0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Guru BK merupakan pendidik yang memiliki kualifikasi minimal S1 bidang Bimbingan dan Konseling. Tugasnya memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa untuk memfasilitasi perkembangan pribadi siswa, membantu menyelesaikan tugas perkembangan, dan mencapai kemandirian. Bimbingan merupakan bagian dari mendidik karena bertujuan membantu individu mencapai perkembangan optimal secara mandiri. Layanan bimb
Guru BK merupakan pendidik yang memiliki kualifikasi minimal S1 bidang Bimbingan dan Konseling. Tugasnya memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa untuk memfasilitasi perkembangan pribadi siswa, membantu menyelesaikan tugas perkembangan, dan mencapai kemandirian. Bimbingan merupakan bagian dari mendidik karena bertujuan membantu individu mencapai perkembangan optimal secara mandiri. Layanan bimb
Guru BK merupakan pendidik yang memiliki kualifikasi minimal S1 bidang Bimbingan dan Konseling. Tugasnya memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa untuk memfasilitasi perkembangan pribadi siswa, membantu menyelesaikan tugas perkembangan, dan mencapai kemandirian. Bimbingan merupakan bagian dari mendidik karena bertujuan membantu individu mencapai perkembangan optimal secara mandiri. Layanan bimb
Berdasarkan permendikbud Nomor 111 tahun 2014 dijelaskan bahwa guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan Konseling. dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 guru BK atau konselor sekolah telah diakui sebagai salah satu tenaga pendidik, seperti yang tertulis di dalam Pasal 1, “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”. Dari penjelasan permendikbud dan Undang-Undang mengenai Sistem Pendidikan Nasional, guru BK atau konselor sekolah dapat dikatakan sebagai pendidik karena memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 bidang Bimbingan dan Konseling. Guru BK atau konselor sekolah ikut andil dalam pelaksanaan pendidikan yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada para siswanya dengan berfokus pada memfasilitasi perkembangan pribadi siswa/konseli, membantu siswa/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, dan memfasilitasi siswa/konseli dalam mencapai kemandirian. 2. Bimbingan merupakan bagian dari mendidik Mendidik menurut KBBI adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Bimbingan sebagai upaya pendidikan, diartikan sebagai proses bantuan kepada individu untuk mencapai tingkat perkembangan diri secara optimal dalam kehidupannya secara mandiri. Bantuan dalam arti bimbingan yaitu memfasilitasi individu untuk mengembangkan kemampuan memilih dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Kondisi perkembangan optimum adalah kondisi dinamis yang ditandai dengan kesiapan dan kemampuan individu untuk memperbaiki diri (self-improvement) agar dia menjadi pribadi yang berfungsi penuh (fully-fungctioning) di dalam lingkungannya (Sunaryo Kartadinata, 2011:57). Dalam jalur pendidikan formal bimbingan dan konseling merupakan bagian dari program pendidikan. Pendidikan dapat dikatan sebagai usaha sadar dan terencana. Program bimbingan dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam wujud kemampuan memahami diri dan lingkungannya, menerima, mengarahkan mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab, sehingga mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Sejalan dengan pengertian mendidik, mendidik adalah orang dewasa yang membantu individu dalam mencapai kedewasaannya. Jadi, layanan bimbingan dan konseling merupakan tindakan mendidik karena dilakukan secara sadar dan terencana, memiliki tujuan agar siswa/konseli dapat memahami diri dan lingkungannya, membantu siswa/konseli dalam mencapai kedewasaan, kemandirian, dan menjadi manusia ideal. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003.