Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TERMS OF REFERENCE (TOR)

KEGIATAN
PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK
KOSTRUKSI BENDUNGAN, EMBUNG DAN BANGUNAN PENAMPUNG AIR
LAINNYA (Perencanaan Detail Situ, Waduk, dan Sungai di Jawa Barat)

PEKERJAAN
Perencanaan Penataan Situ Panjalu

LOKASI :
KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

DINAS SUMBER DAYA AIR


PROVINSI JAWA BARAT
1

TAHUN ANGGARAN 2021

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Situ adalah penampungan air di atas permukaan tanah yang
terbentuk baik secara alami maupun buatan manusia dan
merupakan salah satu sumber air baku. Air yang tertampung
berasal dari air tanah, mata air/sumber air lain dan air hujan
(run off). Situ mempunyai fungsi konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air. Dalam konteks sebagai
konservasi sumber daya air, dilakukan upaya memelihara
keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi
sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk
hidup, baik waktu sekarang maupun yang akan datang.
Sedangkan dalam konteks pendayagunaan sumber daya air,
meliputi penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan dan pengusahaan situ secara optimal agar
berhasil guna dan berdaya guna. Selain itu keberadaan situ-situ
dalam suatu wilayah dinilai sangat penting dalam menciptakan
keseimbangan hidrologi/tata air permukaan, dan dimanfaatkan
antara lain untuk pertanian, perikanan, sumber air baku,
pengendali banjir, dan lain sebagainya.
Situ Lengkong atau juga dikenal Situ Panjalu terletak di Desa
Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis dengan
koordinat Lintang 7°7'39.00" S dan Bujur 108°16'21.00" BT.
Konon, di kawasan Situ Lengkong itulah dahulunya menjadi
pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu Ciamis. Dengan adanya
penemuan-penemuan sejarah itu Panjalu berkembang sebagai
kota daerah wisata baik wisata alam, wisata budaya, maupun
sebagai wisata ziarah. Wisatawan yang datang ke Panjalu pada
umumnya adalah para peziarah mengunjungi Tokoh Raja
Panjalu, teristimewa pemakaman Prabu Harian Kancana di
Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan) serta danau itu
sendiri yang bernuansa religius, disamping itu juga
mengunjungi Museum Bumi Alit.
Dalam hal sumber daya air, Situ Lengkong/Panjalu
2

dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat perikanan dan


sumber air baku ketika musim kemarau. Situ Lengkong/Panjalu
dengan luas ± 68 Ha memiliki potensi sumber daya air dan
tentunya potensi destinasi wisata di Kabupaten Ciamis. Hingga
saat ini Situ Lengkong/Panjalu selalu ramai dengan kehadiran
peziarah dan tentunya juga dalam wisata menikmati Situ
Lengkong/Panjalu. Akan tetapi penataan Situ Lengkong/Panjalu
sebagai tempat tujuan pariwisata baik itu wisata religi dan
paraiwisata air belum optimal dimana masih perlu dilakukan
penataan area sekitar Situ Lengkong/Panjalu. Dengan potensi
ini diperlukan penataan lansekap yang komprehensif untuk
meningkatkan unsur pariwisata yang ada di Situ Lengkong
terutama untuk wisata ziarah/religi.
Situ Lengkong/Panjalu agar bisa dijadikan tujuan wisata, perlu
di tata dengan baik. Saat ini kondisi penataan di Situ
Lengkong/Panjalu perlu ditingkatkan dalam upaya menjadi data
tarik wisata di Panjalu, Kabupaten Ciamis. Untuk melakukan
penataan Situ Panjalu, diperlukan dokumen perencanaan
lansekap dan perencanaan detail berupa DED (Detail Design
Engineering) sebagai acuan dalam konstruksi nantinya.
Sehubungan dengan kebutuhan yang diuraikan di atas, maka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sumber Daya
Air dalam hal ini Bidang Perencanaan Teknik melaksakan
Pekerjaan “Perencanaan Penataan Situ Panjalu”
2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan
Pekerjaan perencanaan teknis detail penataan Situ Panjalu berupa
masterplan desain lansekap dan Detail Engineering Design
(DED) secara komprehensif sesuai dengan kriteria yang berlaku
dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan
lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk
pekerjaan fisik/konstruksi di lapangan.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan perencanaan
penataan Situ Panjalu dalam rangka pengembangan destinasi
pariwisata air Jabar juara dan menambah akses sarana ruang
publik untuk masyarakat Kabupaten Ciamis dan sekitarnya
sebagai upaya meningkatkan indeks kebahagian masyarakat.
3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen
masterplan lansekap dan perencanaan teknis detail penataan Situ
Panjalu secara menyeluruh sesuai dengan kaidah teknis dan
kriteria perencanaan yang berlaku sebagai dasar pelaksanaan
pekerjaan fisik/konstruksi
4. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan Perencanaan Penataan Situ Panjalu terletak di
Kanuapten Ciamis. Situ Panjalu terletak di Desa Panjalu,
3

Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis dengan koordinat


Lintang 7°7'39.00" S dan Bujur 108°16'21.00" BT. Lokasi
Pekerjaan ini masuk kedalam wilayah pengelolaan Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air
(PSDA) Wilayah Sungai (WS) Citanduy Provinsi jawa Barat.
5. Sumber Pendanaan Sumber Dana dibiayai dari dana APBD Provinsi Jawa Barat
melalui DPA Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2021 pada Sub-Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis
dan Dokumen Lingkungan Hidup untuk Konstruksi Bendungan,
Embung, dan Bangunan Penampungan Air Lainnya -
Perencanaan Detail Situ, Waduk, Sungai dan Pantai di Jawa
Barat.
6. Nama dan 6.1 Nama Pekerjaan:
Organisasi Pejabat Perencananan Penataan Situ Panjalu
Pembuat Komitmen 6.2 Pengguna Jasa:
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Sub-Kegiatan
Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Hidup
untuk Konstruksi Bendungan, Embung, dan Bangunan
Penampungan Air Lainnya - Perencanaan Detail Situ, Waduk,
Sungai dan Pantai di Jawa Barat, Bidang Perencanaan Teknik,
Dinas SDA Provinsi Jawa Barat.

Data Penunjang

7. Data Dasar Peta Rupa Bumi Indonesia


8. Standar Teknis 8.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum
9. Studi-Studi Pekerjan Perencanaan Penataan Situ Gede, Bogor
Terdahulu Peekerjaan Perencanaan Penataan Waduk Darma
Pekerjaan Perencanaan Penataan Situ Ciburuy
10. Referensi Hukum 10.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi.
10.2 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
10.3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
10.4 Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 93 Tahun 2017
tentang Standar Pembangunan dan Pengelolaan Daya Tarik
4

Wisata Provinsi Jawa Barat

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Dalam perencanaan penataan Situ Panjalu, secara umum ruang
lingkup pekerjaannya adalah melakukan desain lansekap masterplan
penataan Situ Panjalu secara keseluruhan dan melakukan
perencanaan detail (DED) untuk kawasan/segmen utama penataan
Situ Panjalu (kawasan pintu masuk wisata ziarah/religi di bagian
selatan dan kawasan utara Situ Panjalu yang lahannya sudah di
bebaskan oleh pemerintah Kabupaten Ciamis) yang nantinya akan
dijadikan acuan dalam pekerjaan konstruksi. Kegiatan perencanaan
detail kawasan lainnya dari Situ Panjalu akan dilakukan secara
bertahap (segmen). Lokasi pekerjaaan dan kawasan utama penataan
Situ Panjalu dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Situ Lengkong/Panjalu dan kawasan utama


penataan Situ Lengkong/Panjalu (lingkaran kuning)
Dalam perencanaan penataan Situ Panjalu harus mengikuti kaidah
dan peraturan yang berlaku seperti Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 93 Tahun 2017 tentang Standar Pembangunan dan
Pengelolaan Daya Tarik Wisata Provinsi Jawa Barat, dan kadah
serta peraturan lainnya yang berlaku terkait dengan perencanaan
penataan Situ Panjalu.
Pada pekerjaan konsultan ini disyaratkan untuk penyedia jasa
klasifikasi Perencanaan Penataan Ruang Sub Bidang Jasa Perencana
dan Perancang Lingkungan Bangunan dan Lansekap (PR103).
Pekerjaan ini termasuk pekerjaan dengan kategori resiko kecil.
5

Untuk mencapai maksud dan tujuan pekerjaan ini, tahap


pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan
mengklasifikasinya dalam empat kegiatan pokok sebagai
berikut.
KEGIATAN (A) PERSIAPAN DAN SURVEY
PENDAHULUAN
 Menyiapkan Program Mutu Kegiatan.
 Melakukan persiapan administrasi, Personil dan
peralatan.
 Pengumpulan data sosial, ekonomi dan lingkungan.
 Pengumpulan peta dan data yang diperlukan (peta
dasar/topografi, peta geologi, data tanah, data
hidrologi, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah).
 Pengumpulan data studi terdahulu.
 Melakukan survey pendahuluan.
 Penyusunan Laporan Pendahuluan.

KEGIATAN (B) SURVEY DAN PEMETAAN


 Inventarisasi dan pembuatan titik kontrol pemetaan
(Benchmark)
 Pemetaan Situasi menggunakan UAV/drone skala 1:1000
(Peta Foto dan Peta Garis)
 Pemetaan terestris untuk mendapatkan kontur topografi
skala 1:1000
 Pengukuran cross-section (profil melintang dan
memanjang) sesuai arahan direksi dan tim perencana
 Pemetaan detail tapak bangunan untuk keperluan desain
skala 1:100
 Pemetaan batas lahan dan inventarisai kepemilikan lahan
di kawasan Stu Panjalu
 Pemetaan dan inventarisasi aset pemerintah di kawasan
Situ Panjalu
 Survey Geologi Teknik (Sondir, Bor Mesin dan Bor
Tangan)
 Penelitian Geologi Teknik (Mekanika Tanah) untuk
mendapatkan paremeter tanah yang diperlukan, pada
lokasi yang akan dibuat desain rinci.
 Penggambaran hasil pengukuran

KEGIATAN (C) ANALISIS PERENCANAAN


 Perencanaan desain lansekap area pekerjaan secara
keseluruhan (masterplan desain lansekap)
 Desain lansekap sebagai ruang terbuka publik harus
direncanakan fasilitasnya sesuai kebutuhan, salah satunya
6

untuk fasilitas disabilitas.


 Pembuatan desain lansekap dan infrastruktur harus
memiliki aspek budaya dan kearifan lokal setempat
sebagai ikon/landmark dari kawasan tersebut
 Pada pembuatan desain, aspek amenitas untuk wisatawan
di akomodir sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 93 Tahun 2017 tentang Standar
Pembangunan dan Pengelolaan Daya Tarik Wisata
Provinsi Jawa Barat
 Pembuatan tata letak infrastruktur lansekap pekerjaan
 Analisa sumber daya air di Situ Panjalu terkait dengan
penataan Situ Lengkong/Panjalu sebagai tujuan pariwisata
 Melakukan analisa geologi teknik untuk mendukung
analisa struktur dari infrastruktur
 Analisa Operasi dan Pemeliharaan Situ Panjalu dan
kawasan lansekap (sampah, infrastruktur, dan lainnya)
area pekerjaan
 Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam
perencanaan detail penataan Situ Panjalu
 Pembuatan desain lansekap 3D penataan Situ Panjalu
dalam bentuk video dan gambar

KEGIATAN (D) DETAIL DESAIN


 Pembuatan detail desain (DED) struktur untuk desain
lansekap kawasan utama dari Situ Panjalu
 Analisa struktur untuk mendukung pembuatan DED
 Pembuatan detail desain jaringan mekanikal, elektrikal,
dan plumbing pada lansekap area pekerjaan
 Pembuatan manual Operasi dan Pemeliharaan (OP Situ
Panjalu dan OP Kawasan),
 Pembuatan laporan Detail Desain (DED) berupa laporan
dan gambar detail desain seluruh infrastruktur
 Menyusun metode pelaksanaan konstruksi dan dokumen
konseptual Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan kriteria dan
aturan yang berlaku
12. Keluaran Keluaran dari pekerjaan ini adalah Dokumen Perencanaan
Penataan Situ Panjalu. Dokumen perencanaan tersebut terdiri dari
2 bagian yaitu:
a. Laporan –laporan dalam ukuran A4
b. Gambar-gambar
Semua Laporan berikut data perhitungan teknis, gambar – gambar
tersebut, agar diserahkan juga dalam bentuk soft file dalam
hardisk. Keluaran/Produk yang dihasilkanyang dihasilkan berupa
7

laporan asli (bukan copy) antara lain :


No. Jenis Laporan Jumlah Pelaporan
1 Laporan RMK 3 Eksemplar 1 kali
2 Laporan Pendahuluan 5 Eksemplar 1 kali
3 Laporan bulanan 3 Eksemplar 5 kali
4 Laporan Akhir Pengukuran 5 Eksemplar 1 kali
Laporan Mekanikal dan
5 Elektrikal 5 Eksemplar 1 kali
Laporan Desain Penyusunan
6 Lansekap 5 Eksemplar 1 kali
Laporan Geologi Teknik
7 (mekanika Tanah) 5 Eksemplar 1 kali
8 Laporan Antara 3 Eksemplar 1 kali
9 Laporan Nota Desain 5 Eksemplar 1 kali
10 Laporan BOQ & RAB 5 Eksemplar 1 kali
Spesifikasi Teknik dan
11 Metoda Kerja 5 Eksemplar 1 kali
Buku Manual Operasi dan
12 Pemeliharaan 5 Eksemplar 1 kali
13 Laporan Akhir 5 Eksemplar 1 kali
14 Eksekutif Summary 5 Eksemplar 1 kali
Harddisk eksternal 2 Tb
15 berisi laporan-laporan 1 Buah 1 kali
16 Album Gambar :  
  - Ukuran kertas A1 3 Eksemplar 1 kali
  - Ukuran kertas A3 5 Eksemplar 1 kali
13. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Personel dan Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
Fasilitas dari penyedia jasa:
Pejabat Pembuat  Staf Pengawas/ Pendamping
Komitmen  Pedoman dan Standar
 Tempat untuk pembahasan laporan

14. Peralatan dan 1. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
Material dari fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
Penyedia Jasa kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
Konsultansi 2. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : peralatan gambar,
peralatan tulis, dan barang–barang habis pakai.
3. Peralatan/instrumen pengukuran yang memenuhi standar
presisi yang diperlukan dan telah disetujui oleh Pengawas
pekerjaan, berupa :
 Minimal 1 (satu) unit Total Station (TS)
8

 Minimal 1 (satu) unit Waterpass (WP)


 Minimal 2 (dua) unit GPS tipe geodetic
 Minimal 1 (satu) unit drone/UAV
 Minimal 5 (lima) buah Bench Mark (BM)
 Minimal 20 (dua puluh) control point (CP)
4. Peralatan/instrumen pengukuran yang memenuhi standar
presisi yang diperlukan dan telah direkomendasikan oleh
Pengawas pekerjaan.
5. Fasilitas transportasi termasuk 1 (satu) unit kendaraan
roda 4 dan 2 (dua) unit kendaraan roda 2.
6. Tenaga Ahli dan tenaga Pendukung
7. Tenaga lokal untuk membantu kegiatan di lapangan.
8. Alat komunikasi selama pekerjaan berlangsung.
9. BPJS Tenaga Kerja.
10. Penyelidikan tanah menggunakan Bor Tangan sebanyak
minimal 10 titik.
11. Penyelidikan tanah menggunakan sondir sebanyak
minimal 5 titik.
12. Penyelidikan tanah menggunakn Bor Mesin sedalam
minimal 30 m.
13. Pengambilan undisturbed sample sebanyak minimal 15
tabung.
14. Melakukan analisis lab undisturbed sample (Triaxial test-
UU) sebanyak minimal 15 sampel.
15. Pembelian Hard Disk dengan kapasitas minimum 2 TB.
15. Lingkup Penyedia Jasa bertanggung jawab secara professional atas
Kewenangan jasa perencanaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
Penyedia Jasa dan kode tata laku profesi yang berlaku
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 150 (Seratus
Penyelesaian Lima Puluh) hari kalender termasuk mobilisasi.
17. Personel

Kualifikasi
Posisi Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Status Tenaga Ahli
Pendidikan
Tenaga Ahli:
Team Leader S1 Arsitek Ahli Madya Arsitektur 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Lansekap (103)
Lansekap S1 Arsitek Ahli Muda Arsitektur 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Lansekap (103)
Sumber Daya S1 Sipil/PSDA Ahli Muda Teknik 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Air Sumber Daya Air (211)
9

Struktur/Sipil S1 Sipil Ahli Muda Teknik 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap


Bangunan (201)
Geoteknik S1 Sipil Ahli Muda Geoteknik 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
(216)
Elektrikal S1 Elektro Ahli Muda Tenaga 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Listrik (401)
Geodesi S1 Geodesi Ahli Muda Geodesi 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
(217)
Cost Estimator S1 Sipil Ahli Muda Arsitek 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
(101)
Sosial Budaya S1 Sosial/Budaya Sosial Budaya 5 Tahun Tetap/Tidak Tetap
K3 Konstruksi S1 Sipil Ahli Muda K3 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Konstruksi (603)

Tenaga Pendukung:
Ass. Lansekap S1 Arsitek Lansekap 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Surveyor 1 D3 Geodesi Surveyor 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Surveyor 2 D3 Geodesi Surveyor 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap
Drafter Desain D3 Sipil Drafter 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap

Drafter 3D D3 Sipil/Arsitek Drafter 3 Tahun Tetap/Tidak Tetap

Personil Konsultan harus memenuhi persyaratan seperti di bawah


ini :
a. Ketua Tim (Team Leader)
Ahli Lansekap yang berpengalaman dalam bidang rekayasa
tata letak memiliki Sertifikasi Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat
Madya dengan pengalaman minimal 5 tahun Klasifikasi
Arsitektur, Sub Klasifikasi Ahli Ahli Arsitektur Lansekap
(103), disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
Jurusan Teknik Arsitek lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
pembuatan lansekap.
b. Tenaga Ahli Lansekap
Ahli Lansekap yang berpengalaman dalam bidang rekayasa
tata letak memiliki Sertifikasi Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat
Muda dengan pengalaman minimal 5 tahun Klasifikasi
Arsitektur, Sub Klasifikasi Ahli Ahli Arsitektur Lansekap
(103), disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
Jurusan Teknik Arsitek lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
pembuatan lansekap.
10

c. Tenaga Ahli Sumber Daya Air


Ahli Bangunan Air yang berpengalaman di bidang rekayasa
Sumber Daya Air dan mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli
(SKA) Tingkat Muda dengan pengalaman dminimal 5 tahun,
Klasifikasi Sipil, Sub Klasifikasi Ahli Teknik Sumber Daya
Air (211). Disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
Jurusan Teknik Sipil/Teknik Pengairan/PSDA atau berkaitan
dengan Teknik sumber daya air lulusan Perguruan Tinggi
negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang Terakreditasi
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan
sungai, desain bangunan air, perencanaan operasi dan
pemeliharaan, dan lainnya.
d. Tenaga Ahli Struktur
Ahli Struktur yang berpengalaman di bidang rekayasa
Struktur bangunan dan mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli
(SKA) Tingkat Muda dengan pengalaman dminimal 5 tahun,
Klasifikasi Sipil, Sub Klasifikasi Ahli Teknik Bangunan (201)
atau Sub Klasifikasi Ahli Jembatan (203). Disyaratkan adalah
Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
Perguruan Tinggi negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang
Terakreditasi berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
desain struktur infrastruktur .
e. Tenaga Ahli Geologi Teknik
Mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat Muda
dengan pengalaman minimal 5 tahun, Klasifikasi Sipil, Sub
Klasifikasi Ahli Geoteknik (216), disyaratkan adalah seorang
Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil/Geologi
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau swasta yang
berpengalaman pada bidangnya yang menyangkut Pekerjaan
Penyelidikan tanah. Bertugas memberikan pengarahan dan
langkah-langkah kerja pada tim geologi di lapangan dan
bersama Team Leader menentukan titik-titik pengeboran dan
pengambilan sampel tanah dan selanjutnya membuat analisa
terhadap data lapangan dan hasil test laboratorium.
f. Tenaga Ahli Elektrikal
Mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat Muda
dengan pengalaman minimal 5 tahun, Klasifikasi Elektrikal,
Sub Klasifikasi Ahli Teknik Tenaga Listrik (401).
disyaratkan adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
Jurusan Teknik Elektro lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau swasta yang berpengalaman pada bidangnya yang
menyangkut penyusunan desain elektrikal.
11

g. Tenaga Ahli Geodesi


Tenaga Ahli Geodesi diperlukan 1 (satu) orang, mempunyai
Sertifikat Kualifikasi Ahli Muda Geodesi (217), disyaratkan
adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Geodesi. Diutamakan lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
swasta , berpengalaman pada bidangnya yang menyangkut
pekerjaan pengukuran situasi maupun trase di bidang
pengembangan sumber daya air terutama pekerjaan pemetaan
sungai, pemetaan situ/danau/waduk dan pemetaan topografi
lainnya sekurang - kurangnya 5 (lima) tahun. Bertugas
langsung mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam tim
termasuk mengarahkan surveyor dan juru gambar juga
melakukan analisis hasil pengukuran, mengarahkan pekerjaan
langsung di lapangan.
h. Tenaga Ahli Cost Estimator
Mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat Muda,
Klasifikasi Arsitektur, Sub Klasifikasi Ahli Arsitek (101),
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Arsitektur lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau yang
disamakan dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
pembuatan rencana anggaran biaya konstruksi arsitektural
dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Harus menguasai
penggunaan analisa harga satuan pekerjaan (AHSP). Bertugas
mempelajari gambar dan spesifikasi teknik, membuat daftar
kuantitas, memastikan kelengkapan teknik, gambar dan daftar
kuantitas. Membandingkan spesifikasi teknik dengan gambar
dan daftar kuantitas. Untuk selanjutnya memperkirakan biaya
awal berdasarkan gambar untuk, menghitung biaya
berdasarkan pekerjaan sejenis.
Cost Estimator bertugas menghitung biaya-biaya pekerjaan
secara rinci berdasarkan gambar dan spesifikasi teknis,
mencari data harga satuan bahan, upah kerja, menghitung
volume setiap item pekerjaan sesuai dengan standar yang
berlaku.
i. Tenaga Ahli Sosial Budaya
Ahli Sosial Budaya yang berpengalaman dalam bidang
analisis sosial dan budaya terkait dengan penataan lansekap
Sumber Daya Air dengan pengalaman minimal 5 tahun.
Disyaratkan adalah Sarjana Ilmu Sosial Strata 1 (S1) Jurusan
Ilmu Sosial/Budaya atau sejenis lulusan Perguruan Tinggi
negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang Terakreditasi
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengembangan
sumber daya air khususnya yang menyangkut studi bagian
12

dampak sosial dan ekonomi dari pemanfaatan sumber daya


air.
j. Tenaga Ahli K3 Konstruksi
Mempunyai Sertifikat Kualifikasi Ahli (SKA) Tingkat Muda,
Klasifikasi Bidang Manajemen Pelaksanan, Sub Klasifikasi
Ahli K3 Konstruksi (603), disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan
Tinggi Negeri atau swasta dan berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pembuatan dokumen SMKK (Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi) untuk pekerjaan
konstruksi nantinya khususnya dalam bidang konstruksi
sumber daya air dengan pengalaman sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun. Harus menguasai pembuatan dan penyusunan
program dan perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja
proyek konstruksi.

Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk menangani Pekerjaan


Perencanaan ini adalah sebagai berikut :

a. Asisten Ahli Lansekap


Assisten Ahli Lansekap yang disyaratkan sekurang-kurangnya
Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Arsitektur
lulusan perguruan tinggi negeri atau Perguruan Tinggi Swasta
yang Terakreditas dengan pengalaman 3 tahun. Adapun tugas
assisten Ahli Lansekap adalah membantu Tenaga Ahli
Lansekap dan Bangunan Air dalam pelaksanaan tugasnya agar
pelaksanaan pekerjaan dapat tepat Mutu dan tepat Waktu.
b. Teknisi Surveyor Pengukuran
Diperlukan Tenaga Surveyor yaitu Juru Ukur dengan
pendidikan minimal D3 Jurusan Geodesi yang berpengalaman
dalam bidang pengukuran untuk bidang sumber daya air dan
pengukuran pasang surut dengan pengalaman minimal 3
tahun. Bertugas melakukan pengukuran teristris untuk peta
situasi, trase sungai, cros dan long section, serta pengukuran
pasang surut. Dalam pelaksanaan pekerjaan masing-masing
surveyor dibantu oleh 3 (tiga) orang tenaga lokal yang akan
membantu pengukuran di lapangan.
c. Teknisi Penggambaran
Disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Diploma Tiga
(D3) pengalaman minimal 3 tahun, Jurusan Teknik Sipil/
/Teknik Geodesi lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang Terakreditasi B,
berpengalaman dalam menggambar hasil pengukuran menjadi
13

peta kontur/topografi dan detail desain bangunan


d. Teknisi Penggambaran 3 Dimensi
Teknisi Gambar Desain yang dibutuhkan adalah dengan
pendidikan minimal D3 Jurusan Teknik Sipil/Arsitek,
berpengalaman dalam bidang apenggambaran ruang tiga
dimensi, untuk penggambaran lansekap atau masterplan
dengan pengalaman minimal 3 tahun. Bertugas dalam
menggambar hasil desain yang diarahkan oleh Ahli Lansekap
dan harus menguasai software penggambaran tiga dimensi.

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan
Pekerjaan

KEGIATAN A : PERSIAPAN DAN SURVEY


PENDAHULUAN
A1. Pembuatan Program Mutu Pekerjaan
Penyedia jasa diwajibkan membuat Program Mutu
Pekerjaan yang merupakan penjelasan prosedur penanganan
pekerjaan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Kerangka acuan kerja (KAK). Penyusunan rencana kegiatan
Program Mutu Pekerjaan yang harus menjelaskan sebagai
berikut :
 Bentuk susunan organisasi pengguna jasa dan penyedia
jasa, pembagian tugas dan wewenang serta mekanisme
hubungan kerja disertai susunan personil yang terlibat
dalam pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan nama
dan jabatan.
 Standar desain atau standar prosedur yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Metoda atau tata cara pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan.
 Produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan pekerjaan

A.2 Persiapan Administrasi, Personil, dan Peralatan


 Mempersiapkan surat-surat untuk keperluan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
 Mempersiapkan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
diperlukan.
 Mempersipakan peralatan kantor dan perlatan
survey/alat ukur.
 Persiapan administrasi.
 Persiapan personil dan peralatan
14

A.3. Survey Pendahuluan.


Penyedia jasa bersama–sama pengawas pekerjaan dan
instansi terkait di daerah melakukan peninjauan atau
orientasi lapangan agar mendapat gambaran mengenai :
 Lokasi pekerjaan
 Titik referensi untuk pengukuran
Setelah itu sebelum melakukan kegiatan pengukuran,
konsultan mengajukan metoda pengukuran berikut desain
pengukuran kepada direksi pekerjaan. Metoda dan desain
pengukuran harus disetujui oleh direksi pekerjaan sebelum
konsultan melakukan kegiatan pengukuran.

KEGIATAN B : SURVEY DAN PEMETAAN


a. Inventarisasi Bench Mark apabila sudah ada serta pembuatan
Bench Mark baru.
b. Titik referensi untuk pemetaan memiliki referensi SRGI2013
yang diikatkan ke titik ikat BIG.
c. Pengukuran dan pemetaan topografi dan situasi area
pekerjaan (kawasan penataan), peta foto dan peta garis skala
1 : 1.000 atau disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai
arahan direksi pekerjaan;
d. Pengukuran menggunakan metode terestris dan aerial
(UAV/Drone) yang tergeoreferensi ke system referensi SRGI
2013 sesuai dengan arahan tim perencana dan/atau direksi
pekerjaan.
e. Pengukuran dan penggambaran cross section dan long
section area pekerjaan dimana kedetailan dan lokasinya
sesuai dengan arahan tim perencana dan/atau direksi
pekerjaan..
f. Pengukuran dan penggambaran profil melintang skala (H) 1 :
100, (V) 1 : 100 dan memanjang skala (H) 1 : 2000, (V)
1:100 dan Bangunan disesuaikan dengan kebutuhan;
g. Pengukuran dan pemetaan situasi dan topografi/peta dasar
h. Pengukuran dan penggambaran situasi tapak rencana
Bangunan, skala 1 : 100
i. Pemetaan batas lahan dan inventarisasi asset kepemilikan
pemerintah/masyarakat/lainnya di kawasan penataan Situ
Panjalu
j. Survey LARAP jika diperlukan.
k. Penyelidikan Geoteknik

B.2. Uji Petik Pengukuran


Uji petik/pengecekan hasil pengukuran dilakukan bersama-
15

sama oleh penyedia jasa dan tim konsultan pada saat


sebelum pengukuran selesai dan/atau sebelum
penggambaran dimulai.

B.3. Penyelidikan Geologi Teknik


a. Penyelidikan tanah dilaksanakan menggunakan handbor
sebanyak minimal 10 titik, sondir minimal 5 titik dan dengan
menggunakan bor mesin minimal sedalam 30m.
b. Pengambilan sampel tanah adalah Undisturbed sampel
sebanyak minimal 15 tabung dengan uji lab triaxial test – UU
sebanyak minimal 15 sample.

KEGIATAN C : ANALISIS PERENCANAAN


a. Melakukan analisis lansekap penataan Situ Panjalu secara
detail dan komprehesif sesuai kebutuhan dan mengikuti
aturan dan kaidah yang berlaku.
b. Melakukan analisa kebutuhan mekanikal, elektrikal, dan
plumbing sesuai dengan perencanaan penataan.
c. Melakukan analisa struktur/stabilitas untuk infrastruktur
lansekap.
d. Membuat desain 3D lansekap penataan Situ Panjalu berupa
video dan gambar
e. Menyusun metode pelaksanaan konstruksi berdasarkan
desain yang diajukan.
f. Melakukan analisis dan membuat dokumen konseptual
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) untuk keperluan konstruksi nantinya.

KEGIATAN D : DETAIL DESAIN DAN PELAPORAN


Desain teknis dan desain dari keseluruhan Perencanaan Penataan
Situ Panjalu dengan tujuan pembuatan dokumen DED penataan
dan revitaliasi Situ Panjalu sebagai salah satu ruang terbuka
publik dan sebagai tujuan pariwisata. Semua pembahasan laporan
dilaksanakan di Gedung Kerta Mukti, Jl. Braga No. 137 Bandung
dengan mengundang unsur Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten,
Pegawai di lingkungan Dinas Sumber Daya Air dari Bidang-
bidang, UPTD PSDA WS Citanduy, serta pemangku kepentingan
lainnya.

Laporan

19. Laporan RMK Penyusunan rencana kegiatan Program Mutu Pekerjaan yang
16

harus menjelaskan sebagai berikut :


a. Bentuk susunan organisasi pengguna jasa dan penyedia jasa,
pembagian tugas dan wewenang serta mekanisme hubungan
kerja disertai susunan personil yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan nama dan jabatan.
b. Standar desain atau standar prosedur yang akan diterapkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Metoda atau tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
d. Produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan pekerjaan
e. Kurva S
20. Laporan Laporan pendahuluan memuat Berdasarkan hasil peninjauan
Pendahuluan lapangan awal dan pengumpulan data, Penyedia Jasa harus
membuat Laporan pendahuluan yang berisi metodologi dan
rencana kerja. Serta konsep penanganan dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan adanya
permasalahan pada saat ini.

21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat progress pekerjaan secara


bulanan berisikan angka progress pekerjaan, dan bukti
progress pekerjaan
22. Laporan Akhir Laporan akhir pengukuran berisi tentang laporan
Pengukuran pengukuran, deskripsi BM & CP, dan buku ukur/data
pengukuran. Laporan akhir pengukuran menjelaskan meode
pengukuran, data, hasil pengolahan data, dan hasil akhir
dari pengukuran
23. Laporan Mekanikal Laporan ini memuat hasil analisa perencanaan mekanikal
Elektrikal dan elektrikal area pekerjaan
24. Laporan Desain Laporan ini memuat analisa desain lansekap dari area
Lansekap pekerjaan
25. Laporan Geologi Laporan ini memuat hasil penyelidikan tanah, hasil lab, dan
Teknik (Mekanika hasil analisa mekanika tanah terkait stabilitas struktur
Tanah)
26. Laporan Antara Laporan antara memuat hasil progress pekerjaan
27. Laporan Nota Laporan nota desain memuat analisa perhitungan yang
Desain dilakukan untuk mendapat detail desain yang digunakan
pada area pekerjaan
28. Laporan BoQ & Laporan ini memuat hitungan volume dalam detail desain
RAB (Bill of Quantity) berupa gambar dan hitungan volume serta
analisa Rencana Anggaran Biaya mulai dari analisa harga
satuan, sumber standar harga biaya, serta hitungan rencana
anggaran biayanya.
17

29. Spesifikasi Teknik Laporan ini memuat spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi
dan Metoda Kerja nantinya, metoda kerja konstruksinya, serta konsep
dokumen Rencana Keselatama Konstruksi (RKK) sesuai
dengan peraturan yang berlaku
30. Buku Manual Laporan ini memuat panduan operasi pemeliharaan untuk
Operasi dan infrastruktur yang di desain serta untuk operasi
Pemeliharaan pemeliharaan kawasan.
31. Laporan Akhir Laporan Akhir merupakan garis besar dari seluruh kegiatan yang
telah dilakukan, mulai dari pendalaman dokumen perencanaan,
dokumen, ekspose dokumen perencanaan dan dokumen
penunjangnya, pembahasan / diskusi Draft Laporan Akhir serta
kegiatan dan penyempurnaan dan perbaikan desain sebagaimana
yang dipersyaratkan.
32. Eksekutif Summary Laporan Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) merupakan
laporan ringkas yang menguraikan secara singkat dan jelas proses
analisis beserta kegiatan penunjangnya, termasuk permasalahan.
33. Album Gambar Album gambar memuat semua gambar hasil dari
pengukuran dan detail desain yang nantinya akan digunakan
dalam pekerjaan konstruksi sesuai dengan kaidah dan
peraturan yang berlaku. Gambar desain harus jelas dan
memuat informasi teknis yang lengkap. Album gambar
terdiri dari ukuran A1 dan A3.

Hal-Hal Lain

34. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
35. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Sama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi: [TIDAK]
36. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
Pengumpulan Data sebagai berikut :
Lapangan 1. Mengikutsertakan pejabat / staf di lokasi pelaksanaan
pekerjaan, dalam rangka penentuan lokasi dan
pembuatan rencana sarana yangakan dibangun.
2. Data lapangan harus di back-up dengan data sekunder.
3. Pengumpulan data lapangan mengikuti kaidah teknis
18

dan standar yang berlaku


37. Alih Pengetahuan Alih pengetahuan yang diwajibkan dilaksanakan oleh penyedia
jasa antara lain:
 Penyedia jasa diwajibkan untuk menyerahkan soft copy dari
hasil analisis, hitungan teknis, berikut software/aplikasi yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kepada pengguna
jasa, laporan-laporan dan semua keluaran pekerjaan, dikemas
dalam hard disk.
 Penyedia jasa diwajibkan mengadakan presentasi/ekspose
mengenai tata cara dan perhitungan hidrologi, bangunan air,
geologi, dan rencana desain semua bangunan pada staf Dinas
SDA Provinsi Jawa Barat khususnya Bidang Perencanaan
Teknik yang pelaksanaannya diatur setelah pembahasan rapat
pendahuluan dan rapat pembahasan laporan akhir atau
ditentukan kemudian oleh direksi pekerjaan.

Bandung, Februari 2021

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


SUB- KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA
TEKNIS DAN DOKUMEN LINGKUNGAN
HIDUP UNTUK KOSTRUKSI BENDUNGAN,
EMBUNG DAN BANGUNAN PENAMPUNG
AIR LAINNYA (Perencanaan Detail Situ, Waduk,
dan Sungai di Jawa Barat)

ANGGA TRYSA YUHERDHA, S.T


NIP. 19890903 201903 1 011

Anda mungkin juga menyukai