Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Teori Akuntansi

DI SUSUN OLEH:

Nama : M REZKY DEO GIANTARA

NIM: (222021101P)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


DAFTAR ISI

Judul Makalah i

Daftar Isi ii

Kata pengantar iii

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Akuntansi 3

B. Periodisasi Teori Akuntansi 5

C. Metode Perumusan Teori Akuntansi 7

D. Pendekatan Penyusunan Teori Akuntansi 8


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Makalah ini disusun sebagai salah satu upaya menjelaskan tentang Teori
akuntansi yang meliputi Definisi Teori Akuntansi, Teori dan Pembuat Kebijakan
Akuntansi, Sifat dan Teori Akuntansi, Periodelisasi Teori Akuntansi, Metode
Perumusan Teori, Pendekatan dalam perumusan Teori Serta Perumusan Teori
Akuntasi di Indoneisa dengan harapan mampu memberikan pandangan secara luas
tentang ilmu akuntansi.

Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan untuk semua pihak yang telah
meluangkan waktu membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini
menjadi lebih baik, guna menjadi acuan pada masa yang akan datang.

Semoga hasil penulisan makalah ini dapat memberi manfaat.

Palembang, Oktober 2021

Muhammad Rezky Deo Giantara


PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah suatu pengertian yang menggunakan spekulasi,


metodologi dan kerangka kerja dalam mempelajari pelaporan keuangan serta
bagaimana prinsip pelaporan keuangan diterapkan dalam industri akuntansi. Pada
dasarnya teori akuntansi dijadikan sebagai dasar untuk memahami pelaporan
keuangan dan bagaimana perusahaan membuat dan menyampaikan laporan
keuangannya dengan menggunakan strategi yang tepat.

Hendriksen (1982) mendefinisikan teori sebagai seperangkat asas hipotesis


konseptual dan pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang membentuk suatu
kerangka acuan bidang pengetahuan. Sedangkan Mc. Donald menyatakan suatu
teori harus memiliki tiga elemen yaitu, melukiskan fenomena ke dalam gambar
simbolik, adanya manipulasi atau kombinasi sesuai aturan.dan merubah kembali
menjadi fenomena senyatanya.

Pengertian akuntansi dari pendapat beberapa ahli dapat dijabarkan sebagai


berikut:
1) Menurut Amin. W (1997) akuntansi adalah suatu aktivitas jasa
mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan)
kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan
keputusan.
2) Menurut Abubakar A & Wibowo (2004) akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari
suatu entitas/perusahaan.

Secara keseluruhan pengertian teori akuntansi adalah suatu sistem yang


komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar,
definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
Jadi teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek.

B. Teori dan Pembuatan Kebijakan Akuntansi

Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan


akuntansi. Teori bersama faktor politik dan kondisi dan sistem ekonomi akan
menentukan pembuatan kebijakan akuntansi. Dalam penyusunan kebijaksanaan
akuntansi yang akan dijadikan sebagai dasar dalam praktek atau tehnik akuntansi
di pengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain :
- Teori Akuntansi
- Faktor politik
- Kondisi ekonomi
Hal ini membuktikan bahwa kita harus mempelajari teori akuntansi untuk dapat
merumuskan kebijaksanaan yang tepat.Lambat atau cepat,struktur akuntansi
mestinya mengikuti evolusi perkembangan masyarakat.Perkembangan itu tentu
akan mempengaruhi konsep, postulat akuntansi, prinsip dasar akuntansi, dan
akhirnya tehnik ( metode pencatatan) akuntansi. Biasanya postulat, konsep, dan
prinsip dasar akuntansi lebih bersifat jangka panjang dibandingkan dengan
penggunaan teknik atau prosedur pencatatannya.Jika kita lihat struktur ini maka
wilayah teori akuntansi itu mencakup perumusan postulat,konsep,prinsip
dasar,dan tehnik dasar akuntansi.

C. Sifat Teori Akuntansi


Fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan
variabel lainnya dalam struktur akuntansi dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul, Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu
susunan prinsip umum akan dapat :

 Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi


dinilai.
 Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti
perkembangan ekonomi, sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang
demikian cepat.

Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa
tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu
teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan
pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.Senada dengan kesimpulan ini
American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For
External Reports yang menyebutkan bahwa :

1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan
memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh
karenanya.
2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi
kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan
persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan. Untuk perumuan
teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi
ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang
relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting
dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.
D. Periodisasi Teori Akuntansi

Accounting Media - Godfrey et.al (1992) membuat periodisasi teori


akuntansi sebagai berikut.

1. Pre-theory Period (1492-1800)


Peragallo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan
sejak Pacioli sampai pada awal abad ke-19. Kalaupun ada, saran-saran atau
pernyataan-pernyataan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan

2. General Scientific Period (1800-1955)


Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru
berupa penjelasan terhadap praktik akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja
untuk menjelaskan dan mengembangkan praktik akuntansi. Akuntansi
dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan
atas kenyataan sehari-hari atau realitas, bukan didasarkan pada logika. Laporan
AAA “A Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate
Reports” pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang ”A Statements of
Accounting Principle” merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi
berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific.

3. Normative Period (1956-1970)


Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan norma-
norma atau praktik akuntansi yang baik. Kalau dalam periode sebelumnya
menekankan pada “apa” yang terjadi, dalam periode ini “bagaimana
seharusnya” (what should be) dilakukan. Pada periode ini muncul kritik
terhadap historical cost dan pendukung adanya conceptual framework.
Beberapa terbitan pada era ini adalah: An Inquiry into the Nature of
Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA
menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.

4. Specific Scientific Period (1970-Sekarang)


Periode ini disebut positive era. Disini teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan sifat normative, tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai
subjektif jadi harus di uji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena:
a. Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis.
b. Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subjektif.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif
maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif
adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktik akuntansi.

E. Metode Perumusan ( Kontruksi ) Teori

1. Metode Deskriftif (pragmatic) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab


pertanyaan ”APA”. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang
tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus
bersifat menjelaskan atau descriptive. Dia menjelaskan dan menganalisa
praktek yang ada dan diterima sekarang. Di sini diamati perilaku akuntan
dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Metode ini disebut
juga descriptive accounting atau deskriptive theory of accounting. Beberapa
contoh prinsip akuntansi yang menggunakan metode ini adalah buku Paul
Grady: Inventory of General Accepted Accounting Principle for Business En
terprises, APB Statement No. 4, Skinners and Ijiri.

2. Psychological pragmatic

Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output


akuntansi itu (laporan keuangan) yangdisusun dari berbagi aturan, standar ,
prinsip atau pedoman. Jika ada reaksi maka dianggap bahwa ternyata akuntansi
itu bermanfaat dan relevan. Namun diakui juga bisa saja terjadi reaksi yang
tidak logis dari pengguna laporan keuangan sehingga bukan saja reaksi itu
disebabkan laporan keuangan.

3. Metode Normatif (1950-1960)

yaitu teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan ”APA YANG


SEMESTINYA”. Di sini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang
harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau
tidak. Metode ini disebut juga normative accounting research atau normative
theory of accounting. Metode ini berguna dalam hal membahas isu “true
income” dan “decision usefulness”. Metode ini diatur antara lain oleh:
Moonitz, Sprouse and Moonitz, A Statement of Basic Accounting Theory
(ASOBAT) dari AAA, Edward and Bell, Chambers.30

4. Metode Positive (1970an)

Yaitu suatu metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang
sedang berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori ini maka dirumuskan
problem penelitian untuk mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak
ada dalam teori. Kemudian dikembangkan teori untuk menjelaskan fenomena
tadi dan dilakukan penelitian secara terstuktur dan peraturan yang standar
dengan melakuklan perumusan masalah, penyusunan hipotesa, pengumpulan
data dan pengujian statistik ilmiah. Sehingga diketahui apakah hipotesa yang
dirumuskan diterima atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai