DOSEN PEMBIMBING
Nurmala R.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 10
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Interaksi Komunikasi Dalam Pembelajaran”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Dengan
terselesainya makalah ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak
dan sumber-sumber informasi yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
B. Macam-macam Komunikasi......................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal dan nonverbal, seorang penerima bereaksi
dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah
menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
Everett M.Rogers : Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
Rogers & D.Lawrence Kincaid : Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang
pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Shannon & Weaver : Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan,
seni, dan teknologi.
Harorl D. Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa?, dengan akibat
apa atau hasil apa.
Raymond S. Ross : Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan
mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan komunikator.
2
Prof. Dr. Alo Liliweri : Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
William I. Gordon (Dedy Mulyana) : Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan
sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
M. Djenamar. SH : Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide
seseorang kepada orang lain.
William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang berarti diantara
individu-individu.
Prof. Dr. Alo Liliweri : Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
Anwar Arifin : Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna
komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial komunikasi
pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan
penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum
memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
Murphy & Mendelson : Komunikasi merupakan suatu komunikasi untuk membangun
dan mempertahankan hubungan interpersonal.
B. Macam-macam Komunikasi
Seperti yang sudah diketahui secara luas bahwasanya manusia itu makhluk sosial bukan
makhluk individual yang memiliki kebutuhan untuk saling berkomunikasi dengan jenisnya.
Tetapi dalam kehidupan nyata, banyak orang yang masih belum terampil dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, perlu dikiranya kita mengenali berbagai cara dalam penyampaian informasi.
Pada dasarnya, mengenali cara penyampaian informasi tidak terlalu susah karena sebenarnya
kita melakukannya setiap hari. Berikut ini adalah beberapa macam komunikasi yang sering kita
lakukan setiap harinya.
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain
makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi
dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena
3
itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Menurut cara penyampaian informasi
dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak ada batas
jaraknya. Contohnya : Rapat, wawancara, atau dua orang yang sedang mengobrol. Atau
dalam sisi yang lain juga terjadi secara tidak langsung karena terpisah jarak. Contohnya :
Berbicara melalui telepon.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara tertulis,
seperti surat-menyurat, memo, telegram dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis ini sudah
sangat familiar pada zaman sekarang, bisa melalui whatsapp atau BBM. Dalam contoh yang
lain ada dalam bentuk naskah, gamber/foto yang diberi tulisan atau kata-kata, termasuk
spanduk yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Ada hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi secara tertulis, yaitu sebaiknya
dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu sendiri, selain itu juga harus
dipertimbangkan resiko dari apa yang ditulis, misalnya amankah tulisan ini atau mudah
dimengertikah tulisan ini, dan lain-lain.
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat
dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya :
Presentasi diskusi, workshop, presentasi karya ilmiah, seminar dan lain-lain.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi informal kebalikan dari komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi di
dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan tata caranya dalam struktur
organisasi. Pesan yang disampaikan atau proses komunikasinya terjadi secara spontan,
langsung, alias tanpa rencana sebelumnya. Contohnya : Proses tanya jawab yang sedang
berlangsung dalam pembelajaran.
4
c. Komunikasi Nonformal
Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi. Contohnya : seseorang menyampaikan informasi kepada orang lain dan orang
tersebut kemudian menyampaikan kembali informasi yang dimaksud kepada beberapa orang
lainnya dan seterusnya.
a. Berpidato
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai atau berorasi dalam
menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran mengenai suatu hal. Contohnya
seperti saat kegiatan pidato pembina upacara setiap hari senin.
b. Memberi Saran
Memberi saran bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan
apa saja yang perlu ia perbaiki. Contohnya guru memberi saran agar peserta didik giat belajar,
agar mendapatkan prestasi.
Pemberian tugas, soal dan permasalahan untuk diselesaikan oleh peserta didik agar
komunikator dapat mengetahui tingkat pengetahuan mereka. Contohnya guru memberikan
perintah untuk peserta didik mengerjakan soal materi yang sudah disampaikan.
d. Memberikan Ceramah
Cara yang dilakukan oleh komunikator kepada pendengar dengan memberikan penjelasan
informasi atau materi yang akan di sampaikan. Cotnohnya guru menyampaikan informasi atau
materi yang di pelajari peserta didik didalam kelas.
5
e. Wawancara
Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara sebagai
penanya dan narasumber sebagai orang yang ditanya. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari
informasi, meminta keterangan, atau menanyai pendapat tentang suatu permasalahan kepada
seseorang. Contohnya menanyakan materi apa yang sudah dipelajari ke peserta didik atau
menanyakan bagaimana keadaan peserta didik didalam kelas.
Dari contoh diatas diketahui bahwa inisiatif dari komunikator adalah faktor penting dalam
terjadinya sebuah komunikasi.
Salah satu macam komunikasi yang terbatas pada ruang lingkup yang ada. Maka dari itu,
komunikasi berdasarkan ruang lingkup ini terbagi menjadi :
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang mana komunikasi ini terjadi antara individu dengan lingkup itu.
Dalam aplikasinya komunikasi internal ini biasanya ada 3 jenis, yaitu :
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi atau organisasi
dengan masyarakat dalam berbagai bentuk, misalnya :
6
Pameran atau publikasi
Contoh: membuat penggumuman atau berita yang ingin disampaikan kepada seluruh
masyarakat.
Kenferensi Pers
Contoh: adanya kegiatan sosialisasi yang diselenggrakan oleh BNN
Siaran televisi atau radio
Contoh: mendengarkan berita baik dari televisi maupun di radio
Pengabdian atau bakti sosial
Contoh: membantu masyarakat di lingkungan sekitar saat melakukan pembersihan
Dalam komunikasi ada beberapa arah dalam penyampaiannya, arah informasi inilah yang
akan menentukan macam komunikasi yang terjadi. Menurut aliran informasi,komunikasi terbagi
menjadi :
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berasal dari satu pihak saja. Biasanya
komunikasi ini terjadi apabila dalam keadaan darurat atau memang karena sistem yang berjalan
di suatu organisasi seperti itu. Misalnya antara guru dengan murid dan lain-lain.
Komunikasi ini bersifat timbal balik dalam aplikasinya, komunikasi ini terjadi tidak hanya
satu pihak saja, melainkan keduanya terlibat dalam memberikan respon atau feed back terhadap
lawan bicaranya. Misalnya guru menanyakan kepada murid dan murid menjawab pertanyaan
guru.
c. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan, biasanya berupa laporan dan lain-lain.
Misalnya murid melaporkan hasil penelitiannya kepada guru.
d. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan ke bawahan, biasanya berupa perintah mengerjakan
atau melakukan sesuatu. Misalnya guru memberikan tugas kepada muri didalam kelas.
7
e. Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang sejajar dalam kedudukan. Misalnya
perbincangan guru dengan guru dan murid dengan murid.
Pada setiap proses pembelajaran hendaknya terjadi komunikasi yang efektif , dimana guru
selalu memperlakukan siswa sebagai individu yang berbeda-beda, memerlukan pelayanan yang
berbeda-beda, karena siswa sebagi subyek mempunyai karakteristik yang unik, memiliki
kemampuan yang berbeda, memerlukan kebebasan untuk memilih yang sesuai dengan dirinya
dan merupakan pribadi yang aktif. Memperlakukan siswa sebagai obyek, yang hanya
berkewajiban menerima apa saja yang diberikan oleh guruadalah merupakan sikap dan tindakan
yang tidak manusiawi, oleh karenanya perlu diciptakan iklim yang komunikatif agar setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk berkembang secara optimal.
Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini dikemukakan
beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses:
8
Bersikap sabar.
Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu
sendiri. Contoh: ada murid yang kurang baik saat didalam kelas, maka kita harus bersabar
menghadapinya dan mengajark murid tersebut agar mau belajar.
Menghargai dan rendah hati.
Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh
pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Contoh: guru menghargai siswa dalam
menolong guru di sekolah atau menghargai murid yang memiliki semngat tinggi dalam
menuntun ilmu.
Mau belajar.
Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin
memahami atau belajar tentang mereka. Contoh: guru membuat murid agar memiliki niat
belajar.
Bersikap sederajat.
Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman
atau mitra kerja oleh siswanya. Contoh: seorang guru dan murid mempunyai keinginan yang
sama yaitu sama-sama mau menuntun ilmu.
