Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KETIGA MSDM

(RESUME MANDIRI MINIMAL 850 KATA)

MATERI :

1. PENTINGNYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN SDM


2. STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
3. EFEKTIVITAS PENGAWASAN SDM

TUGAS MANDIRI OLEH :

NAMA : SATRIO VALENTINO HARYO HUTOMO

NIM : 301301191090139

KELAS :D
A. PENTINGNYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN SDM
1. ESENSI PERENCANAAN SDM

 Pengertian

Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai


tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi .

 Pentingnya Perencanaan

 Merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa


perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
 Perencanaan   harus fleksibel, agar mampu menyesuaikan  diri dengan
 

situasi  dan kondisi yang baru  secepat mungkin


 Perencanaan  harus didasarkan  pada kenyataan yang real, logika, dan riset
yang baik dari sisi pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya
manusia
 Apabila telah ditetapkan, rencana  harus diimplementasikan. selama  proses
 

implementasi  dan pengawasan, rencana kadang memerlukan  modifikasi


agar tetap  berguna, karena ia menjadi faktor kunci  pencapaian sukses akhir

 Tujuan perencanaan
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter tujuan perencanaan adalah :
1) Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer
maupun karyawan nonmanajerial
2) Untuk mengurangi ketidakpastian
3) Untuk meminimalisir pemborosan
4)  Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian
 Manfaat perencanaan
1) Upaya memastikan kegiatan bisnis yg akan dilaksanakan atau sedang berjalan
tetap pada jalur yg tepat.
2) Pedoman untuk mempertajam rencana-rencana diharapkan.
3) Alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti investor, lembaga
keuangan, dan sumber pendanaan lainnya.

2. ESENSI PENGAWASAN SDM

 Pengertian Pengawasan
Menurut Murdick, pengawasan merupakan proses dasar yang secara
esensial tetap diperlukan, bagaimanapun rumit dan luasnya organisasi. Sementara
itu menurut Antony, Dearden dan Bedford pengawasan bertujuan untuk
memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan
mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi serta
memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi. Keefektifan dan
keefisiensian pengawasan adalah untuk mengetahui kemampuan pemimpin
dalam mencapai tujuan dan menggambarkan harapan masukan (input).
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh pakar di atas dapat
disimpulkan bahwa pengawasan dilakukan baik terhadap kegiatan yang sedang
dilaksanakan oleh organisasi maupun terhadap komponen-komponen organisasi.
Komponen-komponen itu meliputi sumber-sumber yang tersedia, sasaran, proses,
hasil, dan pengaruh program yang sedang dilaksanakan. Disamping itu juga
pengawasan dilakukan untuk mengidentifikasi ketepatan kegiatan terhadap hasil
yang dicapai dan terhadap rencana yang telah ditetapkan, mengetahui
penyimpangan pelaksanaan dari rencana, dan mengupayakan perbaikan dan
pengembangan kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Manfaat Pengawasan
Dalam perjalanan organisasi untuk mencapai tujuannya, pengawasan
bertindak sebagai koreksi terhadap semua kinerja pada organisasi, penilaian hasil
pelaksanaan pekerjaan atau tugas, apakah mencapai standar yang telah
ditetapkan.
Longenecher mengklasifikasi manfaat pengawasaan yaitu untuk
mengetahui pencapaian tujuan, membandingan kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan, dan untuk memperbaiki program. Pertama, untuk mengetahui pencapaian
tujuan, didasarkan pada asumsi bahwa manfaat pengawasan diarahkan untuk
mengetahui sejauh mana target atau tujuan (umum dan khusus) yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Dengan demikian, pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan menjadi tolak ukur pertama dan utama bagi keberhasilan
pengawasan. Kedua, pengawasan untuk membandingan jalannya kegiatan
dengan tujuan yang akan dicapai. Difokuskan untuk memantau sejauhmana
kegiatan-kegiatan itu dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh semua yang terlibat
dalam organisasi. Keberhasilan kegiatan senantiasa dibandingan dengan tujuan
yang akan dan telah dicapai. Ketiga, pengawaan dilakukan untuk memperbaiki
kegiatan yang sedang dilakukan apabila tidak sesuai dengan rencana. Penyebab
ketidaksesuaian disebabkan oleh bebrapa faktor, seperti keterlambatan
penyediaan sumber-sumber, perubahan situasi atau penyebab lain.
Dari ketiga hal di atas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan dilaksanakan
agar komitmen-komitmen dari anggota organisasi dilaksanakan.
Ketidakberhasilan pengawasan akan menyebabkan cepat atau lambat adanya
kegagalan perencanaan-perencanaan dan suksesnya perencaaan berarti suksesnya
pengawasan.
B. STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

Adapun dalam perencanaan tersebut memerlukan suatu strategi yang


didalamnya terdapat seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan
bersama oleh manajer sumber daya manusia pada setiap level manajemen untuk
menyelesaikan masalah organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi saat ini
dan masa depan serta menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan. Dengan
demikian, tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah memastikan bahwa
orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat,sehingga hal tersebut
harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara menyeluruh.
Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber daya
manusia yang efektif menurut Manzini (1996) untuk, terdapat tiga tipe
perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan sistem perencanaan
tunggal.
1) strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan
organisasi dalam lingkungan persaingan,
2) operational planning, yang menunjukkandemand terhadap SDM, dan
3) human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi kualitas
dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek dan
jangka panjang yang menmggabungkan program pengembangan dan
kebijaksanaan SDM.
C. EFEKTIVITAS PENGAWASAN SDM
Seperti yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian bahwa: ”efektivitas
mengandung arti pemanfaatan sumber daya, dana, sarana, dan prasarana dalam
jumlah tertentu secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang dan jasa dengan mutu tertentu tepat pada waktunya. Setiap
pekerjaan yang efisien belum tentu berarti efektif, karena terlihat dari segi usaha
hasil yang dikehendaki telah tercapai”. Dari pendapat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan dalam memilih
tujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai
dengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat sehingga tujuan yang diinginkan
dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.
Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa efektivitas organisasi dapat
diartikan sebagai pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang dibuat
berdasarkan jangkauan organisasi. Efektivitas organisasi dapat dilihat
sejauhmana organisasi dilaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai
semua sasaran. Dan untuk membuat efektivitas ini menjadi konkret (dapat
diukur) banyak kriteria yang dapat digunakan, namun menurut Steers (1985:206)
kriteria yang paling banyak dipakai adalah :
 Kemampuan menyesuaikan diri-keluwesan
 Produktivitas
 Kepuasan Kerja
 Kemampuan berlaba
 Pencarian sumber daya

Anda mungkin juga menyukai