Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dedek Suryadi

NIM : 1901156178

Mata Kuliah : Tata Kelola Pemerintahan

1. Good Governance atau tata pemerintahan yang baik merupakan suatu konsep yang baru
dan sangat sering dibicarakan dalam ilmu politik dan administrasipublik. Konsep
ini lahir sejalan dengan konsep-konsep dan terminologi demokrasi,masyarakat
sipil, partisipasi masyarakat, hak azasi manusiadan pembangunan masyarakat secara
berkelanjutan. Konsep tata pemerintahan yang baik ini sering digunakan dalam wilayah
pelayanan publik atau birokrasi pemerintah karena dipandang perlunya suatu
reformasi birokrasi guna meningkatkan pelayanan yang baik dari pemerintah kepada
masyarakatnya. Konsep ini juga dipandang sebagai suatu paradigma baru dalam
pelayanan publik sebab paradigma baru ini menekankan kepada perananan manajer
publik agar memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, mendorong
meningkatnya otonomi manajerial, terutama sekali mengurangi campur tangan
kontrol yang dilakukan oleh pemerintah pusat, transparansi, akuntabilitas publik dan
menciptakan pengelolaan manajerial yang bersih bebas dari korupsi.

United Nations Development Programme (UNDP), merumuskan istilah


governance sebagai suatu exercise dari kewenangan politik, ekonomi dan administrasi
untuk menata, mengatur dan mengelola masalah-masalah sosialnya. Istilah ini
menunjukkan bahwa dalam urusan pelayanan publik dimana masyarakat bisa
mengatur urusan yang berkenaan dengan ekonomi, institusi dan sumber-sumber
politik lainnya, yang hanya digunakan untukpembangunan manusia dalam rangka
mencapai kesejahteraan.

2. a) Penyelenggaran Negara dan pemerintah dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari perubahan
yang sangat cepat dan dramatis yang terjadi dalam skala gobal. Munculnya konsep
“governance” merupakan   salah satu jawaban     perubahan tersebut. Dalam konsep
“governance” ini terdapat pergeseran paradigma penyelenggaraan  negara dan pemerintah
dari “government” ke “governance”,   sebagai   konsekwensi dari perubahan ini adalah
pemerintah  tidak lagi memegang monopoli dalam penyelenggaraan Negara, tetapi harus
berbagi peran baik dengan sektor swasta maupun dengan civil society (masyarakat).
Perubahan ini juga berakibat pada pola hubungan antara pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat menjadi lebih sejajar dan demokratis.

b) Evolusi yang dialami dari berbagai konsep tata kelola pemerintahan mulai dari good
governance, sound governance, dynamic governance, sampai open government merupakan
sebuah konsep rujukan untuk menutupi kelemahan dari konsep sebelumnya. Namun dalam
penerapannya di antara tempat berbeda sering sekali menemui kegagalan. Tidak
seluruhnya dimensi, elemen atau pilar sebuah konsep dapat terlaksana dengan baik. Seperti
konsep dynamic governance, konsep ini lahir dilatarbelakangi dari berbagai keunggulan
negara Singapura seperti teknologi, sumber daya manusia, kebijakan pemerintah, sistem
politik yang stabil, birokrasi yang bersih, masyarakat yang sudah demokratis. Konsep ini
akan tidak bermakna apabila dilakukan pada tempat yang sumber daya manusia masih
rendah, birokrasi yang korup, intervensi politik yang berlebihan, tidak adanya merit sistem,
dan tidak terdapat teknologi terkini. Tata kelola pemerintah seperti apa pun bentuknya
menyiratkan untuk menolak berbagai bentuk aktivitas pemerintah yang didasari kepada
orientasi kekuasaan. Open government juga menjadi tidak bermakna apabila transparansi
tidak terlaksana dengan baik. Dalam kondisi tertentu transparansi dapat mengancam
stabilitas politik sebuah negara yang akan dimanfaatkan oleh beberapa kelompok untuk
tujuan tertentu. Di sisi lain partisipasi masyarakat belum dianggap sebagai kekuatan positif
untuk merumuskan setiap tindakan dan kebijakan pemerintah. Beberapa kasus yang telah
dibahas sebelumnya juga menunjukkan partisipasi masyarakat tidak memberikan arti yang
signifikan dalam memberikan pemikiran yang dapat memperbaiki kinerja dan kebijakan
pemerintah. Oleh sebab itu, beberapa ahli dan praktisi mengklaim inovasi sebagai jawaban
atas masalah yang dihadapi oleh pemerintah dengan mengutamakan prinsipprinsip tata
kelola yang baik sebagai sebuah konsep yang logis dan akan sangat mungkin diterapkan.

3. Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor
swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.

Untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik menurut UNDP (Miftah Thoha, 2002)
bahwa setidaknya ada tiga unsur yang mendukung terciptanya tata pemerintahan yang
baik agar terciptanya kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, kohesi
dan keseimbangan peran serta saling mengontrol. Adapun tiga hal tersebut adalah
pemerintah (goverment), rakyat (citizen) dan usahawan (businessment). Ketiga komponen
tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mengisi dan juga saling
mempengaruhi untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik. Ketiga variabel ini
memilikihubungan yang sama dan saling terkait yang sangat berpengaruh terhadap
upaya dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik. Jika ketiga variabel tersebut
tidak terjalin dengan baik maka berpengaruh pula terhadap tata pemerintahan yang
baik.

Oleh karena itu masing-masing komponen atau variabel tersebut harus bisa
memainkan perannya masing-masing, pemerintah sebagai pembuat regulasi dan yang
memberikan pelayanan harus bisa memaksimalkan kekuatannya dan fungsinya. Jangan
sampai hanya sebagai simbol yang tidak memiliki ruhdan kekuatan sebagai mana
fungsinya sebuah pemerintahan. Begitu juga dengan rakyat atau civil society harus bisa
mendorong pemerintahan untuk berperan sesuai fungsinya karena pemahaman mengenai
konsep demokrasi kekuasaan tidak hanya terpusat kepada atasan atau pemerintahan
tetapi rakyat juga memiliki kekuasaan yang dijewantahkan melalui pemerintah
sebagai perwakilan masyarakat untuk mengurus rakyatnya. Begitu juga dengan sektor
swasta (business) harus memiliki dukungan terciptanya proses keseimbangan kekuasaan
yang berlangsung dalam tata pemerintahan yang baik. Jika suatu birokrasi pemerintah
bisa menyeimbangkan ketiga unsur ini yaitu antara government, civil society dan
business maka akan terjadi kesenjangan dan berdampak rusaknya tata pemerintahan.
Sebagai contoh jika sektor businessyang mendominasi maka mereka bisa
mempengaruhi kebijakan peluang-peluang kolusi akan terbuka lebar karena pejabat
publik yang duduk di birokrasi pemerintah yang selalu berorientasi uang dalam
menjalankan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai