Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 INDIVIDU

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI

NAMA :
FARHAN MAULANA SIDIQ
NIM :
2005025198

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2021
A. SUB TUGAS 1: Penjelasan jaring sebab akibat terjadinya penyakit

Penjelasan jaring 1: sebab akibat stress hingga terjadinya penyakit


Stress merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit. Saat stress yang tak terkendali dapat mempengaruhi
pola makan, aktivitas, hormone tubuh.
Saat stress tubuh mengeluarkan hormone kortisol yang dapat
menambah nafsu makan. Dengan nafsu makan yang tinggi, pola makan
yang berubah dan penurunan aktifitas dapat berakibat pada penumpukan
lemak berlebih yang menyebabkan obesitas. Saat stress orang juga
cenderung melakukan aktifitas tak sehat seperti merokok. Jika stress terus
berlanjut, prilaku buruk tersebut dapat berubah menjadi kebiasaan. Dari
kebiasaan burk ini dapat mempengaruhi keadaan tubuh. Seperti tekanan
darah meningkat, pengerasan pembulu darah, hingga pembekuan darah
(menggumpal) akibat dari kebiasaa buruk tersebut. Lalu jika tidak diatasi
atau kebiasaan buruk tersebut tidak berubah lambat laun akan
menyebabkan timbulnya berbagai komplikasin atau penyakit, seperti
penyakit hipertensi, stroke, dan/atau penyakit jantung.
Penjelasan jarring 2 : penyakit dan factor pendukungnya
Penyakit dapat dipengaruhi oleh berbagai factor. Mulai dari
kebiasaan, lingkungan, keturunan, dan factor lainnya, seperti pada
contoh began jarring diatas. Penyakit kardiovaskular dapat disebabkan
oleh 2 faktor. Pertama, karena kelebihan berat badan atau obesitas;
yang kedua, karena tingginya tekanan darah atau hipertensi.
Obeitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kurangnya olahraga, sejarah keluarga, atau kebiasaan konsumsi
yang buruk. Dari ketiga factor ini pun dapat disebabkan oleh
berbagai factor lainnya. Pada kurangnya olahraga (area atau
fasilitas Kesehatan yang tak mendukung, kebanggan atau
kepercayaan diri, ataupun kekurangan ekonomi), faktor sejarah
keluarga (budaya, minimnya Pendidikan, hingga status ekonomi
sosialnya), faktor kebiasaan konsumsi buruk (pengetahuan
mengenai gizi, ketersediaan makanan sehat, ataupun kekurangan
ekonomi)
Hipertensi/ tekanan darah dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor, yaitu stress, kebiasaan konsumsi yang buruk,
bangsa/ras. Factor pendukung dari 3 tersebut seperti : faktor
stress (kemiskinan, kesejahteraan, rasisme), faktor kebiasaan
konsumsi buruk (pengetahuan mengenai gizi, ketersediaan
makanan sehat, ataupun kekurangan ekonomi), factor bangsa/ras
(rasisme, status social ekonomi)
B. PENYEBAB PENYAKIT KORELA DAN MODEL KONSEP PENYAKIT

Suatu penyakit tidak serta merta ada dan menjangkit seseorang, ada
banyak faktor pendukung hingga ada atau timbulnya suatu penyakit,
seperti faktor fisik, lingkungan maupun biologis.
Pada pembahasan ini saya akan menjabarkan bagaimana sebab aktibat
dari penyakit kolera yang pernah tercatat sebagai pandemi seperti covid
sekarang ini. Dan bagaimana penularan penyakit ini serta penyakit ini
menyerang bagian tubuh apa. Tapi sebelum itu kita harus tahu terlebih
dahulu ap aitu kolera ? dan bagaimana sejarah timbulnya penyakit
kolera? Hingga masuk dalam sejarah pandemi

1. Apa itu kolera?


Korela merupakan penyakit diare morbiditas dan mortalitas
yang signifikan di seluruh dunia. Penyakit tersebut merupakan
infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri vibrio cholerae yang
menyebabkan diare akut dan dehidrasi yang disertai muntah yang
akut bahkan syok dan kejang pada kasus yang parah

2. Sejarah penyakit kolera dan faktor pendukungnya


Penyakit korela ditemukan pada tahun 1820 yang berasal
dari india, lalu menyebak ke asia dan eropa. Pada tahun 1820 -
akhir abad ke 19, pandemi penyakit korela pernah menggegerkan
dunia. Bagaimana tidak, penyakit ini bahkan masuk dalam
jajaran penyakit mematikan diseluruh dunia. Tercatat 84% kasus
kolera global dan 41% kematian akibat kolera di seluruh dunia
dan pernah membunuh ±1,2 juta populasi dunia. Di asia sendiri
jumlah mortalitas hingga 100.000 jiwa.
Faktor timbulnya penyakit ini akibat pola hidup yang
jorok, lebih tepatnya karna prilaku buang air sembarangan,
seperti pipis sembarang tempat ataupun buang hajat di sungai
dan tidak mencuci tangan. Bakteri dari kotoran tersebut lalu
mencemari air, tahan. Lalu bakteri tersebut menginfeksi ikan,
dan manusia yang meminumnya, tanaman sayur dan buah yang
di konsumsi. Dan diperburuk dengan binatang yang dapat
membawa dan menginfeksi kolera seperti lalat dan tikus yang
hinggap atau menkontaminasi makanan.
Video simulasi terjadinya wabah kolera
https://youtu.be/jG1VNSCsP5Q
atau dapat di lihat di channel youtube global health media project
“history of cholera”

3. Cara penularan dan penyerangan penyakit korela


Bakteri kecil ini (vibrio cholerae) awalnya menyebar melalui air
sungai dan tanah yang tercemar oleh korotan manusia. Bakteri
tersebut menkontaminasi dan menginfeksi manusia melalui air yang
diminum dari sungai yang tercemar serta hasil tumbuhan atau
ternak yang terkontaminasi bakteri tersebut (terserap oleh tanaman
ataupun termakan oleh binatang ternak) dan dimakan oleh manusia.
Dan penularan penyakit ini diperburuk oleh lalat yang
terkontaminasi akibat memakan kotoran dan hinggap atau
menempel pada makanan yang dimakan. Prilaku tidak bersih pun
menjadi faktor penyebaran penularan penyakit ini, dimana orang
orang tidak cebok ataupun membersihkan tangan setelah buang air.
Lalu menyentuh makanan ataupun berjabat tangan kepada orang
lain dengan keadaan kotor tersebut. Tidak habis disitu, penularan
penyakit kolera juga dapat terjadi saat kita atau dokter dan perawat
tidak atau kurang menjaga diri saat menangani pasien kolera
(berinteraksi/ kontak fisik dengan pasien/carier kolera)
Bakteri kolera (vibro cholerea) ini menyerang organ usus. Dimana
saat bakteri ini berada di usus, dia akan mengeluarkan toksinnya
berupa enterotoksin di dalam tubuh seseorang pada bagian saluran
usus, sehingga menimbulkan diare disertai muntah yang akut dan
sangat hebat, dan berakibat seseorang dalam waktu hanya beberapa
hari akan kehilangan banyak cairan dalam tubuhnya sehingga
mengalami dehidrasi.
Patogenesis bakteri untuk menimbulkan suatu penyakit, secara
umum ada dua tahap. Pada tahap pertama bakteri akan melakukan
pelekatan ke sel inang, pada pelekatan awal diperankan oleh pili dan
sifat pelekatannya adalah anchoring, setelah itu dilanjutkan dengan
pelekatan melalui outer membrane sel, yang pelekatannya bersifat
doching. Setelah melakukan pelekatan maka bakteri akan
berkembang biak disertai dengan produksi bahan-bahan metabolism
bakteri yang dapat merugikan sel inang (Salyer and Whitt 2002).
Dalam melakukan pathogenesis, Vibrio cholerae mengeluarkan
cholera toxin ( CT) dan toxin coregulated philus (TCP). Cholera
toxin (CT) dan toxin coregulated philus (TCP) diproduksi oleh pili
dan outer membrane protein (OMP). Dalam melaksakan fungsi pada
patogenenitas, toksin tersebut di sandi oleh gen. Gen-gen yang
berperan yaitu gen toxR. Gen toxRadalah gen regulator global pada
genus Vibrio sp.sebagai gen pengontrol regulator ekspresi gen.
Produk gen toxR (Vp-ToxR) mempromotori ekspresi gen tdh dan
gen trh untuk menghasilkan toksin (Suarni,2011)

SUMBER :

7373-Article
Text-24549-1-10-20161228.pdf

C. RINGKASAN DISKUSI SISTEM KESEHATAN DI INDONESIA


Sistem kesehatan nasional (skn) merupakan bentuk upaya dan cara
penyelenggaraan pembangunan Kesehatan yang memadukan berbagai
upaya bangsa Indonesia dalam menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam UUD 45.
Upaya pemerintah dalam percepatan pencapaian indicator
Kesehatan antara lain:
1. Upaya Kesehatan (akses Kesehatan, fasilitas Kesehatan, akses
terhadap air)
2. Pembiayaan Kesehatan
3. Sumber daya manusia Kesehatan
4. Sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan makanan
5. Manajemen dan informasi Kesehatan
Dasar pembangunan Kesehatan : UU NO 17 THN 2007, dinyatakan
bahwa pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan mendasarkan
kepada :
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan manfaat
Dasar SKN :
1. Hak asasi manusia
2. Sinergisme dan kemitraan yang dinamis
3. Komitmen dan tata pemerintahan yang baik
4. Dukungan regulasi
5. Antisipatif dan pro aktif
6. Respon gender
7. Kearifan local
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan Kesehatan
oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya
Sumber :
Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan Republi Indonesia
Sistem Kesehatan Nasional
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/images/gambar/Kepmen
kes%202009%20SKN.pdf

Kepmenkes 2009
SKN.pdf

Anda mungkin juga menyukai