Anda di halaman 1dari 13

IDENTITAS BUKU 1

Nama Buku : Inovasi Pendidikan


Penulis : Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D.
Penerbit : ALFABETA
Tahun : 2008
ISBN : 978-979-8433-97-9

BAB XV Konsep Pembelajaran Elektronik Learning


A. Pengertian Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkum semua aspek yang
berhubungan dengan mesin komputer dan komunikasi dan teknik yang digunakan untuk
mengangkap, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantar dan mempersembahkan
suatu bentuk informasi yang besar. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan
informasi memainkan peranan yang sangat penting (Munir, 2004).
Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-Learning diantaranya:
1. E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America
Securities).
2. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam
teknologi internet, tetapi juga terdapat dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital
untuk keperluan pembelajaran (Ellit Tronsen).
3. E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain, mengirim,
memilih, mengorganisir pembelajara (Ellit Masie).
4. E-Learning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di internet (Cisco System).
5. E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu,
komprehensif (Greg Priest).
6. E-Learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk internet,
intranet, extranet, satelit broadcast, audio/video tape, televisi interaktif, dan cd-rom
(Cornelia Weagen).
7. E-Learning keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim,
dan memfasilitasi pembelajaran (Robert Peterson dan Piper Jafray).
8. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran di manapun
dan kapanpun (Arista Knowledge System).

Pada akhirnya Elektronik Learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan


pembelajar siswa dengan sumber belajar, (data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik
terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara
langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).

B. Hakikat Teknologi Informasi


Kemajuan teknologi yang menyatakan kemajuan komputasi, televisi, radio, dan telepon
menjadi satu kesatuan (terintegrasi) terbentuk sebagau suatu revolusi informasi dan komunikasi
global. Revolusi ini terwujud dari kemajuan teknologi di bidang komputer pribadi, komunikasi
data dan kompresi, bandwith, data storage dan data acess, integrasi multimedia dan jaringan
komputer. Teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke arah kemajuan bangsa. Salah
satu dampak terbesar adalah perkembangan pembangunan di bidang pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu memberi perubahan besar di banyak
negara. Dalam era global sekarang ini tidak ada lagi sekat dalam hal akses informasi sehingga
semua lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dalam
segala aspek kehidupan.

C. Konsep Pembelajaran melalui Teknologi Informasi


Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi
dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode
dasar dialog komunikasi sebagai berikut (Boettcher, 1999) :
1) Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa
2) Dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar
3) Dialog/komunikasi di antara siswa
Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka
diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Sebagaimana ditegaskan oleh
Boettcher , bahwa perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara
ketiga dialog/komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran berbasis Web.
D. Faktor Pendukung Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam setting
sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penganan yang serius agar
penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk pembelajaran bisa berhasil, yaitu :
1) Faktor Lingkungan, yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
a. Institusi
Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen, sangat
menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan dalam
lingkungan sekolah.
Terlihat bahwa hal yang paling mendasar dalam penerapan internet di sekolah
adalah motivasi, kesiapan dan kesungguhan institusi yang diwujudkan dengan
suatu kebijakan yang menyeluruh, meliputi kebijakan berubahnya metode
pengajaran, kebijakan mengenai manajemen dan prosedur, kebijakan mengakses
internet dan lain-lain. Karena semua itu merupakan kunci utama keberhasilan
pendayagunaan internet untuk pembelajaran di lingkungan sekolah.
b. Masyarakat
Pengaruh lingkungan masyarakat lebih besar dari lingkungan keluarga,
sebagaimana didapatkan dari hasil penelitian Hardjito (2001) yang menunjukkan
bahwa dari temanlah mereka pertama kali belajar internet, mengajari internet secara
lebih mendalam dan mendapatkan dorongan untuk menggunakan internet. Oleh
karena itu, lingkungan siswa ini juga dipersiapkan dan disentuh agar tercipta
suasana yang kondusif, yang mampu memberikan dukungan terhadap siswa dalam
memanfaatkan internet untuk pendidikan.

