Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASAS ETIK LEGAL DALAM PEMBERIAN ASUHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas 1
Program Studi Keperawatan Reg-A1 Semester 5

Dosen Pengampu :
Ns. Dian Emiliasari, M.Kep.
Abu Bakar Sidik, S.Kp., M.Kes.

Disusun Oleh :
Deka Agustin (19.14201.30.08)
Fajar Eka Susanti (19.14201.30.13)
Dinda Miranda (19.14201.30.15)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA


PALEMBANG 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpa curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnyadi ahirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan dan nikmat sehat-nya baik
itu berupah sehat fisik maupun akal pikiran, Sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan tugas makalah Keperawatan Komunitas I dengan judul “Asas Etik Legal Dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan Komunitas”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah Keperawatan komunitas Ikami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palembang, 22 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 Definisi .................................................................................................2
2.2 Macam-Macam Etika..................................................................................2
2.3 Etika Keperawatan......................................................................................3
2.4 Prinsip Dasar dan Etika Dalam Kesehatan Komunitas...............................5
2.5 Model Penyelsaian Dilema Etika................................................................6
2.6 Kode Etik Keperawatan indonesia..............................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu.
Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan
dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta
prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik
berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar
atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan
hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi yang membina profesi tertentu baik secara
nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung
jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika ?
2. Sebutkan macam-macam etika ?
3. Jelaskan tentang etika keperawatan ?
4. Sebutkan prinsip dasar dan etika dalam kesehatan komunitas ?
5. Jelaskan model penyelesaian dilema etik ?
6. Jelaskan kode etik keperawatan Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui  defenisi etika
2. Untuk mengetahui macam-macam etika.
3. Untuk mengetahui tentang etika keperawatan.
4. Untuk mengetahui prinsip dasar dan etika dalam kesehatan komunitas.
5. Untuk mengetahui model penyelesaian dilema etik.
6. Untuk mengetahui kode etik keperawatan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Pengertian etika (secara etimlogi), berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan  dan
moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu mos dan dalam bentuk jaaknya adalah
mores, yang berarti  juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan
yang baik  (kesusilaan), menghindari hal-hal atau tindakan-tindakan yang buruk.
Etika dan moral secara garis besar mempunyai pengertian yang sama, tetapi dalam kegiatan
sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untung pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Moral, berasal dari kata latin yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Moral adalah perilaku
yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar perilaku” dan “nilai-nilai” yang
harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal.

2.2 Macam-Macam Etika


Membahas tentang etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau
etis, sama halnya seperti membahas tentang moral. Manusia disebut etis, ialah manusia secara
utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajar hidupnya dalam rangka asas keseimbangannya
antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan
antara kedudukannya sebagai makhluk yang berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk
didalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dngan etika. Terdapat dua
macam etika adalah sebagai berikut :
a. Etika deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikapdan perilaku manusia serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika
deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku
manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakatyang dkaikan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara
etis.
b. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidupnya. Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindari hal-hal buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari sring dikenal istilah norma atau kaidah, yang mempunyai arti
suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau
masyarakat untuk bersikap, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang
telah disepakati bersama. Menurut isinya, norma-norma tersebut dibagi menjadi dua macam
yaitu sebagai berikut :
 Perintah, yang merupakan keharusan bagi sesorang untuk berbuat sesuatu karena akibatnya
akan dipandang baik.
 Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena
akibatnya akan dipandang tidak baik. Artinya, norma tujuan untuk memberikan petunjuk
kepada manusia mengenai bagamana seharusnya seorang bertindak dalam masyarakat serta
perbatan-perbuatan yang harus dihindari. Norma-norma itu dapat dipertahankan melalui
sanksi-sanksi, yaitu berupa ancaman hukuman terhadap siapa yang melanggarnya.
Dalam pergaulan hidup, norma terbagi menjadi empat bagian, yaitu norma agama, kesusilaan,
kesopanan, dan hukum. Dalam peaksanaannya, terbagi menjadi norma non-hukum (umum) dan
norma hukum, perbedaan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat digolongkan ke dalam
dua macam kaidah sebagai berikut :
1. Aspek kehidupan pribadi (individual) meliputi :
a. Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupan yang beriman.
b. Kehidupan kesusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup pribadi demi
tercapainya kesucian hati nurani yang berakhlak berbudi luhur (akhlakul kharimah)
2. Aspek kehidupan antar pribadi (bermasyarakat) meliputi :
a. Kaidah atau norma sopan santun, tata krama, dan etiket dalam pergaulan bermasyarakat
sehari-hari.
b. Kaidah-kaidah hukum yang tertuju pada terciptanya ketertiban, kedamaian, dan keadilan
dalam kehidupan bersama atau berasyarakat yang penuh dengan kepastianatau ketentraman
(peaceful living together).

2.3 Etika Keperawatan


Etik profesi keperawatan adalah kesadaran atau pedoman yang mengatur nilai-nilai moral di
dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas profesi
keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat. Etik keperawatan sangat penting dihayati
oleh para mahasiswa dibidang keperawatan. Meskipun secara teoritis mahasiswa keperawatan
belum terikat oleh etika keperawatan, tetapi hal tersebut harus sudah dimulai, dipahami dan
dihayati oleh para mahasiswa sebagai bagian kurikulum pendidikan keperawatan dalam
menghadapi tugas dan kewajiban sebagai perawat di masa mendatang.
Etik keperawatan merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip moral
dan etik dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas profesi
keperawatan tetap terajaga dengan cara yang terhomat. Etika keperawatan tersebut antara lain
mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian dan hubungan antara perawat
dengan klien, dokter, sejawat perawat, maupun diri sendiri, perilaku etik dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu sebagai berikut :
 berorientasi pada kewajiban
Pedoman yang digunakan adalah apa yang seharusnya dan wajib dilakukan oleh seseorang
untuk mencapai kebaikan dan kebjikan.
 Etik yang berorientasi dengan larangan
Pedoman yang digunakan adalah apa yang dilarang dan tidak boleh dilakukan untuk mencapai
suatu kebaikan dan kebajikan.
Enam asas etik yang tidak berubah dalam etik profesi kedokteran atau perawat dan asuhan
keperawatan adalah sebagai berikut :
 Asas menghormati otonomi klien (autonomi)
Setelah mendapat informasi yang memadai, klien bebas dan berhak memutuskan apa yang
akan dilakukan terhadapnya. Klien berhak untuk dihormati dan didengarkan pendapatnnya untuk
itu perlu adanya persetujuan tindakan medik (informed consent). Dokter dan perawat tidak boleh
memaksa suatu tindakan atau pengorbanan.
 Asas manfaat (eneficence)
Semua tindakan dan pengobatan harus bermanfaat untuk menolong klien. Untuk itu, dokter
atau perawat harus menyadari bahwa tindakan atau pengobatan yang dilakukan benar-benar
bermanfaat bagi kesehatan dan kesembuhan klien. Kesehatan klien senantiasa harus diutamakan
oleh para perawat. Resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkindan
memaksimalkan manfaat bagi klien.
 Asas tidak merugikan (non-malificence)
Tindakan dan pengobatan harus berpedoman pada prinsip Primum Non Nocere (yang paling
utama, jangan merugikan). Resiko fisik, psikologi, maupun sosial akibat tindakan dan
pengobatan yang akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin.
 Asas kejujuran (veracity)
Dokter dan perawat hendaknya mengatakan secara jujur dan jelas apa yang dilakukan, serta
akibat yang dapat terjadi, informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan
kliean.
 Asas kerahasiaan (confidentiality)
Dokter dan perawat harus menghormati (privacy) dan kerahasian klien, meski klien telah
meninggal.
 Asas keadilan (justice)
Dokter dan perawat harus berlaku adil dan tidak berat sebelah.

Keenam asas etik di atas dituangkan dalam suatu kesepakatan nasional yang pada umumnya
disebut kode etik keperawatan di Indonsia.

2.4 Prinsip Dasar dan Etika dalam Kesehatan Komunitas


1. Prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas prinsip dasar keperawatan kesehatan
komunitas ini meliputi :
 Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
 Empat (4) tingkat sasaran pelayanan kesehatan masalah : individu, keluarga, kelompok,
khusus dan masyarakat.
 Perawat bekerja atas PSM dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
 Menekankan upaya promotif dan preventif tanpa lupa kuratif dan rehabilitative.
 Dasar pelayanan kesehatan ‘Problem Solving Approach’
 Kegiatan utama: masalah masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
 Tujuan meningkatkan fungsi kehidupan derajat kesehatan yang optimal.
 Penekanan pembinaan perilaku sehat.
 Bekerja secara tim, bukan individu.
 Peningkatan kesehatan.
 ‘Home visit’, membantu mengatasi masalah klien.
 Pendidikan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan utama.
 Pelaksanaan kesehata masyarakat mengacu pada system pelayanan kesehatan yang ada.
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan komunitas dilakukan di Puskesmas, panti, sekolah dan
keluarga.
2. Prinsip Etika Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas Prinsip etika keperawatan kesehatan
komunitas ini meliputi:
 Prinsip kebaikan : mempertimbangkan bahaya dan keuntungan.
 Prinsip autonomi : individu bebas menentukan tindakan atau keputusannya.
 Prinsip kejujuran/veracity : menjadi dasar terbinanya sikap percaya sau sama lain.

2.5 Model Penyelesaian Dilema Etik

Model Penyelsaian Dilema Etik Perawat berada di berbagai situasi sehari-hari yang
mengharuskan mereka untuk membuat keputusan-keputusan profesional dan bertindak sesuai
keputusan tersebut. Keputusan tersebut biasanya dibuat dalam hubungannya dengan orang lain
(klien, keluarga, dan profesi kesehatan lain). Ketika keputusan etik dibuat, setiap orang yang
terlibat harus menghormati dan menghargai sudut pandang orang lain melalui kolaborasi yang
saling menghormati, keputusan terbaik dapat dicapai meskipun dalam dilema yang sulit
sekalipun. Perlu diperhatikan bahwa keputusan yang dibuat bukan yang paling besar tetapi yang
paling baik karena di dalam dilema etik tidak ada yang benar maupun yang salah penyelesaian
dilema etik kita kenal prinsip DECIDE yaitu :

 D =  Define the problem (s)


 E =  Ethical review
 C =  Consider the options
 I  =  Investigate outcomes
 D =  Decide on action
 E =  Evalute results

2.6 Kode Etik Keperawatan Indonesia


Sebagai profesi yang turut serta dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik,
material, spiritual untuk makhluk insani dalam wilayah Republik Indonesia, maka kehidupan
profesi keperawatan di Indonesia sealu berpedoman kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan
masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan. Warga keperawatan di Indonesia menyadari
bahwa kebutuhan keperawatan bersifat universal bagi klien (individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat). Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan pada
cita-cita yang luhur serta niat yang murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa
membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang
dianut, serta kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan berhasil, para perawat
mampu dan ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu dengan memelihara dan meningkatkan
intergritas pribadi dan luhur dengan ilmu dan ketempilan yang memenuhi standar serta kesadaran
bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.
Untuk melaksanakan tugas pengabdian demi kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah
air, persatuan Indonesia yang berjiwa pancasila dan berlandaskan UUD 1945 merasa terpanggil
untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,
berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
 Perawat dan klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martaba manusia,
keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
 Perawat dan praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui belajar
terus-menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan berdasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawata senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku profesional.
 Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
 Perawat dan teman sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya dalam memelihara keserasian, suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan legal.
 Perawat dan profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika (secara etimlogi), berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang berarti watak kemanusiaan
atau adat kebiasaan (cusom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan  dan moral yang
merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu mos dan dalam bentuk jaaknya adalah mores, yang
berarti  juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik  (kesusilaan), menghindari hal-hal atau tindakan-tindakan yang buruk. Etika dan moral
secara garis besar mempunyai pengertian yang sama, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untung pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Prinsip etika keperawatan kesehatan komunitas ini meliputi : 
a) Prinsip kebaikan: mempertimbangkan bahaya dan keuntungan. 
b) Prinsip autonomi: individu bebas menentukan tindakan atau keputusannya. 
c) Prinsip kejujuran/veracity: menjadi dasar terbinanya sikap percaya sau sama lain.

3.2 Saran
Penyusun mengetahui betul bahwa buah karya yang dipergunakan untuk memenuhi tugas ini
jauh dari kata sempurna, maka penulis sangat mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca.
Kritik atau saran bagi penyusun adalah sesuatu yang sangat berarti untuk menjadikannya lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar : Alauddin University Press 


Wulan, Kencana dan Hastuti, 2011, Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publishing.
Ikrimah, 2011, Konsep DasarEtika, 
http://etikakeperawatanikrimah.blogspot.com /2011/04/konsep-dasar-etika.html.
Suriyani, 2011, Etika Keperawatan Kesehatan Komunitas, 
http://rumahners.blog spot.com/2011/11/etika-keperawatan-kesehatan-komunitas.html#more.
Anhy, 2009, Etika Keperawatan. http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?tag=etika-keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai