Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN

NAMA : TIYAS HILMI SUNARDI

NIM : C2A221008

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG

2021

i
Daftar Isi
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 PERUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3 PEMBATASAN MASALAH.........................................................................................2
1.4 TUJUAN PENULISAN..................................................................................................2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Manager.......................................................................................................3
2.2 Ciri-ciri Manager Yang Baik.........................................................................................5
2.3 Karateristik Manajer Profesional.................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................8
KESIMPULAN..............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sikap terbentuk dari beberapa faktor, yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, figur, factor
emosional, dan lain sebagainya. Sikap mempunyai tiga komponen utama, yaitu
kesadaran, perasaan dan perilaku. Contoh keyakinan bahwa “menipu itu salah”
merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam merupakan komponen kognitif
dari sikap yang akan menentukan komponen efektifnya.
Perusahaan yang memiliki daya saing juga memerlukan manajemen perusahaan yang
senantiasa memerlukan improvement terhadap aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa. Selain itu untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan
kerja dalam perusahaan, perlu dilakukan pendelegasian tugas dari manajer puncak kepada
bawahan. Pada saat perusahaan bertumbuh, manajemen puncak biasanya menciptakan
berbagai wilayah tanggungjawab yang dikenal sebagai pusat pertanggungjawaban, dan
menugaskan manajer di bawahnya untuk menangani wilayah tersebut. Untuk
mempertahankan sebuah perusahaan, perlu adanya pemikiran-pemikiran yang lebih kritis
dan inovatif dalam memperdayakan sumber dana dan sumber daya sehingga stabilitas
perusahaan lebih terjaga.
Untuk menentukan apa saja yang diperlukan menjadi seorang manager dan keterampilan
apa saja yang dimilikinya kita perlu menganalisi pekerjaan manajemen. “Apakah yang
dilakukan seorang manager?” Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah seorang manager
mengorganisir sumber daya yang tersedia padanya baik itu manusia, uang, serta aktiva
lain seperti peralatan pekerjaan guna mencapai sasaran tertentu dan biasanya bertugas
untuk menerapkan ke sasaran sasaran tersebut. Tugas atau peran seorang manager harus
bisa mengendalikan konflik dalam sebuah organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap
konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. Dalam
melaksanakan tugasnya manager harus mempunyai kemampuan multidisiplin antara lain:
kepemimpinan, bisnis, manajemen.

1
1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari manager dan perannya dalam perusahaan?


2. Bagaimana ciri-ciri manager yang baik dalam sebuah perusahaan ?
3. Bagaimana cara meningkatkan manager SDM yang professional?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

1. Menjelaskan manager secara umum


2. Tidak menjelaskan manager berdasarkan sub kerja didalam perusahaan

1.4 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui tentang pengertian manager didalam perusahaan


2. Mengetahui ciri-ciri manager yang baik
3. Cara mengingkatkan manager SDM yang professional yang bias menyelesaikan masalah

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah,
tujuan punulisan, dan sistematika penulisan
BAB II TUJUAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang pengertian manager secara umum, ciri-ciri manajer yang
baik, serta karateristik manajer profesional
BAB III KESIMPULAN
Berisi tentang cara menjadi manager yang baik

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Manager

Pemimpin atau manajer adalah figure bagi bawahannya yang selaiknya dihormati dan
mendapat respek dari seluruh karyawan. Manajer dapat mengoordinasikan kegiatan
kegiatan perusahaan guna mencapai sasaran organisasi atau perusahaan tertentu. Seorang
manajer memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman yang di akui oleh perusahaan
untuk mempin, mengelola, mengendalikan suatu organisasi untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu.

Tingkatan – Tingkatan Manajer


Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih
besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer
mulai dari bawah ke hingga ke atas.

1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada diantara lini pertama dan manajemen puncak. Dan bertugas sebagai penghubung
antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Tugas seorang manajer diantaranya:
a. Perencanaan (Planning)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya.
Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari
organisasinya.

3
b. Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menunjukkan
jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka –
maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki
orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana yang
harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-masing
pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang
bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan koordinasi
tertentu.
c. Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari “ORGANIZATION”.
Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan atasan bersama untuk
pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.
d. Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi
dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas
“STAFFING” ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing
pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan orang-
orang yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING”
merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan tumbuh,
atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi posisi-posisi baru, dan ada
kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak
mungkin dilakukan sekali saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan
organisasi yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada
yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.
e. Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF
PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer
hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen
manusia, mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus
dilakukan mereke, tetapi pula:
 Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap
situsi dan,
 Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.

4
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk
mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya” dan
bukan sekedar bekerja asal bekerja.
f. Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer menerangkan
kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk
melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan
kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu
mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan
mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu
untuk mencapai sasaran-sasaran.
g. Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya,
inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik
untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan mereka
sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna
mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
h. Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam
menghadapi kelompok-kelompok luar:
 Badan-badan pemerintahan
 Lembaga-lembaga finansial
 Perusahaan-perusahaan lain
 Para pemasok ( para “suppliers”)
 Para pembeli dan
 Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak
pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-
kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut
tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
2.2 Ciri-ciri Manager Yang Baik

Manajer profesional adalah harapan semua organisasi bisnis. Seorang manajer


profesional bias membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Lalu apa kriteria manajer
profesional tersebut? Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa
persyaratan pokok berikut ini:

5
a. Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan
organisasi yang ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh
seorang manajer profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana
bisa manajer tersebut bisa menjalankan organisasinya secara efektif dan
menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankannya.
b. Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang
berlaku secara umum di masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang
mempunyai budi pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan
nilai-nilai positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah
syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
c. Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti
kita semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan.
Pengetahuan tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak
berguna dalam menghasilkan output yang bernilai positif bagi organisasi bisnis.
Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama
bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional.
d. Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah
mengurus orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang
baik, tidak mungkin akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara
atasan dan bawahan. Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan
bawahan menuju tercapainya tujuan organisasi.
e. Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah
pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
Kemampuan ini bisa dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau
melalui buku-buku manajemen. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih
yang sangat bagus bagi seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara
efektif dan efisien.
2.3 Karateristik Manajer Profesional

1. Keahlian berbicara.
Mungkin terdengar sepele dan umum. Tetapi, tak semua orang memiliki kepercayaan
diri untuk berbicara di depan umum. Tak hanya itu, ada pula sebagian orang yang tak
berani berbicara dengan orang yang ia anggap lebih pandai atau lebih tua dari dirinya.
Kemampuan untuk bisa berbicara dengan ragam orang di ragam situasi amatlah
penting. Menjadi seorang pembicara yang andal membuat kehadiran Anda amat
diingat orang lain. Berlatihlah untuk bicara dalam ragam kesempatan, seringlah
mendengarkan dan menonton orang bicara di televisi.
2. Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin yang baik selalu mampu mengambil keputusan dan selalu
memiliki perhitungan ketika akan membuat keputusan. Jika kepemimpinan Anda
lumpuh karena takut melakukan keputusan yang salah, maka Anda tak akan
melakukan apa pun. Banyak pemimpin hebat melakukan keputusan-keputusan
berisiko tinggi dan menyadari bahwa kesalahan masih bisa dikoreksi. Kesalahan
6
adalah pelajaran dan kesuksesan yang tertunda. Belajarlah untuk menimbang pro dan
kontra sebuah permasalahan, pikirkan masak-masak, lalu buat keputusan. Jangan
selalu bermain aman setiap waktu, karena Anda tak akan membuat perbedaan atau
membuat Anda dikenang jika hanya melakukan hal itu-itu saja.
3. Akuntabilitas
Satu hal yang menjadi bagian utama kesuksesan adalah kemauan untuk mengambil
tanggung jawab, baik untuk sukses dan kegagalan. Jika Anda ingin orang lain
menghargai Anda, maka memang ada kesalahan yang merupakan kesalahan Anda.
Akuilah, jangan mencari kambing hitam. Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi
pembelajaran tersulitnya adalah bagaimana Anda bereaksi terhadap kesalahan itu.
Bagaimana Anda menyikapi kejadian yang sudah terjadi dan mengambil hikmahnya.
4. Sikap Positif
Orang pesimis akan membawa orang-orang sekelilingnya merasa buruk dan jadi tak
terlalu produktif. Jika anda bias mengambil sisi positif dari keadaan yang butuk, anda
akan mengajak orang lain untuk bersikap positif pula. Sikap dan cara pandang positif
dikontrol oleh pikiran anda sendiri. Carilah solusi disetiap permasalahan
5. Presentasi Diri
Pandai membawa dan menempatkan diri dengan segala atribut adalah hal yang
penting. Baik itu secara berpakaian, potongan rambut, dan cara anda mendandani diri
untuk berbicara banyak tentang diri anda sebelum berbicara.
6. Atur Waktu
Dandanan rapi, pandai berbicara, tetapi tidak bias mengatur jadwal itu sama saja.
Belajarlah untuk menyiapkan agenda, mencatat waktu dan jadwal untuk pekerjaan
anda. Kemampuan untuk dapat tepat waktu, dapat mengatur waktu menjadi nilai plus
yang mengartiakan anda mempunyai konsep matang dan menggunakan waktu yang
effisien.
7. Pandai Memberi Solusi
Mereka yang mempunyai solusi dan membantu perusahaan kea rah yang lebih baik
akan menjadikan naik jabatan. Jangan menunggu perintah, namun inisiatif untuk
memecahkan masalah.

7
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega


dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan
ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang
diinginkan.
2. Manajer mempunyai beberapa tingkatan yaitu Manajemen lini pertama ,
manajemen tingkat tengah, dan manajemen tingkat tinggi
3. Manager juga harus bias perancangan, pengorganisaisan, memberikan
arahan, pengawasan dan inovasi di suatu perusahaan
4. Jika ingin menjadi manager professional maka diperlukan keahlian
berbicara yang baik, pandai memberi solusi disetiap masalah, dapat
mengatur waktu dengan tepat, dan dapat mengambil keputusan secara
tepat dan benar

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Jihad Ferrio Emansa.2017. “Makalah Manager yang Baik”, http://11160659-jihadferrio-


sim-septialutfi.blogspot.com/2017/10/manager-yang-baik-manajer-profesional.html, diakses
pada 29 september 2021pukul 21.20

Sri Melia, Ulfaini, Uswatun,Welly Ayu, Raka Arifantara.2016. “Makalah Manager”,


http://sule-epol.blogspot.com/2016/12/makalah-manajer.html, diakses pada 30 september 2021

Anda mungkin juga menyukai