptual framework for the domain of
evidence-based design”, Health Environments Research and Design Journal, Vol. 4 No. 1, pp.
95-114.
Vargo, S.L. and Lusch, R.F. (2008), “Service-dominant logic: continuing the evolution”, Journal of the

Academy of Marketing Science, Vol. 36 No. 1, pp. 1-1

Anda mungkin juga menyukai