(D1A020184)
SELAMAT MENGERJAKAN
Jawaban :
b. Hukum internasional juga berperan untuk kantor-kantor asing serta praktek para
pengacara internasional yang dalam kesehariannya menerapkan dan
mempertingmabngkan mengenai penyelesaian serta peraturan hukum
internasional.
a. Negara
Menurut Konvensi Montevideo 1949 mengenai Hak dan Kewajiban Negara,
kualifikasi suatu negara sebagai subyek hukum internasional adalah mempunyai
penduduk yang tetap, wilayah tertentu, pemerintahan yang sah dan kemampuan
mengadakan hubungan dengan negara lain.
Negara dinyatakan sebagai subyek hukum internasional yang pertama karena
kenyataan menunjukkan bahwa yang pertama melakukan hubungan
internasional adalah negara.
d. Organisasi internasional
Klasifikasi organisasi internasional adalah:
Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan
maksud dan tujuan yang bersifat umum. Contoh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).
Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan
tujuan yang bersifat spesifik. Contoh World Bank, International Monetary Fund
(IMF), dan lain-lain.
Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan maksud dan
tujuan global. Contoh ASEAN (Association of South East Asian Nation), Europe
Union dan lain-lain.
e. Individu (orang-perorangan)
Setiap individu menjadi subyek hukum internasional jika dalam tindakan yang
dilakukannya memperoleh penilaian positif dan negatif sesuai kehidupan
masyarakat dunia.
4. Treaty Contract, Perjanjian ini hanya mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian.
Contoh :
perjanjian RI dengan RRC mengenai kewarganegaraan.
Sedangkan Law Making Treaty, yaitu perjanjian yang membentuk hukum dengan
meletakan ketentuan atau kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara
keseluruhan. Perjanjian ini hanya mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
tetapi terbuka terhadap pihak ke tiga yang akan bergabung.
Contoh :
- Konvensi Jenewa Laut tahun 1958.
- Konvensi Wina tahun 1961 tentang hubungan diplomatik.
- Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang perlindungan korban perang.
5. Menurut teori monisme, hukum internasional dan hukum nasional saling berkaitan satu
sama lainnya, hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum internasional.
Indonesia menganut doktrin gabungan, yaitu inkorporasi (monoisme) untuk perjanjian-
perjanjian internasional yang menyangkut keterikatan negara sebagai subjek hukum
internasionalsecara eksternal.
dalam teori monisme hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional
merupakan bagian yang saling berkaitan dengan satu sistem hukum pada umumnya.
akibat hukum dari tidak adanya pengakuan sebagai negara baru dalam hukum
internasional adalah, negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengadakan
hubungan dengan negara lainnya. Negara yang belum mendapatkan pengakuan dapat
memberi kesan pada negara lain bahwa negara tersebut tidak mampu menjalankan
kewajiban-kewajiban internasional.