Laporan Magang Klinis Salsa
Laporan Magang Klinis Salsa
OLEH:
SALSABILA AKBAR
5173240020
Laporan Hasil Pengamatan Magang ini dipandang telah memenuhi syarat dan
disahkan pada tanggal ____________________
Pembimbing Lapangan
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan magang dengan judul
“PENATALAKSANAAN TERAPI DIET PADA PASIEN PSMBA + ANEMIA”
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik
3. Ibu Dr. Esi Emilia, M.Si., selaku ketua program studi Gizi
6. Ibu Ir. Hj. Elida Hanum Lubis selaku Kepala Instalasi Gizi RSU Haji
Medan
7. Seluruh karyawan dan karyawati Ahli Gizi RSU Haji Medan yang dengan
tulus memberikan pengarahan dan masukan selama melakukan magang
8. Kedua orang tua, teman-teman yang selalu mendukung saya dan semua
pihak yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu
Salsabila Akbar
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
GAMBARAN KASUS ...................................................................................1
BAB I : ASSESMEN GIZI
A. Identitas Pasien.....................................................................................2
B. Skrining Gizi ........................................................................................2
C. Pengkajian Data Antropometri ............................................................2
D. Pengkajian Data Biokimia....................................................................3
E. Pengkajian Data Fisik/Klinis................................................................4
F. Riwayat Makan.....................................................................................5
1. Asupan Makan.............................................................................5
2. Pengetahuan dan Perilaku Gizi....................................................6
3. Aktifitas Fisik..............................................................................6
4. Ketersediaan Makanan................................................................6
5. Kemampuan Pasien untuk Menerima Makanan..........................7
6. Pemenuhan Kebutuhan Gizi........................................................7
7. Interaksi Obat dan Zat Gizi.........................................................8
G. Riwayat Personal..................................................................................8
iii
C. Dampak Terhadap Tanda dan Gejala Terkait Gizi...............................15
BAB V : PEMBAHASAN
A. Analisis Skrining dan Antropometri.....................................................16
B. Analisis Dokter Berdasarkan Diagnosis Dokter...................................16
C. Analisis Diagnosis Gizi.........................................................................17
D. Analisi Intervensi Gizi..........................................................................18
E. Analisis Monitoring dan Evaluasi.........................................................18
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................19
B. Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
LAMPIRAN....................................................................................................21
iv
GAMBARAN KASUS
Tn. S adalah seorang pria dengan usia 52 tahun 11 bulan dengan berat
badan 77 kg dan tinggi badan 170 cm, beragama Islam, seorang wiraswasta. Tn.
S datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mengalami buang air besar
mengeluarkan darah dan feses berwarna hitam selama 10 hari belakangan, sesak
nafas, lemas, dan mual tetapi tidak muntah. Tn. S masuk rumah sakit pada tanggal
09 Februari 2021 dengan jenis pasien umum dengan Nomor Rekam Medik yaitu
00360013 di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Diagnosis medis yang diberikan
kepada Tn. S yaitu Anemia +PSMBA (Pendarahan Saluran Makan Bagian Atas).
Hasil skrining gizi dengan menggunakan formulir Malnutrition Screening Tools
(MST), Tn. S tidak berisiko malnutrisi dengan total yang diperoleh yaitu 1.
TD : 170/90
Nadi : 99/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37,5oC
1
BAB I
PENGKAJIAN GIZI
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
No. RM : 00360013
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 52 tahun 11 bulan
Pekerjaan : Wiraswasta
Ruangan : J rahmah B2
Tanggal Masuk : 09 Februari 2021
Tanggal Pengamnbilan Kasus : 09 Februari 2021
Dokter yang Menangani : dr. Fuardi
Diagnosis Medis : Anemia
B. Skrining Gizi
2
4. BBI : (TB-100) – 10% (TB-100)
: (170-100) – 10% (170-100)
: 63 kg
Menurut Depkes RI (2019) kategori IMT kurus <17, IMT kurus ringan 17-
18,4, IMT normal 18,5-25, IMT gemuk ringan 25,1-27, IMT gemuk berat >27.
Hasil perhitungan IMT pasien sebesar 26,64 dimana IMT tersebut masuk kedalam
golongan gemuk ringan (overweight).
Kesimpulan: Status gizi pasien tergolong Gemuk berdasarkan batas
ambang IMT Kemenkes dengan range 25,1-27 kg/m2
3
Kesimpulan: Anemia dilihat dari hasil laboratorium kadar Hemoglobin yang
rendah, MCV <81 termasuk anemia mikrositik, dan hematokrit rendah.
09 KET 10 KET
Kesadaran - Compos N - -
Mentis
Tekanan Darah 90/60-120/80 170/90 ↑ 159/73 ↑
(mmHg)
Nadi (x/menit) 60-100 99 N 85 N
RR (x/menit ) 12-20 24 Cepat 20 N
o
Suhu Tubuh ( C) 36,5-37,5 oC 37,5 N 37 N
Sumber: Data Rekam Medik, 2021
Kesimpulan:
a. Tekanan darah pasien sudah menurun, tetapi belum mencapai batas normal.
b. Setelah satu hari menjalani rawat inap, RR, Nadi dan suhu tubuh pasien sudah
pada angka normal.
4
F. Riwayat Makan
1. Asupan Makan dan Zat Gizi
Kualitatif
Sebelum masuk rumah sakit, Tn. S memiliki pola makan yang
salah. Sejak kecil, Tn. S hanya menyukai sayur daun ubi dan genjer
serta hanya suka mengkonsumsi buah yang manis dan tinggi gula. Tn.
S hanya menyukai makan-makanan yang digoreng serta berlemak.
Selama ini pasien hanya mengonsumsi makanan yang ia suka tanpa
memperhatikan tubuh yang sudah overweight.
Kuantitatif
Hasil recall setelah pasien masuk rumah sakit menunjukkan asupan
makaan sebesar:
- Energi : 2.655 kkal
- Protein : 80,9 gram,
- Lemak : 53,5 gram
- KH : 323,2 gram
Kesimpulan: Sebelum masuk rumah sakit pasien memiliki pola
makan yang salah, selalu mengkonsumsi makanan yang digoreng dan
bersantan, dan hanya suka mengonsumsi buah yang manis.
5
3. Aktifitas Fisik
a. Aktifitas SMRS
b. Aktifitas MRS
4. Ketersediaan Makanan
6
Kesimpulan: Tidak ada perubahan kemampuan pasien untuk menerima
makan sebelum sakit dan saat sakit.
7
(penumpukan cairan
di dalam tubuh) atau
hipertensi (tekanan
darah tinggi).
Ranitidin obat yang digunakan Menurunkan absorpsi vitamin b12, tiamin,
untuk menangani kalsium, magnesium, zink dan besi.
gejala atau penyakit
yang berkaitan
dengan produksi asam
berlebih di dalam
lambung. Produksi
asam lambung yang
berlebihan dapat
membuat memicu
iritasi dan peradangan
pada dinding lambung
dan saluran
pencernaan.
Ondecetron obat yang digunakan Menurunnya efektivitas obat pereda nyeri,
e untuk mencegah serta seperti tramadol. Menurunnya kadar
mengobati mual dan ondansetron dalam darah jika digunakan
muntah yang bisa dengan rifampicin dan obat golongan
disebabkan oleh efek perangsang CYP3A4 lainnya.
samping kemoterapi, Meningkatnya efek hipotensi dan
radioterapi, atau hilangnya kesadaran jika digunakan
operasi. Obat ini bersama.Memperpanjang interval QT dan
hanya boleh meningkatkan risiko aritmia, jika
dikonsumsi dengan digunakan dengan obat-obatan yang
resep dokter. memiliki efek memperpanjang interval
QT, misalnya obat antiaritmia, seperti
amiodarone dan atenolol.
G. Riwayat Personal
8
1. Keluhan Utama Pasien
Tn. S datang ke Rumah Sakit dengan keluhan feses berwarna hitam
dialami kurang lebih selama 10 hari terakhir dan keluar darah, sesak nafas
dan lemas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri dibagian perut yang
disebabkan oleh terjadinya buang air besar yang mengeluarkan darah dan
memiliki feses berwarna hitam selama 10 hari terakhir. Pasien mengalami
mual tetapi tidak muntah selama 2 hari terakhir. Ketika pasien dating
kerumah sakit pasien didiagnosis menderita PSMBA (Perdarahan Saluran
Makan Bagian Atas) + Anemia.
3. Penyakit Terdahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit Gastritis arosife.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki Riwayat penyakit.
5. Riwayat Obat-obatan
Pasien tidak memiliki Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi sebelum
masuk rumah sakit.
6. Sosial Ekonomi
Tn. S merupakan seorang wiraswasta, beragama islam pendidikan terakhir
Tn. S yaitu sarjana muda/diploma. Tn S memiliki istri yang bekerja
sebagai Ibu Rumah Tangga.
BAB II
DIAGNOSIS GIZI
Adapun diagnosis yang terjadi pada pasien untuk kasus ini terbagi pada
setiap domainnya yaitu sebagai berikut :
A. Domain Intake
9
Asupan energi berlebihan yang dihubungkan dengan kesukaan pasien
mengonsumsi makanan berlemak dan bersantam ditandai dengan hasil
recall asupan energi yaitu 118,42% dari kebutuhan total. (NI.1.3)
B. Domain Klinis
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh pasien
yang terdiagnosis anemia ditandai dengan kadar hemoglobin darah (5,5 g/dl)
tidak mencapai ambang batas normal (13-18 g/dl). (NC 2.2)
C. Domain Perilaku
Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi dihubungkan dengan pola
makan yang salah yang ditandai dengan jarangnya mengonsumsi sayur
(NB.1.1)
Pemilihan makanan yang salah dihubungkan dengan belum terpapar
informasi makanan dan gizi ditandai dengan suka mengkonsumsi makanan
yang digoreng. (NB 1.7)
BAB III
INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
1. Prinsip Diet
Tinggi energi tinggi protein
Tinggi zat besi
2. Terapi Diet
10
a) Tujuan Diet
1) Mencapai status gizi normal.
2) Memperbaiki asupan fe/zat besi
3) Mengurangi nyeri perut pasien.
4) Menghilangkan keluhan mual yang dialami pasien.
5) Menghilangkan keluhan buang air berdarah pada pasien.
6) Memberikan makanan yang tidak memperberat kerja saluran
cerna.
7) Memberikan asupan makanan yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan energi dan mempercepat proses penyembuhan
pasien.
8) Mengembalikan nilai biokimia menjadi normal.
b) Syarat Diet
1) Kebutuhan energi dihitung menggunakan rumus Mifflin
AMB (Mifflin ) = (10 x BB) + (6,25 x TB) - (5 x U) + 5
= (10 x 63) + (6,25 x 170) - (5 x 52) + 5
= 630 + 1062,5 - 260 + 5
= 1437,5
TEE = AMB x FA x FS
= 1437,5 x 1,2 x 1,3
= 2.242,5 kkal
2) Protein 20% dari kebutuhan energi total.
Protein = 20% x TEE/4
= 20% x 2.242,5/4
= 112,13 gram
3) Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan energi total (CS-2.1.2).
Lemak = 25% x TEE/9
= 25% x 2.242,5/9
= 62,3 gram
4) Karbohidrat cukup dari sisa energi total yaitu 60% (CS-2.3.2).
Karbohidrat = 60% x TEE/4
11
= 65% x 2.242,5/4
= 364,4 gram
Pada table diatas dapat disimpulkan diet yang diberikan untuk pasien
adalah diet TETP dan diet tinggi zat besi dengan bentuk makanan lunak. Cara
pemberian makanan yaitu secara oral karena pasien masih dapat menelan dengan
baik. Frekuensi makanan yang diberikan yaitu 3x makanan utama dan 2x
selingan.
B. Implementasi
1. Pemberian Makanan/Terapi Diet (ND 1.2)
a. Diet yang diberikan yaitu diet tinggi energi tinggi protein dan
tinggi zat besi
b. Diet diberikan melalui oral dan bentuk makanan lunak.
c. Frekuensi pemberian diet yaitu 3x makanan utama dan 2x
selingan.
2. Edukasi Gizi
Tabel 7. Edukasi Gizi
Pelaksanaan Edukasi Gizi
12
Hari, tanggal Kamis, 11 Februari 2021
Jam 14.00 WIB
Tempat Ruangan Rawat Inap Pasien
Topik Diet untuk Pasien Anemia + PSMBA
Tujuan Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
terkait dengan penatalaksanaan diet untuk penderita
anemia+PSMBA
Sasaran Pasien dan keluarga
Waktu + 8 menit
Materi 1) Pemilihan makanan yang baik untuk pemenuhan
kebutuhan tubuh.
2) Pencegahan terjadinya kekurangan zat besi
3) Hygine makanan dan kunci keamanan pangan.
Metode Konseling dan tanya jawab.
Media Leaflet
Evaluasi 1) Pasien dan keluarga paham mengenai diet khusus
untuk penderita anemia + PSMBA
2) Pasien dan keluarga mengerti tentang makanan
yang dianjurkan untuk dikonsumsi.
3) Pasien mengerti pentingnya asupan yang benar
untuk mejaga kesehatan dan hemoglobin darah
4) Dukungan dari keluarga kepada pasien dalam
menjalankan pola hidup dan makan sehat.
5) Memperhatikan higiene makanan yang akan
dikonsumsi.
6) Kepatuhan diet.
13
BAB IV
Pada tabel 8 dapat disimpulkan bahwa perilaku dan lingkunga terkait gizi
dilakukan dengan metode wawancara dan tanya jawab. Wawancara dan tanya
jawab dilakukan pada tanggal 10 februari 2021. Target pencapaiannya yaitu
pengetahuan pasien dan keluarga terkait gizi meningkat. Hasil yang telah
didapatkan yaitu pasien dan keluarga Pasien dan keluarga mampu memahami dan
menginformasikan kembali, serta berusaha untuk menerapkan pola hidup sehat
dan mengubah pola makan yang lebih teratur terkait dengan penyakit yang
diderita pasien.
14
B. Dampak Asupan Makanan dan Gizi
15
indicator suhu tubuh pasien ditanggal 9 yaitu 37,5 dan ditanggal 10 yaitu
37 yang menunjukan suhu tubuh sudah normal.
BAB V
PEMBAHASAN
16
A. Analisis Skrining dan Antropometri
Berdasarkan hasil skrinning yang dilakukan melalui pengukuran
berat badan, tinggi badan, perubahan komposisi tubuh, dan perubahan
nafsu makan. Hasil skrinning pasien tidak beresiko status gizi kurang.
Skrining yang digunakan adalah Malnutrition Screening Tools (MST).
Skrinning MST (Malnutrition Screening Tools) merupakan
skrinning yang digunakan untuk pasien dewasa. MST mengidentifikasi
beberapa faktor risiko malnutrisi. Formulir skrining MST terdiri dari 3
pertanyaan seperti pasien mengalami penurunan berat badan atau tidak,
asupan makanan pasien berkurang atau tidak, dan pernyataan pasien
dengan diagnosis khusus elebihan alat ini adalah skrining dapat dilakukan
dalam waktu singkat atau lebih efektif (Huda, 2017). Pasien Tn. S tidak
beresiko malnutrisi dengan skor 1.
Berdasarkan data antopometri, Tn. S tanggal 09 februari 2021
menunjukan berat badan pasien 77 kg dan tinggi badan 170 cm. Dari data
tersebut dapat dihitung IMT sebesar 26,64 kg/ m2 dimana tergolong status
gizi overweight. Status gizi tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh pola
makan pasien yang melebihi kebutuhan seharusnya. Berat badan ideal Tn.
S adalah 64 kg.
