Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Lamandau Kelas/Semester : XII / 1


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Alokasi Waktu : 1 X 15 menit

A. Kompetensi Inti
1. menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam Islam
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1 Peserta didik dapat menganalisis ketetuan pernikahan dalam Islam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menyajikan makna nikah dalam Islam dan
hukum nikah dalam Islam

E. Materi Pelajaran

PERNIKAHAN DALAM ISLAM


Sub Bab
Makna Pernikahan dalam Islam dan Hukum Nikah
1. Makna Pernikahan dalam Islam
Kata nikah berasal dari bahasa Arab yang berarti (al-
jam’u) atau ”bertemu, berkumpul”. Menurut istilah,
nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-
laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu
rumah tangga melalui akad yang dilakukan menurut
hukum syariat Islam.
Dalam kompilasi hukum Islam (KHI) dijelaskan
bahwa perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad yang
kuat atau mitsaqan ghalizhan untuk mentaati perintah
Allah Swt. dan melaksanakannya merupakan ritual
ibadah. Sementara itu, menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974, tentang Perkawinan Pasal 1
dijelaskan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang kekal dan bahagia
berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Keinginan untuk menikah adalah fi trah manusia. Hal itu berarti sifat pembawaan manusia
sebagai makhluk Allah Swt. Setiap manusia yang sudah dewasa dan sehat jasmani rohaninya
pasti membutuhkan teman hidup yang berlainan jenis. Teman hidup yang dapat memenuhi
kebutuhan biologis yang dapat dicintai dan mencintai, yang dapat mengasihi dan dikasihi,
yang dapat diajak bekerja sama untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan
hidup berumah tangga.
Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : ”Dari Abdullah bin Mas’ud RA Rasulullah Saw berkata kepada kami. Hai para
pemuda, barangsiapa diantara kamu telah sanggup menikah, maka nikahlah. Karena nikah itu
dapat menundukkan mata dan memelihara faraj (kelamin) dan barang siapa tidak sanggup
maka hendaklah berpuasa karena puasa itu menjadi perisai (dapat melemahkan sahwat)”. (HR.
Bukhari Muslim)

2. Hukum Nikah

Menurut sebagian besar ulama, hukum asal


nikah adalah mubah dalam artian boleh dikerjakan
dan boleh ditinggalkan. Meskipun demikian
ditinjau dari segi kondisi orang yang akan
melakukan pernikahan, hukum nikah dapat
berubah menjadi wajib, sunah, makruh, dan haram.
Adapun penjelasannya adalah sebagi berikut :
a. Jaiz atau mubah, artinya
dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum
nikah (hukum asal)
b. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah. Bila tidak menikah, khawatir
ia akan terjerumus ke dalam perzinaan.
c. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah, tetapi masih sanggup mengendalikan
dirinya dari godaan yang menjurus kepada perzinaan.
d. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki keinginan
atau hasrat, tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah
tanggungannya.
e. Haram, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan, tetapi ia mempunyai niat yang
buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.

Adapun ketentuan hukum nikah di Indonesia diatur dalam UU no 1 tahun 1974.

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik, TPACK
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi dan Presentasi
G. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar
- Buku Paket Siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas XII
- HP
- PPT
- Proyektor
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 3 Menit
PPK
1. Pengkondisian Kelas
2. Peserta didik berdoa bersama
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Guru melakukan apersepsi berupa pertanyaan tentang materi
pertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti 9 Menit
Sintak Model Literasi
Problem Based 1. Peserta didik diminta mempelajari materi dari buku paket dan
Leraning PPT dari HP (mengamati)

Fase 1 :
Mengorientasi TPACK
peserta didik 2. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang makna
terhadap masalah pernikahan dalam Islam dan hukum nikah
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru dan materi yang
sudah disediakan berupa PPT dalam HP

CRITICAL THINKING
4. Peserta didik dipersilahkan bertanya mengenai materi yang ada
di media pembelajaran yang belum dipahami (menanya)
5. Guru memberikan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok
- Setiap kelompok memberikan contoh nyata tentang kondisi
seseorang terkait hukum nikah.
Fase 2 Collaboration
Mengorganisasikan 6. Peserta didik membentuk kelompok dan mengerjakan LKPD
peserta didik untuk
belajar
Fase 3 7. Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari
Mebimbing berbagai sumber (mengumpulkan informasi-
penyelidikan mengkomunikasikan)
individu maupun
kelompok
Fase 4 CREATIVITY
Mengembangkan 8. Peserta didik membuat tugas dan menuangkannya dalam
data dan LKPD (mengasosiasi)
menyajikan hasil COMMUNICATION
karya 9. Peserta didik mempresentasikan tugas dalam LKPD
10. Guru membimbing proses presentasi
Fase 5 11. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang LKPD
Menganalisis dan yang sudah dilaksanakan
mengevaluasi
pemecahan
masalah
Kegiatan Akhir 3 Menit
1. Menyampaikan penguatan
2. Menyampaikan pelajaran selanjutnya
3. Doa dan salam

I. Penilaian Pembelajaran
Sikap Spiritual Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Sikap Sosial Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Pengetahuan Tes Tertulis
Keterampilan Penilaian Praktik

Mengetahui Lamandau, … Juli 2021

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

JONISON, SH PANGEYUPAN WAHYU W., S.Pd.I, M.Pd.


NIP. 19680626 200502 1 002 NIP. 19860428 201403 1 005
PENILAIAN SIKAP

Sikap Spiritual
No Tanggal Nama Peserta Catatan Butir Sikap Tindak Lanjut
Didik
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk :
Butir Sikap diisi dengan : Ketaatan Beribadah
Bersyukur
Berdoa
Toleransi Beragama

Mengetahui
Guru PAI dan Budi Pekerti

PANGEYUPAN WAHYU W., S.Pd.I, M.Pd.


NIP. 19860428 201403 1 005
Sikap Sosial

No Tanggal Nama Peserta Catatan Butir Sikap Tindak Lanjut


Didik
1
2
3
4
5
6
7
Petunjuk :
Butir Sikap diisi dengan : Religius
Kerja Sama
Jujur
Disiplin
Tanggung Jawab
Santun
Percaya Diri
Peduli

Mengetahui
Guru PAI dan Budi Pekerti

PANGEYUPAN WAHYU W., S.Pd.I, M.Pd.


NIP. 19860428 201403 1 005
PENILAIAN PENGETAHUAN MODEL HOTS

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Lamandau


Kelas/semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E!

1. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila ....


A. yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun
B. karena kebutuhan biologis
C. kedua orang tua sudah menyetujuinya
D. orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri
E. orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah

Jawaban : E
2. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum mempunyai bekal untuk memberi
nafkah, hukum nikah atasnya adalah ....
A. wajib
B. mubah
C. sunnat
D. haram
E. makruh
Jawaban : E
3. Andi sudah mampu untuk menikah baik lahir maupun batin, namun ia masih bisa mengendalikan
diri agar tidak terjerumus zina. Hukum nikah bagi Andi adalah?
A. wajib
B. mubah
C. sunnat
D. haram
E. makruh

Jawaban : C

4. Adapun Yendi, ia punya niat buruk terhadap perempuan yang akan dinikahi karena merasa dendam
terhadap suatu kejadian di masa lalu yang melibatkan keluarga calon istrinya. Hukum nikahnya
adalah
A. wajib
B. mubah
C. sunnat
D. haram
E. makruh
Jawaban : D.
5. Hukum nikah bermacam-macam tergantung kondisi calon pengantin, namun hukum dasar atau
hukum asal nikah yaitu
A. wajib
B. mubah
C. sunnat
D. haram
E. makruh
Jawaban : B

PENILAIAN KETERAMPILAN

Kompetensi Dasar Materi Indikator


4.3 Menyajikan tentang makna Makna nikah 4.3.1 Peserta didik dapat menyajikan
nikah dan hukum nikah dalam dalam Islam makna nikah dalam Islam dan
Islam dan hukum macam-macam hukum nikah
nikah dalam Islam

Nama Siswa : ……………………………………………………….

No Aspek yang Diukur Skor (1-4)


1 Mampu menyajikan tentang makna nikah
2 Mampu menyajikan tentang hukum nikah
dalam Islam
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

NAMA : ………………………………………………………………………….

KELAS : ………………………………………………………………………….

MATERI : ………………………………………………………………………….

HARI/TANGGAL : ………………………………………………………………………….

ISILAH SESUAI INTRUKSI YANG TERTERA DI MASING-MASING KOLOM

MENGAPA KITA HARUS BERPERILAKU JUJUR DAN ADIL

MENGAPA KITA HARUS BERPERILAKU PENUH TANGGUNG


JAWAB

Anda mungkin juga menyukai