BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau
berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya
fotosintesis. Berkaitan dengan itu daun memiliki struktur mulut daun yang
berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan
yang menyerupai daun dikotil. Daun monokotil ada yang mempunyai tangkai
daun (petiole) dan helai daun (Canna, Hosta, Zantedeschia), tetapi banyak
berdiferensiasi menjadi helai daun serta pelepah daun, dan helai daunnya relatif
pembuluh ada yang terdapat hanya satu deret, ada pula yang terdapat dua deret.
beberapa spesies serat daun ada yang penting dalam perdagangan. Serat tersebut
ada yang berasosiasi letaknya dengan jaringan pembuluh, ada pula yang terpisah
Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, daun bunga, buah dan
biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan
sekunder. Meskipun dari segi ontogeni seragam, dari segi morfologi maupun
fungsi sel epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel
epidermis yang telah berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata,
serta sel lain. Adanya kutin, bahan lemak didalam dinding luar,
membatasitransipari. Karena susunan sel merapat serta berkutikula yang kaku dan
kuat, maka epidermis berperan sebagai penyokong mekanik. Pada akar, adanya
kutikula tipis serta rambut akar menunjukan bahwa epidermis akar mudah
Sifat terpenting daun adalah susunan sel epidermis yang kompak dan
adanya kutikula dan stomata. Stomata bisa ditemukan dikedua sisi daun (daun
amfistomatik), atau hanya di satu sisi yakni di sebelah atas atau adaksial (daun
epistomatik), atau lebih sering disebelah bawah atau sisi abaksial (daun
dalam deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup dari
stomata dapat berada ditempat yang sama tingginya, lebih tinggi, atau lebih
Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel
epidermis yang khusus, yakni sel penutup. Dengan mengubah bentuknya, sel
penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stoma
dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel yang
berbeda bentuk dinamakan sel tetangga, yang kadang-kadang berbeda juga isinya.
Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup yang mengatur lebar celah (Kuswarini, 2016). Stomata terdapat pada
semua bagian tumbuhan paling luar, tetapi lebih banyak terdapat pada daun
(Pandey, 1982).
daun pada beberapa jenis tumbuhan dan lebih dari pada 100.000 per cm persegi
dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, misalnya letak stomata
antara stomata yang satu dengan yang lain dengan jarak tertentu. Dalam batas
tertentu, makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu
terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat
distribusi stomata yang berbeda dan tentunya jumlah dan distribusi stomata
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar tersebut
antara lain kelembapan, suhu, cahaya, dan angin, dan kandungan air. sedangkan
faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, berlapis lilin atau tidaknya
sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata.Lebih lanjut semakin banyak jumlah
pada daun beberapa spesies tanaman dikotil dan monokotil ditemukan bahwa
stomata pada daun dikotil umumnya tersebar, sedangkan pada monokotil terletak
Pada daun tanaman monokotil ukuran stomatanya relatif lebih kecil, sehingga
terlihat sangat padat daripada stomata daun dikotil misalnya alang-alang, onclang,
dan palm.
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan maka penulis telah
melakukan penelitian tentang “Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa
B. Identifikasi Masalah
tanaman monokotil
tanaman monokotil.
C. Batasan Masalah
monokotil.
D. Rumusan Masalah
Bagaimana jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa species tanaman
monokotil?
5
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies
tanaman monokotil.
F. Manfaat Penelitian
A. Kelas Monocotyledoneae
semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau
Daun rumput-rumputan khas terdiri atas helai daun yang sempit dan
menjadi jaringan palisade dan spons. Epidermisnya mempunyai struktur sel yang
Sel penutup pada stomata mempunyai bentuk sempit yang khas. Pada
epidermis sering terdapat sel-sel silikat, sel-sel gabus, dan trikoma. Sel-sel
epidermis yang membesar dengan dinding antiklinal yang tipis disebut sel lensa
atau sel buliform, adalah sel-sel yang memegang peranan dalam hal pergerakan
B. Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani, stoma yang mempunyai arti lubang atau
porus. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis
yang masing-masing dibatasi oleh dua buah “Guard cell” atau sel-sel penutup.
Guard cell adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan
fungsi. Guard cell dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya
dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama atau
berbeda dengan sel lainnya. Sel yang berbeda bentuk dinamakan sel tetangga,
yang kadang-kadang berbeda juga isinya. Sel tetangga berperan dalam perubahan
osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah.
7
batang dan akar tetapi yang terbanyak terdapat pada daun (Haryanti dan Tetrinicia,
2009). Fungsi utama stomata adalah sebagai organ respirasi. Stomata mengambil
CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan rizoma
(Fahn, 1991).
Stoma (jamak : stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada
epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yng
disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau
berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel tetangga. Sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang
mengandung sejumlah stomata, yaitu pada tiap cm2 dari daun tumbuhan itu
Menurut Sutrian (2004), stomata terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian
(a)Sel penutup, Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang simetris, umumnya
berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan sel bawah adanya alat yang berbentuk
birai, (b)Bagian celah (porus), Diantara kedua sel penutup akan terdapat celah
(porus) yang merupakan lubang kecil. Dalam hal ini sel penutup dapat mengatur
menutup atau membukanya porus tersebut bagian, (c) Sel tetangga, Sel tetangga
merupakan sel yang berada di sekitar sel penutup atau sel yang mengelilingi selsel
8
penutup. Sel tetangga terdiri dari dua buah atau lebih secara khusus
udara dalam, Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antar sel yang besar,
yang berfungsi ganda yaitu bagi fotosintesis, transpirasi, dan respirasi. Ruang
udara dalam ini memiliki hubungan yang teratur dengan ruang-ruang antar sel
C. Distribusi Stomata
transpirasi pada daun, misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu..
Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan mengeluarkan air dari pada bentuk
bundar. Deretan molekul-molekul air yang lewat lebih banyak jika kelilingi
diameter stomata lebih panjang. Pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak
bagian bawah rata-rata berbentuk oval diameternya 6-18 mikron dan luas 90
pada daun dikotil umumnya tersebar, sedangkan pada daun monokotil terletak
Hal ini diduga ada kaitannya dengan sifat genetis dan morfologis pada tanaman
menyatakan bahwa jumlah stomata dalam kategori sedikit mencapai 24% , cukup
20%, banyak 19%, sangat banyak 14%, dan tak terhingga 23%, sedangkan
9
distribusi stomata tersebar mencapai 68% (kecuali melati air), sedang distribusi
menyatakan bahwa jumlah stomata pada tanaman akasia baik bagian adaxial
maupun abaxial memiliki kategori tak terhingga, pada bagian abaxial beringin
stomata dengan kategori sangat banyak, enteris memiliki jumlah stomata dengan
kategori tak terhingga, sedangkan pada bagian abaxial enteris, beringin dan palem
memiliki kategori sedikit dan capilong memiliki kategori banyak. Tanaman palem
(beringin, capilong, akasia dan enteris) memiliki distribusi stomata yang tersebar.
D. Tipe-tipe Stomata
Pada monokotil, menurut Stebbins dan Kush (1961) dalam Mulyani (2006)
1. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai6 sel tetangga. Tipe ini biasa terdapat
Zingiberaceae.
berbentuk bulat dan lebih dari yang lain, terletak pada ujung sel penutup.
Cyclanthaceae.
3. Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga. Tipe ini terdapat pada
4. Sel penutup tidak mempunyai sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Liliales
Orchidales.
Menurut Pandey dan Sinha (1983), ada lima tipe penyebaran stomata
a. Tipe apple atau murbei, dimana stomata hanya terdapat pada sisi bawah
daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari, dan lain-lain.
b. Tipe potato atau kentang, dimana stomata tersebar lebih banyak pada sisi
bawah daun, tetapi sedikit pada sisi atas daun, seperti pada kentang, kubis,
c. Tipe oat, dimana stomata tersebar sama banyak pada sisi atas dan bawah
d. Tipe lili hutan, dimana stomata hanya tersebar pada sisi atas daun saja,
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2018. Pengambilan sampel
Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah. Pengamatan jumlah dan distribusi stomata
Sumatera Barat.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cover glass, Objek glass,
Pipet tetes, Pisau silet, Mikroskop Binokuler, Gunting, Camera dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas label, kutek bening,
C. Jenis Penelitian
jumlah dan distribusi stomata pada beberapa daun spesies tanaman monokotil.
Koto Tangah. Kelurahan Balai Gadang terletak di Kecamatan Koto Tangah, Kota
12
00" dan 1°08 35" Lintang Selatan serta 100° 05 05" dan 100° 34 09" Bujur Timur
dan Luas wilayahnya adalah 232,25 km². Di antara 11 kecamatan yang ada di
12
wilayah pemerintahan Kota Padang. Maka Kecamatan Koto Tangah yang paling
Ketinggian Koto Tangah ini 1.853 diatas permukaan laut. Dan curah hujan
didaerah ini mencapai rata-rata 302,35 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan
17 hari per bulan berdasarkan data statistik 2009. Dan suhu udara di Koto Tangah
sama dengan daerah-daerah lain di Kota Padang yaitu 21,6 -31,7 C. Dan
E. Cara Kerja
1. Di Lapangan
dimasukan kedalam plastik sampel dan diberi airagar tidak layu dan
2. Di Laboratorium
penelitian.
tipis diletakan di objek glass yang sudah kering dengan cara diberi
satu tetes air, tutup sayatan dengan kaca objek. Lalu di amati di
objek.
dalam satu deret (dari atas kebawah) kemudian dikalikan jumlah deretnya.
A. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Jumlah dan Distribusi Per Bidang Pandang Pada
Permukaan Atas (Adaksial) dan Bawah (Abaksial) Daun Tanaman
Monokotil (8 species)
No Nama Bagian Jumlah Kategori Tipe Stomata Distribusi
Tanaman Daun Stomata Stomata Stomata
1. Aloe vera Adaksial 87 Cukup Sel penutup Sejajar
Banyak tidak
Abaksial 101 Banyak mempunyai Sejajar
sel tetangga
2. Ananas comosus Adaksial 0 Tidak Sel penutup Sejajar
14
Ada tidak
Abaksial 58 Cukup mempunyai Sejajar
Banyak sel tetangga
3. Caladium bicolor Adaksial 0 Tidak Sel penutup Tersebar
Ada dikelilingi
Abaksial 60 Cukup oleh 4 Tersebar
Banyak sampai 6 sel
tetangga
4. Cyperus rotundus Adaksial 0 Tidak Sel penutup Sejajar
Ada didampingi
Abaksial 101 Banyak oleh 2 sel Sejajar
tetangga
5. Musa paradisiaca Adaksial 56 Cukup Sel penutup Tersebar
Banyak dikelilingi
Abaksial 103 Banyak oleh 4 Tersebar
sampai 6 sel
tetangga
6. Oryza sativa Adaksial 0 Tidak Sel penutup Sejajar
Ada didampingi
Abaksial 68 Cukup oleh 2 sel Sejajar
Banyak tetangga
7. Pandanus sp Adaksial 40 Sedikit Sel penutup Tersebar
Abaksial 109 Banyak dikelilingi Tersebar
oleh 4
sampai 6 sel
tetangga, 2
diantaranya
berbentuk
bulat dan
lebih dari
yang lain,
terletak pada
15
ujung sel
penutup.
8. Phalaenopsis Adaksial 0 Tidak Sel penutup Tersebar
amabilis Ada tidak
Abaksial 90 Cukup mempunyai Tersebar
Banyak sel tetangga
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan jumlah dan distribusi
per bidang pandang pada permukaan atas dan bawah daun tanaman monokotil
dimana pada tanaman jumlah pada setiap tanaman monokotil memiliki jumlah
yang bervariasi baik pada adaksial maupun abaksial. Dan memiliki tipe stomata
B. Pembahasan.
distribusi stomata pada beberapa spesies tanaman monokotil dapat kita lihat pada
15
Tabel 1 yang mana jumlah tanaman sampel yang diamati berjumlah 8 species.
dilakukan pada daun bagian abaksial dan pada daun bagian adaksial. Permukaan
daun bagian adaksial dan permukaan daun bagian abaksial memiliki perbedaan.
Pada permukaan daun bagian adaksial lebih mengkilat, licin dan tampak lebih
hijau cerah, perbedaan demikian disebabkan kondisi yang memang berbeda dari
terdapat pada kedua permukaan, tetapi umumnya lebih banyak pada permukaan
bawah daun (Dahlan, 1986). Menurut Evert (1965), bahwa satu tumbuhan
memiliki satu stomata, namun bisa memiliki lebih dari satu stomata selama daun
berkembang. Menurut Lestari (2005), dua tipe stomata yang ditemukan dalam satu
daun disebabkan karena sampel daun yang diambil belum dewasa dan masih
mengalami perkembangan.
daun tanaman jenis tumbuhan (Aloe vera, Ananas comusus, Caladium bicolor,
comosus,Oryza sativa dan Caladium bicolor dan banyak untuk spesies Aloe vera,
amabilis.
Dari delapan sampel didapatkan stomata pada kedua permukaan atas dan
bawah daun yaitu pada tanaman Aloe vera, Musa paradisiaca, Pandanus
amaryllifolius. Menurut hasil penelitian Haryanti (2010) pada daun pandan wangi
didapatkan stomata yang banyak terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
16
Menurut Culter (2007) bahwa stomata dapat ditemukan pada permukaan atas dan
permukaan adaksial daun. Hal ini dikarenakan pada bagian abaksial (bawah) tidak
terkena cahaya matahari langsung sehingga tidak banyak stomata yang rusak
akibat penyinaran yang terlalu kuat. Selain itu, pada bagian abaksial
(bawah), lapisan kutikula yang melapisi epidermis lebih tipis atau bahkan tidak
dilapisi oleh kutikula, sehingga tidak ada atau hanya sedikit penghalang untuk
sinar matahari akan langsung mengenai lapisan permukaan daun dan akan
tidak memiliki stomata bagian atas daun yaitu pada tanaman Ananas comusus,
Menurut hasil penelitian Haryanti (2010) pada daun padi didapatkan stomata yang
tak terhingga akan tetapi hanya terdapat pada bawah daun saja.
beragam menurut jenis tumbuhan. Jumlah yang beragam tergantung pada letak
daun dan kondisi lingkungan.Semakin banyak jumlah daun maka makin banyak
sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap air jaringan tumbuhan melalui
stomata, banyaknya jumlah stomata maka tanaman mampu menyerap CO2 dan
intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak
tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang
itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat
17
Peningkatan jumlah stomata sangat membantu dalam hal penyerapan CO2 untuk
Hal ini diduga ada kaitannya dengan sifat genetis dan morfologis pada tanaman
dikotil dan monokotil (Loveless). Hal ini sejalan dengan Papuangan (2014) bahwa
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adanya penelitian lanjutan tentang jumlah dan distribusi stomata pada daun
DAFTAR PUSTAKA20
19
Culter, D., Botha, T and Stevenson, D. 2007. Plant Anatomy. USA : Blackwell
Publishing Ltd
Evert, R. F. 2006. Esau’s Plant Anatomy, 3rd edn. Meristems, cell and tissues of
the plant body-their structure function and development. WileyIntercience,
New Jersay.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan, Edisi ke-3. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.
Haryanti, Sri. Jumlah dan Distribusi Stomata Pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi Dan fisiologi Vol.
XVIII No. 2. Oktober 2010.
Pandey, B.P. 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company : New Delhi.
20
Papuangan, N., dkk. 2014. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman
Penghijauan Di Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi. Vol 3. No 1.
Sumardi, I., Nugroho, H., dan Purnomo. 2010. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Jakarta Penebar Swadaya