Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Sistem Ekonomi Pancasila“.

            Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada segenap keluarga yang telah
banyak memberikan dukungan, kasih, kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah kesuksesan
ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada
langkah yang lebih baik lagi.

            Meskipun penulis berharap makalah ini terbebas dari kesalahan dan kekurangan namun,
masih saja banyak kuranganya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

            Akhir kata kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca

Cimahi, 31 Januari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 3

BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila 4
B. Sistem Ekonomi Pancasila 5
C. Ciri – ciri Sistem Ekonomi Pancasila 5
D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila 5
E. Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila 6
F. Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila 8

BAB III PENUTUP 10


A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem ekonomi merupakan  suatu  keseluruhan dari semua lembaga ekonomi yang
dilaksanakan atau   dipergunakan oleh suatu Negara atau bangsa untuk mencapai cita-cita yang
telah di tetapkan.  Ekonomi Pancasila merupakan suatu konsep sistem ekonomi berasal Keadilan
Sosial. Ekonomi Pancasila bercirikan keselarasan dan lebih mengutamakan masyarakat dan
bukan kemakmuran perorangan. Berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau
faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah 
kapitalistis. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi untuk mengatakan, bahwa kita menganut
sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi,
kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai
oleh Negara. Hal ini diatur dengan tegas oleh pasal 33 UUD 1945, maka secara konstitusional
sistem ekonomi Indonesia yang banyak dikenal masyarakat adalah sistem ekonomi campuran
yaitu sistem ekonomi pancasila.

Yang mendasari dari sistem ekonomi pancasila adalah berpedoman dengan pancasila dan
berdasarkan UUD 1945. Dijelaskan bahwa setiap yang dilakukan oleh rakyat Indonesia telah
tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, karena setiap individu diajarkan untuk hidup
bergotong royong dan saling membantu orang yang membutuhkan. Sistem ekonomi Pancasila
tidak hanya berfokus pada ekonomi tetapi mencakup dalam bidang lainnya seperti sosial-budaya,
bidang politik dan bidang pertahanan. Perwujudan sistem ekonomi pancasila harus dimulai dari
sikap dan perilaku sebagai manusia yang berpancasila. Tujuan utama dari sistem ekonomi
pancasila, ialah  memahami isi dari pancasila, mengamalkan isi dari pancasila, dan
mengamalkannya. Kebijakan yang dilakukan ialah mengembangakan IPTEK, bidang ekonomi,
bidang politik, bidang sosial-budaya, kebijakan tersebut tidak selamanya berjalan sesuai dengan
apa yang di tetapkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dewasa ini ada segelintir orang yang
menyalahkan kepercayaannya untuk kepentingan pribadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi Pancasila?
2. Bagaimanakah Sistem Ekonomi Pancasila?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Pancasila
2. Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi
Pancasila.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila


Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (instructional economics)
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai ideologi Negara
dengan kelima silanya secara utuh maupun sendiri-sendiri. Jika Pancasila mengandung 5 asas,
maka semua substansi sila Pancasila yaitu :
                        1. Etika,
                        2. Kemanusiaan,
                        3. Nasionalisme,
                        4. Kerakyatan/Demokrasi, dan
                        5. Keadilan sosial,
harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua
adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila
adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.
Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang mengacu pada
ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila, pemerintah dan
masyarakat memihak pada (kepentingan) ekonomi rakyat sehingga terwujud kemakmuran dan
kesejahteraan. Inilah sistem ekonomi kerakyatan yang demokratis dan melibatkan semua orang
dalam proses produksi serta hasilnya dinikmati oleh semua masyarakat. Secara normatif landasan
ideal sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem
ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa
(berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab
(tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran
perseorangan).
Sistem Ekonomi Pancasila adalah keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang
dilaksanakan atau dipergunakan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita yang telah
ditetapkan. Adapun faktor yang digunakan dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang-
barang dan jasa falsafah Hidup Pancasila sebagai  ‘Weltanschauung ‘ Bangsa Indonesia.   
Oleh karena itu, sistem ekonomi pancasila ialah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasikan segala aktivitas ekonomi  dalam masyarakat baik dilakukan oleh pemerintah
maupun oleh pihak swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan. Sistem ekonomi pancasila yaitu seluruh lembaga ekonomi yang dipergunakan
bangsa Indonesia dalam mengolah dan melakukan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Setiap sistem mempunyai perbedaan yaitu dalam menjalankan prinsip
sistem tersebut dan perbedaan dalam penerapan kepemilikan.

4
B. Sistem Ekonomi Pancasila
1.  Sistem Ekonomi Periode Pra-Kemerdekaan
A.  Periode Pra-Kolonialisme
1) Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).
2) Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.
3) Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.
B.  Periode Kolonialisme
1) Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.
2) Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal),  berdampak pada
kondisi rakyat Indonesia menjadi  miskin.

C. Ciri - ciri Sistem Ekonomi Pancasila


1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh : hajat hidup
orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain
sebagainya.
2.  Peran negara termasuk penting namun tidak dominan begitu juga dengan peranan pihak
swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem
ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta
hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua
untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


1. Kelebihan:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup   rakyat  banyak
dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permuwakafan lembaga
perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat
pula.
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
f.  Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
g. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam
batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
h. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

5
2. Kekurangan:
a. Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan).
b. Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga masyarakat.
c.  Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.

E. Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila


            Sistem ekonomi pancasila tidak dapat dibatasi bidang ekonomi saja, tetapi mencakup
pula bidang-bidang sosial-budaya, bidang politik, dan bidang-bidang pertahanan-kemanan,
karena sistem ekonomi merupakan salah satu komponen dari sistem yang lebih besar, yaitu
Sistem Pembangunan Nasional. Tujuan mempelajari  sistem ekonomi pancasila yaitu :
1. Mengerti dan memahami arti dan isi pancasila itu dengan sebenar-benarnya.
2. Menghayati dan mengamalkan semua sila dengan sebaik-baiknya.
3. Mengamankan dan menyelamatkan Pancasila dari setiap usaha yang hendak  merongrong atau
menggantinya.

Tujuan  dan fungsi dari sistem ekonomi pancasila yaitu sebagai dasar Negara, dan
sebagai ideologi Negara, yaitu dijelaskan sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila juga sering disebut dengan istilah dasar falsafah (filsafat) Negara, ideologi
Negara, Staat idée dan phylosofische grondslag. Dalam pengertian ini, pancasila menagatur
pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara atau
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar
Negara merupakan fungsi pokoknya. Pancasila sebagai dasar Negara berfungsi sebagai
pemersatu bangsa Indonesia, sebagai alat pemersatu kesatuan dan persatuan yang didalamnya
merumuskan cita-cita bangsa Indonesia dalam bernegara, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
negara atau pemerintahan. Pancasila sebgai dasar Negara dimuat dalam Pembukuan UUD 1945
alenia ke-4 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa  Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar terbentuk dalam suatu susunan
Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada: keTuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.”

6
Maksud dari alenia ke 4 dalam UUD 1945 adalah:
a. Membentuk pemerintahan Negara Indonesia, sebagai penyelenggara keseluruhan kegiatan
Negara dalam segala aspek kelengkapannya dan akan menjalankan pemerintahan Negara dari
Negara yang baru saja di bentuk
b. Pemerintahan Negara Indonesia akan melaksanakan fungsi dan tujuan Negara Indonesia yaitu:
1)  Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2)  Memajukan kesejahteraan umum.
3)  Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4)   Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Pancasila merupakan suatu asas yang meliputi suasana kebatinan dan cita-cita hukum.
Sebagai sumbur dari segala sumber hukum atau sebagai tertib hukum Indonesia,  maka pancasila
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Menurut Notonagoro pancasila sebagai dasar Negara
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia
(merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental). Oleh karena itu, pancasila merupakan
sumber dari nilai dan dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya terbentuk dengan norma-
norma hukum oleh negara. Nilai hukum yang tercantum harus berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-
nilai etis, nilai religius, nilai kebenaran, nilai vital dan nilai materiil seperti yang terkandung
dalam Falsafah Pancasila.
 
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum(sumber tertib
hukum) Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.
c.  Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis).
d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan.
e. Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara Negara,
pelaksana pemerintah. Pancasila merupakan alat penyatu Bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dari
berbagai daerah dan wilayah yang terdiri dari beribu pulau dengan berbagai suku bangsa dan
berbeda adat istiadat serta beragam kebudayaan. Oleh karena itu Pancasila sebagai penyatu dan
dapat membawa keutuhan bangsa dan Negara Indonesia dari berbagai bentuk lapisan.

2. Pancasila sebagai Ideologi Negara.


Istilah ideologi berasal dari kata idea  yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar,
atau cita-cita’,dan logos yang yang berarti ‘ilmu’. Kata idea berasal dari bahasa yunani ‘eidos’
yang artinya bentuk. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the
science of ideas), atau ajaran mengenai pengertian-pengertian dasar. Ideologi pancasila
dipergunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari setiap warga Negara

7
Indonesia.  Dalam membentuk posisi subjek dan menghasilkan makna. Ideologi tampil sebagai
stuktur pemaknaan atau pandangan dunia untuk semua kelompok masyarakat.   Pemikiran-
pemikiran, gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang
dianggap benar dan memliki derajat yang tertinggi dalam Negara. Ideologi mendasarkan pada
hakikat sifat kodrat manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karena itu,
ideologi pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup
bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama juga harus mengakui
hak dan kebebasan orang lain.

F.   Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila


           Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam sistem ekonomi pancasila bisa diawali dengan
adanya perubahan-perubahan dalam pengembangan IPTEK, bidang politik, bidang ekonomi,
bidang sosial-budaya, sebagai berikut ini:
1. Pengembangan IPTEK
Dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan sumber daya kesejahteraan dan
peningkatan untuk  mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada hakikatnya suatu
hasil kreativitas rohani setiap individu. Oleh karena itu, modal utama dalam membangun sebuah
Negara, yaitu kemajuan teknologi yang dilengkapi keterampilannya untuk memanfaatkan
sumberdaya alam dan teknologi. Tetapi yang menjadi persoalan adalah kualitas dari sumber daya
manusia, penawaran tenaga kerja yang melibihi permintaan tenaga kerja, tingginya lulusan
sekolah yang menganggur, dan  tenaga kerja yang tidak terdidik.  Oleh sebab itu, ini merupakan
faktor utama  dalam membangun kebijakan sistem ekonomi pancasila.

2. Pengembangan dalam Bidang Politik


            Dalam sistem politik Negara harus mendasarakan pada kekuasaan yang bersumber pada
penjelmaan hakikat manusia sebagai individu-mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat. Maka
kekuasaan Negara harus berdasarkan pada asal mula dari rakyat untuk rakyat, maka rakyat asal
mula dari suatu Negara. Menurut Drs. Moh.Hatta, menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas
ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Tetapi berbeda untuk
saat ini, kebanyakan dari pemimpin hanyalah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan
pribadi bukan untuk kepentingan rakyat.

3. Pembangunan dalam Bidang Ekonomi


            Terwujudnya perkembangan suatau Negara adalah berawal dari rakyatnya yang mampu
mengembangkan teknologinya. Sebagai mana telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang berbunyi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ekonomi kerakyatan merupakan ekonomi
yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.
Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan
dan kesejahteraan seluruh bangsa.

8
4. Pengembangan dalam Bidang Sosial-Budaya
            Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi, dewasa ini mengangkat nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia  sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya
bersifat humanistic, artinya nila-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersuber pada
harkat martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya. 
  
  

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau
pedoman dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Secara normatif landasan ideal sistem
ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem ekonomi Pancasila
adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada Pancasila, terutama sila ke 5, dan Undang-Undang
Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi
Campuran adalah tiga sistem ekonomi yang secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana
dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia? Indonesia tidak menganut Sistem Ekonomi
Komando, Sistem Ekonomi Pasar, maupun Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

B. Saran
          Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam 
makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis
berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca.
  

10
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Mubyarto. 1980. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


Daman, Rozikin. 1995. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: PT.Raja Grofindo.
Gunadi,Tom.1983.Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945. Bandung:   
Angkasa
Kaelan, H . 2000. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.
MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Edisi Revisi, (Liberty: Yogyakarta.)
Mubyarto. 1987. Ekonomi Pancasila Lintasan Pikir Mubyarto.Yoyakarta: Aditya Media.
1988. Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia. Bandung: LP3ES.
http://windasirumapea.wordpress.com/2013/07/07/perkembangan-ekonomi-rakyat-di-indonesia/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai