Anda di halaman 1dari 7

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM PELAYANAN

KEPERAWATAN HOLISTIK
DI INDONESIAN HOLISTIC TOURIST HOSPITAL PURWAKARTA
JAWA BARAT

Nurul Azizatunnisa*, Suhartini**


1)
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Jl. Prof Sudharto, S.H Tembalang Semarang Indonesia 50275, azizatunnisa@yahoo.co.id
2)
Dosen Departemen Keperawan Medikal Bedah, Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudharto, S.H Tembalang Semarang Indonesia 50275,
titin_yayub@yahoo.com

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan saat ini berusaha untuk menerapkan konsep holistik, yaitu suatu pendekatan yang
memandang manusia secara keseluruhan, meliputi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual. Konsep holisik ini
seharusnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, termasuk perawat. Oleh karena itu,
penelitian dengan tema keperawatan holistik perlu dilakukan, terutama di Indonesian Holistic Tourist
Hospital (IHTH) Purwakarta Jawa Barat sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang menawarkan
konsep holistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan dan keterampilan
perawat dalam pelayanan keperawatan holistik di IHTH. Metode penelitian ini adalah desktiptif dengan
pendekatan survey. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Guttman dan Likert.
Jumlah sampel penelitian sebanyak 13 orang dengan menggunakan total sampling. Data dianalisis dengan
analisa univariat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat dalam keperawatan
holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pengetahuan tentang keperawatan holistik dibagi
menjadi tiga tingkat: 23,1% tinggi, 69,2% cukup dan 23,1% rendah. Keterampilan perawat dalam
menyediakan lingkungan holistik juga dibagi dalam 3 tingkat: 7,7% baik, 76,9% sedang dan 15,4%
kurang. Hasil observasi menunjukkan 13 keterampilan dilakukan oleh sebagian besar perawat, 12
keterampilan dilakukan oleh sebagian kecil perawat, dan 8 keterampilan tidak dilakukan sama sekali.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan perawat tentang keperawatan holistik dan
tingkat keterampilan perawat dalam menyediakan lingkungan holistik di Indonesian Holistic Tourist
Hospital Purwakarta Jawa Barat berada dalam kategori cukup. Oleh karena itu, perawat IHTH perlu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan cara membentuk komite khusus di bidang
keperawatan dan mengadakan pelatihan terkait keperawatan holistik.

Kata kunci : keperawatan holistik, keterampilan, pengetahuan

80 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 80-86


Pendahuluan keperawatan holistik di Indonesian Holistic
Pelayanan kesehatan di dunia saat ini Tourist Hospital. Penelitian ini diharapkan
berusaha untuk menerapkan konsep dapat memberikan manfaat kepada institusi
holistik, yaitu suatu pendekatan yang kesehatan/rumah sakit, institusi pendidikan,
memandang manusia secara keseluruhan dan profesi keperawatan sehingga mampu
meliputi pikiran, status emosi, gaya hidup, meningkatkan kesadaran perawat tentang
fisik, dan lingkungan sosial (O’Regan P et urgensi pengetahuan dan keterampilan
al, 2010). Konsep holistik ini dimiliki oleh dalam pelayanan keperawatan holistik di
praktisi kesehatan, baik bidang kedokteran institusi kesehatan (rumah sakit) maupun
maupun keperawatan. Kedokteran institusi pendidikan.
memandang holistik sebagai suatu upaya
pengobatan yang menggabungkan antara Metode
western/conventional medicine dan eastern Jenis penelitian ini merupakan jenis
medicine seperti complementary and penelitian kuantitatif dengan rancangan
alternative medicine (CAM), sedangkan penelitian deskriptif pendekatan survei.
keperawatan memandang klien secara Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
keseluruhan, meliputi aspek psiko-sosio- perawat yang bekerja di Indonesian Holistic
kultural dan spiritual (Winnick, 2006; Berg, Tourist Hospital (IHTH) Purwakarta Jawa
2005). Integrasi terapi komplementer dan Barat, baik rawat inap maupun rawat jalan.
konvensional telah diterapkan di rumah Teknik pengambilan sampel yang
sakit sebagai bentuk aplikasi dari Peraturan digunakan dalam penelitian ini adalah total
Menteri Kesehatan RI No.1109 tahun 2007 sampling. Instrumen yang digunakan dalam
tentang penyelenggaraan pengobatan penelitian ini adalah kuesioner dengan skala
komplementer dan alternatif di sarana Guttman untuk mengukur pengetahuan dan
pelayanan kesehatan formal atau rumah Likert untuk mengukur keterampilan
sakit (PKKAI, 2012). Rumah sakit pertama perawat. Uji validitas menggunakan
di Indonesia yang memberikan pengobatan Content Validity Index (CVI) dari expert
komplementer dan alternatif adalah dan pilot study di RS Karomah Holistic
Indonesian Holistic Tourist Hospital Pekalongan. Expert dalam penelitian ini
Purwakarta Jawa Barat yang telah berdiri adalah Wenny Savitri, S.Kp., MNS dari
sejak tahun 1993. STIKES Ahmad Yani Yogyakarta dan Ns.
Pelayanan kesehatan berbasis holistik Achmad Fathi S.Kep., MNS dari PSIK FK
berjalan beriringan dengan pengetahuan Universitas Sumatera Utara. Hasil CVI
dan keterampilan perawat dalam pelayanan untuk kuesioner pengetahuan tentang
keperawatan holistik. Riset tentang keperawatan holistik adalah 3,22 dan hasil
keperawatan holistik di rumah sakit telah CVI untuk kuesioner keterampilan dalam
dilakukan di RSUD Tugurejo dan RSI menyediakan lingkungan holistik adalah
Sultan Agung Semarang dengan judul 3,86. Dengan demikian, instrumen dalam
“Analisis pengetahuan dan keterampilan penelitian ini dapat dikatakan valid dari
yang dibutuhkan perawat terkait segi isi.
keperawatan holistik di Intensive Care Uji validitas dari pilot study
Unit” (Utami, 2012). Akan tetapi, hingga menggunakan korelasi product moment dan
kini belum ini ada penelitian dengan tema factor analysis untuk menentukan perlu
keperawatan holistik di sebuah institusi tidaknya dilakukan koreksi bahasa atau
pelayanan kesehatan berbasis holistik. Hal penghapusan item kuesioner. Uji reliabilitas
itulah yang mendorong penulis mengangkat menggunakan alfa cronbanch dan spilt-half
judul “Pengetahuan dan Keterampilan reliability. Setelah uji validitas dan
Perawat dalam Pelayanan Keperawatan realibilitas instrumen, jumlah seluruh item
Holistik di Indonesian Holistic Tourist pertanyaan yang digunakan dalam
Hospital Purwakarta Jawa Barat”. Tujuan kuesioner adalah 41 pertanyaan dengan 18
dari penelitian ini adalah memberikan item pengetahuan dan 33 item
gambaran tentang pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan perawat dalam
keterampilan perawat dalam pelayanan menyediakan lingkungan holistik juga

Pengetahuan Dan Keterampilan Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Holistik Di 81


Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat
Nurul Azizatunnisa, Suhartini
diukur berdasarkan hasil observasi yang (IHTH) Purwakarta Jawa Barat pada
dilakukan oleh peneliti dan pihak rumah tanggal 11-12 Mei 2012 dengan jumlah
sakit. Instrumen yang digunakan sama seluruh responden sebanyak 42 responden
dengan kuesioner yang diisi oleh yang meliputi 13 perawat dan 29 terapis.
responden, tetapi menggunakan cara Perawat merupakan responden yang
pengukuran yang berbeda. Pengukuran memberikan pelayanan keperawatan di
dilakukan oleh dua observer, yaitu peneliti IHTH dan telah melalui pendidikan formal
dan pihak RS yang ditunjuk (selain keperawatan, baik di tingkat diploma
perawat). maupun sarjana. Perawat sebagian besar
Analisa data yang digunakan dalam ditempatkan di ruang rawat inap dan
penelitian ini adalah analisa univariat / memiliki wewenang melakukan tindakan
analisa deskriptif. Penilaian gambaran keperawatan invasif pada klien atas
diperoleh melalui penghitungan jumlah persetujuan dokter. Terapis merupakan
nilai kuesioner responden (x), nilai rata-rata responden yang memberikan pelayanan
(mean), dan standar deviasi (SD) sebagai keperawatan di IHTH dan telah
standar kategori/tingkat. Terdapat tiga mendapatkan sertifikasi pelatihan terapi
kategori/tingkat yang digunakan, yaitu holistik. Terapis sebagian besar
tinggi, cukup dan rendah pada variabel ditempatkan di rawat jalan untuk
pengetahuan perawat. Kategori/tingkat memberikan satu atau dua terapi tertentu di
baik, sedang, dan kurang digunakan pada IHTH. Akan tetapi, hasil penelitian dan
variabel keterampilan perawat. pembahasan dalam artikel ini lebih
dikhususkan pada responden perawat untuk
Hasil menghindari terjadinya bias.
Penelitian ini telah dilakukan di
Indonesian Holistic Tourist Hospital

Tabel 1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Lama Kerja, Ruang Tempat
Bekerja, Pendidikan Terakhir dan Pelatihan yang diikuti Terkait Keperawatan Holistik di
IHTH Mei 2012 (n=13)
No. Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Usia
a. 20-25 tahun 10 76.9
b. 26-30 tahun 2 15.4
c. 31-35 tahun 1 7.7
2. Jenis Kelamin
a. Perempuan 12 92.3
b. Laki-laki 1 7.7
3. Pengalaman Kerja di Indonesian Holistic Tourist Hospital
a. < 5 tahun 12 92.3
b. 5 - 10 tahun 1 7.7
4. Ruang/Instalasi Tempat Bekerja
a. Rawat Inap 11 84.6
b. Rawat Jalan 2 15.4
5. Pendidikan Terakhir
a. S1 2 84.6
b. D3 11 15.4
6. Pelatihan/Training
a. LPK Sains Holistic 2 15.4
b. Sertifikasi Holistic 1 7.7
c. Tidak tercatat 10 76.9

82 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 80-86


Responden dalam penelitian ini 84,6% dan sisanya sebesar 15,4%
sebagian besar berusia 20-25 tahun yaitu bekerja di rawat jalan. Sebagian besar
sebesar 76,9% dengan jenis kelamin responden memiliki latar belakang
perempuan lebih besar dengan jumlah pendidikan terakhir diploma / D3
persentase 92,3%. Sebagian besar sebanyak 11 responden (84,6%).
responden memiliki pengalaman lama Pelatihan terkait keperawatan holistik
kerja di Indonesian Holistic Tourist yang diikuti oleh responden adalah LPK
Hospital kurang dari 5 tahun, yaitu Sains Holistik dan sertifikasi holistik,
sebanyak 12 responden (92,3%). masing-masing sebesar 15.4% dan
Responden sebagian besar responden 7.7%.
bekerja di rawat inap, yaitu sebesar

Tabel 2.
Distribusi Jawaban Resonden pada Item Bentuk Pengetahuan tentang Keperawatan Holistik di
IHTH Mei 2012 (n=13)
No Bentuk Pengetahuan Jawaban (%)
Benar Salah
1. Personal 61.5 38.5
2. Empiris 69.2 30.8
3. Estetika 76.9 23.1
4. Etika 61.5 38.5
5. Ketidaktahuan 61.5 38.5
6. Sosial-politik 69.2 38.4

Pengetahuan perawat tentang pencahayaan, membatasi kebisingan,


keperawatan holistikdigambarkan privasi atau keleluasaan pribadi,
melalui tiga tingkat, yaitu pengetahuan kenyaman panas, ventilasi dan kualitas
tinggi sebesar 23,1%, pengetahuan udara, pemandangan alam, dan praktik
cukup sebesar 69,2% dan pengetahuan integratif. Berdasarkan hasil penelitian
rendah sebesar 7,7%. Terdapat enam ini, diketahui bahwa keterampilan yang
jenis pengetahuan yang diukur dalam telah dilakukan oleh sebagian besar
penelitian ini, yaitu personal, empiris, perawat (>50%) dengan intensitas sering
estetika, etika, ketidaktahuan, sosial- adalah mengatur pencahayaan (74.3%),
politik. Perawat menjawab benar pada mempertahankan kenyamanan panas
jenis pengetahuan personal, empiris, dan (69.2%), serta mengaplikasikan praktik
estetika, sedangkan jenis pengetahuan integral dan integratif (57.7%).
lainnya masih terdapat jawaban yang Keterampilan yang dilakukan oleh
salah (Tabel 2). Keterampilan perawat sebagian besar perawat (• 50%) dengan
dalam menyediakan lingkungan holistik intensitas jarang (kadang-kadang)
digambarkan melalui tiga tingkat, yaitu adalah menyediakan daerah keluarga
keterampilan baik sebesar 7,7%, dan memanfaatkan pemandangan yang
keterampilan cukup sebesar 77% dan tersedia di IHTH. Keterampilan yang
keterampilan kurang 15,3%. Terdapat perlu ditingkatkan adalah menyediakan
dua jenis keterampilan dalam dan memanfaatkan alat komunikasi,
menyediakan lingkungan holistik, yaitu misal telepon di rungan untuk
internal dan eksternal. Keterampilan mendukung kesembuhan klien (Tabel
internal yang berasal dari dalam diri 3). Berdasarkan hasil observasi,
perawat dan keterampilan eksternal yang didapatkan 13 keterampilan dilakukan
berasal dari lingkungan di sekitar oleh sebagian besar perawat (•50%)
perawat (rumah sakit). Terdapat 10 yang mewakili komponen keterampilan
indikator keterampilan eksternal, yaitu internal dan eksternal berupa
warna dan tekstur di kamar atau ruang pencahayaan, privasi/keleluasaan
klien, alat komunikasi, daerah keluarga, pribadi, kenyamanan panas, ventilasi
Pengetahuan Dan Keterampilan Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Holistik Di 83
Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat
Nurul Azizatunnisa, Suhartini
dan kualitas udara, pemandangan alam membatasi kebisingan serta melakukan
serta melakukan sebagian praktik sebagian praktik integral dan integratif.
integral dan integratif. Sebanyak 12 Sebanyak 8 keterampilan tidak
keterampilan eksternal dilakukan oleh dilakukan oleh perawat (0% ) yaitu
sebagian kecil perawat (” 50%), yang menyediakan tekstur dan warna yang
mewakili komponen keterampilan mendukung penyembuhan klien.
eksternal berupa daerah keluarga,

Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Keterampilan Perawat dalam
Menyediakan Lingkungan Holistik di IHTH Mei 2012 (n=13)
Jumlah Perawat yang Melakukan (%)
Keterampilan Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A. Internal 80.75 15.4 3.85
B. Eksternal
1. Menyediakan warna dan tekstur dalam 15.4 53.8 30.8
kamar/ruang klien
2. Menawarkan alat komunikasi pada klien 15.4 46.2 38.5
3. Menyediakan daerah keluarga 30.8 50.0 19.2
4. Mengatur pencahayaan 74.3 18.0 7.7
5. Membatasi kebisingan 32.3 47.7 20.0
6. Menghormati privasi (keleluasaan pribadi) 48.1 44.2 7.7
7. Mempertahankan kenyamanan panas 69.2 15.4 15.4
8. Memperhatikan ventilasi dan kualitas udara 50.0 34.6 5.4
9. Menyediakan pemandangan alam 19.2 53.8 27.0
10. Mengaplikasikan praktik integratif 57.7 39.8 2.5

Diskusi keterampilan terkait keperawatan holistik.


Pengetahuan merupakan aspek Selain itu, pendidikan dan pelatihan yang
penting yang sangat vital dalam diikuti perawat juga berpengaruh terhadap
keperawatan. Setiap hal yang dilakukan tingkat pengetahuan tentang keperawatan
oleh perawat harus dilandasi oleh holistik. Berdasarkan kuesioner demografi,
pengetahuan yang diwujudkan dalam hanya 2 responden (15,4%) perawat
praktik keperawatan (Basford, 2006). Hasil sarjana, sedangkan sisanya (84,6%)
penelitian terhadap 13 perawat di merupakan perawat diploma. Responden
Indonesian Holisitic Tourist Hospital yang telah mengikuti pelatihan terkait
Purwakarta Jawa Barat menunjukkan keperawatan holistik sebesar 23,1% dan
bahwa pengetahuan dan keterampilan sisanya sebesar 76,9% tidak tercatat.
perawat dalam pelayanan keperawatan Ruang tempat bekerja dan
holistik berada pada kategori cukup. Hal itu pengalaman selama di IHTH juga dapat
dapat dipengaruhi oleh karakteristik dikaitkan dengan pengetahuan dan
responden, meliputi usia, keterampilan responden. Pihak rumah sakit
pendidikan/pelatihan, pengalaman kerja dan menyebutkan bahwa perawat di IHTH telah
ruangan tempat bekerja. mengikuti sertifikasi minimal selama 6
Menurut teori, semakin bertambah bulan. Ketentuan tersebut wajib
umur maka kematangan dan kemampuan diberlakukan bagi perawat atau terapis yang
hubungan interpersonal sesorang akan melakukan intervensi langsung kepada
meningkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, klien berupa terapi holistik. Adapun
sebesar 76.9% responden (10 dari 13 perawat sarjana dan diploma yang memiliki
perawat) berada dalam rentang usia 20-25 latar pendidikan tidak seluruhnya
tahun. Usia tersebut berpengaruh terhadap diwajibkan mengikuti pelatihan atau
tingkat kematangan perawat, dalam hal ini sertifikasi holistik untuk melakukan terapi
kematangan mendapatkan pengetahuan dan tertentu. Hal itu disebabkan karena perawat

84 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 80-86


sebagian besar bekerja di rawat inap dan tersebut hanya dituliskan pada catatan
tidak melakukan intervensi berupa terapi perkembangan yang dimilki setiap klien,
holistik kepada klien. Dengan demikian, bukan pada dokumentasi khusus
pengetahuan dan keterampilan yang (dokumentasi keperawatan).Tingginya
dimiliki perawat IHTH dalam pelayanan angka perawat yang telah memiliki
keperawatan holistik berbeda satu sama pengetahuan estetika dipengaruhi oleh
lain. pengetahuan personal dan kemampuan
Keperawatan holistik merupakan perawat dalam melakukan terapi holistik.
bagian dari model keperawatan integral. Pengetahuan etik merupakan
Pengetahuan dalam model keperawatan pengetahuan moral dalam keperawatan
integral meliputi enam bentuk yaitu (Basford, 2006). Ketidaktahuan adalah
pengetahuan personal, empiris, estetika, kapasitas untuk menggunakan keberadaan
etika, ketidaktahuan dan sosial-politik penyembuhan dan bersikap terbuka secara
(Dossey, 2008). Pengetahuan personal spontan ketika tidak dapat
adalah proses dinamika perawat yang utuh mempertimbangkan jawaban atau tujuan
dan berfokus pada perpaduan persepsi dan yang ingin didapatkan (Dossey, 2008).
kesadaran diri (Dossey,2008; Averill, Pengetahuan sosio-politik merupakan
2007). Sumber pengetahuan perawat pengetahuan yang bersifat kontekstual
tentang terapi komplementer sebenarnya dalam variabel sosial, ekonomi, politik,
tidak berasal dari pendidikan profesional, sejarah, teori, evidence-based practice, dan
tetapi pengalaman personal yang dimiliki penelitian (Dossey, 2008). Hasil penelitian
individu (Sohn and Loveland Cook, 2002). menunjukkan bahwa responden sebagian
Dengan demikian, perawat tidak perlu besar mampu menjawab benar pada
khawatir terhadap keterbatasan pengetahuan etika, ketidaktahuan, dan
pengetahuan yang didapatkan selama sosial-politik. Akan tetapi, sebesar 38,5%
pendidikan keperawatan, karena perawat responden menjawab salah pada item
dapat menggali pengetahuan personal yang pengetahuan personal, etika, dan
didapatkan berdasarkan pengalaman di ketidaktahuan.
lapangan. Perawat holistik perlu menyediakan
Pengetahuan empiris adalah ilmu lingkungan holistik dalam upaya
pengetahuan yang berfokus pada penyembuhan klien. Lingkungan holistik
kompetensi ilmiah dalam pendidikan dan dibagi menjadi dua, yaitu internal dan
praktik keperawatan yang berasal dari eksternal. Keterampilan internal yang
ersepsi, observasi langsung, dan berasal dari dalam diri perawat dan
pembuktian (Basford, 2006; Averill, 2007). keterampilan eksternal yang berasal dari
Pengetahuan estetika adalah kapasitas lingkungan di sekitar perawat (rumah
untuk mengetahui apa yang harus dilakukan sakit). Florence Nightingale telah
pada waktu tertentu tanpa sadar mengetahui menunjukkan dedikasi dan fokus kerja
apa yang harus dilakukan. Perawat yang sebagai perawat selama 50 tahun yang kini
sudah mencapai pengetahuan tingkat melahirkan misi global kesehatan dan
estetika atau artisty dapat mengetahui apa healing for humanity (penyembuhan untuk
yang harus dilakukan saat itu juga atau kemanusiaan). Misi tersebut digambarkan
terampil dalam memberikan pelayanan dalam teori integral dan keperawatan
kepada klien (Basford, 2006). Berdasarkan holistik yang mencakup total healing
penelitian di IHTH, sebagian besar environment (Dossey, 2008).
responden dapat menjawab benar pada item
pengetahuan empiris dan estetika. Kesimpulan dan Saran
Responden dapat menjawab benar pada Gambaran pengetahuan perawat di
pengetahuan empiris karena telah Indonesian Holistic Tourist Hospital
melakukan pengamatan atau observasi Purwakarta Jawa Barat tentang
langsung terhadap respon klien setelah keperawatan holistik sebagian besar dalam
dilakukan tindakan keperawatan dan terapi kategori cukup (69,2%), adapun sisanya
holistik yang diberikan. Akan tetapi, respon sebesar 23,1% responden masing-masing

Pengetahuan Dan Keterampilan Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Holistik Di 85


Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat
Nurul Azizatunnisa, Suhartini
dalam kategori tinggi dan kategori rendah. Daftar Pustaka
Pengetahuan yang mendapatkan skor paling
tinggi adalah pengetahuan estetika dan yang Basford, Lynn. 2006. Teori dan Praktik
paling rendah adalah pengetahuan personal, Keperawatan: Pendekatan Integral pada
etika, dan ketidaktahuan. Gambaran Asuhan Pasien. Jakarta: Penerbit Buku
keterampilan perawat dalam menyediakan Kedokteran EGC
lingkungan holistik di Indonesian Holistic
Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat Berg GV, Hedelin B, Sarvimäki A. 2005.
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori A Holistic Approach to The Promotion of
baik sebesar 7,7%, kategori sedang sebesar Older Hospital Patient’s Health. Int Nurs
76,9% dan kategori kurang sebesar 15,4%. Rev 52:73-80
Adapun hasil observasi terhadap jenis
keterampilan yang dilakukan oleh perawat Dossey, B. M. and Lynn Keegan. 2008.
adalah sebanyak 13 keterampilan dilakukan Holistic Nursing: A Handbook for Pratice
oleh sebagian besar perawat, 12 5th ed. US: Jones and Barlett Publishers
keterampilan dilakukan oleh sebagian kecil
perawat dan 8 keterampilan tidak dilakukan J.B. Averill and P.T. Clements. 2007.
sama sekali. Patterns of Knowing as a Foundation for
Hasil penelitian ini dapat digunakan Action-Sensitive Pedagogy. Qualitative
sebagai masukan kepada pihak Indonesian Health Research 17 (3): 386-399
Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa
Barat agar memiliki bidang yang spesifik Konferensi Pers Fortune Star
mengelola bagian keperawatan holistik Perhimpunan Kedokteran Komplementer
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan Alternatif (PKKAI).
dan keterampilan perawat dalam http://www.fortunestar.co.id diakses
memberikan pelayanan keperawatan tanggal 19 Januari 2012
holistik yang pada akhirnya dapat Rahmahwati, Utami. 2012. Analisis
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pengetahuan dan Keterampilan yang
Selain itu, pihak rumah sakit perlu Dibutuhkan Perawat tentang Keperawatan
menyelenggarakan pelatihan, seminar atau Holistik di Ruang Intensive Care Unit
kajian terkait pengetahuan dan (Skripsi). Semarang: Universitas
keterampilan tentang keperawatan holistik Diponegoro
sehingga membantu perawat Indonesia
memahami makna holistik berdasarkan Sohn PM, Loveland Cook CA. 2002.
kebutuhan klien. Bagi institusi pendidikan, Nurse Practitioner Knowledge of
keperawatan holistik sebaiknya diberikan Complementray Alternative Health Care:
melalui kurikulum pendidikan sehingga Foundation for Practice. Journal of
para mahasiswa diharapkan mampu Advance Nursing 39 (1): 9-16.
menjadi seorang perawat yang memiliki O’Regan P et al. 2010. Complementary
kompetensi pengetahuan dan keterampilan Therapies: A Challenge for Nursing
dalam pelayanan keperawatan holistik. Practice. Nursing Standars 24(21): 35-39.
Hasil penelitian ini juga dapat menjadi
acuan untuk penelitian selanjutnya untuk Winnick TA. 2006. Medical Doctors and
mencari pembuktian baru dalam Complementary and Alternative Medicine:
keperawatan holistik, khususnya terkait The Context of Holistic Prctice Health.
respon klien terhadap pelayanan Available from www.biomedcentral.com
keperawatan holistik di institusi kesehatan
berbasis holistik.

86 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 80-86

Anda mungkin juga menyukai