Anda di halaman 1dari 12

DASAR PENGEMBANGAN

PRODUK BARU

Prof.drh.Roostita.L.Balia, M.App.Sc, Ph.D


Universitas Padjadjaran
Latar Belakang
Pengembangan Produk Baru
• Perubahan pola fikir dan pola hidup masyarakat mengakibatkan
perubahan pada pola konsumsi masyarakat.
• Masyarakat semakin sadar akan kualitas hidup dan pentingnya
makanan yang sehat dan bergizi.
• Meluasnya sarana dan media komunikasi sampai ke pelosok-pelosok di
kampung dan di kota membangkitkan kebutuhan (needs) dan
keinginan (wants) serta demand terhadap pangan yang jauh berbeda
dengan era sebelumnya.
• Semakin banyaknya wanita karir yang bekerja di luar rumah,
masyarakat konsumen pangan memerlukan dan menginginkan jenis
makanan yang mudah dan cepat penyiapannya.
• Perubahan pola fikir dan pola hidup masyarakat dalam era
pembangunan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perusahaan
yang berkiprah dalam bidang industri pangan.
Perlunya Pengembangan Produk Baru
• Persaingan pasar yang semakin ketat dan tuntutan konsumen
yang semakin beragam mengakibatkan perusahaan yang hanya
menangani satu jenis produk biasanya sulit untuk bertahan dan
berkembang.
• Diversifikasi produk merupakan suatu keharusan tidak dapat
ditunda-tunda lagi.
• Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan industri adalah
bagaimana membangkitkan berbagai gagasan produk baru yang
dapat merebut hati konsumen dan berjaya di pasaran.
• Produk-produk yang telah memasuki tahap penurunan dalam
daur hidupnya harus segera digantikan dengan produk lain yang
lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan konsumen.
Tiga Tipe Perusahaan
• Perusahaan jenis pertama adalah perusahaan yang dikelola oleh pengusaha
yang kreatif dan inovatif. Perusahaan tipe ini selalu ingin mencoba, sangat jeli,
berani mengeluarkan biaya yang besar untuk mewujudkan suatu produk baru
yang mampu berjaya di pasaran yang penuh dengan persaingan. Perusahaan
tipe ini mampu membuat sesuatu terjadi.
• Perusahaan tipe kedua masih dapat dikatakan kreatif tetapi cenderung
bersifat imitatif (meniru) sesuatu yang dilihatnya memiliki pemasaran yang
baik. Perusahaan tipe ini tidak menguasai pasar dan harus mampu
berkompetisi, bersifat memodifikasi produk saingannya dan beban biaya yang
ditanggungnya lebih. Perusahaan tipe ini melihat sesuatu yang terjadi.
• Perusahaan jenis ketiga tidak mempunyai kreatifitas, selalu tertinggal, selalu
kaget dengan apa yang terjadi, sulit untuk memiliki daya saing yang kuat dan
produk yang dipasarkannya pun sulit untuk menerobos pasar yang luas.
Perusahaan tipe ini hanya mampu bertanya tentang apa yang telah terjadi .
Hambatan untuk Pengembangan
Produk Baru
• Terlalu cepatnya perubahan pada masyarakat
konsumen;
• Terpecah-pecahnya pasar;
• Ketatnya peraturan dan ketentuan pemerintah;
• Tingginya biaya penelitian dan pengembangan;
• Terbatasnya dana;
• Pendeknya umur pertumbuhan dan pematangan
produk;
Daur Hidup Produk
• Kerugian atau keuntungan yang diperoleh perusahaan ada
hubungannya dengan daur hidup produk di pasaran (product life
cycle).
• Secara umum produk yang dipasarkan menjalani beberapa tahap
“kehidupan” dalam daur hidupnya yaitu masa pengenalan, masa
pertumbuhan, masa kematangan, masa kejenuhan, dan masa
kemerosotan.
• Lamanya waktu yang ditempuh pada setiap tahap tersebut
tergantung kepada jenis produk yang dipasarkan.
• Produk yang “kurang pas” akan berumur pendek pada masa
pertumbuhan dan akan cepat sekali melalui masa kejenuhan
kemudian masuk ke masa penurunan dan akhirnya mati.
• Kadang-kadang ada juga produk yang tidak sempat memasuki tahap
kemasakan setelah masa pertumbuhan yang pendek.
Tahap Pengenalan
• Pada masa pengenalan (introduction) pemasaran produk relatif sangat lambat dan
digambarkan koefisien arah (slope) grafik yang positif tetapi landai.
• Hal ini terjadi karena produk belum banyak dikenal masyarakat konsumen.
• Ada lima tahap yang biasa dilalui oleh konsumen sampai dengan mengadopsi atau
menggunakan suatu produk, yaitu (AWINETA) :
1. Sadar (AW/areness) Konsumen menyadari adanya suatu produk baru;
2. Minat (IN/terest) Konsumen berminat untuk mengetahui lebih banyak tentang
produk tersebut;
3. Evaluasi (E/valuation) Konsumen mulai menilai apakah dia akan mencoba
produk tersebut atau tidak;
4. Percobaan (T/rial) Konsumen mulai mencoba produk tersebut dalam jumlah
yang masih terbatas;
5.Adopsi (A/doption) Setelah merasa cocok dengan produk tersebut konsumen
memutuskan untuk menggunakannya secara tetap dalam jumlah yang lebih besar.
• Melalui promosi yang gencar kelima tahap pengenalan tersebut akan dapat dilalui
dengan cepat dan kemudian produk masuk ke tahap pertumbuhan.
Tahap Pertumbuhan
• Pada tahap ini semakin banyak konsumen yang
menggunakan produk yang dihasilkan.
• Tahap pertumbuhan perlu ditingkatkan untuk
merebut pasar yang lebih luas.
• Pada tahap ini promosi masih tetap diperlukan
walaupun tidak segencar pada tahap pengenalan.
• Pada tahap pertumbuhan digambarkan dengan
koefisien arah grafik yang positif dan agak curam.
• Hal ini menggambarkan kenaikan volume penjualan
produk persatuan waktu yang selalu meningkat.
Tahap Kematangan
• Pada tahap kematangan ini produk telah berjaya
merebut pasaran.
• Volume produk yang terjual per satuan waktu selalu
meningkat dengan koefisien arah peningkatan yang
lebih besar dari pada tahap pertumbuhan.
• Pasar bagi produk tersebut semakin luas berkembang.
• Tahap ini perlu dipertahankan agar berlangsung lama.
• Usahakan agar konsumen yang semakin banyak tidak
mengalami kejenuhan.
Tahap Kejenuhan
• Bagi perusahaan tahap ini merupakan tahap yang memerlukan
perhatian khusus, karena kalau tidak waspada maka produk akan
memasuki tahap yang membahayakan yaitu tahap penurunan atau
kemerosotan.
• Pada tahap kejenuhan ini berbagai upaya perlu dilakukan seperti
modifikasi guna penyempurnaan produk, survey untuk memantau
produk di pasaran, pencatatan keluhan konsumen.
• Penyempurnaan kualitas produk perlu dipromosikan agar produk dapat
pulih terlepas dari kejenuhan dan kemudian dapat kembali ke tahap
pertumbuhan.
• Tahap kejenuhan ditandai dengan koefisien arah grafik yang positif
tetapi cenderung mendekati datar. Hal ini berarti bahwa volume
penjualan produk per satuan waktu dapat dikatakan tidak mengalami
perubahan, akan tetapi ada kecenderungan menurun.
Tahap Kemerosotan
• Pada tahap ini produk harus segera diselamatkan dengan melakukan
intervensi melalui perbaikan produk dan perbaikan pemasaran.
• Kegiatan promosi sangat perlu dilakukan kembali dengan menonjolkan
suatu karakteristik produk yang menarik sebagai “focal point”.
• Tentunya harus diketahui betul apa karakteritik baru yang perlu
ditampilkan itu, misalnya kemasan produk yang lebih indah dan mudah
dibuka atau penambahan flavor yang lebih sedap dan nilai gizi yang
lebih tinggi.
• Tahap kemerosotan ditunjukkan dengan penurunan grafik yang curam.
Hal ini menunjukkan terjadinya kemerosotan volume penjualan produk
per satuan waktu.
• Apabila tahap kemerosotan ini tidak dapat diatasi maka produk akan
mati atau tidak ada konsumen yang menggunakannya lagi. Inilah akhir
dari daur hidup produk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai