o
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) Tujuan:
Nyeri kepala Nyeri berkurang/dalam batas toleransi
Nyeri di ekstermitas Skala nyeri 1 – 0
Nyeri di perut Klien tidak menunjukkan tanda – tanda fisik sebagaimana dalam kondisi
Nyeri di punggung nyeri akut
2. Pola nafas tidak efektif Tujuan:
Sesak Pola nafas teratur
RR normal 16 – 24 kali per menit
Klien dalam keadaan tenang dan tidak gelisah
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan:
Batuk/pilek Tidak terdapat benda asing atau secret
Jalan nafas bersih
4. Defisit volume cairan Tujuan:
Muntah Tidak terdapat tanda – tanda dehidrasi (bibir pecah – pecah)
Tidak nafsu makan Nafsu makan dalam batas normal
BAB >3x dalam sehari Turgor kulit elastis (kecuali pada lansia)
Asupan cairan terpenuhi
5. Gangguan termoregulasi (hipertermi) Tujuan:
Fibris (suhu tubuh >37,5ºC) Suhu tubh dalam batas normal (36ºC – 37,5ºC)
Mukosa bibir kering Tidak terdapat tanda – tanda dehidrasi
Asupan cairan terpenuhi
6. Gangguan citra tubuh Tujuan:
Luka bakar/luka amputasi Harga diri klien meningkat
Alergi/bentol – bentol Klien tidak menunjukkan perilaku rendah diri dengan kondisi tubuhnya
Luka robek
Terdapat benjolan pada bagian tubuh
7. Resiko terhadap infeksi Tujuan:
Tertusuk paku Suhu tubuh dalam batas normal (36ºC – 37,5ºC)
Luka gigitan binatang Tidak terdapat tanda – tanda terjadinya infeksi
N MASALAH KEPERAWATAN TUJUAN TERUKUR
o
8. Gangguan integritas kulit Tujuan:
Terdapat luka pada kulit (gatal/robek/bakar/tusuk) Ukuran luka berkurang
Integritas kulit baik
Turgor kulit baik/elastis (bukan pada lansia)
9. Gangguan perfusi jaringan perifer atau serebral Tujuan:
Penurunan kesadaran Kesadaran menigkat
Pucat Klien tidak nampak pucat
Sesak Akral hangat
Akral dingin RR dalam batas normal (16 – 24x permenit)
Konjungtiva anemis Konjungtiva ananemis
10. Gangguan pertukaran gas Tujuan:
Sesak Klien dalam kondisi tenang/tidak gelisah
Penurunan kesadaran Kesadaran meningkat
Gelisah Akral hangat
Akral dingin Tidak pucat
Pucat RR dalam batas normal (16 – 24x permenit)
Nafas bau asam
11. Penurunan curah jantung Tujuan:
Lemas Lemas berkurang
Sesak Sesak berkurang / RR dalam batas normal
Ekstermitas oedem Oedem pada ekstermitas berkurang
pucat Klien tidak pucat
TINGKAT KESADARAN MANUSIA
Eye (Respon membuka mata) Verbal (Respon verbal atau ucapan) Motorik (Respon gerakan)
(3) : Dengan rangsangan suara (3) : Menangis karena diberi (4) : Menarik anggota gerak saat
atau membuka mata saat rangsangan nyeri. diberi rangsangan nyeri.
diperintah.
(2) : Merintih karena diberi (3) : Flexi abnormal, salah satu
(2) : Dengan rangsangan nyeri. rangsangan nyeri. tangan atau keduanya menekuk
(1) : Tidak ada respon suara. saat diberi rangsangan nyeri.
(1) : tidak adanya respon.
(2) : Extensi abnormal, salah satu
tangan atau keduanya bergerak
lurus (extensi) di sisi tubuh saat
diberi rangsangan nyeri.
(4) : Spontan atau membuka (5) : Orientasi baik, bicara (6) : Mengikuti perintah permeriksa.
mata dengan sendirinya tanpa dengan jelas.
adanya rangsangan. (5) : Melokalisir nyeri, menjangkau dan
(4) : Bingung, berbicara menjauhkan stimulus saat diberi
(3) : Dengan rangsangan suara mengacau (berulang-ulang), rangsangan nyeri.
(dilakukan dengan meminta disorientasi tempat dan waktu.
pasien untuk membuka mata). (4) : Withdraws, menghindar atau
(3) : Mengucapkan kata-kata menarik tubuh untuk menjauhi
(2) : Dengan rangsangan nyeri, yang tidak jelas. stimulus saat diberi rangsangan nyeri.
(memberikan rangsangan nyeri
misalnya menekan kuku jari). (2) : Mengeluarkan suara tanpa (3) : Flexi abnormal, salah satu tangan
arti (mengerang). atau keduanya menekuk saat diberi
(1) : tidak adanya respon rangsangan nyeri.
meskipun telah diberikan (1) : Tidak ada respon suara.
rangsangan yang kuat sekalipun. (2) : Extensi abnormal, salah satu
tangan atau keduanya bergerak lurus
(extensi) di sisi tubuh saat diberi
rangsangan nyeri.