Anda di halaman 1dari 25

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.

1, Oktober 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk
SBU DISTRIBUSI WILAYAH I JAKARTA
Oleh: A.Aji Tri Budianto dan Amelia Katini

ABSTRAK

Lingkungan kerja merupakan suatu alat ukur yang akan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai jika lingkungan kerja yang ada pada suatu instansi baik. Lingkungan kerja yang
menyenangkan bagi pegawai melalui peningkatan hubungan yang harmonis dengan atasan,
rekan kerja, maupun bawahan, serta dukungan oleh sarana dan prasarana yang memadai yang
ada di tempat kerja akan membawa dampak yang positif bagi pegawai sehingga kinerja
pegawai dapat meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
lingkungan kerja dengan kinerja pegawai.Hipotesis penelitian yang di uji adalah terdapat
pengaruh positif dengan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Metode
observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung suatu kegiatan yang terjadi di lapangan. Wawancara digunakan untuk pengambilan
data dan informasi melalui percakapan langsung kepada responden dengan menggunakan
daftar pernyataan yang tersusun secara sistematis/kuesioner. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah pegawai pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi
Wilayah I Jakarta, dengan menggunakan kuesioner yang masing-masing variabel mempunyai
15 pernyataan yang diberikan kepada 50 responden.
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan pengaruh lingkungan tersebut, maka
studi kasus merupakan penelitian yang penulis gunakan dengan menggunakan teknik
kuantitatif, yaitu korelasi sederhana dengan menggunakan program Microsoft Word dan
Microsoft Excel.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan kerja yang terdapat
pada instansi dapat memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja yang terdapat pada instansi
berpengaruh sebesar 43,56% terhadap kinerja pegawai dan 56,44% dipengaruhi oleh faktor
lain.
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau informasi kepada pimpinan
perusahaan bahwa dengan memperhatikan lingkungan kerja yang terdapat pada instansi itu
akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja dan Kinerja Pegawai


memegang suatu peran penting alam
PENDAHULUAN
mencapai tujuan instansi. Oleh karena itu
Latar Belakang
instansi perlu mengolah sumber daya
Dalam suatu sistem operasi instansi,
manusia sebaik mungkin. Sebab kunci
potensi sumber daya manusia pada
kesuksesan suatu instansi bukan hanya pada
hakikatnya merupakan salah satu modal dan
keunggulan teknologi dan tersedianya

100
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

modal tapi manusia atau tenaga kerja Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak baik
merupakan faktor terpenting bagi kemajuan akan menurunkan kinerja para pegawai dan
instansi. secara tidak langsung juga menurunkan
Sumber daya manusia adalah orang - produktifitas instansi.
orang yang merancang dan menghasilkan Lingkungan kerja mempunyai
barang atau jasa, mengawasi mutu, kontribusi yang cukup besar dalam
memasarkan produk mengalokasikan peningkatan kinerja. Lingkungan kerja
sumber daya finansial, serta merumuskan mengarah kepada beberapa aspek
seluruh strategi dan tujuan instansi. Sumber diantaranya manajemen, struktur organisasi,
daya yang baik diharapkan akan dan deskripsi kerja, kebebasan, lingkungan
menimbulkan kinerja yang baiak sesuai fisik yang memuaskan, seperti tersedianya
dengan keinginan dan harapan instansi. tempat ibadah, ruangan yang cukup nyaman
Pada dasarnya instansi bukan hanya untuk bekerja, ventilasi yang baik,
mengharapkan pegawai yang mampu, cakap keamanan, jam kerja yang sesuai dan tugas
dan terampil yang penting mereka mau – tugas yang bermakna. Kondisi lingkungan
bekerja giat dan berkeinginan untuk dalam variasi – variasi yang relative
mencapai hasil kerja yang baik. sederhana dalam suhu, kebisingan,
Kemampuan, kecakapan dan keterampilan penerangan, atau mutu daerah dapat
pegawai tidak ada artinya bagi instansi jika mendorong efek – efek yang berarti
mereka tidak mau bekerja keras terhadap sikap dan kinerja pegawai. Selain
mempergunakan kemampuan, kecakapan itu rancangan yang memperhatikan jumlah
dan keterampilan yang dimilikinya. ruang kerja, pengaturan atau tata letaknya
Lingkungan kerja merupakan dan tingkat kekuasaan pribadi yang
lingkungan dimana para pegawai tersebut diberikan, mempengaruhi kinerja dan
bekerja. Lingkungan kerja bagi para tingkat kepuasan pegawai.
pegawai akan mempunyai pengaruh yang Kinerja adalah gambaran mengenai
tidak kecil terhadap jalannya operasi tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
instansi. Lingkungan kerja akan kegiatan, program, kebijaksanaan dalam
mempengaruhi para pegawai sehingga mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
langsung maupun tidak langsung akan organisasi yang tertuang dalam perumusan
dapat mempengaruhi produktifitas instansi. skema strategis suatu organisasi. Untuk
Lingkungan kerja yang baik dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan
memuaskan para pegawai tentu akan seseorang sepatutnya memiliki derajat
meningkatkan kinerja dari para pegawai. kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

101
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Kesediaan dan keterampilan seseorang lainya yang berkinerja tinggi. Kinerja


tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan merupakan hasil kerja yang sebagai
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas gambaran pekerjaan yang telah dilakukan
tentang apa yang akan dikerjakan dan didalam organisasi. Pemahaman kinerja
bagaimana mengerjakannya. Kinerja diarahkan kepada hasil kerja yang nyata dan
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan jelas dari suatu organisasi. Banyak hal yang
setiap orang sebagai prestasi kerja yang mempengaruhi kinerja pegawai di
dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan instansi,yang antara lain adalah lingkungan
perannya dalam instansi. Kinerja pegawai kerja yang kondusif, pengetahuan,
merupakan suatu hal yang sangat penting penggunaan alat, sikap, perbaikan dan
dalam upaya instansi untuk mencapai disiplin, tanggung jawab, motivasi kerja,
tujuanya. Kinerja intansi merupakan faktor kemampuan, keterampilan serta teknik –
yang sangat penting dalam meningkatkn teknik manajerial.
daya saing intansi. Hanya instansi yang Berdasarkan latar belakang masalah
memiliki daya saing tinggi yang akan tetap diatas maka penulis tertarik untuk megambil
eksis dalam era kompetitif ini. Instansi judul penelitian”Pengaruh Lingkungan
harus dapat mengelola semua potensi yang kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT
ada baik itu internal maupun eksternal. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Perubahan ini terjadi di lingkungan instansi, SBU Distribusi Wilayah I Jakarta.”
baik internal maupun eksternal akan
membawa konsekuensi logis kepada Perumusan Masalah
perubahan sumber daya manusia pengelola Berdasarkan identifikasi masalah
instansi. Oleh karena itu diperlukan suatu dan pembatasan masalah di atas, maka
konsep dan strategi pengembangan sumber penulis merumuskan masalah sebagai
daya manusia yang ditujukan agar kinerja berikut :
maksimal pegawai dalam sebuah organisasi 1. Bagaimana kondisi lingkungan kerja
dapat dicapai dengan baik sehingga dapat pada PT Perusahaan Gas Negara
menjaga kelangsungan kehidupan organisasi (Persero) Tbk ?
dimasa mendatang. 2. Bagaimanakah kinerja pegawai pada PT
Instansi dengan kinerja tinggi akan Perusahaan Gas Negara (Perero) Tbk?
terjadi akan terwujud apabila didukung oleh 3. Seberapa besar pengaruh lingkungan
sumber daya manusia instansi, yang terdiri kerja terhadap kinerja pegawai PT
dari direktur, para manajer, administrasi, Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk?
marketing, bagian produksi dan pegawai

102
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

tersebut dapat diterapkan dalam


Tujuan dan Manfaat Penelitian praktek sehari – hari.
1. Tujuan penelitian 2) Bagi Perguruan Tinggi
a. Untuk mengetahui kondisi Melalui penelitian ini diharapkan
lingkungan kerja pada PT dapat memberikan sumbangan
Perusahaan Gas Negara (Persero) terhadap perkembangan ilmu
Tbk. pengetahuan, khususnya dalam ilmu
b. Untuk mengetahui kinerja pegawai manajemen sumber daya manusia
pada PT Perusahaan Gas Negara dalam kaitannya lingkungan kerja
(Persero) Tbk. yang dapat mempengaruhi kinerja
c. Untuk mengetahui besarnya pegawai.
pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai PT Perusahaan Gas b. Manfaat secara praktis
Negara (Persero) Tbk. Bagi PT Perusahaan Gas Negara
2. Manfaat Penelitian ini adalah : (Persero) Tbk.
a. Manfaat secara teoritis Penelitia ini diharapkan dapat
Secara teoritis hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan
bermanfaat bagi upaya peningkatan mengungkapkan masalah yang timbul
mutu pendidikan dan memberikan serta saran – saran untuk
sumbangsih teoritis pada dunia memecahkannya, sehingga pada
pendidikan dan khususnya yang akhirnya dapat memberikan manfaat
berkaitan tentang lingkungan kerja kepada para pegawainya sendiri.
terhadap kinerja pegawai .
1) Bagi Penulis TINJAUAN PUSTAKA
Penelitan ini merupakan Lingkungan Kerja
lanjutan dari proses belajar mengajar Ada beberapa pendapat mengenai
dalam rangka mencoba menerapakan lingkungan kerja internal dari beberapa ahli
ilmu yang pernah penulis terima dibawah ini:
dengan keadaan yang ada di Menurut George R. Terry (2006:23)
lapangan, sehingga penulis harapkan lingkungan kerja dapat diartikan sebagai
dengan penelitian ini dapat menjadi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi,
pengalaman praktis dan mengetahui baik secara langsung maupun tidak
sejauh mana kemampuan teoritis langsung terhadap kinerja organisasi atau
perusahaan.

103
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Menurut Mardiana (2005) bekerja yang didalamnya terdapat fasilitas –


“Lingkungan kerja adalah lingkungan fasilitas yang menunjang karyawan dalam
dimana beraktivitas atau bekerja.
pegawai melakukan pekerjaannya sehari- Menurut Sedarmayanti (2007:21)
hari”. Lingkungan kerja yang kondusif menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
memberikan rasa aman dan memungkinkan lingkungan kerja terbagi menjadi dua antara
para pegawai untuk dapat berkerja lain:
optimal. Lingkungan kerja dapat a. Lingkungan kerja fisik
mempengaruhi emosi pegawai. Jika Lingkungan kerja fisik adalah semua
pegawai keadaan berbentuk fisik yang terdapat
menyenangi lingkungan kerja dimana dia disekitar tempat kerja yang dapat
bekerja, maka pegawai tersebut akan betah mempengaruhi pegawai baik langsung
di tempat kerjanya untuk melakukan maupun secara tidak langsung.
aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan
secara efektif dan optimis prestasi kerja Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi dua
pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja kategori yaitu:
tersebut mencakup hubungan kerja yang 1) Lingkungan kerja yang langsung
terbentuk antara sesama pegawai dan berhubungan dengan karyawan
hubungan kerja antar bawahan dan atasan seperti: pusat kerja, kursi, meja dan
serta lingkungan fisik tempat pegawai sebagainya.
bekerja. 2) Lingkungan perantara atau
Menurut Sedarmayanti (2009:130) lingkungan umum dapat juga disebut
menyebutkan bahwa lingkungan kerja lingkungan kerja yang dapat
internal adalah bkeseluruhan alat perkakas mempengaruhi kondisi manusia,
dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja seperti: temperature, kelembapan,
dimana seseorang bekerja, metode kerjanya sirkulasi udara, pencahayaan,
serta pengaturan kerjanya baik sebagai kebisingan, getaran mekanis, bau
perorangan maupun sebagai kelompok. tidak sedap, warna dan lain – lain.
Menurut Agus Ahyari (2006:150) Untuk dapat memperkecil pengaruh
lingkungan kerja merupakan dimana para lingkungan fisik terhadap karyawan, maka
karyawan tersebut bekerja. langkah pertama adalah harus mempelajari
Dari beberapa pendapat para ahli di manusia, baik mengenai fisik dan tingkah
atas dapat disimpulkan lingkungan kerja lakunya maupun mengenai fisiknya,
internal adalah tempat dimana karyawan itu kemudian dijadikan sumber dasar sebagai

104
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

dasar pemikiran lingkungan fisik yang bersatu dalam organisasi instansi untuk
sesuai. mencapai tujuan.
b. Lingkungan kerja non fisik 3. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan Manusia akan mampu melaksanakan
dengan hubungan kerja, baik hubungan kegiatanya dengan baik, sehingga dicapai
dengan atasan maupun hubungan dengan suatu hasil yang optimal, apabila
rekan kerja, ataupun hubungan dengan diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
bawahan. lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi
Lingkungan kerja non fisik ini juga lingkungan dikatakan baik atau sesuai
merupakan kelompok longkungan kerja apabila manusia dapat melaksanakan
yang tidak bisa di abaikan. kegiatanya secara optimal, sehat, aman dan
Menurut Alex Nitisemito (2005: 171 nyaman.ketidaksesuaaian lingkungan kerja
– 173), instansi hendaknya dapat dapat dilihat akibatnya dalam janka waktu
mencerminkan kondisi yang mendukung yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan
kerja sama antara tingkat atasan, bawahan, lingkungan yang kurang baik dapat
maupun yang memiliki status jabatan yang menuntut tenaga dan waktu yang lebih
sama di instansi. Kondisi yang hendaknya banyak dan tidak mendukung diperolehnya
diciptakan adalah suasana kekeluargaan, rancangan sistem kerja yang efesen, banyak
komunikasi yang baik dan pengendalian faktor yang memperngaruhi terbentuknya
diri. suatu kondisi lingkungan kerja.
Suyadi prawirosentono (2006: 19 – Berikut ini beberapa faktor yang
21) yang mengutip pernyataan prof. Myon diuraikan Sedarmayati (2007:21) yang
woo lee sang pencetus teori W dalam ilmu dapat memepengaruhi terbentuknya suatu
manajemen sumber daya manusia, bahwa kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan
pihak manajemen instansi hendaknya kemampuan pegawai diantaranya adalah:
membangun suatu iklim dan suasana kerja a. Penerangan / cahaya ditempat kerja
yang bisa membangkitkan rasa Cahaya / penerangan sangat besar
kekeluargaan untuk mencapai tujuan manfaatnya bagi pegawai guna
bersama. Pihak manajemen instansi juga mendapat keselamatan dan
hendaknya mampu mendukung kreatifitas kelancaran kerja. Oleh sebab itu
pegawai. Kondisi seperti inilah yang diperhatikan adanya penerangan
hendaknya menciptakan antusiasme untuk (cahaya yang terang) tetapi tidak
menyilaukan. Cahaya yang kurang

105
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

jelas, sehingga pekerjaan akan berlaku bagi setiap pegawai karna


lambat, banyak mengalami kemampuan beradaptasi pegawai
kesalahan, dan pada akhirnya berbeda, tergantung di daerah
menyebabkan kurang efisien dalam bagaimana pegawai dapat hidup.
melaksanakan pekerjaan, sehingga c. Kelembaban di tempat kerja
tujuan organisasi sulit dicapai. Kelembaban adalah banyaknya air
Pada dasarnya, cahaya dapat yang terkandung dalam udara bisa di
dibedakan menjadi 4 yaitu: cahaya tanyakan dalam peresantase
langsung, cahaya setengah langsung, ,kelembaban ini berhubungan atau di
cahaya tidak langsung, cahaya pengaruhi oleh temperatur
setengah tidak langsung. kelembaban,kecepatan udara
b. Temperature ditempat kerja bergerak dan radiasi panas dari
Dalam keadaan normal tiap anggota udara tersebut akan memperngaruhi
tubuh manusia mempunyai keadaan tubuh manusia pada saat
temperature berbeda. Tubuh menerima atau melrpaskan panas
manusia selalu berusaha untuk dari tubuhnya. Suatu keadaan
mempertahankan kedaan normal, dengan temperature udara sangat
dengan suatu sitem tubuh yang panas dan kelembaban tinggi, akan
sempurna sehingga dapat meneimbulkan pengurangan panas
menyesuaikan diri dengan dari tubuh secara besar-besaran
perubahan yang terjadi diluar tubuh. karena sistem penguapan. Pengaruh
Tetapi kemampuan untuk lain adalah makin cepatnya denyut
menmenyesuaikan diri tersebut ada jantung karena makin akiifnya
batasnya, yaitu bahwa tubuh peredaran darah untuk memenuhi
manusia masih dapat menyesuaikan kebutuhan oksigen, dan tubuh
dirinya dengan temperature luar jika manusia selalu berusaha untuk
perubahan temperatur luar tubuh mencapai keseimbangan antar panas
tidak lebih dari 20% untuk kondisi tubuh dengan suhu sekitarnya.
panas 35% untuk kondisi dingin, d. Sikrulasi udara di tempat kerja
dari keadaan tubuh. Oksigen merupakan gas yang di
Menurut hasil dari penelitian, untuk butukan oleh makhluk hidup untuk
berbagai tingkat temperature akan menjaga kelasungan hidup, yaitu
memberi pengaruh yang berbeda. untuk proses motebolisme, udara di
Keadaan tersebut tidak mutlak sekitar di katakana kotor apabila

106
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

kadar oksigen, dalam udara tersebut terbesar terhadap suatu alat dalam
telah berkurang dan telah bercampur tubuh terdapat apabila
dengan gas atau bau-bauan yang ferkurasinya,alam ini bersonisasi
berbahaya bagi kesehatan tubuh. dengan ferkurasi dari getaran
Sumber utama adanya udara segar mekanis. Secara umum getaran
adalah adanya tanaman di sekitar mekanis dapat mengganggu tubuh
tempat kerja. dalam hal: konsentrasi bekerja,
e. Kebisingan di tempat kerja datangnya kelelahan,timbulnya
Salah satu polusi yang cukup beberapa penyakit, diantaranya
menyibukan para pakar untuk karena gangguan terhadap mata,
mengatasi kebisingan adalah bunyi syaraf, peredaran darah, otot, tulang
yang tidak dikhendaki oleh telinga dan lain – lain.
karena dalam janka panjang bunyi f. Bau tidak sedap
tersebut dapat mengangu ketenangan Adanya bau tidak sedap di sekitar
bekerja, merusak pendangaran, dan tempat kerja dapat dianggap sebagai
menimbulkan kesalahan pencemaran, karena dapat
komunikasi,bahkan menurut mengganggu konsentrasi bekerja,
penelitian, kebisingan yang serius dan bau yang tidak sedap yang
bisa menyebabkan kematian. Karena terjadi terus menerus dapat
pekerjaan membutukan konsentrasi, mempengaruhi kepekaan
maka suara bising hendaknya penciuman. Pemakaian “air
dihindarkan agar pelaksanaan condition” yang tepat merupakan
pekerjaan dapat dilalukan dengan salah satu cara yang dapat digunakan
efisien sehinga kinerja meningkat. untuk menghilangkan bau – bauan
Getaran mekanis artinya yang mengganggu di sekitar tempat
getaran yang ditimpulkan oleh alat kerja.
mekanis yang sebagian dari getaran g. Dekorasi di tempat kerja
ini sampai ke tubuh pegawai dan Dekorasi ada hibungannya dengan
dapat menimbulkan akibat yang tata warna yang baik, karena itu
tidak di inginkan . getaran mekanis dekorasi tidak hanya berkaitan
pada umumnya sangat mengangu dengan hasil ruang kerja saja tetapi
tubuh karena ketidakteraturnya, baik berkaitan juga dengan cara mengatur
tidak teratur dalam intensias tata letak, tata warna, perlengkapan
maupun ferkunesinya. Ganguan dan lainnya untuk bekerja.

107
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

h. Musik di tempat kerja akan menjadi tempat yang


Menurut para pakar, music yang menyenangkan untuk bekerja.
nadanya lembut sesuai dengan c. Suara bising
suasana, waktu dan tempat dapat Suara bising adalah tingkat
membangkitkan dan merangsang kepekaan pegawai yang
pegawai untuk bekerja. Oleh karena mempengaruhi aktifitasnya pekerja.
itu lagu – lagu perlu dipilih dengan d. Penggunaan warna
selektif untuk di perdengarkan di Penggunaan warna adalah pemilihan
tempat kerja. warna ruangan yang dipakai untuk
i. Keamanan di tempat kerja bekerja.
Guna menjaga tempat dan kondisi e. Ruang gerak yang di perlukan
lingkungan kerja tetap dalam Ruang gerak adalah posisi kerja
keadaan aman maka perlu antara satu pegawai dengan pegawai
diperhatikan adanya keberadaan lainya, juga termasuk alat bantu
salah satu upayauntuk menjaga kerja seperti: meja, kursi lemari, dan
keamanan di tempat kerja, dapat sebagainya.
memanfaatkan tenaga satuan petugas f. Kemampuan bekerja
keamanan (satpam). Kemampuan bekerja adalah suatu
Yang menjadi indikator – indikator kondisi yang dapat membuat rasa
lingkungan kerja menurut Sedarmayanti aman dan tenang dalam melakukan
(2009:46) adalah sebagai berikut: pekerjaan.
a. Penerangan g. Hubungan pegawai dengan pegawai
Penerangan adalah cukup sinar yang lainya harus harmonis karena untuk
masuk ke dalam ruang kerja masing mencapai tujuan instansi akan cepat
– masing pegawai. Dengan tingkat jika adanya kebersamaan dalam
penerangan yang cukup akan menjalankan tugas – tugas yang di
membuat kondisi kerja yang embankannya.
menyenangkan.
b. Suhu udara Kinerja
Suhu udara adalah seberapa besar Kinerja adalah sebuah kata dalam
temperature di dalam suatu ruang bahasa Indonesia dasar “kerja” yang
kerja pegawai. Suhu udara ruangan menterjemahkan dari bahasa asing yaitu
yang terlalu panas atau terlalu dingin prestasi, bisa pula yang berarti prestasi, bisa
pula yang berarti hasil kerja. Pengertian

108
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

kinerja dalam organisasi merupakan individu yang disesuaikan dengan peran


jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan atau tugas individu tersebut dalam suatu
organisasi yang telah tetapkan . para atasan perusahaan pada suatu periode waktu
atau manajer sering tidak memperhatikan tertentu, yang dihubungkan dengan suatu
kecuali sudah amat buruk atau segala ukuran nilai atau standar tertentu dari
sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering perusahaan dimana individu tersebut
manajer tidak mengetahui betapa buruknya bekerja. Kinerja merupakan perbandingan
kinerja telah merosot sehingga instansi hasil kerja yang dicapai oleh pegawai.
menghadapi krisis yang serius, kesan – Selanjutnya Mangkunegara (2006 : 9),
kesan buruk organisasi yang mendalam mengemukakan bahwa : “Kinerja karyawan
akibat tanda – tanda peringatan adanya (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kinerja yang merosot. Adapun pengertian kulaitas dan kuantitas yang dicapai oleh
kinerja menurut beberapa ahli yaitu sebagai seseorang karyawan dalam melaksanakan
berikut: tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi yang diberikan kepadanya.
pekerjaan/kegiatan seseorang atau Menurut Umar Husein (2005:104)
kelompok dalam suatu organisasi yang “kinerja adalah pelaksanaan fungsi – fungsi
dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah
mencapai tujuan organisasi dalam periode suatu perbuatan,suatu prestsi , suatu
waktu tertentu (Payaman Simanjuntak,2006 pameran umum keterampilan “.
). Menurut Veithzal Rivai (2008:309)
Menurut Rivai dan Basri (2008) menegmukakan kinerja adalah “merupakan
pengertian kinerja adalah kesediaan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap
seseorang atau kelompok orang untuk orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
melakukan sesuatu kegiatan dan oleh karyawan sesuai dengan peranya dalam
menyempurnakannya sesuai dengan perusahaan”.
tanggung jawab dengan hasil seperti yang Menurut Robert L. Mathis dan John
diharapkan. H. Jackson terjemahan Jikky sadeli dan
Menurut Hasibuan Melayu (2007) Bayu Prawira (2006: 78),”menyatakan
kinerja merupakan perbandingan hasil kerja kinerja pada dasarnya adalah apa yang
yang dicapai oleh karyawan dengan standar dilakukan atau tidak dilakukan oleh
yang telah ditentukan. Sedangkan menurut karyawan “.
Wibowo (2006) mendefinisikan kinerja Kinerja merupakan suatu kondisi
sebagai hasil kerja yang dicapai oleh yang harus diketahui dan dikonfirmasikan

109
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

keoada pihak tertentu untuk mengetahui Hani Handoko T (2005),


tingkat pencapaian hasil suatu instansi menyatakan “pengukuran kinerja adalah
dihubungkan dengan visi yang diemban memberi umpan balik kepada manajemen
suatu organisasi atau perusahaan serta dalam bentuk informasi mengenai
mengetahui dampak positif dan negative pelaksanaan suatu rencana dan titik – titik
dari suatu kebijakan operasional. dimana perubahan memerlukan penyesuaian
Menurut Nawawi (2005:76) – penyesuaian atas aktivitas perencanan dan
mengemukakan pendapatnya bahwa pengendalian “.
individu yang memiliki kinerja yang tinggi Adapun aspek – aspek standar
memiliki beberapa karakteristik, yaitu kinerja menurut Prabu Mangkunegara
diantaranya “(a) berorientasi pada prestasi, (2005:18), terdiri dari aspek kuantitatif dan
(b) memiliki percaya diri,(c) aspek kualitatif yaitu:
berpengendalian diri, (d) kompetensi. a. Aspek kuantitatif meliputi:
Didalam manajemen terdapat 3 (tiga) jenis 1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan
kinerja yang terdiri atas: 2. Waktu yang dipergunakan atau
a. Kinerja pegawai lamanya melaksanakan pekerjaan.
Definisi kinerja pegawai adalah hasil 3. Jumlah kesalahan dalam
kerja secara kualitas dan kuantitas yang melaksanakan pekerjaan.
dicapai oleh seorang pegawai dalam 4. Jumlah dan jenis pemberian
melaksanakan tugasnya. pelayanan dalam bekerja.
b. Proses manajemen kinerja b. Aspek kualitatif meliputi:
seluruh kegiatan yang mendukung 1. Ketetaoan kerja dan kualitas
pengembangan dan pemanfaatan, pekerjaan.
penilaian kerja sering disebut system 2. Tingkat kemampuandalam bekerja.
manajemen kinerja. 3. Kemampuan menganalisis data atau
c. Kinerja organisasi informasi, kemampuan atau
Kinerja organisasi merupakan indikator kegagalan menggunakan mesin atau
tingkatan prestasi yang dapat dicapai peralatan.\
dan mencerminkan keberhasilan suatu 4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan
organisasi, serta merupakan hasil yang atau keberatan konsumen).
dicapai dari perilaku anggota prganisasi Menurut Sugiyono (2005:30),
serta tanggug jawab yang diberikan menyebutkan ada beberapa tolak ukur yang
kepadanya. dapat digunakan untuk menilai kinetja
pegawai adalah sebagai berikut:

110
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

1. Kualitas kerja pemimpin yang memimpin dengan


Kualitas kerja merujuk pada hasil penuh tanggung jawab akan
(output) pekerjaan yang telah berdampak positif bagi instansi
dilaksanakan oleh para pegawai. maupun pegawainya.
Apakah output yang dihasilkan telah 5. Komunikasi
sesuai dengan prosedur dan sistem Komunikasi adalah proses
kerja yang telah ditetapkan atau penyampaian pesan oleh seseorang
dalam arti telah memberikan hasil kepada oang lain untuk memberi
sesuai dengan kebutuhan bahkan tahu, mengubah sikap, pendapat,
mampu memberikan perbaikan – atau perilaku, baik secara lisan
perbaikan kerja yang signifikan, (langsung) ataupun tidak langsung
maka dapat dikatakan bahwa kinerja (melalui media).
dilihat dari kualitas kerja yang 6. Wawasan
sudah ada. Wawasan merupakan pandangan,
2. Target pendapat, pengertian dari ilmu
Tujuan atau sasaran yang diberikan pengetahuan yang ada.
kepada pegawai untuk memenuhi 7. Kreatifitas
kebutuhan dan keingikan dari Kreatifitas adalah sebagai
instansi. kecenderungan untuk menghasilkan
3. Kerjasama ide – ide atau kemungkinan yang
Kerjasama adalah pekerjaan yang mungkin berguna dalam
bisa dikerjakan oleh individu tapi memecahkan maslah, berkomunikasi
dikerjakan secara bersamaan oleh dengan orang lain, dan selalu
dua orang atau lebih dengan tujuan berinovasi dalam setiap pemecahan
agar pekerjaan tersebut menjadi masalah yng sedang dihadapi.
lebih ringan. Menurut Robert L,Mathis dan John
4. Tanggung jawab H. Jackson (2006:74), factor yang
Tanggungjawab merupakan suatu mempengaruhi kinerja individu adalah
sikap yang sangat penting dalam tenaga keberadaan pekerjaan mereka.
melakukan suatu pekerjaan.tanggung Motivasi, dukunan yang di terima mereka
jawab sangat diperlukan.sikap dari organisasi. Menurut Mangkunegara
bertanggung jawab sangatlah (2009:74),menyatakan bahwa fakta yang
dibutuhkan oleh setiap orang dalam mempengaruhi kinerja antara lain factor
melakukan pekerjaan, seorang kemampuan secara piskologi, kemampuan

111
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

(ability) pegawai yang terdiri dari c. Faktor organisasi


kemampuan potensi dan kemampuan realita Faktor organisasi dasar pekerjaan,
(pendidikan) .Oleh karena itu pegawai harus kepemimpian, sistem penghargaan
di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai (reward system). Berdasarkan
dengan keahlianya. Factor motivasi terbentu pengertian di atas penulis menarik
dari silkap (attidue), seorang pegawai dalam kesimpulan bahwa kinerja
menghadapi situsai (situation) kerja merupakan kualitas dan kuantitas
motifasi merupakan kondisi b yang dari suatu hasil kerja (output)
mengerakan didi pegawai terarah, untuk menilai maupun kelompok dalam
mencapai tujuan kerja.sikap mental suatu aktivitas yang diperoleh dari
merupakan merupakan kondisi mental yang proses belajar serta keinginan untuk
mendorong seseorang untuk berusaha bermprestasi.
mencapai potensi kerja secara maksimal.
David C. Clelland sepertiyang Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
dikutip Mangkunegara (2009:68), Kinerja Pegawai
berpendapat bahwa ada hubungan yang Pengaruh lingkungan kerja terhadap
positif antara motif prestasi dengan kinerja pegawai diungkapkan oleh Winardi
pencapaian kerja. Motif prestasi adalah (2007) lingkungan kerja merupakan suatu
suatu dorongan dalam diri seseorang untuk alat ukur yang akan berpengaruh terhadap
melakukan kegiatan atau dengan sebaik – kinerja pegawai jika lingkungan kerja yang
baiknya, agar mampu mencapai prestasi ada pada instansi itu baik. Lingkungan kerja
kerbja ( kinerja). yang menyenangkan bagi pegawai melalui
Menurut Gibson (2008:112), ada peningkatan hubungan yang harmonis
tiga faktor yang mempengaruhi latar dengan atasan, rekan kerja, maupun
belakang terhadap kinerja yaitu: bawahan, serta didukung oleh sarana dan
a. Faktor individu prasarana yang memadai yang ada di tempat
Faktor individu meliputi kerja akan membawa dampak yang positif
kemampuan . kemampuan, latar bagi pegawai, sehingga kinerja pegawai
belakang keluarga, pengalaman dapat meningkat.
kerja dan tingkat sosial. Lingkungan kerja yang baik
b. Faktor psikologis yang meliputi diciptakan oleh instansi akan sangat
persepsi, peran atau sikap, bermanfaat bagi kelangsungan hidup dari
kepribadian, motivasi dan lain – instansi karena tidak jarang terjadi suatu
lainya instansi gulung tikar karena adanya

112
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

lingkungan kerja yang tidak konduktif. ilmiah untuk mendapatkan data dengan
Lingkungan kerja yang konduktif yang tujuan dan kegunaan tertentu, dibuktikan
diciptakan oleh pegawai dan instansi akan dan dikembangkan sehingga pada giliranya
mendorong efektivitas dari instansi tersebut suatu pengetahuan dapat digunakan untuk
didalam menjalankan roda organisasinya. memahami, memecahkan dan
Serta akan menimbulkan semangat dan mengantisipasi suatu masalah.
gairah kerja yang tinggi karena adanya 1. Tempat Penelitian
lingkungan kerja yang biak dan Adapun tempat penelitian dilakukan
menyenangkan. pada PT Perusahaan Gas Negara
Untuk itu lingkungan kerja sebagai (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I
dua faktor yang mempengarahi kinerja Jakarta yang beralamat Gedung Wisma
pegawai sebaiknya dilakukan dengan baik, Nusantara Lantai 3 Jl.M.H.Thamrin
karena keduan hal ini akan sangat No.59 Jakarta Pusat 10350.
menentukan baik itu untuk pegawai maupun 2. Waktu Penelitian
untuk instansi, karena jika kedua hal ini Adapun waktu penelitian yang diberikan
mendapat perhatian dari instansi maka perusahaan untuk mengadakan
keuntungan yang diperoleh tentu sangat penelitian pada tanggal 6 Oktober
besar dan berguna, baik untuk masa kini sampai dengan 28 November 2014,
maupun masa yang akan dating, instansi guna memperoleh data dan keterangan
memperoleh keuntungan berupa pencapaian dari pegawai serta data – data lain yang
tujuan dan produktivitas yang tinggi dan berkaitan dengan topik – topik
bagi pegawai akan memperoleh kinerja penelitian.
yang tinggi. 3. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas (Variabel X ) Dalam
METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini adalah Lingkungan
kerja pada PT. Perusahaan Gas
Metode peneletian adalah suatu cara Negara (Persero) Tbk SBU
untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai Distribusi Wilayah I.
langkah – langkah sistematis. Penelitian b. Variabel terikat ( Variabel Y) dalam
pada umumnya bertujuan untuk mengetahui penelitian ini adalah Kinerja
dan menentukan sesuatu yang baru tentang pegawai pada PT. Perusahaan Gas
suatu masalah atau fenomena yang terjadi Negara (Perseo) Tbk SBU Distribusi
pada suatu objek. Menurut Sugiono Wilayah I.
(2007:2), metode penelitian adalah cara 4. Sifat Penelitian

113
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Penelitian yang dilakukan penulis dalam (Sugiyono, 2007:68). Jadi dalam penelitian
menyusun skripsi bersifat deskriptif ini penulis mengambil sampel sebanyak 50
kuantitatif yaitu melakukan pembahasan orang.
atas permasalahan yang dihadapi
perusahaan terhadap maslah lingkungan Metode Pengumpulan Data
kerja. Data – data analisis yang 1. Sumber Data
digunakan adalah data yang bersifat Untuk menunjang analisis data penelitian
kuantitatif yaitu data – data yang perludi dukung oleh data primer maupun
bersifat angka. data sekunder. Menurut Sugiyono
(2008:107) ada dua sumber data yaitu:
Metode Penentuan Populasi dan Sampel a. Sumber data primer yaitu
Menurut Sugiono (2007:55), Populasi pengumpulan data secara langsung
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas dan mengadakmpulan data dengan
objek atau subjek yang mempunyai penelitian terhadap objek yang
kuantitas dan karateristik tertentu yang dilakukan.
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan b. Sumber data sekunder yaitu
ditarik kesimpulanya. Sesuai dengan judul pengumpulan data dengan
penelitian yaitu “ Pengaruh Lingkungan mengolah, mencari dan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT mempelajari bahan – bahan dan
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU membandingkan dengan beberapa
Distribusi Wilayah I”. Maka populasi sumber kepustakaan.
penelitian ini adalah para pegawai, seluruh 2. Teknik pengumpulan data
pegawai PT Perusahaan Gas Negara Adapun teknik pengumpulan data yang
(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I digunakan dalam penelitian ini adalah :
Jakarta yang berjumlah 50 orang. a. Observasi
Sampel menurut Sugiono (2007:57) adalah teknik pengumpulan data dengan
sebagian dari jumlah dan karateristik yang cara melakukan pengamatan
dimiliki oleh populasi. Sampel merupakan langsung di lapangan atas segala
bagian dari populasi yang menjadi sumber yang di teliti.
data yang sebenarnya dalam penelitian. b. Studi dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teknik pengumpulan data dengan
Sampling Jenuh. Sampling jenuh adalah cara melakukan pencatatan dari data
teknik penentuan sampel bila semua – data yang ada di penelitian.
anggota populasi digunakan sebagai sampel c. Studi kepustakaan

114
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Pengumpulan data yang di daftar pertanyaan untuk


peroleh dari kepustakaan seperti memperoleh data berupa
membaca buku ilmiah, majalah jawaban – jawaban dari
maupun media yang responden.
berhubungan dengan masalah
dengan pembahasan penelitian.
d. Kuesioner HASIL PENELITIAN DAN
Adalah metode pengumpulan PEMBAHASAN
data melalui jumlah pertanyaan Hasil jawaban dari 50 responden lingkungan
tertulis yang diajukan kepada kerja yang terdiri dari 15 pertanyaan,
pegawai dan di jawab dengan jawaban tersebut kemudian akan dianalisa
jawaban yang tersedia oleh dengan menggunakan jumlah persentase
responden. Kuesioner jawaban semuanya tertuang dan dijelaskan
dimaksudkan sebagai suatu sebagai berikut:
Jawaban Responden Variabel X (Lingkungan Kerja)
NO PERNYATAAN SS S RR TS ST
S
5 4 3 2 1
1 Penerangan di ruang kerja cukup baik 11 38 1 0 0
dan tidak menyilaukan sehingga
mendukung aktivitas pekerjaan anda.
2 Penerangan yang terlalu terang akan 6 39 1 1 3
menimbulkan rasa panas dan membuat
gelisah.
3 Cahaya lampu yang kurang terang 9 38 3 0 0
akan memperlambat dalam
menyiapkan pekerjaan.
4 Sirkulasi udara diruang kerja anda 7 26 16 1 0
sudah cukup baik.
5 Kualitas udara disekitar tempat 1 34 15 0 0
bekerja anda kurang baik.
6 Ruangan dengan AC yang 2 32 16 0 0
temperaturnya cukup membuat ruang
kerja menjadi sejuk sehingga anda
bekerja menjadi lebih nyaman.
7 Frekuensi tingkat kesalahan anda 6 29 15 0 0
dalam bekerja karena tidak adanya
konsentrasi akibat kebisingan
sehingga mempengaruhi pekerjaan
anda.

115
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

8 Tempat kerja anda terganggu suara 10 27 13 0 0


bising sehingga anda tidak dapat
bekerja dengan nyaman.
9 Suasana lingkungan kerja anda sangat 2 24 21 3 0
mendukung sehingga anda dapat
bekerja lebih baik lagi.
10 Anda sering mendengarkan musik 1 36 13 0 0
dalam bekerja di ruang kerja.
11 Di dalam ruangan kerja, pewarnaan 3 40 7 0 0
ruangan sudah tertata dengan baik
sehingga dapat menunjang anda dalam
bekerja.
12 Perusahaan tempat anda bekerja 2 28 20 0 0
memberikan fasilitas kendaraan bagi
para pegawai yang memiliki jabatan.
13 Fasilitas yang tersedia di lingkungan 1 41 8 0 0
kerja telah mendukung jalannya
pekerjaan anda.
14 Adanya pembatasan terhadap ruang 2 37 11 0 0
gerak demi kenyamanan dalam
bekerja sehingga anda dapat bekerja
dengan baik.
15 Di lingkungan kerja anda tidak pernah 3 39 8 0 0
terjadi masalah dalam proses
komunikasi antara atasan dengan
bawahan.
Jumlah 66 511 165 5 0
Presentase 8,8% 68,13% 22,4% 0,67% 0%

Perhitungan: Tidak setuju = x 100% = 0,67%


Jumlah seluruh pertanyaan =66
Sangat tidak setuju = x 100% = 0%
+511+168+5+0=750
Seluruh pertanyaan dari beberapa jumlah Dari data diatas penulis
kuesioner yang menjawab “Sangat setuju” menyimpulkan bahwa lingkungan kerja
ditabel lalu ditambahkan begitu seterusnya yang baik, bersih, rapi akan memberikan

lalu dari hasil seluruhnya, pertanyaan kenyamanan kepada pegawai. penulis

dijumlahkan lalu dibagi 750 (jumlah hasil menyimpulkan demikian disarankan pada

jawaban) dan dikali 100%. hasil jawaban seluruh responden yang

Sangat setuju = x 100% =8,8% berjumlah 50 pegawai dengan 15


pertanyaan yang menjawab “Sangat setuju”
Setuju = x 100% = 68,13%
sebanyak 66 atau sekitar 8,8% kemudian
Ragu – ragu = x 100% =22,4% oleh jawaban “Setuju” sebanyak 511 atau
sekitar 68,13% selebihnya yang menyatakan

116
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

“Ragu – ragu” sebanyak 168 atau sekitar bekerja dengan nyaman dan kondisi ini
22,4%, “Tidak setuju” sebanyak 5 atau menunjukan kondisi lingkungan kerja sudah
sekitar 0,67% dan “Sangat tidak setuju” sesuai dengan kebutuhan pegawai.
tidak ada. Hasil jawaban dari 50 responden terhadap
Berdasarkan hasil kuesioner dari kinerja kerja pegawai yang terdiri dari 15
jawaban “Setuju” sebanyak 511 atau sekitar pertanyaan, jawaban tersebut kemudian
68,13% responden menyatakan lingkungan akan dianalisa dengan menggunakan jumlah
kerja pada PT Perusahaan Gas Negara persentase jawaban semuanya tertuang dan
(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I dijelaskan sebagai berikut:
Jakarta sudah baik sehingga pegawai dapat
Jawaban Responden Variabel Y (Kinerja Pegawai)
NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

1 Pegawai memiliki kecakapan kerja dan 6 31 12 1 0


inovatif dalam menyelesaikan
pekerjaan.
2 Pegawai memiliki loyalitas yang tinggi 4 32 13 1 0
terhadap perusahaan.
3 Pada umumnya pegawai bertindak jujur 9 34 7 0 0
dalam melaksanakan tugas - tugasnya.

4 Pegawai yang ada berpengalaman 3 39 8 0 0


dibidang pekerjaanya masing – masing.

5 Pegawai telah bekerja dengan sungguh – 15 31 4 0 0


sungguh dalam menyelesaikan tugasnya
untuk mencapai target yang di tentukan.
6 Sikap dan prilaku pegawai yang baik 2 16 23 8 1
dan ramah terhadap sesama dalam
organisasi dapat memotivasi kinerja
menjadi lebih baik.

7 Pegawai dapat menyelesaikan tugas 8 39 3 0 0


tepat pada waktunya.

8 Kerjasama, saling membantu antara 6 42 2 0 0


pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan sangat diperlukan agar
pekerjaan lebih cepat, tepat dan akurat.

117
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

9 Perusahaan selalu memberikan motivasi 4 31 13 2 0


kepada pegawai untuk bekerja dengan
baik.
10 Dengan memperhatikan hubungan kerja 7 41 2 0 0
sesama rekan kerja dapat meningkatkan
kinerja pegawai.
11 Para pegawai siap membantu rekan 11 39 0 0 0
kerja yang mengalami kesulitan dalam
pekerjannya.
12 Pegawai memiliki tanggung jawab 8 29 13 0 0
dalam bekerja.
13 Pegawai dapat mempertanggung 2 22 24 2 0
jawabkan tugas yang diberikan.
14 Pegawai memiliki komunikasi yang baik 2 43 4 1 0
antara atasan dan bawahan sehingga
sangat membantu pegawai dalam
bekerja.
15 Prestasi kerja yang dicapai pegawai 8 36 4 1 1
merupakan tolak ukur keberhasilannya
sehingga dapat meningkatkan kinerja
pegawai dalam bekerja.
Jumlah 95 505 132 16 2
Presentase 12,67% 67,33% 17,60% 2,13% 0,27%

Perhitungan : Kinerja pegawai pada PT


Jumlah seluruh pertanyaan = Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
95+505+132+16+2=750 mendapatkan respon yang sangat baik.
Seluruh pertanyaan dari beberapa jumlah Penulis dapat menyimpulkan berdasarkan
kuesioner yang menjawab “Sangat setuju” pada hasil jawaban seluruh responden yang
ditabel lalu ditambahkan begitu seterusnya berjumlah 50 pegawai dengan 15
lalu dari hasil seluruhnya,pertanyaan pertanyaan yang menjawab “Sangat setuju”
dijumlahkan lalu dibagi 750 (jumlah sebanyak 95 atau sekitar 12,67%, kemudian
jawaban) dan dikali 100%. diikuti jawaban “Setuju” sebanyak 505 atau
Sangat setuju = x 100% =12,67% sekitar 67,33%, selebihnya yang
menyatakan “Ragu – ragu” sebanyak 132
Setuju = x 100% =67,33%
atau sekitar 17,60%, “Tidak setuju”
Ragu – ragu = x 100% =17,60% sebanyak 16 atau sekitar 2,13% dan
“Sangat tidak setuju” sebanyak 2 atau
Tidak setuju = x 100% = 2,13%
sekitar 0,27%.
Sangat t setuju = x 100% = 0,27%

118
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Berdasarkan hasil kuesioner dari (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I


jawaban “Setuju” sebanyak 505 atau sekitar Jakarta sudah baik dan kondisi ini
67,33% responden menyatakan kinerja menunjukan kondisi kinerja pegawai sudah
pegawai pada PT Perusahaan Gas Negara sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Korelasi Product Moment.
Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
NO X Y X2 Y2 XY
1 54 56 2916 3136 3024
2 56 58 3136 3364 3248
3 55 49 3025 2401 2695
4 58 63 3364 3969 3654
5 56 53 3136 2809 2968
6 53 59 2809 3481 3127
7 60 60 3600 3600 3600
8 61 68 3721 4624 4148
9 61 59 3721 3481 3599
10 62 62 3844 3844 3844
11 55 58 3025 3364 3190
12 55 63 3025 3969 3465
13 64 63 4096 3969 4032
14 57 60 3249 3600 3420
15 61 59 3721 3481 3599
16 61 58 3721 3364 3538
17 63 59 3969 3481 3717
18 62 60 3844 3600 3720
19 62 62 3844 3844 3844
20 56 58 3136 3364 3248
21 61 62 3721 3844 3782
22 72 69 5184 4761 4968
23 59 61 3481 3721 3599
24 54 55 2916 3025 2970
25 61 58 3721 3364 3538
26 57 64 3249 4096 3648
27 57 60 3249 3600 3420
28 59 59 3481 3481 3481
29 59 62 3481 3844 3658
30 55 55 3025 3025 3025
31 55 55 3025 3025 3025
32 51 56 2601 3136 2856
33 57 61 3249 3721 3477
34 52 54 2704 2916 2808
35 53 60 2809 3600 3180

119
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

36 56 56 3136 3136 3136


37 59 60 3481 3600 3540
38 63 61 3969 3721 3843
39 56 53 3136 2809 2968
40 55 53 3025 2809 2915
41 56 57 3136 3249 3192
42 56 56 3136 3136 3136
43 55 54 3025 2916 2970
44 55 58 3025 3364 3190
45 55 56 3025 3136 3080
46 61 63 3721 3969 3843
47 57 59 3249 3481 3363
48 56 52 3136 2704 2912
49 57 58 3249 3364 3306
50 55 52 3025 2704 2860
Jumlah 2886 2926 167272 172002 169369

 
 

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunkan uji koefisien determinasi


menggunakan rumus koefisien korelasi sebagai berikut:
yang didapat yaitu 0,66 yang berarti ada KD = r2 x 100%
pengaruh yang sangat kuat antara Kd = 0,662 x 100%
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Kd = 0,4356 x 100%
Digunakan untuk mengetahui sejauh Kd = 43,56%
mana pengaruh lingkungan kerja terhadap Besarnya pengaruh lingkungan kerja
kinerja pegawai. Di hitung dengan terhadap kinerja pegawai adalah sebesar

120
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

43,56% sedangkan 56,44% disebabkan oleh kebebasan) = n-2 atau DK = 50-2 = 48,
faktor lain yang tidak diteliti. maka diperoleh ttabel 0,284
Menurut Sugiono (2010:135) dai thitung>ttabel
Hasil perhitungan dari koefisien maka Ha diterima atau dengan kata lain
korelasi perlu diuji untuk mengetahui hubungan antara variabel pengaruh
apakah pengaruh yang ditemukan itu lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
berlaku untuk seluruh populasi yang signifikansi yaitu 6,09>0,284.
berjumlah 50 orang maka perlu dilakukan
signifikansinya dengan melakukan
pengujian sebagai berikut: KESIMPULAN DAN SARAN
kriteria pengujian:
1. thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha Kesimpulan
diterima. Setelah melakukan pengamatan dari
2. thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha penelitian terhadap seluruh pegawai di PT
diterima.
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU
Distribusi Wilayah I Jakarta yang mengenai
 
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai. Dari berbagai jenjang
waktu masa kerja serta bermacam profil
responden berbeda – beda terhadap 50
sampel yang telah dijabarkan pada BAB IV
beserta pengelolaan beberapa data sampel
yang telah dijabarkan dan dituangkan
secara statistik maka dapat ditarik
Sedangkan ttabel dicari dengan menggunakan kesimpulan:
rumus berikut: t
1. Kondisi lingkungan kerja pada PT
keterangan :
t = distribusi t Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
= taraf kepercayaan
SBU Distribusi Wilayah I Jakarta sudah
= 5% (0,5) = signifikan
n = banyaknya responden baik, hal ini dapat dibuktikan dengan
2 = banyaknya variabel. hasil analisis kualitatif maupun analisis
Nilai thitung selanjutnya dibandingkan
kuantitatif menurut persepsi responden
dengan nilai ttabel dengan tingkat kesalahan
terdapat 41 responden memilih setuju
5% (taraf kepercayaan 95%) (DK = derajat
dan hasil perhitungan presentase yang

121
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

termasuk kategorin sangat tinggi adalah antara lingkungan kerja terhadap kinerja
68,13% dari total yang diharapkan. pegawai pada PT Perusahaan Gas
2. Kinerja pegawai pada PT Perusahaan Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi
Gas Negara (Persero) Tbk SBU Wilayah I Jakarta.
Distribusi Wilayah I Jakarta sudah
sangat baik, hal ini dapat dibuktikan Saran
dengan analisis kualitatif maupun 1. Lingkungan Kerja
analisis kuantitatif menurut responden Penerangan yang terlalu terang yang
terdapat 43 responden memilih setuju menimbulkan rasa panas dan gelisah
dan hasil perhitungan presentase yang pegawai dalam bekerja, serta sirkulasi
termasuk kategori sangat tinggi adalah udara di tempat kerja dan suasana
67,33% dari total yang diharapkan. lingkungan kerja pegawai perlu
3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap diperhatikan sehingga dapat mendukung
kinerja pegawai pada PT Perusahaan kinerja pegawai yang lebih baik lagi.
Gas Negara (Persero) Tbk SBU 2. Kinerja Pegawai
Distribusi Wilayah I Jakarta Sikap dan prilaku pegawai yang baik
berdasarkan perhitungan yang telah dan ramah terhadap sesama serta
dilakukan bahwa koefisien korelasi prestasi kerja pegawai lebih
antara lingkungan kerja dengan kinerja ditingkatkan agar dapat memotivasi
0,66% dan koefisien determinasi kinerja pegawai menjadi lebih baik dan
43,56% hal ini berarti terdapat hasil pekerjaan menjadi maksimal.
hubungan yang sangat kuat dan positif
(signifikan) antara lingkungan kerja DAFTAR PUSTAKA
terhadap kinerja pegawai dan A. Ahyari. 2005. Manajemen Sumber Daya
berdasarkan pengujian hipotesis yang Manusia dan Lingkungan Kerja.
telah dilakukan dengan menggunakan Bandung : Pionir Jaya.
“uji t” di peroleh bahwa thitung = 6,09 Alex, S, Nitisemito. 2005. Manajemen
dan setelah dikonsultasikan dengan ttabel Personalia (Manajemen Sumber
pada tarif signifikansi 5% (taraf Daya Manusia, Edisi Kelima,
kepercayaan 95%) (DK = derajad Cetakan Keempat belas, Ghalia
kebebasan) = n-2 atau DK = 50 – 2 = 48 Indonesia,Jakarta
maka diperoleh ttabel 0,284 atau Azwar, Saefuddin. 2007. Metode
6,09>0,284 artinya terdapat pengaruh Peneletian. Yogyakarta: Pustaka
yang sangat kuat dan positif (signifikan) Pelajar.

122
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Nawawi, H. Hadari. 2005. Manajemen


Daya Manusia. Alih bahasa: Eli Sumber Daya Manusia untuk Bisnis
Tanya. Penyunting Bahasa: Budi yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah
Supriyanto. Jakarta: Indeks. Mada University Press.
Flippo, Edwin B. 2005. Manajemen
Personalia Edisi Keenam, Jakarta, Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen
Raja Grafindo Sumberdaya Manusia Kebijakan
Gibson. 2008. Manajemen Sumber Daya Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Manusia, Edisi Keempat, Erlangga. BPFE.
Hani Handoko T, Manajemen Sumber Daya Ridwan, 2007, Organisasi & Manajemen
Manusia, Edisi Ke 3, Penerbit Sumber Daya Manusia, Cetakan
Ganesa, Yogyakarta 2005. Pertama. Rineka Cipta, Salemba
Hasibuan, Malayu S. P, Drs. H. Manajemen Empat, Jakarta.
Sumber Daya Manusia. Penerbit: PT Rivai Veithzal, 2008, Manajemen Sumber
Bumi Aksara, Jakarta, 2007. Daya Manusia Untuk Perusahaan :
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. dari Teori dan Praktik, PT.
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Refika Aditama. Salam, Darma Setyawan. 2007. Manajemen
Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
Sumber Daya Manusia. Bandung: Djambatan.
PT Refika Aditama Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Mangkunegara AA. Anwar Prabu. 2009. Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: 1. CV Pustaka Setia, Bandung.
rafika ADITAMA. Sedarmayanti, 2007, Sumber Daya Manusia
Mardiana,2005, Manajemen Produksi , dan Produktivitas Kerja, Bandung,
Penerbit Badan Penerbit IPWI, Penerbit Mandar Maju.
Jakarta. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
Mathis, Robert L., Jackson, John H. 2006. dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju.
Salemba Empat, Jakarta. Simanjuntak, Payaman. 2005. Manajemen
Melayu, Hasibuan. 2007. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga
Sumber Daya Manusia. Cetakan Penerbit Fakultas Ekonomi
Ketiga. Bumi Aksara, Jakarta. Universitas Indonesia, Jakarta.

123
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.


CV Alphabeta, Bandung.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiono,2008, Statistika Untuk Penelitian,
Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Pertama,
CetakanPertama, Penerbit Kencana,
Jakarta.
Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2005.
Dasar – Dasar Manajemen.
Jakarta:Bumi Aksara.
Terry, George R. 2006. Prinsip-prinsip
Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Umar Husein, 2005, Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi,
Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Winardi, 2007 , Manajemen Kinerja,
Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta.

124

Anda mungkin juga menyukai