Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EDITING PAPER

PENERAPAN CARING DALAM KEPERAWATAN

PENULIS:

Rizky Fajrian Syahputra

NIM: G2A021348

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021/2022
CARING DALAM KEPERAWATAN

A. Pengertian Caring
Secara bahasa istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Pada
umumnya caring diartikan sebagai suatu bentuk kemampuan dalam
berdedikasi kepada orang lain, mengawasi dengan waspada, serta perasaan
empati, mencintai atau menyayangi terhadap orang lain. Komunikasi
caring sangat dibutuhkan untuk mempercepat kesembuhan pasien. Bukan
hanya pengobatan fisik yang hanya dibutuhkan oleh pasien, namun
pendekatan dan penguatan secara psikologis juga hal yang sangat penting
untuk menunjang kesembuhan pasien.
Selain itu, caring juga diartikan pusat (sentral) dalam praktik keperawatan,
dikarenakan caring merupakan suatu bentuk pendekatan yang dinamis,
dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada
pasien. Perawat yang merupakan mitra aktif yang sangat penting dalam
kesehatan, tentunya harus memiliki dan memahami konsep dari caring itu
sendiri. Seorang perawat profesional harus mampu memahami dan
menerapkan konsep caring dalam memberikan asuhan keperawatan.
B. Pengertian Caring Menurut Para Ahli
1. Jean Watson (1979)
Dalam teorinya yang terkenal, Watson mempertegas bahwasanya caring
merupakan suatu jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara
pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian dapat
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
2. Griffin (1983)
Konsep caring dibagi ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep
caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep
caring yang lain berfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan fungsi keperawatannya.
Griffin menggambarkan caring sebagai suatu proses interpersonal esensial
yang mengharuskan seorang perawat untuk melakukan aktivitas peran
yang spesifik dengan cara menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu
kepada resepien. Aktivitas tersebut diantaranya, membantu, menolong,
dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Dan proses ini
dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
3. Leininger (1984)
Caring merupakan kenyamanan, kasih sayang, kepedulian, perilaku
koping, empati, dukungan dan kepercayaan. Tujuan caring sendiri untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi manusia dengan menekan
aktivitas yang sehat dan mudah pada individu yang disetujui bersama.
4. Swanson (1991)
Caring merupakan cara memelihara suatu hubungan dengan menghargai
orang lain serta komitmen dan tanggung jawab. Caring merupakan inti
fenomena keperawatan, tetapi bukan sesuatu yang unik dalam praktik
keperawatan. Membangun strategi yang berguna dan efektif untuk
menghasilkan intervensi keperawatan, perlu adanya dalam setiap proses
pelayanan dan akan menghasilkan nilai positif pada kesehatan pasien.

5. Marriner dan Tomey (1994)


Caring merupakan suatu pengetahuan tentang kemanusiaan, inti dari
praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan
semata-mata hanya sebuah perilaku. Namun caring juga merupakan cara
yang memiliki makna dan memotivasi suatu tindakan.
6. Miller (1995)
Caring merupakan tindakan yang disengaja yang menimbulkan rasa aman
secara fisik dan emosi yang tulus dilakukan oleh orang yang menerima
asuhan dan penerima asuhan keperawatan.

C. Teori Keperawatan Tentang Caring


Jean Watson (1985) meyakini bahwasanya praktik caring sebagai pusat
keperawatan, menggambarkan caring sebagai dasar sebuah kesatuan dan
nilai-nilai kemanusiaan yang universal (kebaikan,kepedulian, serta cinta
terhadap diri sendiri dan orang lain). Caring digambarkan sebagai moral
ideal keperawatan, hal tersebut meliputi keinginan untuk merawat,
kesunguhan untuk merawat, dan tindakan merawat (caring). Tindakan
caring meliputi komunikasi, tanggapan yang posotif, dukungan, atau
intervensi fisik oleh perawat. Berikut ini teori keperawatan tentang caring:

1. Teori Human Caring Watson


Teori Human Caring berfokus pada paradima manusia dan keperawatan.
Hal ini menegaskan bahwa manusia tidak dapat disembuhkan sebagai
suatu objek, sebaliknya manusia merupakan bagian dari dirinya,
lingkungan, alam, dan alam semesta yang lebih besar. Lingkungan dalam
teori ini diartikan sebagai rasa nyaman, indah, dan damai. Kepedulian
merupakan cita-cita moral yang melibatkan pikiran, tubuh, jiwa satu sama
lain. Teori ini juga menjelaskan keperawatan termasuk kategori ilmu
kemanusiaan dan sebagai profesi yang melakukan praktik sesuai dengan
ilmiah, etis dan estensi yang bertujuan untuk menyeimbangkan
pengalaman kesehatan dan penyakit. Dalam praktik keperawatan Watson
memiliki 10 faktor carative, yaitu:
 Membentuk sistem altruistik, yaitu memberi kasih sayang dan
sikap terbuka kepada pasien.
 Menciptakan harapan dan kepercayaan, yaitu menjalin hubungan
dengan pasien untuk menawarkan bantuan.
 Meningkatkan rasa sensitif terhadap diri sendiri dan sesama, yaitu
belajar menerima keadaan diri sendiri dan orang lain.
 Membangun pertolongan dan kepercayaan, serta hubungan caring
manusia, yaitu membangun komunikasi yang efektif dengan
pasien dalam mewujudkan kepercayaan.
 Mempromosikan dan mengungkapkan perasaan yang positif dan
negatif, yaitu mendukung dan menerima perasaan pasien dalam
kondisi apapun.
 Menggunakan proses caring yang kreatif dalam penyelesaian
masalah, yaitu menerapkan proses keperawatan yang sistematik
dan memecahkan masalah secara ilmiah.
 Mempromosikan transpersonal belajar-mengajar, yaitu
mengajarkan pasien agara terampil dalam merawat diri.
 Menyediakan dukungan, perlindungan, dan perbaikan mental,
fisik, sosial, dan spiritual, yaitu memulihkan suasanan perasaan
pasien fisik maupun non-fisik.
 Memperoleh bantuan manusia, yaitu membantu pasien
mendapatkan kebutuhan dasar.
 Mengizinkan adanya kekuatan fenomena yang bersifat spiritual,
yaitu untuk memberi pengertian yang lebih baik pada kondisi
pasien.

2. Teori Swanson’s Middle Range Caring

Teori ini diartikan sebagai teori yang berfokus pada


kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan pasien, teori ini
memberikan kontribusi yang unik dalam membangun hubungan antar perawat.
Dalam teori ini terdapat 5 kategori dalam proses caring, yaitu maintaining belief,
knowing, being with, doing for, and enabling. Menurut Swanson (1991) ada 5
asumsi yang mendasari konsep caring meliputi:

a. Maintaining Belief
Maintaining belief merupakan mempertahankan iman dalam kapasitas orang lain,
untuk mendapatkan melalui suatu peristiwa atau transisi dan menghadapi masa
depan dengan bermakna. Tujuannya adalah untuk memungkinkan yang lain
sehingga dalam batas-batas kehidupannya, ia mampu menemukan makna dan
mempertahankan sikap penuh harapan.

b. Knowing

Knowing merupakan berjuangan untuk memahami peristiwa seperti yang


memiliki makna dalam kehidupan yang lain. Mengetahui melibatkan untuk
menghindari asumsi tentang makna dari suatu peristiwa dengan merawat, yang
berpusat pada kebutuhan lain, melakukan kajian mendalam, mencari petunjuk
verbal dan nonverbal, dan mengikutsertakan dari keduanya.

c. Being With

Being with merupakan secara emosional hadir untuk yang lain dengan
menyampaikan ketersediaan berkelanjutan, perasaan berbagi, dan pemantauan
yang peduli memberikan tidak membebani orang yang dirawat.

d. Doing For

Doing for merupakan melakukan sesuatu untuk orang lain sepertia apa yang dia
lakukan untuk dirinya sendiri jika hal itu mungkin. melakukan untuk yang lain
berarti memberikan perawatan yang nyaman, protektif, dan antisipatif, serta
menjalankan tugasnya terampil dan kompeten sambil menjaga martbat orang
tersebut.

e. Enabling

Enabling ialah memfasilitasi bagian yang lain melalui transisi kehidupan dan
peristiwa asing dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung, dengan
fokus pada masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan
alternatif, sehingga meningkatkan penyembuhan pribadi klien, pertumbuhan, dan
perawatan diri.

D. Aplikasi Caring Dalam Keperawatan


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat
komponen yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.
Perawat merupakan sebuah profesi yang mulia, karena memerlukan
kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita
sakit.
Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati, harus
mampu memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang
perawat dapat juga harus berpenampilan menarik. Untuk itu, menjadi
seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memerhatikan orang lain,
keterampilan intelektual yang baik, teknikal, dan interpersonal yang
tercerminkan dalam perilaku caring atau kasih sayang. Berikut ini peran
perawat menurut Community Health Service (1989) dikutip dalam Zaidin
(2002) terdiri dari:
 Sebagai pemberi asuhan keperawatan.
 Sebagai advokat.
 Sebagai edukator.
 Sebagai koordinator.
 Sebagai kolaborator.
 Sebagai konsultan.
 Sebagai pembaharu.
E. Manfaat Caring Dalam Keperawatan

Manfaat Caring sangat besar. Pemberian pelayanan keperawatan yang


didasari oleh perilaku caring perawat mampu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Penerapan caring yang diintegrasikan dengan pengetahuan biofisikal
dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan kesehatan
individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien.
Watson (1979 dalam Tomey & Alligod, 2006) menambahkan bahwa caring yang
dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu.
Selain itu, William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya hubungan
yang signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian, perilaku
caring yang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi kepuasan
klien.

Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun
juga dapat menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin
(2004) menyampaikan bahwa perilaku caring dapat mendatangkan manfaat
finansial bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998) menambahkan
bahwa perilaku caring staf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit
karena perilaku ini berdampak bagi kepuasan pasien.

Dengan demikian, secara jelas dapat diketahui bahwa perilaku caring perawat
dapat memberikan kemanfaatan bagi pelayanan kesehatan karena dapat
meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu serta meningkatakan
kepuasan pasien sehingga akan meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit
dan pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi rumah sakit.

Sumber:

https://www.sijenius.com/2019/12/caring.html?m=1

https://www.e-jurnal.com/2014/11/manfaat-caring.html?m=1
BIODATA PENULIS

Nama : Rizky Fajrian Syahputra

NIM : G2A021348

TTL : Semarang, 14 April 2003

Alamat : Jl. Villa Pucang Kencana Blok.C No.8 RT.03 RW.25 Mranggen, Demak.

Pendidikan:

SD : SD Negeri Meteseh

SMP : SMP Negeri 39 Semarang

SMA : SMA Negeri 15 Semarang

PT : Universitas Muhammadiyah Semarang


Hobi : Bermain Game, Nonton Film

Semarang, 12 Oktober 2021

Penulis

Anda mungkin juga menyukai