Bersikap akrab dan melebur.
Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat
dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan
dalam berhubungan dengan guru. Contoh: guru bersikap terbuka dengan murid agar murid
senang dengan guru.
Tidak berusaha menceramahi.
Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu,
guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk
saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya
diantara keduanya. Contoh: guru menjelaskan tentang materi dan murid menambahkan
sedikit pengetahuan yang ia ketahui.
9
Berwibawa.
Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai,
seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan
siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
Tidak memihak dan mengkritik.
Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini,
diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-
pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
Bersikap terbuka.
Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru
yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila
merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih
perlu belajar
Bersikap positif.
Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan
potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu
diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk
merubah keadaan
Oleh karena itu, ada beberapa cara penerapan komunikasi yang baik, benar, dan efektif
dalam setiap proses pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut:
Karena setiap manusia baik pengajar ataupun yang diajar tentunya memiliki kesalahan.
Ketika pengajar memberikan metode atau pemahaman yang salah, jangan ragu untuk
10
mengoreksinya agar informasi yang diberikan menjadi benar dan dapat dipahami oleh semua
peserta didik.
b. Tidak membanding-bandingkan
Komunikasi yang efektif bisa dilakukan dengan membuat pesan yang berisi sebuah pesan
yang menghargai masing-masing individu dan tidak mencederai atau menyerang kepercayaan
diri yang mereka miliki. Hal itu disebabkan karena apabila setiap siswa dibanding-bandingkan,
maka kepercayaan diri mereka akan runtuh dan pesan dari guru tidak akan banyak didengarkan
karena mereka merasa itu semua sudah percuma untuk dilakukan.
Pada saat ingin memulai atau melakukan sebuah proses pembelajaran. Kata pembuka seperti
salam, ucapan selamat pagi/siang/sore/malam, menanyakan kabar peserte didik yang dilakukan
dengan ramah (Humble) sambil melihat seluruh peserta didik dengan tatapan kegembiraan, akan
membuat peserta didik merasa disayangi dan dicintai.
Apakah ada yang tidak hadir atau semuanya hadir. Jika ada yang tidak hadir, cobalah untuk
bertanya kenapa si A tidak hadir, apa penyebab si A tidak hadir, dan lain sebagainya. Hal ini
akan memberikan kesan kepada peserta didik, bahwa pengajar mereka peduli dan perhatian
terhadap mereka.
Mengulang kembali pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dengan cara menanyakan
beberapa pertanyaan seperti ” sampai dimana pelajaran kita kemarin? pelajaran kita kemarin
sudah dipelajari lagi belum dirumah? siapa yang masih ingat pelajaran kemarin? ” atau
pertanyaan lainnya. Tapi, usahakanlah menggunakan kata ” kita ” agar peserta didik merasa
berada disisi yang sama dan memiliki ikatan dengan pengajarnya.
11
f. Berikan respon
Pemberian respon positif kepada peserta didik ketika ada yang masih ingat dengan pelajaran
kemarin. Respon tersebut bisa seperti, ” wah hebat kamu A, sepulang sekolah langsung belajar
lagi ya? tetap pertahankan ya, kamu pintar “.
Beserta tujuan kenapa materi tersebut harus dipelajari dan dipahami. Penerapannya bisa
dengan cara pengajar bergabung dengan para peserta didik seraya berbicara dengan jelas dan
mudah dipahami peserta didik. Jangan lupa untuk selalu antusias, semangat dan melakukan
kontak mata kepada seluruh peserta secara bergantian agar para peserta didik juga tergugah
semangatnya untuk belajar.
Dengan baik dan jelas serta menggunakan bahasa yang tepat sesuai dengan konteks yang
dibahas. Penggunaan komunikasi dengan bahasa dan intonasi suara yang jelas serta sesuai
dengan konteks yang dibahas akan membuat peserta didik mudah untuk mengerti dan
memahami perkataan pengajar.
i. Berikan kesempatan
Kepada peserta didik untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat pada materi yang
dibahas, seperti misalnya ketika membahas kegiatan keluarga dan kegiatan bermasyarakat,
maka berikan tugas yang berhubungan dengan hal tersebut. Selain itu berikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami apa yang sedang dipelajari, jangan langsung memberikan
materi yang lain padahal materi yang dibahas masih belum dimengerti oleh peserta didik.
j. Berikan tugas
Kepada peserta didik untuk mereka kerjakan setelah pengajar sudah merasa materi tersebut
dipahami dengan baik. Setelah tugas tersebut selesai, berikan kesempatan kepada peserta didik
untuk membacakan hasil pekerjaan mereka. Menyuruh peserta didik membacakan hasil
pekerjaan mereka akan menunjukkan kepada mereka bahwa pengajar mereka selalu fokus dan
memperhatikan mereka.
12
k. Ajak peserta didik
Untuk bersama-sama menyimpulkan inti dari materi yang telah dibahas hari ini. Hal ini akan
memberikan suasana yang penuh keakraban dan ketegangan antara peserta didik akan semakin
berkurang. Berikan juga beberapa candaan atau lelucon singkat agar suasana menjadi lebih cair
dan penuh kekeluargaan.
Seperti pekerjaan rumah kepada peserta didik. Hal ini akan menjaga daya ingat peserta didik
akan materi yang telah dibahas tadi. Pengajar juga bisa memberikan imbalan kepada peserta
didik, dengan mengatakan ” jika besok ada yang dapat nilai 10, akan diberikan hadiah buku
tulis”.
Untuk lebih giat belajar dan membaca buku agar pengetahuan mereka semakin bertambah,
serta berikan pesan-pesan moral yang bersifat memotifasi dan membangun karakter peserta
didik sebagai bentuk saran dan bujukan dari seorang pengajar kepada muridnya.
n. Akhiri pembelajaran
Dengan baik serta penuh semangat, serta mengajak kembali seluruh peserta didik untuk
melaksanakan tugas dengan baik, dan sepulang dari tempat pembelajaran jangan terlalu banyak
bermain. Pengajar dapat memberikan kata kata seperti “baiklah untuk pembahasan dan pelajaran
kita hari ini sudah cukup, jangan lupa kerjakan tugas-tugas yang telah diberikan serta sampai
dirumah jangan terlalu banyak main dengan teman. Kerjakan dulu tugasnya sampai selesai baru
main. Oke?”.
o. Bahas materi
yang sudah diberitahukan tadi dengan memberikan gambaran umum tentang materi tersebut
ditambah juga dengan memberikan beberapa contoh yang sanggup membangun dan
menumbuhkan imajinasi peserta didik.
13
p. Berikan motivasi
kepada peserta didik agar mereka lebih berfokus terhadap materi yang dibahas serta
perhatikan peserta yang belum paham dengan materi tersebut. Berikan pemahaman dan
pengetahuan yang cukup hingga mereka benar-benar paham.
untuk melakukan tanya jawab kepada pengajar mereka ketika pengajar merasa mereka
sudah ingin bertanya. Hal ini bertujuan agar materi yang dibahas dapat diterapkan dengan baik
dan dipahami oleh seluruh peserta didik.
1. Pra-instruksional
Tahap yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Tahap ini untuk
mengungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan
menumbuhkan kondisi belajar dan hubungan pelajaran dengan yang sebelumnya, atau boleh
dikatan sebagai pemanasan dalam kelas.
2. Instruksional
Tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahap memberikan bahan pelajaran yang telah
disusun guru sebelumnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru yang baik dalam mengenali siswanya maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya komunikasi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran akan semakin efektif yang
berimbas pada tercapainya tujuan pembelajaran yang di rencanakan sebelumya.
Dalam implemetasinya ada 17 penerapan yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu:
memberi kata pembuka, review materi, bahas materi, dan lain-lain. Bukan hanya itu ada juga
tahap-tahapan yang harus digunakan dinataranya pra-instruksional dan intruksional
B. Saran
Dalam proses belajar dan mengajar kita bukan hanya memberikan informasi saja akan tetapi
bagaimana cara berinteraksi dengan berkomuniksi dengan peserta didik agar mudah memahami
informasi materi yang akan di sampaikan. Semakin baik menjalin komunikasi dengan peserta
didik maka semakin baik juga hubungan guru dengan peserta didik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16