Anda di halaman 1dari 11
MODUL PRAKTIKUM Edisi 2 Kimia Dasar Servis Nama RP : Kelompok/Kelas—: / DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN ANALITIKA DATA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2020 PERCOBAAN 3 PEMISAHAN CAMPURAN Tujuan Mengamati perubahan fasa yang terjadi pada proses pemisahan dan pemurnian zat serta melakukan pemisahan zat padat dari zat padat dengan cara sublimasi Pendahuluan Dalam praktikum ilmu kimia, seringkali berbagai campuran zat harus dipisahkan menjadi zat murni. Cara pemisahan ini dapat digolongkan menjadi 2, yaitu a. Pemisahan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut © Untuk zat adat yang tidak larut dalam zat cair dapat dilakukan dengan cara dekantasi, penyaringan dan destilasi © Untuk zat padat yang larut dalam zat cair dapat dilakukan dengan cara penguapan, kristalisasi dan destilasi b. Pemisahan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Melarutkan dan menyaring, misalnya pemisahan garam dapur (larut dalam air) dari pasir (tidak larut dalam air) © Kristalisasi bertingkat © Sublimasi Kelarutan Besamya suatu zat terlarut di dalam perlarut tergantung pada struktur zat terlarut maupun pelarut. Pada umumnya senyawa-senyawa yang bersifat polar seperti KCI dan NHsNOs yang mempunyai ion dengan densitas muatan yang rendah akan larut dalam pelarut polar, misalnya air. Pelarut non polar misalnya wax dan glas akan larut dalam pelarut non polar seoerti toluena atau minyak tanah. Mengekstrasksi zat terlarut dalam campuran dengan suatu pelarut adalah dasar proses pemisahan Sublimasi Beberapa zat padat dapat mengalami sublimasi misal perubahan secara langsung dari fasa padat menjadi fasa gas tanpa melalui fasa cair. Meleleh adalah proses pembentukan fasa cair dari fasa padat melalui pemanasan. Zat padat yang mengalami sublimasi dapat dipisahkan dengan zat padat lain dengan cara sublimasi. Uapnya dapat didinginkan dan zat ini dapat berupa zat padat. Naftalen iodida adalah hasil zat padat yang mengalami sublimasi bila dipanaskan. Destilasi Bila dua komponen memiliki dua titik didih yang sangat berbeda, dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah dapat menguap lebih cepat dibandingakan zat yang mempunyai titik didih yang tinggi dan senyawa-senyawa tersebut dapat dipisahkan dengan metode penguapan. Zat padat NaCI dapat dipisahkan dari laut garam H2O dengan menguapkan air. Bila uap mengalami kondensasi sebagai cairan dan ditampung, proses ini disebut destilasi. Sifat-sifat sublimasi dan kelarutan dapat digunakan untuk 2 memisahkan tiga komponen dalam campuran. Teknik filtrasi dan penguapan dapat digunakan. Campuran dalam percobaan mengandung dua zat yang larut dalam air yaitu NaCl dan NHC! dan SiOz (tanah) yang tidak larut dalam air. SiOz meleleh pada suhu 1723 °C, NaCI meleleh pada suhu 801 °C dan NHC! mengalami sublimasi pada suhu 340°C Alat dan Bahan - Gelas beker 150 mL. - Bunsen dan kasa/kaki tiga + Gelas ukur 25 mL - Kertas saring = Kaca arloji - Batang pengaduk = Corong - NHACI - NaCl - Tanah - Cawan penguap - Erlenmeyer - Penjepit - Pipet tetes Prosedur 1. Ambil cuplikan unknown dari asisten. Catat dan amati serta identifikasi cuplikan tersebut. 2. Timbang gelas beker 150 mL dalam keadaan bersih dan kering dengan ketelitian 0,001 gram. Catat berapa massa gelas beker tersebut. 3. Masukkan seluruh cuplikan unknown ke dalam gelas beker. Catat berapa massanya, kemudian hitung massa dari senyawa unknown. 4. Letakan gelas beker dan isinya di atas kasa yang terdapat pegangan besinya Panaskan gelas beker dan isinya di atas pemanas gas. Mulai pemanasan dekat ujung beker dan gerakan perlahan-lahan sampai pada dasar beker. Panaskan selama kurang lebih 10 menit. Catatan : NHsC! mengalami sublimasi dari campuran dan akan tinggal di bagian dasar gelas beker bila tidak dipanaskan. 6. Selanjutnya gekas beker didinginkan pada suhu ruang. Timbang gelas beker dan residu dengan ketelitian 0,001 gram. Catat massanya. 7. Panaskan residu selama 5 menit, dinginkan dan timbanglah gelas beker dan residunya. Catat berapa massanya. 8. Tambahkan 15 mL air destilasi ke dalam residu di dalam gelas beker untuk melarutkan NaCl, Aduk selama 3 menit untuk melarutkan padatannya 9. Timbanglah secara terpisah selembar kertas saring dan cawan penguap, catat massanya. 10. Siapkan corong dengan kertas saring, tampunglah larutan garam dengan menuangkan melalui kertas saring dan timbanglah cawan penguap. a 23 11. Aduklah larutan garam dan tanah dalam gelas beker dan segera tuangkan ke dalam kertas saring di dalam corong. Dengan memakai pengaduk tuangkan tanah ke kertas saring bila memungkinkan. Larutan garam mengalir melalui corong ke cawan penguap dan tanahnya tinggal di kertas saring. 12. Gunakan 10 mL air destilasi lebih banyak ke dalam gelas beker dan tuangkan tanah dari gelas beker ke dalam corong. 13. Tambahkan 5 mL air dengan pipet tetes untuk mencuci kertas saring dan tanah agar bebas dari NaCl. 14. Pindahkan kertas saring yang basah dan isinya ke kaca arloji. Kemudian masukkan ke dalam oven dan panaskan pada suhu 110 °C selama 30 menit 15. Letakkan cawan penguap di atas kasa. Kemudian panaskan sampai mendidih hingga volumenya tinggal % 16. Dengan menggunakan penjepit pindahkan cawan penguap di atas beker. Panaskan dengan kuat untuk menguapkan larutan sampai kering. 17. Bila garam mendekati kering, segera pindahkan gelas beker dan letakkan cawan penguap di atas kasa. 18. Dengan api yang kecil, panaskan cawan selama 5-10 detik. Selanjutnya panaskan hati-hati supaya padatan yang terbentuk tidak keluar dari cawan 19. Panaskan cawan penguap selama 5 menit. 20. Cawan penguap didinginkan, pada waktu yang bersamaan ambil kaca arloji dan kertas saring dari oven 21. Timbanglah kertas saring dan tanah, catat massanya 22. Timbanglah cawan penguap dan NaCl, catat massanya 23. Hitunglah massa NH4Cl, NaCl dan tanah, berapa jumlah massa dari masing-masing komponen dan bandingkan massa tersebut dengan massa cuplikan semula. 24. Dengan menggunakan massa cuplikan total, hitunglah persen berat NHC, NaCl dan tanah dalam campuran dan total persen yang didapatkan kembali ‘Tugas Pendahuluan 1, Jelaskan perbedaan campuran dengan zat! 2. Jelaskan tentang proses meleleh, mendidih, sublimasi dan pelarutan (pembentukan larutan). 3. Seorang mahasiswa mempunyai cuplikan yang mengandung NaCl, Siz dan NHACl. Cuplikan ini diperlakukan seperti dalam percobaan. Dari data di bawah, hitunglah % berat NaCl, SiOz dan NH«Cl! - Massa gelas beker dan campuran 61.044.g - Massa gelas beker 58.179 g - Massa gelas beker dan residu 60.234 g - Massa kertas saring 0.4709 - Massa kertas saring dan tanah 1.7709 - Massa cawan penguap 24.090 g - Massa cawan penguap dan NaCl 24.845 g 24 Hasil dan Pengamatan 1. Identitas zat unknown 2. Massa gelas beker dan unknown 3. Maasa gelas beker 4. Massa total cuplikan unknown 5. Massa gelas beker dan residu 1 6. Massa gelas beker dan residu 2 7. Massa gelas beker dan residu 3 8. Massa NH,Cl dalam total cuplikan 9. Massa kertas saring dan tanah 10. Massa kertas saring 11. Massa tanah dalam total cuplikan 12. Massa cawan penguap 43, Massa cuplikan NaC! dalam total cuplikan 14, Jumlah massa komponen yang didapatkan kembal 15. % berat NHiCI 16. % berat tanah 17. % berat NaCl 18. Jumlah % keseluruhan Tugas Setelah Praktikum Bagaimana pengaruh yang terjadi pada % komposisi dari masing-masing komponen bila: a. Di bagian atas gelas beker ada endapan putih setelah gelas beker dan isisnya dipanaskan. Larutan NaC! terpencar keluar pada penguapan selama penguapan. Tanah dan kertas saring tidak dicuci setelah penyaringan larutan garam, d. Ada jelaga di bawah cawan penguap. es 25 Tanggal Praktikum: Asisten Nilai Percobaan 3 Jurnal (25%) Tes Pendahuluan (20%) Kerja (30%) Laporan (25%) Total ‘nila’ harus terisi lengkap setelah penyerahan laporan Tujuan Dasar Teori 26 Skema Kerja 27 Daftar Pustaka 29 LAPORAN PERCOBAAN 3 Perlakuan Pengamatan Pembahe Perlakuan Pengamatan Pembaha 30 Perlakuan Pengamatan Pembahe Catatan tambahan (opsional) Kesimpulan Tanggal penilaian asisten Tanda tangan asisten 31

Anda mungkin juga menyukai