Anda di halaman 1dari 17

NAMA : IIN JESIKA

NIM : P00320020019
KELAS : 2A KEPERAWATAN

STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran

Sebelum masuk ke tips-tipsnya, Anda sebaiknya mengetahui pengertian


strategi pemasaran terlebih dahulu. Strategi pemasaran adalah upaya untuk
memasarkan serta mengenalkan suatu produk maupun jasa pada masyarakat. Tentu
saja dengan menggunakan rencana dan taktik matang, dengan begitu, jumlah
penjualan dapat meningkat. Strategi pemasaran juga dapat dimaknai dengan rentetan
usaha yang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan. Di dalam suatu bisnis, ada
tiga faktor yang merupakan penentu harga jual barang dan jasa yang meliputi
produksi, pemasaran, serta konsumsi. Sehingga, pemasaran dapat dikatakan sebagai
penghubung produsen dan konsumen.

B. Fungsi Strategi Pemasaran

Terdapat empat garis besar yang dapat menjelaskan tentang fungsi strategi
pemasaran. Berikut ulasannya:

1. Terdapat standar penilaian prestasi kerja anggota pada bidang usaha maupun
perusahaan. Dengan standar ini, maka pengawasan kualitas dan mutu bisa
menjadi semakin efektif.
2. Sebagai alat bantu dalam meraih berbagai tujuan perusahaan dalam jangka waktu
panjang dan pendek.
3. Untuk mengatur jalannya bisnis. Sehingga, koordinasi tim pemasaran bisa
berjalan secara efektif dan sesuai dengan target.
4. Akan meningkatkan motivasi pada bisnis yang tengah dilakukan. Strategi
pemasaran mengharuskan para pelaku bisnis agar bisa memperkirakan jalannya
bisnis pada masa yang akan datang. Serta bisa memberi semangat usaha sehingga
bisnis bisa berjalan optimal.
C. Tujuan dari kegiatan strategi pemasaran berdasar pada ulasan di atas meliputi:

1. Menjadi kegiatan dalam pengembangan kemampuan bisnis agar bisa melakukan


adaptasi.

2. Untuk dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan pemasaran.

3. Dipakai untuk media ukur dari hasil pemasaran berdasar pada standar prestasi
yang telah ditentukan.

4. Supaya tim pemasaran bisa meningkatkan kualitas koordinasi diantara individu-


individu di dalamnya.

D. Tips Strategi Pemasaran untuk Bisnis Anda


Dalam penyusunan strategi pemasaran yang efektif, maka, Anda bisa menerapkan
beberapa hal di bawah ini:
1. Selalu Konsisten dan Melakukan Perencanaan
Dalam strategi marketing, konsistensi sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan
supaya biaya marketing bisa efisien. Tak hanya itu saja, efektivitas penciptaan
merek pun akan semakin meningkat. Perencanaan marketing yang matang juga
perlu dilakukan supaya pelanggan banyak berdatangan. Sebelum memasarkan
produk, Anda dapat merencanakan strategi marketing dengan efektif. Mulai dari
anggaran marketing, hingga konsep lain supaya usaha dapat mudah untuk
berkembang.
2. Menyasar Target Market
Anda juga perlu mendefinisikan dengan tepat mengenai pangsa pasar yang
tengah dituju. Cara yang paling tepat adalah dengan memilih beberapa segmen
pasar yang akan Anda masuki. Tujuannya supaya target pasar menjadi lebih jelas.
Hal ini akan memudahkan Anda meng-konsep teknik marketing yang tepat.
3. Menghitung Anggaran dengan Akurat
Bagian yang paling berat dalam menentukan strategi marketing adalah
menentukan anggaran. Pasalnya, hal ini membutuhkan keakuratan yang tepat. Dari
anggaran yang sudah dibuat, Anda bisa menentukan besaran dana yang dibutuhkan
untuk kegiatan pemasaran yang efektif. Untuk memudahkan penghitungan
anggaran sekaligus perencanaan bisnis berkelanjutan berdasarkan data keuangan,
Anda harus melakukan pembukuan terencana untuk bisnis Anda. Gunkanlah
software akuntansi yang memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda
dan mudah digunakan seperti Accurate Online. Coba Accurate Online secara gratis
selama sebulan untuk kemudahan pembukuan dan pembuatan anggaran bisnis
melalui.
4. Menentukan Marketing Mix
Marketing mix merupakan harga, produk, dan juga tempat promosi. Sebagai
seorang pengusaha, produk dan jasa harus diputuskan secara spesifik. Serta harus
ditentukan pula dimana dan bagaimana Anda dapat mendistribusikan produk.
Selain itu, bagaimana cara supaya orang lain bisa mengetahui produk yang
ditawarkan juga merupakan bagian dari marketing mix.
5. Menggunakan Website untuk Memasarkan Produk
Saat ini, segala macam usaha bisnis membutuhkan peran dari website untuk
mempromosikan produknya. Selain itu, website juga media paling optimal untuk
memberi informasi pada calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Hal ini
dikarenakan 60 persen konsumen yang memakai produk mendapatkan informasi
dari internet.
6. Melakukan Branding dengan Baik
Strategi marketing yang selanjutnya adalah dengan melakukan branding atau
pencitraan. Branding sendiri adalah proses yang menentukan apakah konsumen
menerima produk perusahaan. Setiap perusahaan harus melakukan branding
terhadap produknya. Sehingga, konsumen akan loyal dan setia menggunakan
produk tersebut. Beberapa usaha untuk melakukan branding terhadap perusahaan
meliputi membuat logo, gambar, dan juga menentukan produk unggulan. dengan
begitu, maka produk dan perusahaan pun akan lebih dikenal oleh masyarakat.
7. Promosi dan Ikla
Strategi pemasaran berikutnya adalah menggunakan promoi dan iklan untuk
menambahkan brand awareness untuk produk yang Anda jual. Apabila perlu, Anda
bisa juga memakai media berbayar agar kunjungan ke media sosial dapat
meningkat. Misalnya dengan menggunakan Facebook Ads, Google ads, Instagram
Ads, Twitter Ads, dan masih banyak lagi. Dengan strategi ini, maka Anda akan
terbantu meningkatkan konversi dan jumlah prospek penjualan produk.
8. Customer Relationship Management
Agar konsumen Anda tetap konsisten dan loyal, maka dibutuhkan pengelolaan
hubungan baik dengan pelanggan. Dengan begitu, maka customer tidak akan lari
ke perusahaan yang lain. Untuk itu, Anda perlu membuat pengelolaan hubungan
baik dengan para pelanggan. Mulai dari kartu member khusus untuk pelanggan
serta memberi potongan harga untuk para member.
9. Menerapkan Mobile Marketing
Saat ini, pengguna ponsel pintar semakin banyak. Tentu saja membuat pesan
pemasaran serta konten bagi platform mobil adalah hal yang mesti dilakukan.
Penyebabnya adalah semakin banyak konsumen yang ingin melihat konten,
membeli produk memakai smartphone, serta menerima email pemasaran. Untuk
itu, perusahaan harus mendesain ulang blog atau website agar lebih responsif
dengan ponsel pintar. Sebab, menurut data, ada sekitar 30 persen lalu lintas internet
menggunakan perangkat mobile. Penting sekali dalam menjangkau pemakai mobile
dikarenakan kontribusinya dalam tingkat kunjungan web yang ada di Indonesia.
10. Email Marketing
Untuk melakukan email marketing, maka ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan. Pertama, tulisan harus bersifat persuasif. Akan tetapi, jangan
berlebihan untuk menjelaskan keunggulan produk. Pelaku bisnis juga perlu
menyisipkan form newsletter maupun subscription. Tujuannya supaya calon
konsumen bisa menuliskan alamat surel apabila tertarik dengan tawaran bisnis.
Sehingga, Anda bisa melakukan kegiatan selanjutnya supaya calon konsumen bisa
menjadi pelanggan yang setia.
E. Elemen Penting Dalam Membangun Strategi Pemasaran
5 P Pemasaran – Product, Price, Promotion, Place, dan People atau Produk,
Harga, Promosi, Tempat, dan Orang – adalah elemen pemasaran utama yang
digunakan untuk memposisikan bisnis secara strategis.
5 P of Marketing, juga dikenal sebagai bauran pemasaran, adalah variabel yang
dikontrol oleh manajer dan pemilik bisnis untuk memuaskan pelanggan di pasar
sasaran mereka, menambah nilai pada bisnis mereka, dan membantu membedakan
bisnis mereka dari pesaing. Berikut adalah penjelasan kelima elemen tersebut:
1. Product (Produk)
Produk mengacu pada produk dan layanan yang ditawarkan oleh bisnis.
Keputusan produk meliputi fungsi, pengemasan, tampilan, garansi, kualitas, dll.
Pelanggan perlu memahami fitur, kelebihan, dan manfaat yang bisa dinikmati
dengan membeli barang atau jasa. Saat memikirkan suatu produk, pertimbangkan
fitur utama, manfaat, serta kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Price (Harga)
Harga mengacu pada strategi penetapan harga untuk produk dan layanan dan
bagaimana pengaruhnya terhadap pelanggan. Keputusan penetapan harga tidak
hanya mencakup harga jual, tetapi juga diskon, pengaturan pembayaran,
persyaratan kredit, dan layanan pencocokan harga apa pun yang ditawarkan. Saat
menentukan strategi penetapan harga, penting untuk mempertimbangkan posisi
bisnis di pasar saat ini. Misalnya, jika bisnis diiklankan sebagai penyedia peralatan
mekanis berkualitas tinggi, harga produk harus mencerminkan hal itu.
3. Promotion (Promosi)
Promosi mengacu pada aktivitas yang membuat bisnis lebih dikenal
konsumen. Ini mencakup hal-hal seperti sponsor, periklanan, dan aktivitas
hubungan masyarakat. Karena biaya promosi bisa sangat besar, maka penting
untuk melakukan analisis titik impas ketika membuat keputusan promosi. Penting
untuk memahami nilai pelanggan dan apakah layak melakukan promosi untuk
mendapatkannya.
4. Place (Tempat)
Tempat mengacu pada tempat produk / layanan bisnis dilihat, dibuat, dijual,
atau didistribusikan. Intinya, keputusan tempat dikaitkan dengan saluran distribusi
dan cara menyampaikan produk kepada pelanggan utama yang ditargetkan. Penting
untuk mempertimbangkan seberapa mudah akses produk atau layanan dan
memastikan bahwa pelanggan dapat dengan mudah menemukan Anda. Produk atau
layanan harus tersedia untuk pelanggan pada waktu yang tepat, di tempat yang
tepat, dan dalam jumlah yang tepat. Misalnya, bisnis mungkin ingin menyediakan
produknya melalui situs e-niaga, di toko ritel, atau melalui distributor pihak ketiga.
5. People (Orang-orang)
Orang mengacu pada staf, tenaga penjualan, dan mereka yang bekerja untuk
bisnis tersebut. Keputusan orang biasanya berpusat di sekitar layanan pelanggan –
bagaimana Anda ingin karyawan Anda dinilai ramah oleh pelanggan?
 Contoh 5 P dalam Pemasaran
Budi sedang mempertimbangkan untuk mengoperasikan toko jet ski yang
melayani wisatawan dan turis. Untuk memposisikan bisnisnya, Budi dapat
berkonsultasi dengan 5 P pemasaran dengan cara berikut:
 Produk: Penyewaan jet ski per jam untuk orang-orang yang berada di
kota untuk waktu yang singkat. Formulir pertanggungjawaban terbatas
yang akan ditandatangani oleh orang-orang yang berpartisipasi dalam
layanan dan deposit uang jika terjadi kerusakan.
 Harga: Perjalanan jet ski murah untuk memenuhi batasan anggaran para
pelancong dan turis. Diskon 10% untuk perjalanan jet ski jika dirujuk
oleh agen perjalanan.
 Promosi: Halaman Facebook, halaman Instagram, dan akun Twitter
untuk mempromosikan bisnis. Juga, promosi berbayar di situs web agen
perjalanan.

