1. Kenali Dosen
Kalau Anda dapat berkenalan langsung, dalam arti dosen mengenali Anda, maka hal ini
akan sangat baik. Kalaupun tidak, minimal Anda yang mengetahui dosen tersebut.
Ketahui namanya, mata kuliah apa saja yang diampunya, hingga jadwal mengajarnya.
Manfaat mengenali dosen ini adalah Anda akan mampu menyesuaikan kondisi sebelum
meminta waktu bertanya kepada dosen. Dengan mengetahui jadwal mengajarnya,
Anda dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk menghadap.
Mengenali kebiasaan atau karakter dosen ini sangat penting. Ada beberapa dosen yang
tidak suka diajak bicara saat sedang berjalan, harus setelah Ia duduk di kursinya.
Atau ada dosen yang tidak mau diganggu saat waktu istirahat siang. Pelajari kebiasaan
dosen-dosen Anda, cari tahu informasinya dari teman atau kakak Angkatan Anda.
Untuk nama, jangan salah, beberapa mahasiswa hanya mengenal dosennya sesuai
mata kuliah yang diajarnya. “’Dosen Fisika Dasar” atau “Dosen yang ngajar Akuntansi’.
Sungguh tidak enak terdengarnya bukan?
Ruang dosen merupakan tempat yang paling tepat. Saat berada di kantin mungkin
kurang begitu ideal. Kemungkinan dosen Anda ingin rehat sejenak di tempat tersebut.
Saat ingin bertanya melalui pesan di hape, usahakan mengirimkan pesan tidak larut
malam atau terlalu dini di pagi hari. Sesuaikan dengan waktu aktivitas belajar mengajar
kampus Anda.
Baca juga: 7 Cara Efektif Menghadapi Dosen Pembimbing Yang Sibuk
3. Beri Salam Terlebih Dahulu
Memberi salam terkesan simple, padahal dampaknya besar. Meskipun sering kita tidak
mendapatkan balasan atas salam, namun tetap Anda sebaiknya selalu memberikan
salam di awal percakapan.
Salam awal diberikan baik saat berbicara langsung ataupun mengirim pesan kepada
dosen Anda. Ucapan salam cuaca seperti ‘’Selamat siang”’, “’Selamat pagi”’, atau dapat
juga menggunakan “’Assalamualaikum”’ kepada dosen yang beragama Islam.
4. Perkenalkan Diri
Mengenalkan diri adalah hal yang sangat penting, terutama apabila Anda dan dosen
tidak saling mengenal satu sama lain. Bahkan apabila Anda bertanya pada dosen saat
di berada di dalam ruang kuliah, mengenalkan diri akan membuat Anda dikenal oleh
dosen Anda.
Terlebih saat Anda bertanya dengan mengirim pesan melalui HP. Mungkin dosen
mengenal Anda tapi tidak menyimpan nomor sehingga nama Anda tidak muncul dalam
pesan.
Mengenalkan diri melalui pesan di HP harus sedikit lebih lengkap dibanding saat
berkomunikasi verbal. Sebutkan nama, jurusan dan Angkatan Anda serta mata kuliah
dosen yang diikuti.
Anda : “Selamat pagi pak Budi, saya Roni Akuntansi 2017, mahasiswa Bapak
di mata kuliah Statistika Bisnis. Saya ingin diskusi sebentar dengan bapak untuk
skripsi saya. Apakah bapak ada waktu hari ini?”
Dosen : “Bisa Mas Roni, jam 4 sore di ruangan saya ya”
Menyampaikan maksud dan tujuan menjadi sangat penting. Selain tidak membuat
bingung lawan bicara Anda, juga untuk membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan
efisien.
Namun tetap selalu jaga kata-kata dan bahasa Anda. Karena kita tidak tahu suasana
hati sang dosen saat itu. Apakah Ia sedang mood untuk sedikit bersantai atau mungkin
sedang sangat sibuk dan banyak yang dipikirkannya. Kesalahan bahasa dan kata akan
membuat terjadi konflik dalam komunikasi Anda.
Terlebih saat bertanya melalui pesan di HP, sangat sering interprestasi penerima pesan
akan berbeda dengan apa yang Anda kirim. Tanpa adanya intonasi suara, penggunaan
tanda baca yang tidak tepat akan membuat makna berbeda. Lebih baik kirim pesan
dengan bahasa baku yang formal.
“Maaf Pak Budi. Bab Pendahuluan skripsi apa sudah selesai direview? Bisa hari
ini tidak pak saya ambil? Saya mau kasih ke Pak Hasan untuk dilihat”.
Bandingkan dengan kalimat berikut :
“Maaf Pak Budi. Kira-kira kapan bab pendahuluan skripsi saya dapat saya ambil
pak? Rencananya akan saya teruskan ke Pak Hasan untuk dilihat kembali.
Mohon infonya pak, terima kasih sebelumnya”.
Sangat terlihat perbedaan kedua kalimat di atas bukan? Teliti dan jeli dalam memilih
kata-kata Anda.
Tidak usah panjang. Cukup singkat namun padat seperti contoh berikut :