373-381
ABSTRAK
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien untuk meningkatkan toleransi terhadap nyeri
Tujuan penggunaan teknik distraksi idalam intervensi keperawatan adalah untuk
pengalihan atau menjauhkan perhatian klien terhadap rasa nyeri salah satunya teknik
distraksi imajinasi. Teknik distraksi imajinasi dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri.
Teknik ini menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara yang direncanakan secara
khusus yaitu melalui refleksi warna hijau untuk mencapai efek positif tertentu yaitu
menurunkan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik
distraksi imajinasi terbimbing melalui refleksi warna hijau dalam mengatasi nyeri pada
lansia dengan penyakit rheumatoid arthritis. Penelitian ini menggunakan one group
pretest-postets design. Populasi dalam penelitian berjumlah 60 lansia penderita rheumatoid
arthritis di PSLU Kasian Kabupaten Jember tahun 2015 dengan sampelnya berjumlah 53
lansia. Pada penelitian ini teknik imajinasi terbimbing diberikan 1 kali dengan durasi 10
menit. Metode pengumpulan data menggunakan Visual Analog Scale kemudian data
dianalisi menggunakan Uji statistik T-test dengan hasil p value 0,00< α 0,05. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ada pengaruh distraksi imajinasi terbimbing melalui refleksi
warna hijau terhadap tingkat nyeri pada penderita rheumatik athritis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik imajinasi terbimbing menggunakan refleksi warna hijau dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam menurunkan tingkat nyeri.
mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono, beragam dan tidak bisa di samakan satu
2010). sama lainnya (Asmadi, 2008). Tujuan
Angka kejadian penyakit keseluruhan dalam pengobatan nyeri
rheumatoid arthritis masih relatif tinggi, adalah mengurangi nyeri sebesar-
yaitu 1-2% dari total populasi penduduk besarnya dengan kemungkinan efek
di Indonesia. Pada tahun 2004 jumlah samping paling kecil. Terdapat dua
pasien rematik mencapai 2 juta orang metoda umum untuk terapi nyeri yaitu
dengan perbandingan pasien wanita tiga farmakologi dan non farmakologi (Potter
kali lebih banyak dari pria, berdasarkan & Perry, 2005 dalam Nurbaiti, 2013)
hasil penelitian terahir dari Zeng et al Salah satu cara terapi non
(2008), prevalansi nyeri rematik di farmakologis untuk mengurangi nyeri
Indonesia mencapai 23,6% hingga pada pasien rheumatoid arthritis adalah
31,3%. Angka ini menunjukkan bahwa imajinasi terbimbing (Guided imagery).
rasa nyeri akibat rheumatoid arthritis Guided Imagery adalah proses
sudah cukup mengganggu aktifitas menggunakan kekuatan pikiran dengan
masyarakat Indonesia, terutama mereka menggerakkan tubuh untuk
yang memiliki aktifitas sangat pesat di menyembuhkan diri dan memelihara
daerah perkotaan seperti mengendarai kesehatan atau rileks melalui komunikasi
kendaraan di tengah arus kemacetan, dalam tubuh yang melibatkan semua
duduk selama ber jam-jam tanpa gerakan indra meliputi sentuhan, penciuman,
tubuh yang berarti, tuntutan untuk tampil penglihatan, pendengaran (Perry, 2005
menarik dan prima, serta kurangnya dalam Nurbaiti, 2013).