 Tempat: Lokasi yang mudah diakses dari sistem transit yang ada.

 Orang: Anggota staf yang ramah yang suka bertemu wisatawan dan
menawarkan layanan pelanggan yang luar biasa.
F. Contoh Bisnis yang Berhasil Membuat Strategi Pemasaran
1. Spotify: Menawarkan Pengalaman Pengguna yang Berbeda
Saat ini, Spotify adalah salah satu perusahaan global paling terkenal di planet
ini. Tapi bagaimana merek Swedia ini bisa menaklukkan dunia? Ada banyak
layanan musik streaming, tetapi yang membuat Spotify unik adalah fokusnya
membantu pengguna menemukan konten baru. Spotify berusaha berbeda dengan
platform streaming musik biasa dan sebagai gantinya menawarkan pengalaman
pengguna yang benar-benar baru kepada pendengar. Misalnya, selain filter khas
berdasarkan genre, Spotify juga memungkinkan pengguna untuk memilih musik
berdasarkan suasana hati mereka, apakah Anda ingin berolahraga, tidur, atau
bahkan membutuhkan beberapa lagu untuk dinyanyikan di kamar mandi. Ini
membantu pengguna menemukan lagu yang tidak pernah terpikir oleh mereka dan
pada gilirannya, memperkuat hubungan mereka dengan merek. Mereka juga
menjadi yang terdepan dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menyusun
daftar putar secara khusus berdasarkan kebiasaan pengguna mereka, seperti
Release Radar dan Discover Weekly.

2. GoPro: Percayai Konten Buatan Pengguna


Kamera GoPro adalah favorit di antara para petualang, pecandu adrenalin, dan
atlet karena mereka berhasil merekam konten yang hampir tidak mungkin direkam
menggunakan kamera tradisional. Karena sifat produknya, GoPro mampu
membuat konten yang spektakuler. Salah satu strategi pemasaran terbaik mereka
adalah bagaimana mereka memudahkan pelanggan mereka untuk berbagi konten
buatan pengguna yang bermerek. Misalnya, program pengeditan GoPro membuat
video dengan bingkai awal dan akhir yang mudah dikenali yang menampilkan logo
dan merek GoPro. GoPro kemudian membagikan video ini di media sosial, yang
pada gilirannya menginspirasi lebih banyak pengguna untuk membuat dan
memposting video mereka sendiri. Strategi pemasaran ini sangat berhasil bagi
GoPro. Tidak percaya? Cek channel Youtube GoPro dan lihat betapa bagus konten
di dalamnya dan juga berapa banyak subscribber-nya.

3. Twitch: Fokus pada Niche Anda


Twitch adalah salah satu jejaring sosial paling sukses akhir-akhir ini, namun
tidak banyak orang yang mengetahuinya. Itu karena Twitch didasarkan pada satu
topik: menyiarkan video game langsung. Rahasia kesuksesan Twitch adalah
mereka tidak bertujuan untuk menargetkan semua orang. Faktanya, mereka telah
melakukan hal sebaliknya dan memutuskan untuk fokus pada ceruk yang sangat
spesifik dan membangun hubungan dengan penggunanya.
4. Nike: Promosikan Nilai Anda
Hanya ada sedikit merek yang bisa dikenali seperti Nike dan slogan “Just do
it“. Sejak awal, merek ini memfokuskan pemasarannya pada mempromosikan
nilai-nilai merek, seperti mengatasi kesulitan atau inovasi. Untuk menyampaikan
budaya ini kepada audiensnya, Nike sangat mengandalkan storytelling: iklan yang
menceritakan kisah yang menginspirasi dan memancing emosi positif pada
pengguna. Selain itu, nilai merek tidak hanya hadir dalam pemasaran Anda, tetapi
dalam segala hal yang Anda lakukan.

5. WWF: Komitmen pada Kreativitas


Inisiatif “Earth Hour” dari World Wildlife Foundation adalah acara di mana
orang-orang di seluruh dunia secara sukarela mematikan lampu mereka selama satu
jam untuk menunjukkan betapa mudahnya memerangi perubahan iklim. WWF
meluncurkan kampanye spanduk di media arus utama Norwegia untuk
mengumumkan Earth Hour. Jika pengguna menyentuh spanduk, layar ponsel
mereka akan berubah menjadi hitam sepenuhnya. Begitu mereka menyelipkan jari
di atasnya, hitungan mundur untuk Earth Hour akan muncul. Kampanye asli ini
sukses, dan berhasil menarik sekitar 1 juta tayangan.

SUMBER : https://accurate.id/marketing-manajemen/10-strategi-pemasaran/
STRATEGI PEMBANGUNAN USAHA

A. Pengertian pengembangan usaha


Pengembangan usaha hakekatnya memerlukan tugas dan proses sosial untuk
mengembangkan dan menerapkan peluang pertumbuhan di dalam dan di antara

organisasi. Hal ini menunjukan bahwa badan usaha merupakan bagian dari
bidang bisnis, perdagangan, dan teori organisasi. Akan tetapi yang pasti
pengembangan usaha dinilai sebagai penciptaan nilai jangka panjang bagi organisasi
dari pelanggan, pasar, dan hubungan.
Pengembangan usaha adalah ide, inisiatif, dan aktivitas yang bertujuan untuk
menjadikan bisnis lebih baik, termasuk meningkatkan pendapatan, pertumbuhan
dalam hal ekspansi bisnis, meningkatkan profitabilitas dengan membangun kemitraan
strategis, dan membuat keputusan bisnis strategis.

 Pengertian Pengembangan Usaha Menurut Para Ahli


Adapun definisi pengembangan usaha menurut para ahli, antara lain:
 Mahmud Mach Foedz, Perkembangan usaha adalah pelaksanan perdagangan
oleh sekelompok orang yang tersusun untuk mendapatkan keuntungan dengan
memproduksi dan menjual barang/jasa guna mencukupi kebutuhan konsumen.
 Brown dan Petrello, Pengertian pengembangan usaha ialah lembaga penghasil
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan
meningkat, maka lembaga usaha juga ikut meningkat dan berkembang guna
mencukupi kebutuhan tersebut sembari memperoleh keuntungan.
B. Tahapan Pengembangan Usaha
Berikut ini tahapan dalam menyusun perencaan pengembangan usaha, yang
meliputi:

1. Menetapkan tujuan kita


Apa yang ingin kita capai? Seberapa besar target pendapatan yang ingin kita
dapatkan? Jika kita ingin mencapainya taget pendapan yang telah kita tetapkan
tersebut, kita perlu menetapkan tujuan yang tepat. Jika tidak, itu akan seperti
bergulat dengan babi berminyak di lumpur.
2. Menetapkan anggran kita
Kita perlu uang untuk menghasilkan lebih banyak uang. Lihatlah seberapa besar
pendapatan kotor yang kita dapatkan, hapus biaya tetap seperti gaji dan biaya
kantor dan simpan sesuatu di samping untuk hari-hari hujan. Apa yang tersisa
harus diinvestasikan kembali dalam upaya pengembangan bisnis dan perencanaan
pemasaran kita.

3. Menentukan audiens target dan apa yang mereka inginkan


Jika kita ingin menjangkau pelanggan target, kitaa perlu tahu di mana
menemukannya dan bagaimana cara menariknya. Disini kita perlu membuat
persona pembeli sebanyak yang kita butuhkan untuk menangani berbagai jenis
aplikasi yang dimiliki produk atau layanan kita. Penting untuk diingat bahwa apa
yang kita tawarkan menarik bagi orang-orang karena berbagai alasan. Kita perlu
menemukan semuanya.

4. Menentukan saluran yang ingin kita gunakan


Setelah kita menentukan dengan siapa kita ingin ajak berbicara, kita harus
memilih saluran, strategi dan alat untuk menjangkau mereka. Untuk sebagian
besar perusahaan B2B, media sosial terbaik untuk digunakan adalah LinkedIn.
Mengapa? Karena 80% konversi B2B di media sosial dilakukan di LinkedIn. Tapi
kita tidak bisa hanya mengandalkan itu. Kita memerlukan strategi lain untuk
menarik, memelihara, dan mempertahankan audiens target Anda saat ini. Cara
terbaik untuk melakukannya adalah pemasaran konten. Memiliki strategi konten
akan sangat menguntungkan bisnis kita.

5. Menentukan Indikator Kinerja Utama dan bagaimana kita akan memantau ROI
(Return on investment atau Laba atas Investasi) kita
Kita perlu menentukan metrik yang penting untuk bisnis kita. Yang jelas adalah
jumlah penjualan. Tetapi yang lain bisa jadi jumlah koneksi di jaringan kita yang
dapat kita kembangkan melalui pemasaran konten kita. Yang lainnya bisa jadi
jumlah pelanggan milis kita atau jumlah orang di grup Facebook kita. Aspek
penting lainnya yang perlu diingat adalah ROI kita. Ini menunjukkan seberapa
efektif strategi kita saat ini dan ini akan menunjukkan apakah kita menuju ke arah
yang benar.

6. Menentukan proses penjualan kita


Ketika kita mencapai titik ini, kita tahu posisi pembuat keputusan kita, di industri
mana mereka bekerja, dan di saluran mana kita akan menjangkau mereka. Lalu
apa yang harus kita lakukan sekarang? Sekarang, kita perlu menetapkan urutan
langkah tindakan yang dapat kita tiru dengan mudah.

7. Melakukan ssegala sesuatu dan perhatikan hasilnya


Kita akan siap untuk mengembangkan bisnis kita apabila sudah memiliki atau
melakukan semua hal yang kita butuhkan untuk membuat rencana pengembangan
bisnis atau usaha yang sukes/berhasil.

C. Tujuan Pengembangan Usaha


Tujuan pengembangan usaha dapat dikaitkan dengan berbagai fungsi dan departemen
dalam bisnis, diantaranya yaitu:

1. Penjualan
Staf penjualan berfokus pada pasar tertentu atau (kumpulan) klien tertentu,
seringkali untuk jumlah pendapatan yang ditargetkan. Dengan tujuan yang
ditetapkan seperti itu, departemen penjualan menargetkan basis pelanggan di
pasar baru dengan strategi penjualan mereka.

2. Pemasaran
Pemasaran melibatkan promosi dan periklanan yang ditujukan untuk penjualan
produk yang berhasil kepada pelanggan akhir. Pemasaran berperan sebagai
pelengkap dalam mencapai target penjualan. Inisiatif pengembangan bisnis dapat
mengalokasikan anggaran pemasaran yang diperkirakan. Anggaran yang lebih
tinggi memungkinkan strategi pemasaran yang agresif seperti panggilan dingin,
kunjungan pribadi, roadshow, dan distribusi sampel gratis. Anggaran yang lebih
rendah cenderung menghasilkan strategi pemasaran pasif, seperti iklan online
terbatas, iklan cetak, iklan media sosial, dan baliho.
3. Inisiatif atau Kemitraan Strategis
Untuk memasuki pasar baru, akankah ada gunanya melakukan solo dengan
menyelesaikan semua formalitas yang diperlukan, atau akankah lebih bijaksana
untuk membentuk aliansi strategis atau kemitraan dengan perusahaan lokal yang
sudah beroperasi di wilayah tersebut? Dibantu oleh tim hukum dan keuangan, tim
pengembangan bisnis mempertimbangkan semua pro dan kontra dari opsi yang
tersedia dan memilih salah satu yang paling baik untuk melayani bisnis.

4. Manajemen Proyek/Perencanaan Bisnis


Apakah perluasan bisnis memerlukan fasilitas baru di pasar baru, atau apakah
semua produk akan diproduksi di negara asal dan kemudian diimpor ke pasar
yang ditargetkan? Akankah opsi terakhir membutuhkan fasilitas tambahan di
negara basis? Keputusan tersebut diselesaikan oleh tim pengembangan bisnis
berdasarkan penilaian terkait biaya dan waktu. Kemudian, tim
manajemen/implementasi proyek beraksi untuk bekerja menuju tujuan yang
diinginkan.

5. Manajemen Produk
Standar peraturan dan persyaratan pasar berbeda-beda di setiap negara. Misalnya,
obat dengan komposisi tertentu mungkin diizinkan di India tetapi tidak di Inggris.
Apakah pasar baru memerlukan versi produk yang disesuaikan atau sama sekali
baru? Persyaratan ini mendorong pekerjaan manajemen produk dan departemen
manufaktur, seperti yang diputuskan oleh strategi bisnis. Pertimbangan biaya,
persetujuan hukum, dan kepatuhan terhadap peraturan semuanya dinilai sebagai
bagian dari rencana pengembangan bisnis.

6. Manajemen vendor
Akankah bisnis baru membutuhkan vendor eksternal? Misalnya, apakah
pengiriman suatu produk memerlukan layanan kurir khusus? Akankah perusahaan
bermitra dengan rantai ritel yang mapan untuk penjualan eceran? Berapa biaya
yang terkait dengan penugasan ini? Tim pengembangan bisnis menangani
pertanyaan-pertanyaan ini.
7. Negosiasi, Jaringan, dan Lobi
Beberapa inisiatif bisnis mungkin membutuhkan keahlian dalam soft skill.
Misalnya, melobi adalah legal di beberapa wilayah lokal dan mungkin diperlukan
untuk menembus pasar. Soft skill lainnya seperti jaringan dan negosiasi mungkin
diperlukan dengan pihak ketiga yang berbeda, seperti vendor, agensi, otoritas
pemerintah, dan regulator. Semua inisiatif tersebut merupakan bagian dari
pengembangan bisnis.

8. Penghematan biaya
Pengembangan usaha bukan hanya tentang meningkatkan penjualan, produk, dan
jangkauan pasar. Keputusan strategis juga diperlukan untuk meningkatkan laba,
yang mencakup langkah-langkah pemotongan biaya. Misalnya, penilaian internal
yang mengungkapkan pengeluaran tinggi untuk perjalanan dapat menyebabkan
perubahan kebijakan perjalanan, seperti menyelenggarakan panggilan konferensi
video alih-alih pertemuan di tempat, atau memilih moda transportasi yang lebih
murah. Manajemen dapat menerapkan inisiatif penghematan biaya serupa dengan
melakukan outsourcing pekerjaan non-inti, seperti penagihan, akuntansi,
keuangan, operasi teknologi, dan layanan pelanggan. Kemitraan strategis yang
diperlukan untuk inisiatif ini merupakan bagian dari pengembangan bisnis.

D. Manfaat Pengembangan Usaha


Dalam hal pertumbuhan organisasi, pengembangan usaha bertindak sebagai benang
merah yang mengikat semua fungsi atau departemen perusahaan, membantu bisnis
memperluas dan meningkatkan penjualan, pendapatan, penawaran produk, bakat,
layanan pelanggan, dan kesadaran merek. Ada sejumlah area utama di mana
seseorang yang ditugaskan untuk pengembangan bisnis dapat membantu
mempengaruhi perubahan dan mendorong pertumbuhan di seluruh departemen.
Berikut empat alasan mengapa pengembangan usaha menjadi hal yan penting dan
bermanfaat:
1. Membangun hubungan penting
Baik menumbuhkan bakat baru, membangun jaringan dengan calon mitra, atau
merayu calon pelanggan, membangun hubungan merupakan bagian integral dari
proses pengembangan bisnis. Pengembang usaha yang cerdas dapat mengasah
hubungan yang paling membutuhkan perhatian. Terhubung dengan klien, kolega,
dan anggota lain dari jaringan seseorang dapat menjadi hal mendasar untuk
mengidentifikasi peluang usaha baru, menghasilkan prospek, dan membuat
perekrutan penting. Dan, memperkuat hubungan yang ada akan membantu
memberikan pelanggan tetap, atau memberikan kesempatan untuk mengasah dan
meningkatkan bakat dari dalam. Ini adalah strategi utama untuk meningkatkan
pendapatan dan menurunkan biaya.

2. Strategi kunci untuk meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya


Pertumbuhan adalah permainan akhir pengembangan usaha, dan salah satu metrik
paling umum untuk mengukur pertumbuhan itu adalah intinya. Kunci dari proses
pengembangan usaha adalah menyusun strategi untuk membantu meningkatkan
jumlah uang yang masuk ke dalam organisasi, sambil memastikan lebih sedikit
uang yang keluar. Berfokus pada pengembangan usaha dapat membantu
organisasi mengidentifikasi pasar dan produk mana yang memiliki potensi
keuntungan paling besar, dan kesepakatan mana yang dikejar terlebih dahulu.
Pengembangan usaha juga memerlukan pengambilan keputusan yang membantu
menekan biaya serta mengidentifikasi area pertumbuhan dan pendanaan yang
diperlukan untuk memfasilitasi perluasan tersebut.

3. Membantu meningkatkan citra perusahaan secara keseluruhan


Pemasaran sangat penting untuk pertumbuhan usaha, dan pengembang usaha
dapat membantu organisasi membangun merek yang lebih baik. Pengembang
usaha dapat bekerja sama dengan tim pemasaran untuk mengembangkan
kampanye yang memperkuat audiens target perusahaan dan menjangkau
pelanggan dan pasar baru. Aspek penting dari pengembangan usaha adalah
memahami cara kerja produk dan layanan perusahaan, serta pelanggannya.
Pemimpin pengembangan usaha dapat menggunakan wawasan ini untuk
membantu menginformasikan kampanye pemasaran baru yang memandu calon
pelanggan ke produk dan layanan yang dapat menguntungkan mereka.

4. Membuka ekspansi ke pasar baru


Memanfaatkan area peluang baru bisa menjadi strategi pertumbuhan yang
menguntungkan, dan pengembangan bisnis melibatkan tetap berada di atas tren
dan peluang pasar. Dengan menganalisis demografi dan data pelanggan,
pengembang bisnis dapat menemukan cara untuk memasuki pasar ini dan
mengakses segmen pelanggan baru.

E. Jenis pengembangan usaha


Ada dua jenis pengembangan usaha, yaitu:
1. Pengembangan vertikal, adalah pengembangan usaha dengan cara
mengembangkan inti dari bisnis.
2. Pengembangan horizontal, adalah pengembangan bisnis yang tidak linear dengan
inti bisnis, namun dapat memperkuat inti bisnis tersebut.
F. Aspek pengembangan usaha
Dalam mengembangkan usaha, ada tiga buah aspek yang harus diperhatikan
yakni: 
1. Aspek penjualan memerhatikan bagaimana penjualan barang tersebut, mayoritas
umur, asal, dan juga kecenderungan konsumen, dan proses penjualan.
2. Aspek manajeman memperhatikan proses manajerial dari bisnis dimulai
pembuatan produk, perencanaan pemasaran, hingga perencanaan distribusi
produk.
3. Aspek strategi mencakup bagaimana cara pengembangan bisnis dengan
meningkatkan kualitas produk, membuat produk baru, atau bekerja sama dengan
pihak lain.
G. Strategi pengembangan usaha
Strategi pengembangan usaha harus dilakukan dari segi produk, sistem penjualan,
integrasi, dan sinergisme.
1. Dari segi produk, pengembangan usaha dilakukan dengan cara mengembangkan
produk sesuai dengan selera pasar, mengeluarkan produk baru yang inovatif,
mencari cara efisien dalam produksi sehingga produk berkualitas sama bisa
dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah.
2. Dari segi penjualan, pengembangan usaha dilakukan dengan membangun
hubungan yang baik dengan konsumen, melakukan penjualan melalui media
sosial, memastikan kepuasan konsumen,
3. Integrasi adalah mengembangkan bisnis dengan cara memperbesar perusahaan.
Misalnya suatu perusahaan pembuat makanan ringan berupa keripik membeli toko
baru sebagai cabang, membeli perkebunan kentang untuk bahan baku, membeli
perusahaan ekspedisi untuk distribusi bahan baku dan pemasaran produk, serta
membeli perusahaan percetakan untuk menunjang kemasan dari produk.
4. Sinergisme adalah membangun sinergi di dalam perusahaan dan memperluas
jejaring sosial di luar perusahaan. Sinergisme dapat dibangun dengan merekrut
pegawai yang memiliki bakat dari bidang usaha, bekerja sama dengan perusahaan
lokal maupun nasional untuk membuka pasar baru, dan memperluas jangkauan
pasar.

H. Contoh Pengembangan Usaha


Contoh strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan usaha misalnya:
1. Network (Jaringan)
Jaringan mungkin adalah strategi pengembangan usaha yang paling banyak
digunakan. Ini dibangun di atas teori bahwa keputusan pembelian layanan
profesional berakar pada hubungan, dan cara terbaik untuk mengembangkan
hubungan baru adalah melalui jaringan tatap muka. Memang benar bahwa banyak
hubungan berkembang seperti itu. Dan jika kita berjejaring dengan audiens target
kita, kita dapat mengembangkan usaha. Proses ini bisa sangat mahal, jika kita
mempertimbangkan perjalanan dan waktu jauh dari kantor. Teknik jaringan digital
yang lebih baru dapat membantu dalam hal biaya dan waktu. Tetapi bahkan media
sosial membutuhkan investasi waktu dan perhatian.

2. Sponsor dan Periklanan


Bisakah kita mengembangkan usaha baru secara langsung dengan mensponsori acara
dan iklan? Ini akan menyelesaikan banyak masalah jika berhasil. Tidak perlu lagi
mencoba mendapatkan waktu dari para profesional yang dapat ditagih sepenuhnya.
Sayangnya, hasil di bagian depan ini tidak terlalu menggembirakan. Penelitian telah
menunjukkan bahwa periklanan tradisional sebenarnya dikaitkan dengan pertumbuhan
yang lebih lambat. Hanya jika periklanan digabungkan dengan teknik lain, seperti
berbicara di sebuah acara, barulah teknik ini membuahkan hasil. Strategi periklanan
yang paling menjanjikan tampaknya adalah periklanan digital yang tepat sasaran. Ini
memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan pesan dan penawaran mereka di
depan orang yang tepat dengan biaya lebih rendah.

I. Hal yang Harus Diketahui Pengembang Usaha


Karena pengembangan bisnis melibatkan pengambilan keputusan tingkat tinggi,
pengembang bisnis harus tetap mendapat informasi tentang hal berikut:
1. Keadaan bisnis saat ini dalam hal analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman)
2. Keadaan saat ini dari keseluruhan industri dan proyeksi pertumbuhan
3. Perkembangan pesaing
4. Sumber utama penjualan/pendapatan bisnis saat ini dan ketergantungan
5. Profil pelanggan
6. Peluang pasar baru dan belum dieksplorasi
7. Domain/produk/sektor baru yang memenuhi syarat untuk ekspansi bisnis, yang
dapat melengkapi bisnis yang ada
8. Pandangan jangka panjang, terutama terkait dengan inisiatif yang diusulkan
9. Area biaya dan kemungkinan opsi untuk penghematan biaya

SUMBER: https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/26/150051369/pengembangan-
usaha-pengertian-jenis-aspek-dan-strateginya

https://ipsterpadu.com/pengembangan-usaha/

Anda mungkin juga menyukai