Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah statistik inferensial
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan............................................................................................1
3.1 Kesimpulan.................................................................................................6
Daftar Pustaka.....................................................................................................
Lampiran..............................................................................................................
i
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatan kepada tuhan yang Maha Esa atas berkat
Rahmat dan Karunianya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “
Pengujian Hipotesis Komparatif Sampel Besar”. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah statistik inferensial.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapakan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pengerjaan makalah ini, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dalam segi susunan kalimat maupun tata bahasa maka dari itu kritik dan
saran dari seluruh pihak sangat kami harapkan guna untuk memperbaiki makalah
kami ini
Akhir kata kami harapkan semoga karya tulis ilmiah tentang pengujian
hipotesis komparatif sampel besar ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.
Penulis
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN
Salah satu jenis pengujian sampel adalah ingin mengetahui apakah nilai
rata-rata yang dilaporkan oleh suatu lembaga cukup masuk akal. Untuk
melakukan pengujian demikian, suatu sampel acak diambil dari populasi.
Disyaratkan bahwa sampelnya cukup besar. Sampel berukuran 30 atau lebih
umumnya dianggap sebagai sampel besar. Namun perlu dicatat bahwa apabila
peneliti mengetahui bahwa populasinya berdistribusi normal, berapa pun
ukuran sampel dapat digunakan.
Contoh soal
Langkah 1 : Tentukan Ho
Ho: µ = 18
Ha: µ ≠ 18
2
Berdasarkan teorima limit pusat, diketahui bahwa distribusi sampel
dari mean sampel adalah mendekati normal dan deviasi standar dari
distribusi sampel dari mean (σ adalah σ oleh karena itu statistik uji yang
digunakan ialah:
−µ
z= σ
√n
Keterangan:
x = rata-rata sampel
µ = rata-rata populasi
Rata-rata dari semua sampel (berukuran sama) yang mungkin dipilih dari
populasi adalah berdistribusi normal. Jika Ho benar, statistik z juga berdistribusi
normal. Perlu diingat bahwa 95% dari daerah dibawah kurva normal terletak
antara -1,96 dan 1,96. Jadi taraf signifikansinya 5%, maka daerah penolakan jatuh
di sebelah kiri -1,96 dan di sebelah kanan 1,96; yaitu kurang dari -1,96 dan lebih
dari 1,96. Dengan demikian aturan pengambilan keputusannya adalah tidak
menolak Ho dari z hitung terletak di daerah antara -1,96 dan 1,96. Jika nilai z
hitung tidak terletak di sana,
3
daerah penolakan daerah penolakan
2,5% 2,5%
-1,96 0 1,96
Langkah 5 : ambil sampel, yaitu dari guru matematika yang ada di Kota
Mayapada. Hitung rata-rata sampel dan hitung nilai statistik uji a.
µ
z=
σ
√n
16−18
= 3,5
√ 39
= -3,571
4
mengajar guru matematika di Kota Mayapada lebih sedikit dibandingkan guru
matematika di Provinsi Hastina. Untuk menguji dugaan ini, Ho menyatakan
bahwa rata-rata populasi sama dengan atau lebih dari 18 jam per minggu atau
secara simbolis dinyatakan:
Ho:μ ≥ 18
Ha: μ ≤18
Contoh soal 2
Langkah 1 : Ho adalah rata-rata sama dengan atau lebih besar 12,38 dinyatakan:
Ho : μ ≥12,38
Ha : μ ≤12,38
5
µ
z= σ
√n
Langkah 4: karena yang menjadi perhatian peneliti adalah bahwa perlakuan yang
diberikan menurunkan nilai rata-rata, maka uji yang sesuai adalah uji satu ekor,
yaitu satu ekor arah negatif. Jadi nilai kritis z terletak
pada sisi kiri kurva. Nilai kritis untuk taraf signifikasi 0,01 adalah -2,33.
Daerah Penolakan
1%
-2,33
µ
z=
σ
√n
−11,59−12,38
¿
3,52
√ 30
= -1,23
Karena nilai z -1,23 tidak terletak pada daerah penolakan maka peneliti
gagal menolak Ho pada taraf signifikasi 0,01. Perbedaan antara 11,59 dan 12,38
dapat dipandang sebagai kesalahan pengambilan sampel (sampling error).
Menurut sudut pandang praktis, tidak dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang
diberikan dapat mengurangi perilaku meninggalkan tempat duduk dari anak-anak
hiperaktif.
6
Bagian ini akan membahas tentang rata-rata dua populasi. Prosedur
lima langkah untuk pengujian hipotesis juga digunakan untuk kasus ini.
Namun rumus statistik uji z berbeda.
Contoh soal
Ho: μ ₁≥ µ₂
Ha: µ₁¿µ₂
7
diatas menunjukkan bahwa statistik ujinya merupakan uji satu ekor.
Statistik uji z adalah:
❑1−¿❑
z= 2
¿
σ σ 22
2
√ 1
+
n1 n 2
Keterangan:
Daerah Penolakan
5%
Menghitung nilai z:
❑1−¿❑
z= 2
¿
σ σ 22
2
√ + 1
n1 n 2
8
5,5 – 5,3
= 0,4 2 0,32
√ +
50 100
= 3,13
1. n ₁ dan n ₂ harus sama atau lebih besar dari 30. Namun syarat
ini dapat diabaikan jika dua populasi berdistribusi normal.
2. kedua sampel harus independen. Misalnya jika seorang pasien
Askes bernama andi dipilih dalam sampel pasien Askes, maka
pemilihan dia sebagai sampel tidak memengaruhi pemilihan pasien
lainnya, baik Askes maupun pasien bukan Askes.
9
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
11
Lampiran
12