Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
”TENSIMETER/SPHYGMOMANOMETER” ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan,
serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada system sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatis di dalam
tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam
arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang
menetap. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada
system transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya. Di lain
pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gangguan seperti gangguan pada proses
pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan
lainnya. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, antara lain yang dikenal sebagai
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
B. Rumusan Masalah
Pengertian Tensimeter/Sphygmomanometer
Jenis Tensimeter/Sphygmomanometer
Bagian-bagian dari Tensimeter/Sphygmomanometer
Cara penggunaan Tensimeter/Sphygmomanometer
Maintenance Pada Tensimeter/Sphygmomanometer
Troubleshooting serta perbaikan pada Tensimeter/Sphygmomanometer
C. Tujuan
Agar dapat mengetahui apa itu Alat Tensimeter dan fungsi dari Tensimeter beserta cara
menggunakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah
Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah
digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter
atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari
air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air
raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak
meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Tensimeter/Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah arteri secara tidak langsung (non invasif) dengan bantuan stetoskop. Tekanan darah
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik
adalah tekanan yang dihasilkan pada saat jantung mulai berdenyut dan berkontraksi
memompa darah keluar dari jantung. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan yang
dihasilkan pada saat jantung berelaksasi setelah berdenyut.
B. Jenis-jenis Tensimeter/Sphygmomanometer
Ada dua macam sphygmomanometer :
1. Manual/analog Tensimeter/Sphygmomanometer :
a. Air raksa/Hg Sphygmomanometer
Umumnya terdiri dari suatu inflatable cuff (manset yang dapat
digelembungkan), unit pengukur (mercury manometer), suatu tabung/kontainer
yang menghubungkan keduanya, serta bulb (pompa) yang dilengkapi dengan
klep untuk mencegah kebocoran tekanan. Regulator tekanan digunakan sebagai
pengatur dalam pembacaan.
Saat sistem tidak diberi tekanan, level air raksa pada kontainer dan yang ada
pada tabung kaca menunjukkan posisi “0” pada skala tabung. Penekanan pada
pompa akan menyebabkan adanya tekanan pada manset dan kontainer air raksa,
yang selanjutnya memaksa air raksa naik pada skala tertentu (mmHg). Udara
yang dipindahkan oleh naiknya air raksa tersebut dibuang melalui ventilasi yang
berupa suatu saringan yang berfungsi untuk menjaga penumpahan air raksa
keluar dan menyaring udara yang masuk ke dalam tabung kaca.
b. Aneroid Sphygmomanometer
Terdiri dari suatu inflatable cuff, unit pengukur (aneroid gauge), dan balon
pompa. Pada aneroid sphygmomanometer, tekanan yang diberikan akan
menggerakkan diafragma melalui suatu hubungan mekanis, pergerakan ini
menyebabkan berputarnya jarum penunjuk pada angka tertentu sesuai tekanan
yang diberikan.
2. Digital Sphygmomanometer :
a. Digital portable dan non portable Sphygmomanometer (dengan pompa otomatis
atau manual)
Digital sphygmomanometer dengan sistem pompa manual maupun otomatis
sangat mudah dioperasikan dan digunakan sehari-hari, namun tingkat akurasi
hasil pengukurannya sangat rendah.
Alat jenis ini mengukur mean arterial pressure (MAP), dan dengan aplikasi
algoritma diperoleh nilai systolic dan diastolic, karenanya hasil yang diperoleh
bukan nilai aktual dari systolic dan diastolic.
C. Bagian-bagian Sphygmomanometer (Tensimeter Hg)
Manset (cuff)
Balon pompa (bulb) & regulator
Tangki / kontainer / tandon air raksa
Column/manometer air raksa (glass tube)
Air raksa/merkuri
Slang spiral (spiral tube)
Filter dan karet seal
Konektor
A. KESIMPULAN
Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut
sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar
emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada
awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah
konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian
seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari
bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan
kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://leonard.files.wordpress.com/2010/04/research_1.pdf
http://indonetwork.co.id/alloffers/alat-timbangan.html