Universitas Padjadjaran Latar Belakang Pengembangan Produk Baru • Perubahan pola fikir dan pola hidup masyarakat mengakibatkan perubahan pada pola konsumsi masyarakat. • Masyarakat semakin sadar akan kualitas hidup dan pentingnya makanan yang sehat dan bergizi. • Meluasnya sarana dan media komunikasi sampai ke pelosok-pelosok di kampung dan di kota membangkitkan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) serta demand terhadap pangan yang jauh berbeda dengan era sebelumnya. • Semakin banyaknya wanita karir yang bekerja di luar rumah, masyarakat konsumen pangan memerlukan dan menginginkan jenis makanan yang mudah dan cepat penyiapannya. • Perubahan pola fikir dan pola hidup masyarakat dalam era pembangunan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perusahaan yang berkiprah dalam bidang industri pangan. Perlunya Pengembangan Produk Baru • Persaingan pasar yang semakin ketat dan tuntutan konsumen yang semakin beragam mengakibatkan perusahaan yang hanya menangani satu jenis produk biasanya sulit untuk bertahan dan berkembang. • Diversifikasi produk merupakan suatu keharusan tidak dapat ditunda-tunda lagi. • Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan industri adalah bagaimana membangkitkan berbagai gagasan produk baru yang dapat merebut hati konsumen dan berjaya di pasaran. • Produk-produk yang telah memasuki tahap penurunan dalam daur hidupnya harus segera digantikan dengan produk lain yang lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan konsumen. Tiga Tipe Perusahaan • Perusahaan jenis pertama adalah perusahaan yang dikelola oleh pengusaha yang kreatif dan inovatif. Perusahaan tipe ini selalu ingin mencoba, sangat jeli, berani mengeluarkan biaya yang besar untuk mewujudkan suatu produk baru yang mampu berjaya di pasaran yang penuh dengan persaingan. Perusahaan tipe ini mampu membuat sesuatu terjadi. • Perusahaan tipe kedua masih dapat dikatakan kreatif tetapi cenderung bersifat imitatif (meniru) sesuatu yang dilihatnya memiliki pemasaran yang baik. Perusahaan tipe ini tidak menguasai pasar dan harus mampu berkompetisi, bersifat memodifikasi produk saingannya dan beban biaya yang ditanggungnya lebih. Perusahaan tipe ini melihat sesuatu yang terjadi. • Perusahaan jenis ketiga tidak mempunyai kreatifitas, selalu tertinggal, selalu kaget dengan apa yang terjadi, sulit untuk memiliki daya saing yang kuat dan produk yang dipasarkannya pun sulit untuk menerobos pasar yang luas. Perusahaan tipe ini hanya mampu bertanya tentang apa yang telah terjadi . Hambatan untuk Pengembangan Produk Baru • Terlalu cepatnya perubahan pada masyarakat konsumen; • Terpecah-pecahnya pasar; • Ketatnya peraturan dan ketentuan pemerintah; • Tingginya biaya penelitian dan pengembangan; • Terbatasnya dana; • Pendeknya umur pertumbuhan dan pematangan produk; Daur Hidup Produk • Kerugian atau keuntungan yang diperoleh perusahaan ada hubungannya dengan daur hidup produk di pasaran (product life cycle). • Secara umum produk yang dipasarkan menjalani beberapa tahap “kehidupan” dalam daur hidupnya yaitu masa pengenalan, masa pertumbuhan, masa kematangan, masa kejenuhan, dan masa kemerosotan. • Lamanya waktu yang ditempuh pada setiap tahap tersebut tergantung kepada jenis produk yang dipasarkan. • Produk yang “kurang pas” akan berumur pendek pada masa pertumbuhan dan akan cepat sekali melalui masa kejenuhan kemudian masuk ke masa penurunan dan akhirnya mati. • Kadang-kadang ada juga produk yang tidak sempat memasuki tahap kemasakan setelah masa pertumbuhan yang pendek. Tahap Pengenalan • Pada masa pengenalan (introduction) pemasaran produk relatif sangat lambat dan digambarkan koefisien arah (slope) grafik yang positif tetapi landai. • Hal ini terjadi karena produk belum banyak dikenal masyarakat konsumen. • Ada lima tahap yang biasa dilalui oleh konsumen sampai dengan mengadopsi atau menggunakan suatu produk, yaitu (AWINETA) : 1. Sadar (AW/areness) Konsumen menyadari adanya suatu produk baru; 2. Minat (IN/terest) Konsumen berminat untuk mengetahui lebih banyak tentang produk tersebut; 3. Evaluasi (E/valuation) Konsumen mulai menilai apakah dia akan mencoba produk tersebut atau tidak; 4. Percobaan (T/rial) Konsumen mulai mencoba produk tersebut dalam jumlah yang masih terbatas; 5.Adopsi (A/doption) Setelah merasa cocok dengan produk tersebut konsumen memutuskan untuk menggunakannya secara tetap dalam jumlah yang lebih besar. • Melalui promosi yang gencar kelima tahap pengenalan tersebut akan dapat dilalui dengan cepat dan kemudian produk masuk ke tahap pertumbuhan. Tahap Pertumbuhan • Pada tahap ini semakin banyak konsumen yang menggunakan produk yang dihasilkan. • Tahap pertumbuhan perlu ditingkatkan untuk merebut pasar yang lebih luas. • Pada tahap ini promosi masih tetap diperlukan walaupun tidak segencar pada tahap pengenalan. • Pada tahap pertumbuhan digambarkan dengan koefisien arah grafik yang positif dan agak curam. • Hal ini menggambarkan kenaikan volume penjualan produk persatuan waktu yang selalu meningkat. Tahap Kematangan • Pada tahap kematangan ini produk telah berjaya merebut pasaran. • Volume produk yang terjual per satuan waktu selalu meningkat dengan koefisien arah peningkatan yang lebih besar dari pada tahap pertumbuhan. • Pasar bagi produk tersebut semakin luas berkembang. • Tahap ini perlu dipertahankan agar berlangsung lama. • Usahakan agar konsumen yang semakin banyak tidak mengalami kejenuhan. Tahap Kejenuhan • Bagi perusahaan tahap ini merupakan tahap yang memerlukan perhatian khusus, karena kalau tidak waspada maka produk akan memasuki tahap yang membahayakan yaitu tahap penurunan atau kemerosotan. • Pada tahap kejenuhan ini berbagai upaya perlu dilakukan seperti modifikasi guna penyempurnaan produk, survey untuk memantau produk di pasaran, pencatatan keluhan konsumen. • Penyempurnaan kualitas produk perlu dipromosikan agar produk dapat pulih terlepas dari kejenuhan dan kemudian dapat kembali ke tahap pertumbuhan. • Tahap kejenuhan ditandai dengan koefisien arah grafik yang positif tetapi cenderung mendekati datar. Hal ini berarti bahwa volume penjualan produk per satuan waktu dapat dikatakan tidak mengalami perubahan, akan tetapi ada kecenderungan menurun. Tahap Kemerosotan • Pada tahap ini produk harus segera diselamatkan dengan melakukan intervensi melalui perbaikan produk dan perbaikan pemasaran. • Kegiatan promosi sangat perlu dilakukan kembali dengan menonjolkan suatu karakteristik produk yang menarik sebagai “focal point”. • Tentunya harus diketahui betul apa karakteritik baru yang perlu ditampilkan itu, misalnya kemasan produk yang lebih indah dan mudah dibuka atau penambahan flavor yang lebih sedap dan nilai gizi yang lebih tinggi. • Tahap kemerosotan ditunjukkan dengan penurunan grafik yang curam. Hal ini menunjukkan terjadinya kemerosotan volume penjualan produk per satuan waktu. • Apabila tahap kemerosotan ini tidak dapat diatasi maka produk akan mati atau tidak ada konsumen yang menggunakannya lagi. Inilah akhir dari daur hidup produk. TERIMA KASIH
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar