Anda di halaman 1dari 2

Strategi Kreatif Belajar Luring dan Daring

Studi Kasus 1
Teman-teman ditugaskan di sebuah sekolah yang sudah diijinkan melakukan pembelajaran
tatap muka oleh Pemda. Ketentuannya:
- Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
- Lima puluh persen (50%) dari jumlah siswa per kelas, bergantian luring dan daring
setiap 1 minggu.
Mayoritas siswa terkendala dengan HP dan akses internet. Bagaimana teman-teman akan
mengatasi situasi tersebut agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik?

Jawaban:
Menurut saya pada poin pertama yaitu Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat,
sehubung kondisi masih yang kita ketahui bahwa di massa pandemi saat ini sebaiknya kita tetap
mematuhi protokol kesehatan dengan mematuhi 5M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci
tangan, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas. Jika kesehatan kita terjaga maka
perekonomian kita juga akan segera pulih dengan mematuhi protokol kesehatan, selain itu kita tau betul
bahwa jika kita terpapar covid-19 maka hal ini akan sangat berbahaya untuk orang lain dan orang-orang
disekitar kita. Jadi, protokol kesehatan sebaiknya harus tetap di patuhi oleh kita semua.
Hal yang saya lakukan adalah saya akan membagi jadwal untuk semua siswa untuk melakukan
tatap muka 3 kali dalam seminggu saya kan membagi dalam 2 kelompok contohnya kelompok A 50%
melakukan pembelajaran disekolah hari senin,rabu jumat dan untuk kelompok B 50% akan melakukan
pembelajaran disekolah hari selasa, kamis, dan sabtu sehingga siswa-siswi bisa melakukan
pemebelajaran disekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Studi Kasus 2
Teman-teman ditugaskan di sebuah sekolah yang masih melakukan pembelajaran daring
sepenuhnya. Sebagian Guru sudah mulai berinisiatif melakukan pendampingan di rumah
dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, terutama bagi siswa yang terkendala HP dan
internet.

Keterampilan Guru dalam mengelola luring dan daring masih terbatas. Biasanya hanya
memberikan bahan bacaan dan lembar latihan soal untuk dikerjakan siswa. Apa yang akan
teman-teman lakukan?.

Jawaban:
Dalam pembelajaran seperti ini dikenal sebuah metode bernama metode hibur yang
dapat membantu meningkatkan rasa suka, senang dan minat yang lebih pada suatu materi.
Sebagai contoh misalnya para siswa diminta menonton, membaca novel, menikmati tayangan
drama dan sebagainya untuk mendapatkan informasi pembelajaran sesuai dengan materi yang
diujikan. Nah setelah itu, guru meminta siswa agar menceritakan kembali apa yang sudah
siswa-siswi lakukan baik nonton drama ataupun membaca novel dan ini di lakukan dengan
cara role play atau bermain bergilir/bergantian. Di musim pandemi ini, metode hibur ini sangat
sesuai diterapkan untuk kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan. Guru tidak stres
dengan persiapan tugas dan siswa pun tidak bosan dan jenuh karena metode penugasan yang
sifatnya menyenangkan dan menghibur. Untuk itu kita perlu ketahui siswa seperti apa dan
bagaimana kondisi murid yang diajar oleh guru? Hal ini sangat penting diketahui sebelum
menerapkan metode kreatif yang menyenangkan. Jika memiliki siswa usia anak SMP dengan
penguasaan teknologi yang baik, maka guru bisa menggunakan teknik pembelajaran
menggunakan berbagai aplikasi teknologi yang kreatif dan menarik.
Sebagai contoh penggunaan aplikasi Kahoot dan quizziz yang saat ini lebih banyak di gunakan
di SMP, SMA maupun Mahasiswa. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk perangkat belajar
yang lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Ada saatnya siswa jenuh di depan zoom
meeting, google meet dan sejenisnya. Cobalah beralih ke aplikasi kekinian yang lebih digemari
dan menampilkan fitur-fitur kreatif.

Studi Kasus 3
Teman-teman sudah melakukan persiapan yang matang untuk ditugaskan di lapangan.
Khusus untuk rencana pembelajaran daring, teman-teman sudah menyiapkan beragam video
pembelajaran dan aplikasi yang mendukung.

Diinformasikan sebelumnya bahwa di sekolah tersebut terdapat akses internet. Ternyata


sesampai di sekolah, sinyal hanya dapat diakses di lokasi-lokasi tertentu, dan itu pun jauh dari
sekolah. Bagaimana mengatasinya?.

Jawaban:
Menurut saya, tentu sebagai guru kita ingin yang terbaik untuk siswa-siswa kita
nantinya akan tetapi, jika memang sudah terjadi hal seperti itu, untuk hari selajutnya guru
wajib berinisiasi untuk mengatasi hal tersebut dengan cara guru sudah meng-upload materi
terlebih dahulu sebelum hari sekolah atau jam pelajaran karena mengingat bahwa tempat
tersebut susah sinyal dan juga guru bisa meng-upload materi terlebih dulu di tempat yang
memungkinkan akses sinyal bisa dilakukan sehingga pembelajaran ini bisa berjalan sesuai
harapan guru dan siswa nantinya.

Anda mungkin juga menyukai