17
karena peningkatan kadar sel darah atau penurunan volume plasma
darah. Nilai hematokrit berhubungan dengan kadar hemoglobin sehingga
jika kadar hemoglobin menurun kadar hematokrit juga ikut berpengaruh
(Jangga dan Nuradi, 2020)
18
Diet yang diberikan yaitu diet TETP dan tinggi zat besi. Syarat diet
yang telah diberikan sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh
pasien. Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) berfokus pada
pengaturan pola makan yang mengandung kadar energi dan kadar protein
di atas kebutuhan normal pada manusia pada umumnya. Diet ini dapat
berbentuk makanan biasa atau lunak sesuai dengan keadaan pasien, lalu
diberikan penambahan bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu,
telur, daging, atau diberikan minuman enteral tinggi energi tinggi protein
(Almatsier, 2010).
Syarat diet yang diberikan untuk satu hari yaitu dengan energi
sebanyak 2.242,5 kkal, protein 112,13 gram, lemak 62,3 gram, karbohidrat
364,4 gram serta mikronutrien seperti zat besi yang tinggi untuk
memperbaiki kadar hemoglobin pasien untuk proses penyembuhan dan
pemulihan. Asupan kebutuhan zat gizi dikatakan cukup dan terpenuhi
apabila pasien telah mengkonsumsi 80-110% dari kebutuhan yang telah
dianjurkan.
19
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tn. S adalah pasien dengan diagnosis medis Anemia + PSMBA.
Berat badan Tn. E yaitu 77 kg dengan tinggi badan 170 cm. Pasien
termasuk kategori pasien dengan status gizi overweight. Diagnosis gizi
yang telah ditegakkan yaitu, Asupan energi berlebihan (NI. 1.3) asupan
lemak berlebihan (NI 5.6.2), perubahan nilai laboratorium (NC.2.2),
kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (NB.1.1) serta
pemilihan makanan yang salah (NB.1.7).
Diet yang diberikan yaitu diet tinggi energi tinggi protein dan
tinggi zat besi. Syarat diet yang diberikan untuk satu hari yaitu dengan
energi sebanyak 2.242,5 kkal, protein 112,13 gram gram, lemak 62,3
gram, karbohidrat 364,4 gram serta mikronutrien seperti zat besi yang
tinggi untuk memperbaiki kadar hemoglobin pasien untuk proses
penyembuhan dan pemulihan.
B. Saran
Sebaiknya pasien mendapatkan lebih banyak edukasi gizi tentang
bahayanya anemia dan berat badan berlebih sehingga memiliki
pengetahuan yang baik mengenai makanan yang sehat dan baik untuk
dikonsumsi dan membantu proses penyembuhan pasien.
20
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Fitryani dan Saputri. (2018). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Avverous. 4(2).
Huda, Nurul. (2017). Validitas dan reliabilitas malnutrition screening tool sebagai
alat skrining risiko malnutrisi berdasarkan subjective global assessment
pada pasien rawat inap dewasa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
tahun. Skripsi. Jakarta: universitas Indonesia
Nuradi dan Jangga. (2020). Hubungan kadar hemoglobin dan nilai hematokrit
pada perokok aktif. Jurnal medis dan analis Kesehatan.11(2)150-157.
21
L
22
Lampiran 1.
Telur mata sapi Telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7 0,7 0
Selingan Pisang gula merah Gula aren 20 73,8 0,1 0 18,8 0,4 0
23
Kelapa parut 30 53,1 0,5 5 2,3 0,4 0,6
Selingan Banana smoothies Jeruk manis 50 23,5 0,4 0,1 5,9 0,1 26,3
24
25
Lampiran 4
Lingkari skor sesuai dengan jawaban. Total skor adalah jumlah skor yang
dilingkari.
No Parameter Skor
.
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan
1.
dalam 6 bulan terakhir
a. Tidak terjadi penurunan berat badan 0
26
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11-15 kg 3
- >15 kg 4
Tidak yakin penurunannya 2
2. Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
TOTAL SKOR 1
Pasien dengan diagnosa Ya Tidak DM Ginjal Hati Jantung
3. khusus
Paru Stroke Penurunan Imunitas Lain-lain........
Nb:
HASIL LABORATORIUM
27
Lampiran 6
DOKUMENTASI
28
29