berolahraga serta faktor bertambahnya Imajinasi terbimbing (Guided
usia (Purwoastuti, 2009). imagery) menggunakan imajinasi
Berdasarkan pusat data BPS seseorang dalam suatu cara yang di
propinsi jawa timur, rematik merupakan rancang secara khusus untuk mencapai
salah satu penyakit terbanyak yang di dampak positif tertentu. Sebagai contoh,
derita lansia, yaitu pada tahun 2007 imajinasi terbimbing untuk relaksasi
sebanyak 4.209.817 lansia 28% meredakan nyeri dapat terdiri dari
menderita rematik sedangkan menurut menggabungkan nafas berirama lambat
Riskesdas (2013) penderita rheumatoid dengan suatu bayangan mental relaksasi
arthritis mencapai 29,5%. Proses kasus dan kenyamanan, dengan mata terpejam,
rematik semakin tahun semakin banyak, individu di instruksikan untuk
pada tahun 2006 di harapkan angka membayangkan bahwa setiap nafas yang
kejadian rematik di PSLU Kasian diekshalasi secara lambat, ketegangan
Kabupaten Jember tahun 2015 turun, otot dan ketidak nyamanan di keluarkan,
pada rapat yang di adakan tanggal 25 dan menyebabkan tubuh yang rileks serta
desember 2008 mengenai target 10 nyaman (Bruner & Suddart, 2002 dalam
penyakit terbanyak yang di derita lansia, Nurbaiti, 2013).
pada propinsi Jawa Timur rematik Menurut Potter & Perry (2006),
pencapaianya di targetkan hanya 23 % dalam imajinasi terbimbing klien
dari seluruh lansia terkena ancaman menciptakan kesan dalam pikiran,
rematik/nyeri otot, hal ini menjadikan berkonsentrasi dalam kesan tersebut
tugas besar dari para kader dan petugas sehingga secara bertahap klien kurang
kesehatan dalam penanganan merasakan nyeri. Salah satu imajinasi
rematik/nyeri otot pada lansia. terbimbing ialah terapi ditraksi refleksi
Nyeri merupakan sensasi yang warna hijau dimana warna hijau
rumit, unik, universal dan bersifat merupakan salah satu warna sekunder
individual. Dikatakan bersifat individual hasil gabungan antara warna kuning dan
karena respons individu terhadap nyeri biru, dan merupakan komplemen dari
HASIL PENELITIAN
a. Data Umum
Informasi mengenai statistika deskriptif karakteristik responden secara
terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:
b. Data Khusus
Berdasarkan uji t-test didapatkan hasil p value 0,00 < α 0,005 menggunkan uji spss
versi 20. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengeruh distraksi imajinasi terbimbing
melalui refleksi warna hijau terhadap tingkat nyeri pada penderita rheumatik athritis.
refleksi warna hijau yang dilakukan pada berkurang”. Guided imagery juga dapat
53 responden mampu menurunkan melepaskan endorphin yang melemahkan
tingkat nyeri dan nyeri berat menjadi respon rasa sakit dan dapat mengurangi
sedang, dengan hasil rata 5,62 menjadi rasa sakit atau meningkatkan ambang
3,74. nyeri (Hart, 2008).
Dalam imaginasi terbimbing, klien Keberhasilan penurunan nyeri
menciptakan kesan dalam pikiran, menggunakan imajinasi tebimbing juga
berkonsentrasi pada kesan tersebut, didukung oleh objek warna hijau dimana
sehingga secara bertahap klien kurang responden fokus terhadap instruksi yang
merasakan nyeri. Tujuan dari teknik diberikan peneliti dan mengatur pola
imaginasi terbimbing dalam penelitian ini nafas dengan membayangkan hijaunya
adalah untuk mencapai relaksasi dan bumi, gunung, hutan dan pemandangan
kontrol. Imaginasi seseorang yang lainnya. Hijau adalah salah satu warna
dirancang secara khusus untuk mencapai alam, sehingga membuatnya selalu
efek positif tertentu untuk relaksasi dan nampak bersahabat dengan alam.
meredakan nyeri yang dapat dilakukan Memancarkan kesegaran, ketenangan,
dengan menggabungkan napas berirama dan kesejukan. Warna ini mampu
lambat dengan suatu bayangan mental menurunkan stress, dan melambangkan
relaksasi dan kenyamanan. Dengan mata penyembuhan atau kesehatan. Di sisi lain
terpejam individu diinstruksikan untuk warna ini juga mendorong perasaan
membayangkan bahwa dengan berada empati. Secara umum warna ini bisa
dilingkungan pemandangan yang penuh diartikan sebagai
dengan hijaunya rerumputan dan pohon keberuntungan, kehidupan, fertilitas,
dengan udara yang segar dan diikuti uang, harmoni, keseimbangan, cinta
dengan setiap napas yang diekshalasi universal, istirahat, pemulihan, jaminan,
secara lambat serta ketegangan otot dan kesadaran, lingkungan, keamanan,
ketidaknyamanan dikeluarkan secara kedamaian, keinginan, ketabahan dan
perlahan. Banyak pasien mulai kekerasan hati
mengalami efek rileks dari imaginasi .
terbimbing setelah mereka mencobanya. SIMPULAN
Nyeri mereda dapat berlanjut selama Berdasarkan hasil penelitian yang
berjam-jam setelah imaginasi digunakan. dilakukan terhadap 53 responden
Dengan nyeri yang mereda, responden penderita nyeri akibat rheumatoid
dapat melakukan aktivitas tanpa adanya arthritis di Dusun Krajan Kalibaru Kulon
perasaan nyeri yang mengganggu. PSLU KASIAN Kabupaten Jember
Perbedaan penurunan skala nyeri peneliti mengambil kesimpulan sebagai
pada responden dengan terapi imajinasi berikut :
terbimbing melalui refleksi warna hijau a. Skala nyeri yang dirasakan oleh
dapat menurunkan nyeri. Keberhasilan responden sebelum dilakukan distraksi
mekanisme imajinasi terbimbing yang imajinasi terbimbing melalui refleksi
positif dapat melemahkan warna hijau tingkat nyeri berada pada
psikoneuroimmunologi yang skala rata-rata 5.62.
mempengaruhi respon stres, hal ini b. Skala nyeri yang dirasakan oleh
berkaitan dengan teori Gate Control yang responden sesudah dilakukan distraksi
menyatakan bahwa “hanya satu impuls imajinasi terbimbing melalui refleksi
yang dapat berjalan sampai sumsum warna hijau tingkat nyeri berada pada
tulang belakang ke otak pada satu waktu skala rata-rata 3.74.
“ dan “ jika ini terisi dengan pikiran lain c. Perlakuan teknik distraksi imajinasi
maka sensasi rasa sakit tidak dapat terbimbing melalui refleksi warna
dikirim ke otak oleh karena itu rasa sakit hijau berpengaruh signifikan
Rampengan, stania, F.Y, 2014, Pengaruh WHO. 2009. Tentang Kesehatan Lansia.
Teknik Relaksasi Dan Teknik Jakarta. http:www.tentang
Distraksi Terhadap Perubahan kesehatan.com. Diakses 16
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post April 2013
Operasi Di Ruang IRINA A Atas
RSUP PROF.DR.R.D.KANDAU.
MANADO: Universitas Sam
Ratulangi.
R, Siti Maryam, Rita H Widyastuti. 2010.
Buku Panduan Bagi Kader
Pospindu Lansia. Jakarta : TIM
Reeves, Charlene J., Roux, Gayle,
Lockhart, Robin. 2001.
Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 1. Penerjemah : dr. Joko
Setyono. Jakarta : Salemba
Medika.
Setiawan G.W, Herlina I.S.W dan
Damajanty H.C.P. 2013.
Pengaruh Senam Bugar Lanjut
Usia (Lansia) terhadap Kualitas
Hidup Penderita Hipertensi.
Manado : Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
Smeltzer & Bare, 2002. Buku Ajar
Keperawatan Gerontik E/2. EGC,
Jakarta.
Suratun dkk. 2008. Klien Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Seri
Asuhan Keperawatan. Editor
Monika Ester. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2014. Statistik Non Prametrik.
Jakarta: CV. Alfabeta
Swarjana, I. 2015. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
EGC.
Wiyono. 2010. Keperawatan keluarga
terutama pada keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan
dengan nyeri sendi dalam
memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan
Artritis.
(http://digilib.unimas.ac.id/files/1
10/jtptunimus-gdl-zulipurnaw-
5461-1-bab.pdf) diakses 27 juli
2015 pukul 14:30 WIB