negara tropis khususnya Indonesia, hal ini berhubungan dengan kebiasaan bebagi kamar
dan alat pembersih pribadi yang lumrah di kalangan masyarakat Indonesia. Scabies
disebabkan infestasi dan sensitiasi oleh Sarcoptes scabiei var hominis. Transmisi skabies
dapat melalui kontak langsung seperti bersentuhan badan atau melalui kontak tidak
langsung seperti menggunakan pakaian bersama atau tidur di kasur yang sama. Penyakit
skabies ini sering ditemukan di lingkungan seperti asrama, tempat penitipan anak, dan
panti jompo. Menifestasi klinis yang dapat ditimbulkan oleh skabies antara lain seperti
prutitus yang bersifat intens, menyeluruh dan memburuk saat malam hari. Kemudian
terdapat lesi kulit berupa papul eritematus terutama di daerah seperti antar ruas jari,
periumbilkal, genital. kepala, telapak kaki, dan pada daerah lipatan tubuh. Papul
berukuran kecil dengan krusta hemoragik pada bagian atas.
Patognomonik penyakit skabies adalah terbentuknya terowongan intradermal
berwarna putih keabu-abuan berupa garis linear atau serpiginus dengan panjang 0.5 – 1
cm, dan terdapat vesikel di ujung terowongan, namun terkadang sulit dilihat karena
adanya ekskoriasi dan infeksi sekunder. Terowongan umumnya terbentuk pada area
tubuh yang tidak terdapat folikel rambut seperti pada stratum korneum yang lembut dan
tipis. Infeksi sekunder terjadi apabila kebersihan tubuh tidak terjaga. Diagnosis penyakit
skabies dicurigahi pada pasien dengan keluhan gatal menyeluruh dan meningkat saat
malam., penemuan klinis dan riwayat kontaminasi. Hingga saat ini penyakit scabies
masih banyak ditemui di masyarakat, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai penyakit scabies dan higeanitas menyebabkan penyakit ini sulih untuk dicegah
dan diobati.
Pasien diminta untuk kontrol 1 minggu kemudian, kemudian akan dinilai apakah
keluhan pasien telah membaik dan memeriksa lesi kulit apakah sudah terdapat perbaikan.
Menanyakan pasien mengenai cara pemakaian obat dan menanyakan apakah ketersediaan
obat masih cukup. Edukasi pasien mengenai modifikasi gaya hidup dan higienitas dan
pentingnya memisahkan barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Jika keluhan
pasien semakin memberat maka dapat dirujuk ke dokter spesialis kulit.