Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENELITIAN

INSIDENSI RETINOPATI DIABETIK DI RSUD Dr


PRINGADI

ABSTRAK

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004 melaporkan 4,8 persen penduduk di
seluruh dunia menjadi buta akibat retinopati diabetik. Dalam urutan penyebab kebutaan
secara global, retinopati diabetic menempati urutan ke-4 setelah katarak, glaucoma, dan
degenerasi macula. Retinopati diabetic adalah salah satu komplikasi mikrovaskular dari
diabetes Melitus (DM).

Komplikasi ini terjadi karena hiperglikemia pada pembuluh darah dalam jangka waktu yang
lama. Retino diabetic merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak

setelah katarak. Seiring meningkatnya jumlah penderita DM, meningkat pula prevelensi
retinopati diabetic dan resiko kebutaan akibatnya (Sitompul 2011)
PENDAHULUAN Definisi Insidensi dam Retinopati
Diebetik : Insidensi mengacu pada
Retinopati merupakan komplikasi DM frekuensi perkembangan penyakit yang
tersering pada mata yang menyebabkan baru dalam satu popoulasi pada priode
kebutaan. Retinopati diabetik paling waktu tertentu. Priode waktu yang
ditakuti, karena insidensinya yang cukup biasanya di gunakan adalah priode satu
tinggi dan prognosisnya yang kurang baik tahun . Retinopati diabetic atau sering juga
bagi pengelihatan , Pravelensi di Amerika di tulis sebagai diabetic retinopaty adalah
Serikat sebesar 10,3 juta dengan retinopati penyakit mata retinopati pada penderita
sebesar 5,4 juta. Pravelensi retinodiabetik diabetes yang menyebabkan kerusakan
di Singapura sebanyak 35,0% dan Afrika retina dan merupakan penyebab utama
17,9%.Diabetes merupakan factor resiko kebutaan. Retinopati diabetes dialamii
utama yang menyebabkan kebutaan oleh 80% mereka yang menderita diabetes
terbesar di Amerika Serikat, yang juga 20 tahun atau lebih. Setidaknya 90% dari
merupakan penyebab kebutaan pada penderita retinopati diabetes bisa dkitekan
retinopati di seluruh dunia dengan jika di lakukan perawatan dan pengawasan
presentase 4,8%.Retinopatidiabetikk yang tepat pada mata. Semakin lama
menempati urutan keempat setelah seseorang menderita diabetes , makin
katarak, glaucoma dan degenerasi macula besar kemungkinan ia menderita retinopati
secara global.Berdasarkan studi populasi diabetes. ( Rahman,K Prov Dr. Sp. M
di seluruh dunia, DM merupakan masalah KVR Kartasasmita). Retinopati akibat
kesehatan masyarakat secara internasional diabetes disebakan terjadinya gangguan
dengan estimasi prevelensi berkisar dari metebolisme tubuh secara umun dan retina
2.0% - 11,1%. Kota Pontianak merupakan khususnya, sehingga mengakibatkan
kota provinsi di Kalimantan Barat yang kelainan retina dan pembuluh – pembuluh
memiliki kasus diabetes melitus tertinggi darahnya. ( Ilyas, 2008). Retinopati
di Indonesia dengan pravelensi 11,1%. diabetic merupakan penyebab utama pada
Untuk di Sumatra utara dimana tempat penderita diabetes di seluruh dunia,
peneliti meneliti kasus retinopati kasus disusuln katarak. Retinopati diabetic
retinopati diabetic tidak sebanyak di berkembang seiring waktu yang
Pontianak. Yang mana Sumatra memiliki berhubungan dengan rendahnya control
ketinggian kasus diabetes melitus terhadap gula darah, tekanan darah rendah,
sebanyak 1.8%. Berdasarkan survey yang dan lipid darah. Semakin lama seseorang
telah di lakukan di RSUD Dr. Pringadi menderita diabetes melitus dengan
jumlah penderita retinopati diabetic di rendahnya kontrol, maka semakin tinggi
RSUD Dr. Pringadi pada tahun 2018 resiko terkena retinopatikn diabetika.
sebanyak 54 orang. Selain lamanya durasi diabetes, faktor
172

risiko retinopati diabetika yang lain adalah terutama di macula, sehingga retina
control glikemi yang buruk, hipertensi, menebal dan terlihat berawan. Walaupun
milkroalburiuminaria dan protrirunia, cairan serosa terserap, masih masih ada
meningkatnya trigliserida trigliserida, presipitat lipid kekuningan dalam bentuk
rendahnya kadar hemetokrit, ekstrasi eskudat keras ( hard ekskudat). Jika fovea
katarak, kehamilan, dan merokok menjadi sembab atau iskhemis atau
(Kingham J.D 1982). terdapat eksudat keras maka tajam
Menurut perjalanan nya, retinopati pengelihatan sentral akan menurun sampai
diabetic dibagi menjadi retinopati diabetic derajat tertentu. Pada tahap ini umumnya
type backround (non prolieratif ) dan tidak progresiv. ( Vaughan & ashbury,
retinopati diabetic type proliferative 1995 ).
(Greenspen & Baxter, 1994 – Daniel W.
Foster, 2000). b. Retinopati diabetik preproliferatif

1. Retinopati diabetic non Dengan bertambahnya progresifitas


proliferative sumbatan mikro vaskular maka gejala
Merupakan stadium awal dari iskemia melebihi gambaran retinopati
keterlibatan retina akibat diabetes
diabetika dasar. Perubahannya yang khas
melitus yang di tandai dengan
adanya microaneurisma, hemoragi adalah adanya sejumlah bercak mirip
dan eksudat dalam retina. Dalam kapas (multiple cotton wool spots) atau
stadium ini terjadi kebocoran
yang sering disebut sebagai eksudat lunak
protein, lipid, atau sel – sel darah
merah dari pembuluh – pembuluh atau soft eksudate yang merupakan
kapiler retina ke retina. Retinopati mikroinfarklapisanserabutsaraf. Gejala
diabetic non proliferative terdiri
yang lain adalah kelainan vena seperti
atas beberapa jenis, yaitu :
a. Retinbopati diabetic backround ikalan (loops) segmentasi vena (boxcar
phenomenon) dan kelainan mikrovaskular
Retinopati diabetic backround atau
retinopatik dasar merupakan refleksi klinis intraretina, yaitu pelebaran alur kapiler
hipermeabilitas serta inkompetasi dinding yang tidak teratur dan hubungan pendek
– dinding pembuluh darah,. Pada kapiler antara pembuluh darah (shunt) intra retina.
terbentuk tonjolan kecil bulat–bulat
Pada angiografi fluoresin dengan jelas
dinamakan pembuluh mikroaneurisma,
sedang vena retina mengalami pelebaran. terlihat adanya bagian yang iskhemis, non
Pada retina terjadi pendarahan demgam perfusi kapiler dan defek pengisian kapiler
bemtuk nyala api ( flame hemorages). dan
(Vaughan & Ashbury, 1995).
bentuk bercak ( blot hemorehages)
(Vaughan & ashbury, 1995). Kapiler yang 2.Retinopati diabetik proliferatif
bocor mengakibatkan sembab retina
Iskemia retina yang progresif fibrosa, bisa progresif
merangsang pembentukan pembuluh darah lambatatauregresi lambat.
baru yang rapuh sehingga dapat c. Stadium 3: Regresi: Disebut juga
mengakibatkan kebocoran serum dan stadium burned out, lesi intra retina
protein dalam jumlah yang banyak. berupa perdarahan, eksudat atau
Biasanya terdapat di permukaan papil hilang, neovaskularisasi regresi,
optik di tepi posterior daerah non perfusi. yang menonjol adalah jaringan
Pada iris juga bisa terjadi neovascularisasi fibrosa (Kingham, 1982).
disebut rubeosis. Pembuluh darah baru Gejala klinik :
berproliferasi di permukaan posterior 1. Makula udema
badan kaca (corpus vitreum) dan terangkat 2. Eksudat
bila badan kaca bergoyang sehingga 3. Viterus hemorhage (perdarahan
terlepas dan mengakibatkan hilangnya vitreus)
daya penglihatan mendadak. 4. Neovasculatisasi
Retinopati diabetik proliferatif 5. Ablasi retina
terbagi dalam 3 stadium: 6. Jaringan ikat vitreo retinal
a. Stadium 1: Aktif: Disebut stadium 7. Perdarahan di subhyaloid
“florid”, basah, kongestif Awalnya, retinopati diabetik tidak
dekompensata lesi intra retina menunjukkan gejala. Tetapi seiring waktu,
menonjol, perdarahan retina, gejala dapat muncul dan umumnya terjadi
eksudat lunak, neovaskularisasi pada kedua mata. Gejala retinopati
progresif cepat, proliferasi fibrosa diabetik antara lain adalah:
belum ada atau minimal, dapat 1. Penglihatan menurun secara
terjadi perdarahan vitreus, bertahap
permukaan belakang vitreus masih 2. Tampak bercak hitam pada
melekat pada retina bisa progresif penglihatan
atau menjaditypestabil . 3. Tampak noda yang melayang pada
b. Stadium 2: Stabil: Disebut stadium penglihatan (floaters)
kering atau “quiescent”, lesi intra 4. Penglihatan berbayang
retina minimal neovaskularisasi 5. Sulit membedakan warna
dengan atau tanpa proliferasi 6. Nyeri pada mata atau mata merah
174

Meskipun tidak selalu menandakan 2. Kerusakan yang mungkin terjadi


retinopati diabetik, namun disarankan pada pembuluh darah dekat area
untuk segera memeriksakan diri ke dokter retina mata akan menyebabkan
mata apabila muncul gejala di atas. Perlu tubuh secara alami merangsang
diketahui, kehamilan dapat memperparah pertumbuhan pembuluh darah yang
kondisi retinopati diabetik. Oleh karena baru yang lebih lemah; kondisi
itu, penting bagi ibu hamil untuk yang biasa disebut
menjalani pemeriksaan mata rutin. neovascularization. Jika pembuluh
Retinopati Diabetik pada umumnya darah tumbuh di sekitar area pupil,
disebabkan oleh diabetes. Pada prinsipnya, glaukoma bisa muncul karena
retina mata perlu dialiri darah secara adanya tekanan tambahan dalam
teratur agar dapat bekerja dengan baik. mata. Pembuluh darah yang baru
Diabetes sendiri adalah kondisi yang ini sangat lemah dan rentan
menyebabkan kelainan pada kemampuan terhadap akan terjadinya
tubuh dalam menyimpan dan memproses pendarahan dan dapat
gula dalam tubuh, terutama yang akan menyebabkan bekas luka, yang
digunakan dalam darah. Orang yang dapat menyebabkan retina lepas
menderita diabetes pada umumnya dari bagian belakang mata. Jika
memiliki kadar gula yang tinggi. dibiarkan, lepasnya retina ini dapat
Karenanya, pengaliran darah yang menyebabkan kerusakan
berkadar gula tinggi dapat menyebabkan penglihatan yang parah dan juga
kerusakan penglihatan dalam dua cara: kebutaan.
1. Penyempitan pembuluh darah di Tidak semua penderita diabetes dapat
mata, yang dapat mengakibatkan menjangkit Retinopati diabetis. Namun,
kebocoran atau terjadi pendarahan, pasien diabetes yang tidak dirawat dengan
dan penimbunan cairan dan materi baik memiliki kemungkinan 25 kali lebih
berlemak dalam retina, yang dapat besar dalam menderita penurunan
menyebabkan terjadinya kondisi kemampuan penglihatan dibandingkan
edema makula, yang akan orang biasa. Para penderita diabetes juga
menyebabkan penglihatan yang memiliki tekanan darah tinggi dan dengan
kabur. tingkat kolesterol yang tinggi, sehingga
mempunyai risiko lebih besar menderita lain adalah intravitreal triamcinolone
Retinopati. Ditambah, semakin lama acetonide. Obat ini mengurangi ketebalan
seseorang menderita diabetes, makula pada diabetes edema
kemungkinan untuk menderita Retinopati makula(Hollwich,1993). Therapi
juga menjadi lebih besar. Perawatan yang retinopati diabetik adalah fotokoagulasi.
tepat dan teratur dapat mengurangi Therapi ini menurunkan insidensi
kemungkinan penderita Retinopati dan perdarahan dan pembentukan parut dan
risiko masalah penglihatan serius yang selalu merupakan indikasi jika terjadi
