Standar Kompetensi:
1. Memahami perubahan materi, klasifikasi materi, kadar zat, struktur atom, sifat-sifat periodik unsur,
dan ikatan kimia
Kompetensi dasar:
1.2. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat – sifat unsur, massa atom relatif dan
sifat – sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron
Tujuan Pembelajaran:
- Menjelaskan perkembangan model atom secara tepat, melalui visualisasi gambar- Menentukan
elektron valensi dengan benar, berdasarkan pengamatan konfigurasi elektron
- Menghitung massa atom relatif rata–rata dari beberapa isotop secara tepat
- Mengklasifikasikan unsur kedalam isotop, isobar dan isoton dengan benar, berdasarkan pengamatan
notasi atom
- Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur secara tepat, melalui diskusi kelompok.
- Menjelaskan dasar pengelompokkan unsur – unsur dengan baik, berdasarkan hasil diskusi kelompok.
- Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari – jari atom, energi ionisasi, affinitas
elektron dan keelektronegatifan dengan tepat, melalui diskusi kelompok.
- Menentukan golongan dan perioda unsur – unsur dalam tabel periodik secara tepat, berdasarkan
pengamatan konfigurasi elektron.
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi (atom digambarkan
sebagai bola pejal yang sangat kecil)
Kelemahan teori atom Dalton ialah teori tersebut tidak menjelaskan perbedaan antara atom suatu unsur
dengan unsur lainnya, sifat kelistrikan materi, atom bukanlah sesuatu yang tidak dapat dibagi lagi, masih
ada partikel kecil di dalam atom, yang disebut partikel sub atom.
ELEKTRON
Penemuan elektron bermula dengan diketemukannya sinar katode dari percobaan dengan menggunakan
tabung sinar katode.
Tabung sinar katode terbuat dari dua pelat logam yang diberi potensial listrik yang cukup besar dan di
dalam tabung berisi gas yang dibuat tekanannya rendah, dari percobaan ini diperoleh perpendaran cahaya
berwarna hijau di depan katode.
Sinar katode mempunyai sifat:
Merambat lurus dari katode menuju anode.
Bermuatan negatif (karena sinar ini menuju ke kutub positif)
Tidak dipengaruhi oleh jenis elektrode dan jenis gas di dalam tabung
J. J. Thomson àsinar katode merupakan partikel (karena memutar baling-baling), jadi menurut J. J. Thomson
sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan disebut elektron.
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.
PROTON
Ditemukannya elektron meyakinkan para ahli bahwa ada partikel sub atom.
Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya, diperoleh
bahwa ada sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar katode melalui lubang katode tersebut.
Sinar itu disebut sinar anode. Sinar anode mempunyai sifat:
Merambat lurus dari anode menuju katode.
Bermuatan positif (karena sinar ini menuju ke kutub negatif)
Dipengaruhi oleh jenis gas di dalam tabung
Ernest Rutherford bersama dengan dua orang muridnya (Hans Geiger dan Ernest Marsden) melakukan
percobaan dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas.
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom
James Chadwick melakukan percobaan hamburan sinar alfa terhadap inti Berilium dan menemukan ada
partikel netral yang menyusun inti atom dan disebut neutron.
Spektrum Unsur
Sinar matahari dapat diuraikan oleh prisma menjadi sinar mejikuhibiniu secara berkesinambungan.
Uraian warna yang berkesinambungan disebut spektrum kontinu.
Radiasi yang dipancarkan oleh gas yang berpijar (atom yang tereksitasi) hanya mengandung beberapa garis
warna secara terputus-putus spektrum diskontinu atau spektrum garis.
Jadi spektrum kontinu mengandung semua panjang gelombang, sedangkan spektrum diskontinu hanya
terdiri atas beberapa panjang gelombang secara terputus-putus.
Radiasi dibedakan atas radiasi partikel dan radiasi elektromagnet. Radiasi partikel ada yang bermuatan, ada
pula yang netral. Radiasi elektromagnet digambarkan sebagai peristiwa gelombang, tidak mempunyai
massa maupun muatan, merambat dengan kecepatan cahaya.
SUSUNAN ATOM
Inti atom terdiri dari tumpukan dua jenis nukleon à proton dan neutron. Proton bermuatan +, neutron
netral, maka inti atom bermuatan positif.
