Anda di halaman 1dari 3

Kajian Blok M square, 16 Maret 2019

Ustd. Mizan Qudsiyah LC mengenai menjaga Solat witir.

Solat ganjil penutup solat malam : 1,3,5,7,9,11,13 rakaat, Nabi Muhammad SAW tidak pernah
meninggalkan solat witir meski dalam perjalanan safar.
Makna hadis secara general cara mengerjakan solat malam tiap 2 rakaat salam dan ditutup 1 rakaat
witir,
1. Tiup dahulu tangan Al ikhlas, Al falaq, An Nas dan sebelum tidur lalu meniupkan kembali ke
tangan dan mengusap keseluruh tubuh setelah itu membaca ayat kursi, kemudian 2 ayat
terakhir surat Al baqarah dan terakhir kemuliaan membaca surat Al kafirun.
2. Solat sunnah rawatib dengan membaca Al kafirun dan Al ikhlas
3. Faedah solat witir : cara solat witir tidak sama dgn solat magrib dengan cara hanya ada 1
tashadu saja di akhir, atau 2 rakaat salam 1 rakaat salam
4. Solat malam ada beberapa cara: 2 salam, 2 salam, 2 salam, 1 salam
5. Boleh witir dengan 1 rakaat tidak ada masalah, yang kurang bagus itu tidak witir 
6. Waktu witir dari selesai solat isya sampai waktu fajar meski solat isya-nya jamak takdim yaitu
untuk orang safar
Hadist ke 2 dari Aisah RA : dari semua jam malam Rosullulah pernah witir disana
Di awal malam, tengah malam di akhir malam sebelum terbit fajar adalah waktu witir. Witir berakhir
pada waktu sahur(yaitu sebelum adzan subuh)
1. Waktu witirnya tidak terikat yaitu dari selesai solat isya sampai wktu terbit fajar/adzan
subuh
2. Solat yg utama yaitu solat sunah di rumah
3. Bukan petunjuk ulama salaf duduk sehabis solat untuk dzikir dengan mengangkat suara
tinggi.
4. Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas. Allah senang orang yg berdoa dgn
suaranya nyaring

Dzikir sehabis solat


Astagfirullah saja tidak ada tambahan haladzim dalam berdzikir dari riwayat
Tabarokta dzaljalali wal ikhrom lailahaillah

Selesai solat wajib Nabi mentauhidkan Allah : Astagfirullah 3x

Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW


bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan
golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih


sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya


mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan
Abu Dawud).

Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang


sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah
bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya
ialah wanita shalihah.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan


hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim).

 “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang


berjihad/berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari
tuannya. c. Pemuda /i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari
yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim).

“Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah


hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih
terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.


Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang
terbanyak (HR. Abu Dawud).

Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan


perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya
jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).

Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik,
daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu
Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

Rasulullah SAW. bersabda: “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak


menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR.
Bukhari).

Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang,
dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang
memilih hidup membujang (HR. Abu Ya’la dan Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda: Kawinkanlah orang-orang yang masih


sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak,
meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

“Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari
besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi).

“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih


baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau
perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih


sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk
kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih
dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan
barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-
Muslim)

“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan


menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali
wanita itu disertai mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari
Abdullah Ibnu Abbas ra).

 “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama


dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak
menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan
kerusakan yang luas” (H.R. At-Turmidzi).

“Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.


Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang
terbanyak” (HR. Abu Dawud).

“Saling menikahlah kamu, saling membuat

Anda mungkin juga menyukai