permanen. pembentukan pembuluh darah baru. Juga
Faktor penting dalam pencegahan berguna dalam therapi mikroaneurisma,
primer retinopati diabetika adalah perdarahan dan edem makuler bahkan jika
mengkontrol gula dan tekanan darah tahap proliferatif belum mulai.
dengan baik, sehingga mengurangi Fotokoagulasi panretina sering digunakan
progresivitas NPDR derajat berat dan untuk mengurangi kebutuhan oksigen
PDR, insiden edema makula, dan retina dengan harapan stimulasi untuk
kebutuhan panretinal dan fokal neovaskularisasi akan berkurang. Dengan
fotokoagulasi. Manajemen sekunder tehnik ini beberapa ribu lesi terjadi selama
retinopati diabetika dapat dilakukan 2 minggu. Komplikasi fotokoagulasi
intervensi farmakoterapi maupun terapi masih dapat diterima. Sebagian kehilangan
operasi.(Daniel W,Foster,2000) penglihatan perifer tidak dapat dihindari
VEGF merupakan respon terhadap iskemi dengan pembakaran luas. Tehnik
yang diproduksi oleh sel retina. VEGF ini pembedahan lainnya, vitrektomi, pars
sebagai promotor permeabilitas vaskuler plana, digunakan untuk terapi perdarahan
dan neovaskularisasi sehingga menjadi vitreus dan pelepasan retina yang tidak
target utama pengobatan retinopati teratasi. Komplikasi pasca operasi lebih
diabetika. Obat-obat anti-VEGF yaitu sering dibandingkan pada fotokoagulasi
ranibizumab, bevacizumab, dan dan termasuk robekan retina, pelepasan
pegaptanib. Obat ini diinjeksi intravitreal retina, katarak, perdarahan vitreus
di bawah prosedur anestesi topikal dengan berulang, glaukoma, infeksi, dan
indikasi pada diabetes edema makula. kehilangan mata. Ada harapan bahwa
Selain anti-VEGF, terapi farmako yang inhibisi angiogenesis oleh obat seperti
176

beta-siklodekstrin tetradekasulfat yang Berdasarkan hasil penelitian yang


menyerupai heparin analog dalam digunakan menggunakan data skunder
percobaan dapat mencegah retinopati yang diperoleh dari kartu status atau Suku
proliferatif. Semua pasien dengan laporan di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan
retinopati diabetik harus dipantau oleh ahli tahun 2018 dapat kita ketahui jumlah
mata (Daniel W. Foster, 2000) penderita retinopati diabetik
TABEL.1
Jenis kelamin Responden Persentse
Laki laki 10 15%
Perempuan 44 85%
Jumlah 54 100%

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat kita ketahui bahwa respondent paling banyak
menurut kategori jenis kelamin adalah peremppuan sebanyak 44 orang (85%) dan laki laki
sebanyak 10 orang ( 40%).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat kita ketahui penderita
retinopati diabetik berdasarkan umur.

Tabel 2
Umur Responden Persentase
Anak anak (0-17 thn) 0 0%
Remaja (18-25 thn) 0 0%
Dewasa (26-45 thn) 1 1%
Lansia ( 46thn) 53 99%
Jumlah 54 100%

Berdasarkan tabel 2 dapat kita Ada dua kata yang penting yang tercantum
ketahui bahwa respondent paling banyak dalam judul artikel ini. Pertama ada kata
pada kategori umur lansia dengan 53 insidensi.Insidensi adalah gambaran
orang (99%) dewasa 1 orang (1%) tentang frekuensi penderita baru suatu
sedangkan untuk anak anak dan remaja penyakit yang ditemukan pada suatu
tidak ada yang terjangkit retinopati waktu tertentu di suatu kelompok
diabetik. masyarakat atau instansi. Periode waktu
yang biasa digunakan adalah satu tahun.
Kata yang kedua adalah retinopati seluruh pasien yang ada di RSUD Dr.
diabetik. Retinopati diabetik adalah salah Pirngadi yang didapati hasilnya = 4,0%.
satu komplikasi mikrovaskular dari Artinya ada sebanyak 4% yang terjerat
diabetes melitus (DM). Retinopati ini retinopati diabetik dari seluruh pasien
merupakan komplikasi DM tersering pada yang ada di RSUD Dr. Pirngadi
mata yang menyababkan kebutaan.  Semua orang tentu memiliki risiko
Adapun maksud dari judul artikel ini terkena penyakit diabetes. Namun
adalah gambaran tentang frekuensi berdasarkan data Diabetes Atlas Edisi ke-
penderita baru dari penyakit retinopati 18 yang diterbitkan oleh International
diabetik yang terdapat dalam lingkungan Diabetes Federation (IDF) pada tahun
RSUD Dr. Pirngadi. 2017, wanita lebih berisiko terkena
Retinopati diabetik adalah yang paling diabetes ketimbang pria. Kira-kira apa
ditakuti karena insidennya yang cukup faktornya? Menurut spesialis endokrin Dr.
tinggi dan prognosisnya kurang baik bagi Roy Panusunan Sibarani SpPD-KEMD
penglihatan. Faktor dari perempuannya itu sendiri
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelihatannya lack of exercise , mereka
RSUD Dr. Pirngadi dapat di simpulkan cenderung lebih tidak bergerak, tidak
bahwa jumlah pasien yang terkena menghabiskan karbohidrat atau glukosa
retinopati diabetik lebih banyak dialami untuk physical activity. Faktor lain secara
oleh wanita dengan 44 orang sedangkan internal adalah insulin resistance atau
laki laki 10 orang. Berdasarkan umur resistensi insulin. Menurut pria yang akrab
jumlah usia usia sangat mendominasi disapa dr Roy ini, wanita mempunyai satu
dalam penyakit retinopati diabetik ini komponen resistensi insulin yang akan
dengan 53 orang dengan persentase 99% meningkat ketika hamil. Itulah sebabnya
sedangkan 1% untuk usia dewasa. Untuk mengapa ibu hamil menjadi rentan terkena
anak anak dan remaja tidak ada yang diabetes. Itulah alasan mengapa wanita
terjangkit retinopati diabetik. Jadi dapat cenderung berisiko terkena diabetes
disimpulkan bahwa insidensi retinopati dibandingkan dengan laki-laki, karena
diabetik Di RSUD Dr. Pirngadi tahun laki-laki tidak pernah mengalami proses
2018 = 54 jumlah pasien retinopati kehamilan sehingga tidak ada peningkatan
diabetik dibagi dengan 1344 jumlah resistensi insulin. Berdasarkan hasil
178

analisis data penelitian yang telah test pada pasien retinopati diabetika non
dilaksanakan, membuktikan adanya proliferatif dan proliferatif.
perbedaan bermakna pengukuran Schirmer

Anda mungkin juga menyukai