Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BP

INTERAKSI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN

DOSEN PEMBIMBING

Nurmala R.,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Achmad Sabilal A. (1740604035)

Desi Mandua (1740604017)

Dwi Ira Rahayu (1740604047)

Royyan Fauzan (1740604079)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Interaksi Komunikasi Dalam Pembelajaran”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Dengan
terselesainya makalah ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak
dan sumber-sumber informasi yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Tarakan, 03 Desember 2018

Penyusun

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Definisi Interaksi Komunikasi...................................................................................2

B. Macam-macam Komunikasi......................................................................................3

C. Keterampilan Komunikasi yang harus Dimiliki Seorang Guru..................................7

D. Implementasi Interaksi Komunikasi dan Pembelajaran..............................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................................14

B. Saran........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari semua orang pasti melakukan komunikasi. Kegiatan-


kegiatan yang termasuk dalam kumunikasi diantaranya adalah berbicara, menulis surat,
menelpon, dll. Kata atau istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut
“Communication” yang berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang artinya “membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih”.
Secara umum pengertian komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan
atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami
dengan mudah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih
agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Pada makalah ini berisi tentang bagaimana komunikasi yang digunakan guru pada
saat baik dalam proses belajar maupun belajar. Sehingga dalam proses belajar menjadi
lebih optimal dan efektif

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu interaksi komunikasi dan definisinya?


2. Apa saja macam-macam komunikasi?
3. Seperti apa keterampilan komunikasi yang harus dimiliki guru?
4. Bagaimana implementasi interaksi komunikasi?

C. Tujuan

1. Memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi komunikasi


2. Memahami dan mengetahui definisi interaksi komunikasi
3. Mengetahui macam-macam komunikasi
4. Memahami dan mengetahui keterampilan yang harus dimiliki guru
5. Memahami dan mengetahui proses implementasi interaksi komunikasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Interaksi Komunikasi

Komunikasi Interaksi adalah proses dimana setiap individu menggunakan simbol-simbol


untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi
interaksi terjadi karena adanya proses atau pertukaran informasi antara satu individu dengan
individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan akhirnya menciptakan
‘’feedback’’ atau umpan balik. Umpan balik adalah komunikasi yang diberikan pada sumber
pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman.

Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal dan nonverbal, seorang penerima bereaksi
dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah
menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Adapun pengertian komunikasi menurut para ahli :

 Everett M.Rogers : Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
 Rogers & D.Lawrence Kincaid : Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang
pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
 Shannon & Weaver : Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan,
seni, dan teknologi.
 Harorl D. Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa?, dengan akibat
apa atau hasil apa.
 Raymond S. Ross : Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan
mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan komunikator.

2
 Prof. Dr. Alo Liliweri : Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
 William I. Gordon (Dedy Mulyana) : Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan
sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
 M. Djenamar. SH : Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide
seseorang kepada orang lain.
 William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang berarti diantara
individu-individu.
 Prof. Dr. Alo Liliweri : Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
 Anwar Arifin : Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna
komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial komunikasi
pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan
penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum
memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
 Murphy & Mendelson : Komunikasi merupakan suatu komunikasi untuk membangun
dan mempertahankan hubungan interpersonal.

B. Macam-macam Komunikasi

Seperti yang sudah diketahui secara luas bahwasanya manusia itu makhluk sosial bukan
makhluk individual yang memiliki kebutuhan untuk saling berkomunikasi dengan jenisnya.
Tetapi dalam kehidupan nyata, banyak orang yang masih belum terampil dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, perlu dikiranya kita mengenali berbagai cara dalam penyampaian informasi.
Pada dasarnya, mengenali cara penyampaian informasi tidak terlalu susah karena sebenarnya
kita melakukannya setiap hari. Berikut ini adalah beberapa macam komunikasi yang sering kita
lakukan setiap harinya.

1. Komunikasi Menurut Penyampaian

Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain
makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi
dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena

3
itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Menurut cara penyampaian informasi
dapat dibedakan menjadi :

a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak ada batas
jaraknya. Contohnya : Rapat, wawancara, atau dua orang yang sedang mengobrol. Atau
dalam sisi yang lain juga terjadi secara tidak langsung karena terpisah jarak. Contohnya :
Berbicara melalui telepon.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan atau dilaksanakan secara tertulis,
seperti surat-menyurat, memo, telegram dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis ini sudah
sangat familiar pada zaman sekarang, bisa melalui whatsapp atau BBM. Dalam contoh yang
lain ada dalam bentuk naskah, gamber/foto yang diberi tulisan atau kata-kata, termasuk
spanduk yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Ada hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi secara tertulis, yaitu sebaiknya
dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu sendiri, selain itu juga harus
dipertimbangkan resiko dari apa yang ditulis, misalnya amankah tulisan ini atau mudah
dimengertikah tulisan ini, dan lain-lain.

2. Komunikasi Menurut Perilaku

Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat
dibedakan menjadi :

a. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya :
Presentasi diskusi, workshop, presentasi karya ilmiah, seminar dan lain-lain.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi informal kebalikan dari komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi di
dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan tata caranya dalam struktur
organisasi. Pesan yang disampaikan atau proses komunikasinya terjadi secara spontan,
langsung, alias tanpa rencana sebelumnya. Contohnya : Proses tanya jawab yang sedang
berlangsung dalam pembelajaran.

4
c. Komunikasi Nonformal
Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi. Contohnya : seseorang menyampaikan informasi kepada orang lain dan orang
tersebut kemudian menyampaikan kembali informasi yang dimaksud kepada beberapa orang
lainnya dan seterusnya.

3. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi

Dalam berkomunikasi juga terdapat maksud dari komunikator. Dalam berkomunikasi


apabila tidak ada inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksananya tidak akan tercapai,
contohnya adalah :

a. Berpidato

Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai atau berorasi dalam
menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran mengenai suatu hal. Contohnya
seperti saat kegiatan pidato pembina upacara setiap hari senin.

b. Memberi Saran

Memberi saran bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan
apa saja yang perlu ia perbaiki. Contohnya guru memberi saran agar peserta didik giat belajar,
agar mendapatkan prestasi.

c. Memerintah sesuatu untuk dilakukan

Pemberian tugas, soal dan permasalahan untuk diselesaikan oleh peserta didik agar
komunikator dapat mengetahui tingkat pengetahuan mereka. Contohnya guru memberikan
perintah untuk peserta didik mengerjakan soal materi yang sudah disampaikan.

d. Memberikan Ceramah

Cara yang dilakukan oleh komunikator kepada pendengar dengan memberikan penjelasan
informasi atau materi yang akan di sampaikan. Cotnohnya guru menyampaikan informasi atau
materi yang di pelajari peserta didik didalam kelas.

5
e. Wawancara

Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara sebagai
penanya dan narasumber sebagai orang yang ditanya. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari
informasi, meminta keterangan, atau menanyai pendapat tentang suatu permasalahan kepada
seseorang. Contohnya menanyakan materi apa yang sudah dipelajari ke peserta didik atau
menanyakan bagaimana keadaan peserta didik didalam kelas.

Dari contoh diatas diketahui bahwa inisiatif dari komunikator adalah faktor penting dalam
terjadinya sebuah komunikasi.

4. Komunikas Berdasarkan Ruang Lingkup

Salah satu macam komunikasi yang terbatas pada ruang lingkup yang ada. Maka dari itu,
komunikasi berdasarkan ruang lingkup ini terbagi menjadi :

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang mana komunikasi ini terjadi antara individu dengan lingkup itu.
Dalam aplikasinya komunikasi internal ini biasanya ada 3 jenis, yaitu :

 Komunikasi vertikal, biasanya terjadi dalam bentuk atasan ke bawahan seperti


perintah bos, teguran, peringatan, dan lain-lain. Contoh: menejer menegur para
staff, agar tidak membuat kesalahan lagi saat berkerja
 Komunikasi horizontal, biasanya terjadi dalam lingkup organisasi atau kantor
sukarelawan yang semuanya sejajar atau setingkat. Contoh: kepala departemen
membahas konflik-konflik di perusahaan dan membahas cara mengatasinya.
 Komunikasi Diagonal, biasanya terjadi dalam ruang lingkup organisasi atau
kantor. Contoh: pegawai baru menanyakan sesuatu yang tidak diketahui dengan
pegawai lama, dan bosnya.

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi atau organisasi
dengan masyarakat dalam berbagai bentuk, misalnya :

6
 Pameran atau publikasi
Contoh: membuat penggumuman atau berita yang ingin disampaikan kepada seluruh
masyarakat.
 Kenferensi Pers
Contoh: adanya kegiatan sosialisasi yang diselenggrakan oleh BNN
 Siaran televisi atau radio
Contoh: mendengarkan berita baik dari televisi maupun di radio
 Pengabdian atau bakti sosial
Contoh: membantu masyarakat di lingkungan sekitar saat melakukan pembersihan

5. Komunikasi Menurut Aliran Informasi

Dalam komunikasi ada beberapa arah dalam penyampaiannya, arah informasi inilah yang
akan menentukan macam komunikasi yang terjadi. Menurut aliran informasi,komunikasi terbagi
menjadi :

a. Komunikasi Satu Arah

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berasal dari satu pihak saja. Biasanya
komunikasi ini terjadi apabila dalam keadaan darurat atau memang karena sistem yang berjalan
di suatu organisasi seperti itu. Misalnya antara guru dengan murid dan lain-lain.

b. Komunikasi Dua Arah

Komunikasi ini bersifat timbal balik dalam aplikasinya, komunikasi ini terjadi tidak hanya
satu pihak saja, melainkan keduanya terlibat dalam memberikan respon atau feed back terhadap
lawan bicaranya. Misalnya guru menanyakan kepada murid dan murid menjawab pertanyaan
guru.

c. Komunikasi ke atas

Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan, biasanya berupa laporan dan lain-lain.
Misalnya murid melaporkan hasil penelitiannya kepada guru.

d. Komunikasi ke bawah

Komunikasi yang terjadi dari atasan ke bawahan, biasanya berupa perintah mengerjakan
atau melakukan sesuatu. Misalnya guru memberikan tugas kepada muri didalam kelas.

7
e. Komunikasi ke samping

Komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang sejajar dalam kedudukan. Misalnya
perbincangan guru dengan guru dan murid dengan murid.

C. Keterampilan Komunikasi yang harus Dimiliki Seorang Guru

Keterampilan komunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah ketrampilan


berkomunikasi antara guru dan siswa baik secara verbal, nonverbal, maupun menggunakan
media atau sumber belajar lainnya dalam proses pembelajaran. Dalam menerapkan ketrampilan
komunikasi ini guru memperlakukan dan mengakui bahwa siswa sebagai subyek (pelaku dalam
proses pembelajaran) bukan sebagai obyek yang hanya bersifat ikut saja (pasif), jadi pada
komunikasi ini terjadi pertemuan antara subyek debgan subyek. Mengakui dan memperlakukan
siswa sebagai subyek dalam pembelajaran itu sangat penting, karena semakin baik guru dalam
mengenali siswanya maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya komunikasi antara guru
dan siswa sehingga pembelajaran akan semakin efektif yang berimbas pada tercapainya tujuan
pembelajaran yang di rencanakan sebelumya.

Pada setiap proses pembelajaran hendaknya terjadi komunikasi yang efektif , dimana guru
selalu memperlakukan siswa sebagai individu yang berbeda-beda, memerlukan pelayanan yang
berbeda-beda, karena siswa sebagi subyek mempunyai karakteristik yang unik, memiliki
kemampuan yang berbeda, memerlukan kebebasan untuk memilih yang sesuai dengan dirinya
dan merupakan pribadi yang aktif. Memperlakukan siswa sebagai obyek, yang hanya
berkewajiban menerima apa saja yang diberikan oleh guruadalah merupakan sikap dan tindakan
yang tidak manusiawi, oleh karenanya perlu diciptakan iklim yang komunikatif agar setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk berkembang secara optimal.

Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini dikemukakan
beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses:

 Mendengarkan dan tidak mendominasi.


Karena siswa merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka sebagai fasilitator
guru harus memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. Contoh: saat guru menjelaskan
materi didepan dan murid bertanya tentang materi yang disampaikan, maka beri kesempatan
murid untuk berbicara dan dengarkan pertanyannya.

8
 Bersikap sabar.
Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu
sendiri. Contoh: ada murid yang kurang baik saat didalam kelas, maka kita harus bersabar
menghadapinya dan mengajark murid tersebut agar mau belajar.
 Menghargai dan rendah hati.
Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh
pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Contoh: guru menghargai siswa dalam
menolong guru di sekolah atau menghargai murid yang memiliki semngat tinggi dalam
menuntun ilmu.
 Mau belajar.
Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin
memahami atau belajar tentang mereka. Contoh: guru membuat murid agar memiliki niat
belajar.
 Bersikap sederajat.
Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman
atau mitra kerja oleh siswanya. Contoh: seorang guru dan murid mempunyai keinginan yang
sama yaitu sama-sama mau menuntun ilmu.
 Bersikap akrab dan melebur.
Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat
dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan
dalam berhubungan dengan guru. Contoh: guru bersikap terbuka dengan murid agar murid
senang dengan guru.
 Tidak berusaha menceramahi.
Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu,
guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk
saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya
diantara keduanya. Contoh: guru menjelaskan tentang materi dan murid menambahkan
sedikit pengetahuan yang ia ketahui.

9
 Berwibawa.
Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai,
seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan
siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
 Tidak memihak dan mengkritik.
Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini,
diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-
pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
 Bersikap terbuka.
Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru
yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila
merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih
perlu belajar
 Bersikap positif.
Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan
potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu
diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk
merubah keadaan

D. Implementasi Interaksi Komunikasi dan Pembelajaran

Penerapan atau implementasi interaksi komunikasi pembelajaran berjalan dengan baik,


benar, dan efektif tentunya dipengaruhi beberapa faktor pendukung untuk mencapai proses
komunikasi yang baik. Ketika menyampaikan informasi seperti ilmu pengetahuan kepada
peserta didik, maka pengajar yang bertindak sebagai pemberi informasi haruslah mampu
memberikan pemahaman yang cukup kepada peserta didik dengan berkomunikasi baik dan
benar.

Oleh karena itu, ada beberapa cara penerapan komunikasi yang baik, benar, dan efektif
dalam setiap proses pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Jangan selalu merasa benar

Karena setiap manusia baik pengajar ataupun yang diajar tentunya memiliki kesalahan.
Ketika pengajar memberikan metode atau pemahaman yang salah, jangan ragu untuk

10
mengoreksinya agar informasi yang diberikan menjadi benar dan dapat dipahami oleh semua
peserta didik.

b. Tidak membanding-bandingkan

Komunikasi yang efektif bisa dilakukan dengan membuat pesan yang berisi sebuah pesan
yang menghargai masing-masing individu dan tidak mencederai atau menyerang kepercayaan
diri yang mereka miliki. Hal itu disebabkan karena apabila setiap siswa dibanding-bandingkan,
maka kepercayaan diri mereka akan runtuh dan pesan dari guru tidak akan banyak didengarkan
karena mereka merasa itu semua sudah percuma untuk dilakukan.

Dengan tidak membanding-bandingkan siswa, tetapi berusaha untuk memberikan kontribusi


yang baik pada masing-masing individu itulah komunikasi pembelajaran yang efektif bisa
terwujud dengan baik.

c. Selalu memberikan kata pembuka

Pada saat ingin memulai atau melakukan sebuah proses pembelajaran. Kata pembuka seperti
salam, ucapan selamat pagi/siang/sore/malam, menanyakan kabar peserte didik yang dilakukan
dengan ramah (Humble) sambil melihat seluruh peserta didik dengan tatapan kegembiraan, akan
membuat peserta didik merasa disayangi dan dicintai.

d. Cek seluruh peserta didik

Apakah ada yang tidak hadir atau semuanya hadir. Jika ada yang tidak hadir, cobalah untuk
bertanya kenapa si A tidak hadir, apa penyebab si A tidak hadir, dan lain sebagainya. Hal ini
akan memberikan kesan kepada peserta didik, bahwa pengajar mereka peduli dan perhatian
terhadap mereka.

e. Review atau bahas kembali pelajaran

Mengulang kembali pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dengan cara menanyakan
beberapa pertanyaan seperti ” sampai dimana pelajaran kita kemarin? pelajaran kita kemarin
sudah dipelajari lagi belum dirumah? siapa yang masih ingat pelajaran kemarin? ” atau
pertanyaan lainnya. Tapi, usahakanlah menggunakan kata ” kita ” agar peserta didik merasa
berada disisi yang sama dan memiliki ikatan dengan pengajarnya.

11
f. Berikan respon

Pemberian respon positif kepada peserta didik ketika ada yang masih ingat dengan pelajaran
kemarin. Respon tersebut bisa seperti, ” wah hebat kamu A, sepulang sekolah langsung belajar
lagi ya? tetap pertahankan ya, kamu pintar “.

g. Beritahu materi yang akan dipelajari

Beserta tujuan kenapa materi tersebut harus dipelajari dan dipahami. Penerapannya bisa
dengan cara pengajar bergabung dengan para peserta didik seraya berbicara dengan jelas dan
mudah dipahami peserta didik. Jangan lupa untuk selalu antusias, semangat dan melakukan
kontak mata kepada seluruh peserta secara bergantian agar para peserta didik juga tergugah
semangatnya untuk belajar.

h. Dengarkan dan jawab setiap pertanyaan

Dengan baik dan jelas serta menggunakan bahasa yang tepat sesuai dengan konteks yang
dibahas. Penggunaan komunikasi dengan bahasa dan intonasi suara yang jelas serta sesuai
dengan konteks yang dibahas akan membuat peserta didik mudah untuk mengerti dan
memahami perkataan pengajar.

i. Berikan kesempatan

Kepada peserta didik untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat pada materi yang
dibahas, seperti misalnya ketika membahas kegiatan keluarga dan kegiatan bermasyarakat,
maka berikan tugas yang berhubungan dengan hal tersebut. Selain itu berikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami apa yang sedang dipelajari, jangan langsung memberikan
materi yang lain padahal materi yang dibahas masih belum dimengerti oleh peserta didik.

j. Berikan tugas

Kepada peserta didik untuk mereka kerjakan setelah pengajar sudah merasa materi tersebut
dipahami dengan baik. Setelah tugas tersebut selesai, berikan kesempatan kepada peserta didik
untuk membacakan hasil pekerjaan mereka. Menyuruh peserta didik membacakan hasil
pekerjaan mereka akan menunjukkan kepada mereka bahwa pengajar mereka selalu fokus dan
memperhatikan mereka.

12
k. Ajak peserta didik

Untuk bersama-sama menyimpulkan inti dari materi yang telah dibahas hari ini. Hal ini akan
memberikan suasana yang penuh keakraban dan ketegangan antara peserta didik akan semakin
berkurang. Berikan juga beberapa candaan atau lelucon singkat agar suasana menjadi lebih cair
dan penuh kekeluargaan.

l. Berikan tugas tambahan

Seperti pekerjaan rumah kepada peserta didik. Hal ini akan menjaga daya ingat peserta didik
akan materi yang telah dibahas tadi. Pengajar juga bisa memberikan imbalan kepada peserta
didik, dengan mengatakan ” jika besok ada yang dapat nilai 10, akan diberikan hadiah buku
tulis”.

m. Himbau peserta didik

Untuk lebih giat belajar dan membaca buku agar pengetahuan mereka semakin bertambah,
serta berikan pesan-pesan moral yang bersifat memotifasi dan membangun karakter peserta
didik sebagai bentuk saran dan bujukan dari seorang pengajar kepada muridnya.

n. Akhiri pembelajaran

Dengan baik serta penuh semangat, serta mengajak kembali seluruh peserta didik untuk
melaksanakan tugas dengan baik, dan sepulang dari tempat pembelajaran jangan terlalu banyak
bermain. Pengajar dapat memberikan kata kata seperti “baiklah untuk pembahasan dan pelajaran
kita hari ini sudah cukup, jangan lupa kerjakan tugas-tugas yang telah diberikan serta sampai
dirumah jangan terlalu banyak main dengan teman. Kerjakan dulu tugasnya sampai selesai baru
main. Oke?”.

o. Bahas materi

yang sudah diberitahukan tadi dengan memberikan gambaran umum tentang materi tersebut
ditambah juga dengan memberikan beberapa contoh yang sanggup membangun dan
menumbuhkan imajinasi peserta didik.

13
p. Berikan motivasi

kepada peserta didik agar mereka lebih berfokus terhadap materi yang dibahas serta
perhatikan peserta yang belum paham dengan materi tersebut. Berikan pemahaman dan
pengetahuan yang cukup hingga mereka benar-benar paham.

q. Fasilitasi peserta didik

untuk melakukan tanya jawab kepada pengajar mereka ketika pengajar merasa mereka
sudah ingin bertanya. Hal ini bertujuan agar materi yang dibahas dapat diterapkan dengan baik
dan dipahami oleh seluruh peserta didik.

Setelah melihat beberapa penerapan interaksi komunikasi dalam pembelajaran, selanjutnya


ada tahapan yang dilakukan guru dalam penerapan interaksi. Berikut tahapan interaksi
komunikasi dalam pembelajaran:

1. Pra-instruksional

Tahap yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Tahap ini untuk
mengungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan
menumbuhkan kondisi belajar dan hubungan pelajaran dengan yang sebelumnya, atau boleh
dikatan sebagai pemanasan dalam kelas.

2. Instruksional

Tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahap memberikan bahan pelajaran yang telah
disusun guru sebelumnya.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi Interaksi adalah proses dimana setiap individu menggunakan simbol-simbol


untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.

Macam-macam komunikasi terbagi menjadi 5 yaitu: komunikasi berdasarkan penyampaian,


perilaku, maksud dari komunikasi, ruang lingkup, dan aliran informasi.

Guru yang baik dalam mengenali siswanya maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya komunikasi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran akan semakin efektif yang
berimbas pada tercapainya tujuan pembelajaran yang di rencanakan sebelumya.

Dalam implemetasinya ada 17 penerapan yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu:
memberi kata pembuka, review materi, bahas materi, dan lain-lain. Bukan hanya itu ada juga
tahap-tahapan yang harus digunakan dinataranya pra-instruksional dan intruksional

B. Saran

Dalam proses belajar dan mengajar kita bukan hanya memberikan informasi saja akan tetapi
bagaimana cara berinteraksi dengan berkomuniksi dengan peserta didik agar mudah memahami
informasi materi yang akan di sampaikan. Semakin baik menjalin komunikasi dengan peserta
didik maka semakin baik juga hubungan guru dengan peserta didik.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. HsfBot. 2017. Komunikasi Interaksi.


https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interaksi . (02 Desember 2018)
2. Wahyono, Budi. 2015. Macam-macam Komunikasi
http://www.pendidikanekonomi.com/2015/08/macam-macam-komunikasi.html.
(02 Desember 2018)
3. Munir, Rajil. 2017. Pengertian komunikasi,macam-macam, tujuan, fungsi, dan
model-model komunikasi. http://forum.teropong.id/2017/08/30/pengertian-
komunikasi-macam-macam-tujuan-fungsi-dan-model-model-komunikasi. (02
Desember 2018)
4. Alhafizhahnisa. 2015. Macam-macam komunikasi.
http://alhafizhahnisa.wordpress/2015/04/24/macam-macam-komunikasi. (02
Desember 2018)
5. Kholis, Abdul. Urgensitas Keterampilan Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran
1. http://www.scribd.com/document/204445953/Urgensitas-Keterampilan-
Komunikasi-Guru-Dalam-Pembelajaran-1. (02 Desember 2018)
6. Sitepu, Jaba. 2017. 17 Penerapan Strategi Komunikasi Dalam Pembelajaran.
http://pakarkomnikasi/penerapan-strategi-komunikasi-dalam-pembelajaran. (02
Desember 2018)
7. Mtsncadung. 2009. Tahap Pra Instruksional.
http://irwansyh.wordpress.com/2009/11/24/tahap-pra-instruksional. (02 Desember
2018)

16

Anda mungkin juga menyukai