2) Siswa atau peserta didik meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan
berbagai gaya belajarnya.
Hal tersebut sejalan dengan teori teknologi pembelajaran dimana keberhasilan tujuan
pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana kita mengenali sasaran didik kita.
Bila pendidikan menganggap siswa mereka sebagai manusia, dengan segala hak-hak
dan perbedaan-perbedaan motivasinya, maka ia akan menganggap bahwa murid
merupakan bagian atau subjek dari suatu proses belajar mengajar.
3) Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman dan
personalitinya.
Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan pemanfaatan internet di
sekolah. Pemantauan sementara di beberapa sekolah dasar, dan menengah di Bandung
umumnya menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet di sekolah justru banyak
yang datang dari guru-guru yang memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi
internet guna menunjang proses belajar mengajar. Keberhasilan pembelajaran berbasis
internet ini secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan
dilibatkan dalam pemanfaatan internet.

4) Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan
berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di
lingkungan sekolah.
Terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka setelah
ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah diuraikan, maka
faktor teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak harus tersedia dan harus
memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan peralatan,
infrastruktur, pengoperasian, dan perawatannya.
Cara yang paling efektif dan efisisen untuk menghubungkan sejumlah komputer ke
internet adalah dengan membangun jaringan lokal, Local Area Network (LAN).
Jaringan yang umum dipergunakan ialah model jaringan client/server. Model ini
memisahkan secara jelas, komputer mana yang memberikan layanan (server) dan
komputer-komputer mana yang mendapat layanan (client).
Untuk mengembangkan, mengoperasikan, dan merawat infrastruktur tersebut
diperhatikan empat aspek dari faktor teknologi yaitu:
a. Client (software dan hardware),
b. Server (software dan hardware),
c. Mode distribusi,dan
d. Dukungan teknik.
Kelebihan : Penjelasan pada setiap subbab nya lumayan rinci di jelaskan, banyak poin-poin
penting yang dijelaskan pada buku ini. Kalimatnya tidak bertele-tele.

Kekurangan : Banyak kesalahan pada pengetikannya.

IDENTITAS BUKU 2
Nama Buku : E-Learning dalam Pendidikan
Penyunting :Durri Andriani, dkk
ISBN :979-689-452-1
Kota Terbit :jakarta
Penerbit :Cakrawala Pendidikan
Tahun Terbit : Universitas Terbuka 2003

RINGKASAN BUKU

A. E-learning : Definisi dan Manfaat


E-learning merupakan bentuk PJJ yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informasi, isalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-
ROM ( synchronouse dan asynchronous). Banyak pakar pendidikan memberikan definisi
mengenai e-learning, seperti yang dipaparkan oleh Thomsom, Ganxglass, dan simon
(2000) bahwa e-learning merupakan suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui
teknologi elektronika.
Secara utuh, e-learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan
pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (databese, pakar/guru, perpustakaan) yang
secara fiisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi atau
berkaloborasi secara langsung (synchronous) maupun tidak lansung (asynchronous)
Secara umum penerapan e-learning pada suatu organisasi dapat memberikan berbagai
manfaat sebagai berikut:
1. Peningkatan produktivitas
2. Menciptakan nilai (value) pada organisasi
3. Efisiensi
4. Fleksibel dan intraktiv

B. Berbagai Teknologi e-learning dan Perkembangannya


1. Audio Conferencing
Teknologi audioconferencing yang dimaksud disini adalah interaksi langsung
audio (suara) antar dua orang atau lebih yang berada pada lokasi yang berbeda
melalui penggunaan sarana telopon. Audioconferencing merupakan salah satu
teknologi e-learning intreraktif yang paling sederhana dan relati murah untuk
penyelenggaraan distence learning.
Kelebihan teknologi audioconferencing ada pada kesederhanaanya karena peserta
cukup menggunakan terminal telepon biasa yang tersedia secara luas saat ini di pasar,
memiliki reliabilitas yang baik, efisien dan sisi biaya, dan mampu menawarkan
interaksi secara langsung (synchronous) antar peserta
2. Videobroadcasting
Teknologi vidiobroadcasting yang dimaksung disini adalah yang bersifat satu arah
dan sangat baik untuk target peserta yang besar (massal) dan menyebar (dispersed)
serta umumnya menggunakan media satelit sebagai media transmisinya. Kelebihan
dari teknologi videobroadcasting ini adalah sebagai berikut:
 Media yang digunakan sudah dikenal luas yaitu, televisi
 Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk
menyampaikanmateri e-learning langsung dari pakar nya
 Mencakup area yang luas dan menyebar
 Peserta memproleh visualisasi lengkap terhadap materi yang disampaikan
ataupun visualisasi pembicaranya
 Sangat efektif untuk memperkenalkan, merangkum dan ebahas suatu konsep
 Materi dapat dirancang sedemikian rupa dengan berbagai simulasi, vidio dan
gambar untuk dipadu menjadi paparan yang padat dan jelas
Adapun keterbatasan dari teknologi ini adalah sebagi berikut:
 Peserta harus memiliki dish antena(parabola) untuk menerima transmisi dari
pusat
 Menggunakan infrastruktur satelit yang relatif lebih mahal
 Untuk program videobroadcasting yang bersifat aktif, peserta dapat
berintraksi dengan memanfaatkan teknologi lain (telepon)
 Pengajar tidak memproleh visualisasi dari peserta lainnya (siswa)
 Produk video(recorded) membutuhkan waktu yang relatif lama dan
membutuhkan keahlian khusus untuk memproduksinya

3. Videoconferencing
Teknologi video conferencing merupakan teknologi multimedia yang
kemungkinan seluruh peserta dapat saling melihat, mendengar dan berkaloborasi
secara langsung. Teknologi videoconferencing melakukan proses kopresi digital pada
video yang akan dikirimkan sehingga jumlah data yang dikirimkan jauh lebih sedikit
karena data yang dikirimkan hanya terbatas pada data perubahan gerakan video itu
sendiri
C. Internet ( Web Learning)
1. Teknologi Internet World Wide Web (WWW)
Internet merupakan jaringan komputer besar yang telah membentuk suatu
komunitas global pada penggunaanya. Melalui teknologi dan bahasa yang seragam,
yakni TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet protocol), internet telah
mambu membentuk jaringan komunitas antar komputer di seluruh dunia saat ini
WWW merupakan bagian dari internet yang mengalami perkembangan yang sangat
pesat saat ini, yang terdiri dari komputer client (pengguna) dan server yang
menyimpan berbagai data atau dokumen yang bersifat multimedia
2. Kelebihan dan Keterbatasan Pemanfaatan Internet untuk E-learning
Beberapa kelebihan dari pemanfaatan internet untuk e-learning adalah sebagai
berikut:
 Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi, semuanya dapat dibangun dalam
aplikasi internet
 Melalui internet lembaga pendidikan akan dapat lebih fokus pada
penyelenggaraan progam pendidikan/ pelatihan
 Program e-learning dapat dilaksanakan di-update secara cepat
 Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global
 Guru/dosen dapat secara cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat
studi kasus, tren industri dan proyeksi teknologi kedepan melalui berbagai sumber
untuk menambahkan wawasan peserta terhadap bahan ajarnya
Adapun kelemahan yang dapat timbul dalam pemanfaatan internet untuk e-
learning (web learning) adalah :
 Buruknya atau kurang terencananya perencanaan aplikasi web learning
sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, misalnya tidak user
friendly, tidak reliabel, dan proses yang tidak jelas
 Para pengguna tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang
digunakan akibat tidak adanya sosialisasi dari sistem (user guide)
 Permasalahan bandwidt yang kecil dapat mengakibatkan lamanya waktu akses
hal ini juga dapat dsebabkan oleh buruknya perencanaan materi yang memiliki
ukuran file yang besar (akibat adanya unsur audio, video)

3. Web Learning
Web Learning atau terkadang disebut sebagai on-line learning merupakan suatu
sistem atau proses untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui
aplikasi web dari jaringan internet.
Interaksi secara tidak langsung dalam Web Learning dapat diwujudkan dengan
menggunakan:
 Electronic mail (e-mail): merupakan layanan yang paling banyak digunakan di
Web
 Newsgroups: merupakan media komunikasi antar siswa untuk diskusi dan
berkaloborasi dalam suatu group tertentu.
 Bullettin Board File Exchange : merupakan media komunikasi untuk dapat
mempertukarkan dkumen, mengirim dokumen yang ditugaskan oleh guru dan
kaloborasi dokumen antar siswa

Untuk intraksi secara langsung (real time) melalui Web learning dapat dilakukan
dengan menggunakan:
 Chat
 Aplication sharing
 Audio/videoconferencing
Kesimpulan
E-Learning saat ini dapat dijadikan tidak hanya sebagai media alternatif
lagi namun juga sebagai media strategis dalam menciptakan kompetensi
kompetitif sumber daya manusia pada suatu organisasi.
Masing-masing teknologi e-learning memiliki kelebihan dan keterbatasan
untuk itu pendekatan penggunaan beberapa teknologi e-learning akan sangat tepat
bagi suatu institusi pendidikan atau pelatihan, karena tidak ada satu teknologi
tunggal yang dapat memberikan solusi secara keseluruhan bagi terselenggaranya
proses belajar mengajar jarak jauh (distance learning)

Kelebihan buku
1. Definisi telah jelas di uraikan
2. Kelebihan dan kelemahan pada setiap teknologi E-Learning dijelakan dengan mudah
3. Adanya gambar-gambar pada buku
4. Adanya tabel Fitur Web Learning Software

Kekurangan Buku
1. Gambar yang dipaparkan tidak berwarna
2. Bukunya tebal
3. Definisi terlalu pajang

IDENTITAS BUKU 3

Judul Buku :Model-Model Pembelajaran


Pengarang :DR.Rusman,M.Pd.
Penerbit :Raja Grafindo Parsada
ISBN :978-979-769-460-9
Kota terbit :Jakarta
Tahun terbit :2012

RINGKASAN BUKU

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB ( E-LEARNING)


Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan Web Based Education (WBE)
atau kadang disebut e-learning ( electronic learning) dapat didefenisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet
dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat
disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama yang perlu dipenuhi yaitu
adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya adanya informasi tentang
letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses
dengan bebas dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa
sumber informasi yang hanya dapat diakses oleh pihak yang memang telah diberi otoritasi
pemilik sumber informasi. Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan
materi belajar pada web untuk kemudian diakses melalui komputer web, namun ia juga
digunakan sebagai media alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai dokumentasi
atau informasi.
A. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, langkanya adalah
sebagai berikut:
1. Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran dilingkungan kampus
dengan berbasis web. Idealnya 5- 10 bulan dan dibagi menjadi 5 tahapan. Tahap 1,3, dan
5 dilakukan jarak jauh untuk itu pilih web sebagai alat komunikasi dan tahap 2, 4 secara
konvensional dengan tatap muka.
2. Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran tatap muka dilakukan
secara rutin tiap minggu.
Dua program pendidikan disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar secara
kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaboratif dalam kelompok sangat dominan
pada kedua program tersebut.
B. INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL
Ada tiga alasan mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajarn ini.
Alasan tersebut adalah:
1. Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui
bersama secara langsung dengan semua peserta didik.
2. Perlunya pemberian pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan
tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setiap peserta didik.
3. Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam mengguanakan komputer yang akan
digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik.
Adanya TI atau internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap
sumber informasi bukan menjadi masalalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber
informasi yang mahal harganya. Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang
penelitian agar penelitian tidak berulang. Distance learning dan virtual campus merupakan
sebuag aplikasi baru penerapan internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable,
yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses orang banyak. Dengan menggunakan
teknologi informasi seorang guru dapat memanfaatkan komputer sebagai total teaching, dimana
guru hanya sebagai fasilator dan siswa dapat belajar dengan berbasis komputer dengan
menggunakan model pembelajaran tutorial, simulasi ataupun intructional games.

C. PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


Internet, singkatan dari interconnection and networking, adalah jaringan informasi global.
Internet diluncurkan pertama kali oleh J. C. R. Licklider dari MIT ( Massachussetts institute
technology) pada agustus 1962. Untuk menggunakan internet diperluakan sebuah komputer yang
memadai, harddisk yang cukup, modem ada program windows dan cara mengoperasikannya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengondisikan siswa untuk belajar mandiri.
Siswa belajar dapat berperan sebagai seorang pemeliti, menjadi seorang analis, tidak hanya
konsumen informasi saja. Mereka dapat menganalisis secara relevan dan melakukan pencarian
yang sesuai dengan kehidupan yang nyata.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai
berikut:
1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan kesemua penjuru tanah air dan
kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memiki ruangan kelas.
2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masing-masing.
4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa
5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran
6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa dan
menyesuaikan untuk proses pembelajaran.

D. PENGGUNAAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN


Internet merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia. Internet
mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan informasi didunia cyber, lembaga-lembaga
milik pemerintah, menggunakan komunikasi protokol seperti TCP (Transmission Control
Protocol) merupakan suatu protokol yang memungkinkan sistem sehingga antar sistem dapat
berkomunikasi.
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet yaitu, 1. Discovery ( penemuan)
meliputi browsing. 2. Communication menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah.
Internet juga menyediakan fasilitas electronic commerce (EC) yang membantu berbagai kegiatan
bisnis yang beragam, mulai dari periklanan sampai dengan pelayanan yang ditawarkan kepada
konsumen.
E. INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Peranan internet dalam pendidikan menguntungkan karena kemampuannya dalam mengolah data
dengan jumlah yang sangat besar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan
pengetahuan melalui teknologi ini kita dapat melakukan beberapa hal:
1. Penelusurandan pencarian bahan pustaka
2. Membangun kecerdasan buatan untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran
3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual university
4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian

F. INTERNET UNTUK MANAJEMEN PEMBELAJARAN


Masa datang kehidupan akan banyak ditandai dengan banyak nya ditandai dengan munculnya
fenomena information superhighway, semakin melubernya information appliance dan
terwujudnya tele working yang mengurangi pergerakan manusia ke perkantoran. Agar
pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, maka
dibutuhkan kemampuan pengelola teknologi komunikasi dan informasi. The manager’s job:
folklore and fact mengemukakan tiga peran pemimpin yang meliputi 1. Peran interpesonal yaitu
sebagai penghubung. 2. Peran informasional yaitu peran sebagai monitor. 3. Peran pengambilan
yaitu peran sebagai peran pengusaha.
G. PEMANFAATAN E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN
Menurut Jaya Kumar C. Koran e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangakain solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu kelas tradisional “ guru
dianggap sebagai orang yang serba tahu dan untuk menyalurkan ilmu untuk siswa. Sedangkan e-
learning fokus utamanya adalah pelajar. Dimana pelajar yang mencari sumber informasi
mengenai tugas ataupun pembelajaran mereka.
Cisco menjelaskan filosofis e-learning yaitu:
1. Penyampaian informasi dan komunikasi
2. Seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar
3. Memperkuat model belajar
4. Tergantung pada bentuk dan isi penyampaiannya.

H. TEKNOLOGI PENDUKUNG E-LEARNING


Sedangkan rosenberg mengkategorikan tiga kriteria dasar yaitu yang pertama bersifat jaringan
yang kedua dikirim kepada pengguna melalui komputer dan yang ketiga yaitu terfokus pada
pandangan pembelajaran yang sangat luas.
I. PENGEMBANGAN MODEL
Web course adalah untuk keperluan kependidikan diperlukan adanya tatap muka.
Web centric adaalh penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan
tatap muka. Web enhanced course adaalh pemanfaatan internet untuk menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran.
J. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING
KELEBIHAN E-LEARNING
1. Terjadinya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi
secara mudah
2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar
3. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan dimana saja
kalau diperlukan
4. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalaui internet.
5. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.
6. Relatif dan lebih efisien.
KEKURANGAN E-LEARNING
1. Kurangnya interaksi antara peserta didik dan pendidik
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau sosial
3. Proses pembelajaran cenderungan ke arah pelatihan dari pada pendidikan
4. Berubahnya peran pendidik dari yang semuala menguasai teknik pembelajaran
konvensional kini teknik ICT
5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar
6. Kurangnya tenaga yang mengetahui
7. Kurangnya persoanal dalam penguasaan komputer.

ANALISIS TENTANG BUKU INI


#Definisi-definisi yang digunakan
Definisi pada bab ini sudah baik, mudah dipahami oleh pembaca.
Penjelasan untuk materi ini sangt bagus dan sangat luas dan lebih mudah untuk memahami setiap
kalimat yang ada dalam buku ini.
I.Keunggulan Buku
(a).Keterkaitan Antar Bab
Sudah sangat baik karena semua cakupan sub materinya berkesinambungan.Adanya saling
keterkaitan antara sub bab yang satu ke sub bab yang berikutnya.
(b).Kemuktahiran Antar Bab
Pada bab ini sudah cukup bagus, jika dilihat dari penjelasan materi dan juga contoh aplikasi
untuk materi sudah bagus dan jelas dan culup rinci.

II.Kelemahan Buku

(a).Keterkaitan Antar Bab


Tidak ada karena pada buku ini keterkaitan antara sub bab yang satu dengan sub bab yang
berikutnya saling berkesinambungan.
(b).Kemuktahiran Antar Bab
Pada bab ini kekurangannya yaitu pada bagian contoh-contoh aplikasi nya yang seharusnya
lebih diperbanyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai