1 SM
1 SM
Pandemi Covid-19
Indah Andayani
Pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Surabaya
indahandayani.19006@mhs.unesa.ac.id
Wiwin Yulianingsih
Pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Surabaya
wiwinyulianingsih@unesa.ac.id
Abstrak
Pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan dengan adanya pandemi Covid-19.
Penurunan daya beli konsumen dari sektor pemasaran tradisional dengan penutupan sektor
pariwisata merupakan tantangan pelaku UMKM dalam menjalankan produksi usaha. Peluang
pelaku UMKM untuk bertahan di masa pandemi adalah dengan memaksimalkan penjualan di
pasar Online. Pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM dalam mencoba pasar Online perlu
dilakukan atau pilihan lain dengan memberdayakan pelaku UMKM pada produk yang paling
dibutuhkan di masa pandemi seperti, masker dan hand sanitizer. Tujuan penelitian untuk
mendapatkan model pemberdayaan yang paling dibutuhkan pelaku UMKM di masa pandemi
covid-19. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan
observasi. 18 Sampel pelaku UMKM berasal dari kabupaten Kediri dengan stratified random
sampling. Tahap analisis data dimulai dari koleksi, reduksi, display, verifikasi, dan simpulan.
Keabsahan data menggunakan kredibilitas, member check, dependabilitas, konfirmabilitas, dan
transferabilitas. Hasil penelitian menggambarkan bahwa beberapa kendala yang dialami pelaku
UMKM kabupaten Kediri terletak pada proses pemasaran produk, sehingga strategi
pemberdayaan yang paling dibutuhkan para pelaku UMKM adalah pemberdayaan pemasaran
produk secara online melalui platform market digital dan dapat melalui strategi pemberdayaan
inovasi produk UMKM untuk beralih pada produk yang paling dibutuhkan (masker, hand
sanitizer).
Abstract
UMKMs players have experienced a decline in income due to the Covid-19 pandemic. The
decline in consumer purchasing power from the traditional marketing sector with the closure
of the tourism sector is a challenge for UMKMs players in carrying out business production.
The opportunity for UMKMs players to survive during a pandemic is to maximize sales in the
online market. Empowerment of the community of UMKMs players in trying the online market
needs to be done or another option by empowering UMKMs players in the products most
needed during a pandemic such as masks and hand sanitizers. The research objective is to find
the empowerment model most needed by UMKMs actors during the Covid-19 pandemic. This
research used a qualitative approach with interview and observation methods. 18 The sample
of UMKMs actors came from Kediri district with stratified random sampling. The data
analysis stage starts from collection, reduction, display, verification, and conclusion. Data
validity uses credibility, member check, dependability, confirmability, and transferability. The
results of the study illustrate that some of the obstacles experienced by UMKMs players in
Kediri district lie in the product marketing process, so that the empowerment strategy most
needed by UMKMs players is the empowerment of online product marketing through digital
market platforms and through the strategy of empowering UMKMs product innovation to
switch to products most needed (masks, hand sanitizers)
Keywords: Community Empowerment, UMKMs actors, Covid-19 pandemic
12
Indah, Maria, Wiwin/ Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 16, No. 1, Maret 2021
14
Indah, Maria, Wiwin/ Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 16, No. 1, Maret 2021
16
Indah, Maria, Wiwin/ Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 16, No. 1, Maret 2021
dilakukan Soetjipto (2020) yang menunjukkan penyakit, dan globalisasi pasar. Permasalahan
bahwa 48% UMKM di Jawa timur didominasi utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini
sektor kuliner. Fauji (2019) juga menyebutkan adalah adanya pandemi Covid-19.
bahwa sebagian besar UMKM di Kediri Upaya untuk mengurangi dampak dari
bergerak dalam produksi kuliner dari permasalahan pelaku UMKM di tengah
pengolahan hasil pertanian. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 adalah dengan
bahwa area penyangga sekitar Kediri termasuk memanfaatkan pasar digital. Hardilawati (2020)
wilayah penghasil komoditas pertanian, menunjukkan bahwa strategi bertahan UMKM
sehingga pelaku UMKM Kediri memanfaatkan di tengah Pandemi Covid-19 adalah
peluang tersebut. Berdasarkan data yang memanfaatkan aplikasi pemasaran e-commerce,
menyebutkan bahwa dominasi UMKM Kediri digital marketing, memperbaiki kualitas produk
adalah kuliner maka 84% sampel yang dipilih dan pelayanan, dan pemanfaatan customer
berasal dari pelaku UMKM bidang kuliner. relationship marketing, Penggunaan aplikasi e-
Narasi hasil wawancara meliputi kondisi commerce memiliki pengaruh yang signifikan
pemasaran produk di tengah pandemi, terhadap peningkatan kinerja UMKM
penurunan omzet penjualan, upaya menghadapi (Ningtyas, 2015; Hanum, 2017) dan pendapatan
situasi pandemi Covid-19 dengan model pelaku UMKM (Helmalia, 2018; Setyorini., et
pemberdayaan yang tengah dibutuhkan pada al. 2019). Aplikasi yang dapat digunakan
situasi tersebut. Kondisi yang dialami pelaku pelaku UMKM dalam menjual produknya
UMKM Kediri memiliki kesamaan pada pelaku meliputi shoppe, lazada, tokopedia, JD.ID,
UMKM di Bangkalan. Penelitian Syaiful bukalapak, ojek, OLX, dll. Penggunaan digital
(2020) menjelaskan bahwa pelaku UMKM marketing dengan memanfaatkan media sosial
Bangkalan yang memiliki usaha minuman seperti whatsapp, instagram, facebook, twitter
Kamsia Boba mengalami penurunan omzet memberikan pengaruh positif pada peningkatan
penjualan, sehingga menuntut pelaku usaha penjualan produk. Bentuk pemasaran produk
tersebut menerapkan strategi pemasaran dengan dapat dilakukan melalui publikasi video dan
memanfaatkan media sosial seperti whatsapp, foto produk di akun media sosial secara
instagram, twitter, dan facebook dengan intensif, memanfaatkan iklan adsense media
mengandalkan promosi pesan antar di setiap sosial sehingga menjangkau konsumen sesuai
minimal pembelian. Hasil strategi tersebut kriteria yang ditentukan, melakukan promosi
memberikan selisih omzet penjualan berkurang langsung dengan adanya give away, dan
hanya 17,7% dari yang semula 82,3% di masa melibatkan penggunaan hasta (#) pada label
sebelum pandemi. Keberhasilan strategi pelaku produk. Peningkatan kualitas dan layanan
UMKM untuk tetap bertahan dan mendapatkan produk dapat ditambahkan dengan adanya jasa
omzet penjualan bergantung pada identifikasi antar pesanan secara gratis dengan ketentuan
masalah penjualan yang dihadapi agar strategi minimal pembelian tertentu. Sedangkan
tersebut tepat dan efektif. Herawati (2020) pemasaran melalui jaringan pelanggan dapat
menunjukkan permasalahan UMKM dan diupayakan melalui agen yang melakukan
potensi ancamannya yang meliputi: UMKM penjualan berdasarkan permintaan orang
belum memiliki jaringan pemasaran, modal dari tertentu (open pre order) (Hardilawati, 2020).
kemampuan pribadi, berjalan mandiri tanpa Hasil karakteristik pelaku UMKM kediri
dukungan dinas terkait, sarana produksi masih dengan permasalahan penjualan di tengah masa
manual, banyaknya pesaing Usaha dengan pandemi Covid-19 memberikan dorongan
produk yang sama, situasi pandemi wabah kepada pelaku UMKM mengadakan model
pemberdayaan digital marketing. Penelitian dengan karakteristik pelaku UMKM dan situasi
Fauziyah (2020) mengungkap bahwa pelaku pandemi Covid-19. Penelitian Sutinah (2020)
UMKM Kediri belum seluruhnya siap dalam mendorong pelaku UMKM untuk belajar
menghadapi perubahan revolusi industri 4.0, memahami pergeseran karakteristik konsumen
terutama pada aspek marketing digital. Urgensi ke arah pasar digital dengan memasarkan
penjualan produk UMKM dengan produk UMKM melalui teknologi digital.
memanfaatkan marketing digital sangat Penelitian Elfizon, et al (2020) membuktikan
diperlukan mengingat kondisi pasar yang sepi bahwa penerapan pemasaran produk melalui e-
di tengah pandemi Covid-19. Awali (2020) commerce berdampak positif terhadap pelaku
mengungkap bahwa penggunaan e-marketing industri rumah tangga. Lebih lanjut dalam
melalui marketplace memberikan dampak penelitian tersebut mengungkap bahwa dengan
positif pada kegiatan produksi dan distribusi memanfaatkan e-commberce dapat menjangkau
selama pandemi sehingga UMKM tetap konsumen lebih luas dengan promosi harga
berjalan dan menghasilkan nilai ekonomi. produk yang lebih rendah dalam menarik
Berdasarkan dari karakteristik modal fisik konsumen. Penelitian Wastutiningsih (2019)
(modal pelaku UMKM) dengan memperhatikan menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat
situasi pasar di tengah pandemi, pelaku UMKM melalui digital marketing memberikan dampak
Kediri memilih model pemberdayaan digital peningkatan penjualan dan omzet yang
marketing dan memanfaatkan aplikasi e- diperoleh disertai dengan adanya perubahan
commerce untuk tetap berdaya dan bertahan. gaya hidup ke arah konsumtif sejak mengenal
Model pemberdayaan digital marketing dunia internet. Selanjutnya penelitian Rukmana
memberikan pengetahuan dan pengalaman yang (2020) menunjukkan strategi bersaing UMKM
berbeda pada pelaku UMKM untuk keripik di tengah pandemi yaitu dengan
mengembangkan produk usaha dan kemampuan mengandalkan harga yang terjangkau,
pemasaran produk melalui pasar digital. pengembangan produk, promosi, dan kecepatan
Penelitian Sulaksono (2020) menunjukkan distribusi produk. Sedangkan strategi bertahan
bahwa pelaku UMKM desa Tales memiliki dilakukan dengan penurunan harga produk agar
minat yang besar dalam menggunakan konsumen dapat menjangkaunya. Sedangkan
pemasaran melalui media sosial, karena 97% pada penelitian Narto (2020) menunjukkan
pengguna internet melakukan pencarian barang strategi pemasaran pudak di tengah Pandemi
atau jasa secara Online, 90% mengunjungi toko Covid-19 dilakukan melalui promosi berbasis
Online, 76% melakukan transaksi melalui Online dengan pemberian diskon. Beberapa
smartphone. Selanjutnya penelitian Samsiana, penelitian tersebut menunjukkan bahwa model
et al.(2020) menunjukkan bahwa penggunaan pemberdayaan digital marketing memberikan
android dioptimalkan sebagai peluang dampak positif terhadap hasil penjualan produk
pemasaran usaha di masa pandemi Covid-19. pelaku UMKM. Situasi pandemi Covid-19
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan memungkinkan pelaku UMKM memanfaatkan
pemasaran digital dari mengoptimalkan pasar digital melalui e-commerce dan sosial
penggunaan android sebagai peluang usaha media disertai dengan adanya promosi, harga
dalam menjual produk barang atau jasa melalui yang terjangkau bagi konsumen, peningkatan
e-commerce atau media sosial para pelaku produk dan jasa seperti pesan antar.
UMKM.
Model pemberdayaan pelaku UMKM
dilakukan melalu digital marketing sesuai
18
Indah, Maria, Wiwin/ Jurnal Pendidikan Nonformal Volume 16, No. 1, Maret 2021
20