BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit (%) Minyak Inti Sawit (%)
β – Karotenoida 54,4
ɣ - Karotenoida 3,3
Likopene 3,8
Xantophyl 2,2
Tokoperol
α – tokoperol 35
ɣ - tokoperol 35 500-800
δ – tokoperol 10
∑ + Ҕ + tokoperol 20
(Jakobsberg. 1969)
pengotor minyak yang mampu dihilangkan dengan pemanasan suhu tinggi. Kondisi
proses deodorisasi biasanya menggunakan suhu 220-260 oC dalam kondisi vakum sekitar
2 milibar. Proses deodorisasi terjadi dalam double wall packed column. Umumnya suhu di
atas 270 °C harus dihindari untuk meminimalkan hilangnya netral minyak, tokoferol /
tocotrienol, dan juga kemungkinan isomerisasi dan reaksi termokimia yang tidak
diinginkan. Dalam kondisi seperti itu dan dengan bantuan stripping uap, asam lemak
bebas, yang masih ada dalam minyak yang sudah di pre-treatment, disuling bersama-sama
seperti aldehid dan keton, yang tidak akan memberi bau, warma dam rasa yang tidak
diinginkan untuk minyak. Minyak masuk melalui bagian atas deodorizer dan mengalami
kontak dengan beberapa tray deodorizer sehingga minyak terhambur dan bagian volatile
minyak menguap yang kemudian ditangkap oleh vapour scrubber. Material yang
menguap ini disebut juga sebagai PFAD (palm fatty acid distillate). Minyak dari
hasil deodorisasi ini merupakan RBD Palm Oil. RBD Palm Oil ini memiliki kandungan
utama stearin dan olein.
Dimana :
N = Normalitas Na2S2O3
A = Volume Na2S2O3 0,1 N dalam titrasi blanko
B = Volume Na2S2O3 0,1 N dalam titrasi sampel
W= Berat sampel (gram)
(SNI, 2013).
Dimana N adalah normalitas NaOH, V adalah volume NaOH (mL) dan W adalah
berat sampel
(SNI, 2013).
W0= adalah bobot pinggan kosong dan tutupnya, dinyatakan dalam gram (g);
W1= adalah bobot pinggan, tutupnya dan contoh sebelum dikeringkan, dinyatakan dalam
gram (g);
W2= adalah bobot pinggan, tutupnya dan contoh setelah dikeringkan, dinyatakan dalam
gram (g)
(SNI, 2013).
Keterangan:
N= adalah normalitas larutan standar natrium tiosulfat 0,01 N, dinyatakan dalam
normalitas (N)
Vo= adalah volume larutan natrium tiosulfat 0,1 N yang diperlukan pada penitaran
contoh dinyatakan dalam mililiter (mL);
V1= adalah volume larutan natrium tiosulfat 0,1 N yang diperlukan pada penitaran
➢ Warna / Color
Warna merupakan parameter minyak yang nampak secara visual oleh konsumen.
Pengujian warna bertujuan untuk menentukan skala warna red dan yellow dari minyak.
Skala tersebut dilihat untuk menentukan atau menyesuaikan warna dan spesifikasi kualitas
minyak goreng dan menentukan effisinsi BE yang digunakan.
Prosedur :
1. Sampel dipanaskan untuk menghilangkan air dan zat-zat pengotor yang ada.
2. Tuang sampel kedalam sel lovibond pada ukuran sel yang tepat. Sel 5¼ inchi
untuk sampel normal, sel 1 inchi untuk sampel yang sangat gelap, dimana
melebihi 20 satuan merah jika sel yang digunakan adalah 5¼ inchi.
3. Hidupkan sumber cahaya dan lihat dengan lensa mata atur warna pada rak untuk
mencocokan warna pada sampel.
Hasil :
Lovibond color, s” cell : ( rR ) / ( yY ) / ( bB ) / ( nN )
dimana s ialah ukuran sel yang digunakan saat pengukuran, r ialah nomor pembacaan
untuk merah, y ialah nomor pembacaan untuk kuning, b ialah nomor pembacaan untuk biru
(jika perlu), n ialah nomor pembacaan untuk natural (jika perlu) (SNI, 2013).
➢ β-karoten
β-karoten merupakan senyawa alami yang terdapat dalam CPO yang memberikan
warna merah dan merupakan prekusor dari vitamin A. namun intensitas pigmen β -karoten
akan berkurang akibat tahapan pemucatan selama proses pengolahan minyak goreng. Nilai
karoten penting untuk dilakukan analisis karena dengan mengetahui nilai ini maka
kematangan buah pada saat diolah juga diketahui. Pada dasarnya nilai ini selaras dengan
nilai DOBI. Semkin besar nilai karoten maka minyak semakin segar, yang artinya minyak
belum mengalami oksidasi, kalaupun sudah teroksidasi dalam jumlah yang sedikit.
Adapun perhitungan dari nilai karoten ini sendiri adalah sebagai berikut :
25 𝑥 𝐴446 𝑥 393
Karoten = 𝑊 𝑥 100
d. Produksi oleochemicals
Oleokimia diproduksi dari minyak nabati, minyak hewani dan lemak seperti
minyak sawit, stearin sawit, minyak inti sawit, minyak kelapa dan lemak sapi/domba
atau tallow. Produk oleokimia yang utamanya dipakai untuk pengunaan industri
termasuk sabun, asam lemak, alkohol lemak dan produk sampingan alami gliserin
murni. Proses produksi dimulai dengan memasukkan tipe minyak atau lemak yang
dibutuhkan ke dalam splitter plant, tempat proses hidrolisis dilakukan dan campuran
mentah dari asam lemak dan gliserin didapat untuk proses lebih lanjut.