Makalah BIOSEL KEL 1 (Sitosol Dan Sitoskeleton)
Makalah BIOSEL KEL 1 (Sitosol Dan Sitoskeleton)
SPERMATOZOA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Embriologi
Dosen pengampu :Dr. Sumiyati Sa’adah, M.Si
Epa Paujiah, M.Si
Disusun oleh:
Iskandar (112060050)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan rahmat dan
hidaayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul sistol dan sitoskeleton ini tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Biologi Sel, Dosen pengampu Dr. Sumiyati Sa’adah, M.Si.
dan Epa Paujiah, M.Si. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untu menambah
spermatologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis sendiri. Yangdimana
saya sudah berusaha semaksimal mungkin menyusn makalah ini meski
disamping ketidak sempurnaan baik dalam isi maupun penyusunan.
Demikian kata pengantar ini penulis buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca dan menjadi amal jariyah untuk kami . Aamiin...
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Bandung, 24 April 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
A. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Spermatozoa......................................................................................................3
2.2 Struktur Spermatozoa.........................................................................................................2
2.3 Sminal Plasma dan Hormon ..............................................................................................5
2.4 Metabolisme Spermatozoa .................................................................................................6
2.5 Spermatogenesis...................................................................................................................8
2.4 Sperma Abnormal ...............................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ciri mahkluk hidup adalah berkembang biak, perkembang biakan secara
umum ada dua klas ter ada seksual dan non seksual. Manusia dan hewan
merupakan suatu yang melakukan peroses untuk tetap bertahan atau meneruskan
generasi dengan melakukan pernikahan. Generasi penerus akan terlahir ketika sel
telur yang disebut ovum sedangkaan laki-laki disebut sperma disitu lah cikal
bakal manusia mulai tersurat namun tidak semua manusia dapat memiliki
keturunan.
Spermatogenesis spermatogenesisproses dimana spermatogonia berkemba
ng menjadi spermatosit,masukdari spermatosit yang akan menghasilkan spermati
d dengan jumlah kromosom berkurang (haploid), spermiogenesis merupakan
proses transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa. Sperma manusia normal
memiliki panjang antara 40 µm hingga 250 µm. Sperma atau disebut juga
spermatozoa adalah sel gamet dari lakilaki. Sel ini mempunyai ukuran panjang
total 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu kepala bagian, leher) dan
ekor. Waktu transit sperma mungkin berkurang 10-20% seiring meningkatnya
frekuensi ejakulasi.
Sedangkan cairan seminal diproduksi oleh kelenjar tambahan disepanjang
saluran reproduksi pria yaitu kelenjar vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbo
urethalis (cowper's), dan kelenjar uretra . Bagian utama tempat penyimpanan
sperma pada organ reproduksi jantan berada pada ekor epididimis, dimana ekor
epididimis mengandung 70% dari jumlah total spermatozoa, sebaliknya vas
deferens hanya mengandung 2%. Maka terkadang suka ada sperma yang cacat
atau abnormal. Maka dari itu penting untuk mengetahui hal mengenai
spermatozoa khususnya kita sebagai lelaki.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami angkat dalam penulisan
makalah sebagai berikut:
1. Apa itu spermatozoa?
2. Bagaimana struktur pada spermatozoa?
3. Apa yang dimaksud sminal plasm dan Hormon apa saja yang berperan
dalam pembentukan spermatozoa?
4. Bagaimana proses metabolisme pada spermatozoa?
5. Apa yang dimaksud spermatogenesis?
6. Apaka saja kelainan (abnormal) pada sperma?
1
C. Tujuan Penulisan
Apa saja tujuan penulisan yang akan kami angkat dalam penulisan
makalah sebagi berikut:
1. Mengetahui pengertian spermatozoa
2. Mengetahui struktur pada spermatozoa
3. Mengetahui sluk dalam sminal plasma dan hormon yang terlibat
4. Mengetahui proses metabolism pada spermatozoa
5. Mengetahui spermatogenesis
6. Mengetahui Mengetahui kelainan (abnormal) spermatozo
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian spermatozoa
Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki.Sel
ini mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga
bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah (leher) dan ekor.Dimensi kepala dengan
panjang 4 - 5 mikrometer, lebar 2.5 - 3.5 mikrometer, dengan rasio antara panjang
dan lebar yaitu 1.50 - 1.75. Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh testis,
sedangkan cairan seminal diproduksi oleh kelenjar tambahan di sepanjang saluran
reproduksi pria, yaitu kelenjar vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbo
urethralis (Cowper’s) dan kelenjarurethra (Littre’s). Namun spermatozoa yang
tidak diejekulasikan akan terekskresikan dengan sendirinya bersama urin
(Wodzicka-Tomaszewska et al, 1991)
3
7. Rest of the distal centriole c. Mid plece Gambar 1.2 Kandungan
spermatozoa
8. Thick outer longitudinal ibers d. Principal p
Kepala spermatozoa oval, tumpul
terdapat nukleus disertai kromatin yang
padat sekali. Kromatin terdiri dari DNA
yang kompleks dari protein dasar yang
dikenal sebagai protamine sperma.
Jumlah kromosom spermatozoa
haploid. Akrosom tipis dan terdapat
enzim hidrolitik (proacrosin,
hyaluronidase, esterase dan asam
hidrolase) yang dibutuhkan pada proses
fertilisasi. Untuk bagian equator
merupakan suatu hal yg krusial bagi
spermatozoa, dikarenakan bagian ini
yang mengawali penggabungan
dengan membran oosit saat fertilisasi.
1.3 Gambar Kepala
spermatozoa
4
Gambar 1.4 Axonema spermatozoa
5
ditandai dengan warna pada kepala putih, jika berwarna mera menandakan telah mati
spermatozoanya dapat diamati dengan mikroskop cahaya 400x [ CITATION Kwi13 \l
1033 ].
6
organik seperti karbohidrat dan lemak.
Metabolisme spermatozoa tidak selalu membutuhkan oksigen. Oksigen hanya
diperlukan bila aktifitas metabolisme tidak dapat terjadi tanpa adanya oksigen. Faktor lain
dapat mengatur kebutuhan derajat kebutuhan oksigen un- tuk menghasilkan energi
untuk gerak. Jadi meskipun produksi energi tiap unit karbon jauh lebih efisien bila
disertai dengan oksidasi daripada hanya dengan glikolisis, tetapi ternyata hasil percobaan
dalam kondisi tertentu menghasilkan produksi energi dari glikolisis sama cepatnya di
bawah pengaruh oksigen atau tanpa oksigen. Jalur pertukaran energi dan penyimpanan
energi melewati sistim adenil, sesudah dihasilkan oleh proses glikolisis maupun
respirasi
Sedangkan jalur metabolisme glikolisis dengan dua bahan (fruktosa dan
glukosa) [ CITATION TSu11 \l 1033 ]. Pertama, Fruktosa-1,6-difosfat diuraikan enzim
aldolase menjadi dua molekul dari 3 karbon triofosfat, yaitu 3-fosfo-glyserin aldehid
(G-3-P) dan dygydroxyaceton fosfat. Dalam proses oksidasi G-3-P dengan pemindahan
unsur hydrogen yang diikuti dengan pernyenyawaan fosfat anorganik, terbentuklah
asam 1,3 difosfoglycerin. Dehidrogenase G-3-P membutuhkan suatu enzim (di-
fosforidin nucleotid,DPN) yang akan bereaksi dengan ion hydrogen dan merubah aldehid
menjadi asam dan mereduksi DPN menjadi DPNH2. Penguraian dari asam difosfat
glyserin menjadi asam monofosfat glyserin menghasilkan energiyang terpakai untuk
membangun ADP dan ATP.
Selanjutnya fosfoglyceromutase, memisahkan fosfat dari satu atom karbon lainnya
untuk membentuk asam 2-fosfoglycerat yang diaktifisir dengan katali- sator enolase,
melepaskan air dan menjadi asam fosfopiruvat. Enzim transfos- forylase sebagai
katalisator reaksi yang lebih lanjut dan ikatan fosfat kaya energi dari asam fosfopiruvat.
Enzim transfosforilase sebagai katalisator reaksi yang lebih lanjut dan ikatan fosfat
kaya energi dari asam fosfopiruvat memerlukan unsur magnesium dan kalium.
Enzim ini akan memindahkan fosfat ke AMP atau ADP membentuk ADP atau
ATP dan mengisi kembali substansi energi dengan pembentukan asam piruvat. Jadi
dalam lingkungan an aerob asam piruvat mengikat dua ion hydrogen dari DPNH2
dengan katalisator enzim, asam laktat dehydrogenase membentuk produk akhir
anaerob asam laktat. Selanjutnya DPN bebas mengikat hydrogen baru dari proses
oksidasi G-3-P, sehingga memungkinkan keseimbangan proses fruktolisis. Kedua,
dengan menggunakan glukose sebagai bahan baku dikemukakan bahwa reaksi pertama
menghasilkan pembentukan glukose 6-fosfat (G-6-P) dari glukosa 6 –fosfat (G-6-P)
dari glukosa dan ATP. Spermatozoa merubah G-6-P menjadi fruktosa-6-P dan dengan
batuan ATP dirubah menjadi fruktose –6-P dan dengan bantuan ATP dirubah menjadi
fruktose –6-P dan dengan bantuan ATP dirubah menjadi fruktose –1-6-difosfat.
Selanjutnya mengikuti proses dari bahan pertama (Fruktose).
Setelah proses glikolisis selesai dengan siklus kreb. Sesuai dengan hasil
penelitian mengenai sistem prima ketergantungan oksigen. Jalur metabolisme ini
merupakan jalan reaksi utama proses oksidasi bahan pokok normal spermatozoa.
7
Bahan pokok ini merupakan produksi akhir glikolisis, asam laktat dan produksi
dehidrogenase adalah asam piruvat. Reaksi keseimbangan, asam piruvat dan asam
laktat, lebih berat berjalan ke arah asam laktat bila tanpa oksigen. Lingkungan
oksigen asam laktat yang diteruskan melewati piruvat ke asetil koenzim A (Asetil
Co A) yang akhirnya bersenyawa dengan oxaliasetat membentuk sitrat. Reaksi ini
berkesinambungan melewati siklus krebs.
1.5 Spermatogenesis
Spermatozoa merupakan sel yang dihasilkan oleh fungsi reproduksi pria. Sel
tersebut mempunyai bentuk khas yaitu mempunyai kepala, leher dan ekor.
Spermatozoa merupakan sel hasil maturasi dari sel epitel germinal yang disebut
spermatogonia. Spermatogonia terletak dalam dua sampai tiga lapisan sepanjang
batas luar epitel tubulus. Proses perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa disebut spermatogenesis [ CITATION Wid09 \l 1033 ]
8
Ga
mbar 1.7 Sperma abnormal
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa disampaikan dalam makalah in,
1. Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki.Sel ini
mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50-60 mikrometer
2. seminal plasma adalah suspense yang terbentuk saat ejakulasi dengan fungsi
sebagai transfortasi ke dalam saluran reproduksi jantan
3. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon
yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu: LH (Luteinizing Hormone)FSH
(Folicle Stimulating Hormone) Hormon Testosteron.
4. Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
5. Sperma abnormal primer kemungkinan ada ganguan dalam tubuli seminiferi
atau epitel sedangkan Abnormalitas sekunder terjadi sesudah spermatozoa
meninggalkan tubuli seminiferi
3.2 Saran
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan pada makalah ini, hanya saja
semoga dikemudian hari makalah ini dafat diperbaharui kembali. Semoga
para pembaca memaklumi karena dibalik kesusahan mencari referensi serta
susahnya melawan rasa malas, maka dari itu smoga teman teman dapat
mencari referensi tambahan lain untuk meningkaatkan pengetahuan teman-
teman pembaca.
10
Daptar Pustaka
Hafez. (2000). Smen evaluation, In Revroduction In Farm ANimals. Philadelphia, USA: 7th
ed. Lea and Wilkins.
Kwilaa, d. (2013). Pengaruh Berbagai Jenis Pengenceran Air Kelapa Muda Dengan
Penambahan Kuning Telur Yang Berbeda Terhadap Kualitas Spermatozoa Smen
Cair Domba Ekor Tipi (DET). Jurnal Ilmu TErnak Dan Tanaman, Vol.3 No. 1 2-3.
Syauqi, A. (2014). Evaluasi koromatin Sperma Sebagai Indikator Kualitas Sperma. JMJ,
Vol.2, No.1.
Widodo, T. (2009). Jumlah Motalitas Sperma pada Hasil Analisis Sperma pada Manusia.
Semarang: Universitas Diponegoro.
11