Nomor atom (Z)
Menunjukkan jumlah proton dalam satu atom
Atom bersifat netral maka jumlah proton = jumlah elektron.
Z menyatakan proton atau jumlah elektron dalam satu atom.
Jika atom kehilangan elektron à ion +
Jika atom mendapat elektron à ion –
Contoh: atom Mg (Z = 12)
Jumlah elektron = 12
Jumlah proton = 12
Mg2+ (Z =12)à jumlah proton 12, jumlah elektron = 12 -2 = 10
S2- (Z = 16)à jumlah proton 16, jumlah elektron= 16+2 = 18
Jadi dalam atom netral Z à jumlah proton/jumlah elektron
Ion
Ion + à jumlah elektron = Z-X
Ion - à jumlah elektron = Z+X
Nomor massa (A)
Jumlah proton dan neutron
Notasi atom ZA X dengan:
X : lambang unsur
Z : nomor atom
A : nomor massa
Jumlah neutron = (A-Z) 23
Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron unsur berikut: 11 Na 31
15 P 3
Isoton à atom dari unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama 13
6 C 14
7 N
LATIHAN SOAL
1. Lengkapi daftar berikut:
Unsur Notasi Z A p n e
Helium
Nitrogen 7 8
Fosforus 32 17
Karbon-13 6
Bromin 80 35
Konfigurasi Elektron
Gambaran persebaran elektron di dalam kulit atom
Penulisan konfigurasi aturannya:
Dimulai dari tingkat energi terendah (kulit K) ke tingkat energi yang lebih tinggi
Isi penuh sebanyak mungkin kulit, dimulai dari kulit K, kemudian hitung jumlah elektron yang tersisa
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar 8
Contoh:
Br (Z = 35)= 2 8 18 7
Cl (Z = 17) = 2 8 7
N (Z = 7) = 2 5
Tuliskan konfigurasi elektron dari:
Fr (Z = 87)
K (Z = 19)
Ca2+ (Z = 20)
Elektron valensi à elektron pada kulit terluar, dari contoh Br elektron valensi 7.
Louis de Broglie materi juga mempunyai sifat dualisme yakni sebagai partikel dan gelombang, maka
partikel yang bergerak sangat cepat mempunyai ciri-ciri gelombang
Gerakan elektron menyerupai gelombang elektromagnet, maka tidak bergerak menurut suatu garis
melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu.
Erwin Schrodinger mengajukan teori atom mekanika kuantum (kedudukan elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan adalah probabilitas menemukan elektron sebagai fungsi
jarak dari inti atom),
Werner Heisenberg azas ketidakpastian “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu partikel kecil seperti elektron secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron orbital (lintasan elektron dalam model
mekanika kuantum)
Kulit terdiri atas satu atau beberapa subkulit, setiap subkulit terdiri atas satu atau beberapa orbital.
Perbedaan model atom bohr dan mekanika kuantum
Model atom Bohr Model atom mekanika kuantum
Selanjutnya bilangan kuantum keempat yakni bilangan kuantum spin, s, ditambahkan dan menjadi dasar
aturan pengisian elektron dalam orbital.
Bilangan Kuantum
Ada empat bilangan kuantum yang akan kita kenalbilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimuth (I), bilangan kuantum magnetik (m) dan bilangan kuantum spin (s).
Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk serta orientasi) suatu orbital digunakan tiga bilangan
kuantum, yaitu:
a. Bilangan kuantum utama (n)
menyatakan kulit atom, harga mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya
Harga n 1 2 3 4 dst
Lambang s p d f g dst
subkulit
Contoh: Subkulit s dari kulit pertama (K) 1s (n = 1, l = 0)
Subkulit p dari kulit kedua (L) 2p (n = 2, l = 1)
c. Bilangan kuantum magnetik (m)
menyatakan orbitalnya
Nilai m = -l hingga +l
Contoh:
Jika l = 0, maka nilai m = 0 hanya terdapat satu orbital
Jika l = 1, maka nilai m = -1, 0, +1 terdapat 3 orbital
Jika l = 3, maka nilai m = …. terdapat … orbital
Susunan orbital-orbital dalam satu subkulit dapat dinyatakan dengan diagram orbital sebagai berikut:
Subkulit: s p d
Diagram orbital:
Nilai m: 0 -1 0+1 -2-10+1+2
Bilangan kuantum spin (ms atau s)
Elektron berputar pada sumbunya ketika beredar mengitari inti. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi
elektron, yaitu searah atau berlawanan arah dengan jarum jam.
Kedua arah yang berbeda ini dinyatakan dengan bilangan kuantum keempat yaitu bilangan kuantum spin
(s) dengan nilai
s = +1/2 () dan s = -1/2 ()
Satu orbital hanya dapat ditempati oleh 2 elektron, supaya menghasilkan medan magnet yang berlawanan
untuk mengimbangi gaya tolak menolak listrik yang ada.
LATIHAN SOAL
1. Berapakah nilai l yang dimungkinkan untuk elektron dengan nilai n = 1?
2. Berapakah nilai m yang dimungkinkan untuk elektron dengan nilai l = 2?
3. Berapakah nilai s yang dimungkinkan untuk elektron dengan nilai m = 0?
4. Berapa orbital terdapat pada kulit M?
5. Tulislah kulit atau subkulit yang sesuai (K, L, M, N, s, p, d, f) untuk setiap bilangan kuantum berikut:
a. n = 3
b. l = 2
c. l = 0
d. n = 1
6. Berapakah jumlah maksimum elektron dalam:
a. Kulit dengan nilai n = 2?
b. Orbital dengan m = +2?
Konfigurasi Elektron
Menggambarkan distribusi elektron dalam orbital-orbital atom
Aturan-aturan Penulisan Konfigurasi Elektron
1. Asas Aufbau
Pengisian orbital selalu dimulai dari subkulit dengan tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat
energi yang lebih tinggi.
Urutan tingkat energi subkulit 1s-2s-2p-3s-3p-4s-3d- dst.
Tingkat energi subkulit juga ditentukan dari jumlah nilai n + l, semakin besar nilai n + l semakin tinggi tingkat
energinya, jika nilai n + l sama maka subkulit yang harga n-nya lebih besar mempunyai tingkat energi lebih
tinggi.
LATIHAN SOAL
Susunlah beberapa subkulit berikut berdasarkan tingkat energinya, dimulai dari tingkat energi yang
terendah: 2s; 1s; 3s; 4d; 3p; 5s; 6p; 5p
3. Kaidah Hund
Jika elektron-elektron dimasukkan ke dalam orbital-orbital pada subkulit yang sama, maka elektron-
elektron akan mengisi orbital satu persatu dengan arah rotasi (spin) yang sama sebelum dapat
berpasangan.
3d4
3 : menyatakan bilangan kuantum utama (kulit)
d : menyatakan subkulit
4 : jumlah elektron dalam subkulit
Elektron terakhir adalah elektron yang terletak pada subkulit yang mempunyai energi terbesar, yaitu
elektron yang terletak pada subkulit terakhir menurut aturan Hund.
Jadi elektron valensi dari Cl adalah 7 sedangkan elektron terakhir dari Cl terletak pada subkulit 3p 5 yang
memiliki tanda panah biru. mempunyai n = 3, l= 1, m = 0, s = – ½
Golongan
SPU modern terdiri dari 2 golongan, yaitu:
Golongan A (golongan utama) terdiri dari golongan IA-VIIIA.
Golongan B (golongan transisi) terdiri dari golongan IB-VIIIB, terletak antara golongan IIA dan IIIA.
Kolom vertikal SPU modern terdiri dari 18 kolom, karena golongan VIIIB sendiri terdiri dari 3 kolom.
Dua baris unsur yang ditempatkan di bawah SPU modern disebut unsur transisi dalam, yang terdiri dari
unsur Lantanida dan aktinida. Kedua unsur transisi dalam termasuk dalam golongan IIIB, lantanida pada
periode 6 dan aktinida pada periode 7.
LATIHAN SOAL
Diketahui konfigurasi elektron unsur:
P:282
Q : 2 8 18 5
Tentukan letak unsur itu dalam SPU!
2. Tentukan konfigurasi elektron unsur yang terletak pada:
Periode 5, golongan IIA
Periode 5, golongan IVA
Periode 6, golongan IA
Periode 6, golongan VIIA
Periode 3, golongan VIA
Periode 1, golongan VIIIA
LATIHAN SOAL
1. Ramalkan posisi unsur-unsur berikut dalam sistem periodik unsur:
a. Ti : [Ar] 4s2 3d2
b. Pb: [Xe] 6s2 4f14 5d10 6p2
2. Ramalkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut:
a. Unsur B (periode 2, golongan IIIA)
b. Unsur V (periode 4, golongan VB)
3. Tentukan golongan dan periode unsur X dan Y dengan konfigurasi elektron berikut.
a. X2- : 1s2 2s2 2p6
b. Y3+: [Ar] 3d5
4. Tentukan letak (periode dan golongan) dari unsur-unsur berikut dalam SPU:
a. Oksigen
b. Natrium
c. Barium
d. Fluorin
e. Silikon
5. Unsur apa yang terdapat pada:
a. Peride ketiga golongan IVA
b. Periode keempat golongan IIIA
c. Periode kelima golongan VIIA
d. Periode keempat golongan VIIIA
6. Tentukan periode dan golongan unsur A, B, C, D, E, dan F dalam gambar berikut:
A
E
B
D
C F
Energi Ionisasi
à Energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari suatu atom netral yang berwujud gas
menjadi ion berwujud gas dengan muatan +1
Be(g) + 899 kJ à Be+(g) + e EI 1
Be+(g) + 1.757 kJ à Be2+(g) + e EI 2
Be (g) + 14.848 kJ à Be (g) + e EI 3
2+ 3+
Semakin besar jari-jari atom, maka suatu atom semakin mudah melepas elektron karena jarak antara inti
dengan elektron di kulit terluar semakin jauh maka gaya tarik menarik antara inti dan elektron semakin
lemah.
Jadi semakin besar jari-jari atom, semakin kecil energi ionisasinya.
Dalam satu periode, semakin ke kanan EI semakin besarà karena jari-jari atom semakin kecil sehingga
semakin sukar melepas elektron.
Dalam satu golongan, semakin ke atas EI semakin besar à karena jari-jari semakin kecil.
Dalam satu periode unsur golongan VIIIA EI-nya terbesar karena unsur ini paling stabil, konfigurasi
elektronnya sudah penuh, maka sukar melepas elektron.
Afinitas Elektron
Energi yang menyertai penambahan satu elektron pada suatu atom netral yang berwujud gas membentuk
ion bermuatan -1.
Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai daya tarik atau afinitas yang lebih
besar.
Jari-jari atom semakin besar, maka afinitas elektron semakin kecil, karena jarak inti dengan elektron
semakin jauh maka gaya tarik menarik semakin lemah.
Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan àkarena jari-jari semakin kecil
Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung bertambah dari bawah ke atas àkarena jari-jari semakin
kecil
Dalam satu periode unsur golongan VIIA yang nilai afinitas elektronnya terbesar. Golongan VIIIA sudah
stabil, maka sukar menambah elektron lagi.
Kelektronegatifan
Kecenderungan suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia
Jari-jari semakin kecil, maka keelektronegatifan semakin besar karena jarak antara inti dengan elektron
semakin dekat, berarti gaya tarik menarik semakin kuat.
Dalam satu periode, semakin ke kanan keelektronegatifan semakin besarà karena jari-jari semakin kecil.
Dalam satu golongan, semakin ke atas keelektronegatifan semakin besar.
Dalam satu periode unsur golongan VIIA yang keelektronegatifannya paling besar.
Sifat Logam
àterkait dengan keelektropositifan (kecenderungan atom melepas elektron membentuk ion positif)
Semakin besar jari-jari maka semakin mudah melepas elektron (semakin elektropositif). Dalam satu
periode, unsur golongan IA yang paling elektropositif, berarti sifat logam paling kuat (logam paling reaktif)
Sifat Nonlogam
àterkait dengan keelektronegatifan (kecenderungan menarik elektron)
Dalam satu periode, unsur golongan VIIA yang paling elektronegatif, berarti sifat nonlogam paling kuat
(nonlogam paling reaktif)
Golongan IA (alkali)
Logam yang lunak, ringan, dan paling reaktifàdapat terbakar di udara, dan bereaksi hebat dengan air
membentuk basa.
Litium untuk membuat baterai litium, natrium untuk membuat lampu penerangan jalan raya.
B
A C
D E
Tentukan:
Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E!
Periode dan golongan unsur A, B, C, D, dan E!
Nama khusus golongan dari unsur A, B, C, D, dan E!
Konfigurasi elektron unsur A, B, C, D, dan E!
Elektron valensi unsur A, B, C, D, dan E!