Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 7

 Yohana Pehulisa Surbakti


 Arunia Margaretha Br Sembring
 Indah Liyani Nasution
Kelas : IIB D-IV Keperawatan
Mata Kuliah : Maternitas

 GIZI PADA IBU HAMIL


Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil atau
pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Bahkan, dapat mengurangi
risiko penyakit kronis pada anak di masa mendatang. Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa
kehamilan tentu berbeda dengan kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa kehamilan, perlu
adanya tambahan 300 kalori terutama di trismester kedua dan ketiga. Kebutuhan harian ibu hamil
adalah kalsium sebanyak 1000-1200 miligram, folat sebanyak 600-800 mikrogram, dan zat besi
sebanyak 27 miligram.
Daftar kandungan nutrisi yang dibutuhkan di masa kehamilan:
 Protein, berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sel atau
jaringan, termasuk sel otak pada janin. Protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara ibu
hamil, serta berperan penting dalam meningkatkan suplai darah dalam tubuh. Para ahli
merekomendasikan 75 sampai 100 gram protein per hari. Adapun sumber protein terbaik untuk ibu
hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, boga bahari, daging ayam, daging domba, tahu, dan
kacang-kacangan (kacang merah, kacang polong).
 Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting bagi ibu hamil. Makanan
sumber karbohidrat terbaik yang bisa dikonsumsi antara lain nasi, kentang, sereal, pasta, sayuran
dan buah. Kalsium tak hanya menguatkan tulang dan gigi, kalsium juga berguna untuk membangun
tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium membantu tubuh mengatur cairan, membantu kerja fungsi
saraf dan kontraksi otot. Kebutuhan kalsium harian sekitar 1000 miligram selama kehamilan. Sumber
kalsium terbaik ada di susu, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
 Folat, berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung
saraf pada janin yang memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat lahir
lainnya seperti spina bifida dan anencephaly. Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah
600 sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa didapatkan pada sayuran hijau, kacang-
kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
 Zat Besi, membantu meningkatkan volume darah dan mencegah anemia. Asupan
harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram. Sumber zat besi bisa didapatkan pada
lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-bijian, roti, sereal, dan havermut. Kandungan
zat besi pada daging sapi dan boga bahari juga baik untuk gizi ibu hamil.
 Vitamin A untuk kesehatan kulit dan mata serta pertumbuhan tulang. Sumber
vitamin A antara lain wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian.
 Vitamin C untuk kesehatan gigi, gusi, dan tulang, serta membantu penyerapan zat
besi. Sumber vitamin C antara lain buah sitrus, brokoli, tomat.
 Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah, untuk efektivitas manfaat protein,
lemak, dan karbohidrat. Vitamin B6 bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan
buah pisang.
 Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf.
Sumber vitamin B12 adalah daging, ikan, dan susu.
 Vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi serta membantu penyerapan kalsium.
Sumber vitamin D antara lain susu, sereal, dan roti.
Indah
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GIZI PADA IBU HAMIL

Hari/Tanggal : Jumat/29 November 2013


Waktu : Pukul 10:00 WIB
Tempat : Puskesmas Bandar Khalifah
Topik : Gizi pada Ibu Hamil

A.Latar Belakang Kegiatan


Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya
yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.

B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi pada ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi  pada ibu
hamil.
2.Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat :
Mengerti tentang apa yang dimaksud makanan bergizi 
Mengetahui apa yang terjadi bila kekurangan gizi 
Mengetahui manfaat makanan bergizi yang diperlukan ibu hamil dan menyusui 
Mengetahui kebutuhan makanan ibu hamil dan menyusui sehari-hari 
C.Peserta
Ibu hamil di puskesmas Bandar Khalifah

D.Setting Acara
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
a.       Menyampaikan salam a.       Membalas salam
b.      Menjelaskan tujuan b.      Mendengarkan 2  menit
c.       Kontrak waktu c.       Memberi respon
d.      Tes awal
2. Inti Mendengarkan dengan penuh
a.         Pengertian gizi seimbang perhatian
ibu hamil
b.        Kebutuhan zat gizi untuk ibu 8  menit
hamil
c.         Gizi yang baik di konsumsi
d.        Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil

3. Penutup
·         Tanya jawab ·         Menanyakan yang belum
·         Tes akhir jelas 5 menit
·         Menyimpulkan hasil ·         Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
·         Memberi salam penutup ·         Membalas salam

F.Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

G.Media
a.clipchart
b.Poster

H.Rencana Evaluasi Kegiatan


a)      Evaluasi Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu :
-clipchart
-Postert
b)Evaluasi Proses
a.       Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b.      Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c.       Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
d.      Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang tersedia dan tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

c)      Evaluasi Hasil


a. Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut
beberapa pertanyaan yang akan diberikan :
1) Sebutkan apa itu gizi ibu hamil!
2) Sebutkan tujuan dari gizi pada ibu hamil!
3) Sebutkan bahaya jika gizi pada ibu hamil tidak terpenuhi!
4)     Sebutkan jenis-jenis makanan yang boleh dan yang tidak boleh di          konsumsi pada
saat hamil!
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil sehingga dapat mengetahui bagaimana gizi yang baik
di konsumsi pada saat hamil.

 ANEMIA PADA KEHAMILAN


Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
kebutuhan tubuh Ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Secara medis,
anemia digambarkan sebagai kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam aliran
darah berada pada tingkat yang lebih rendah daripada yang dianggap normal. Ibu hamil sangat
rentan mengalami anemia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan tubuh Ibu akan zat
besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Saat Ibu mengalami anemia, darah Ibu tidak memiliki sel darah merah yang cukup sehat
untuk mengangkut oksigen ke jaringan Ibu dan kepada janin. Selama masa kehamilan, tubuh Ibu
akan memproduksi lebih banyak darah demi mendukung perkembangan janin di dalam kandungan
Ibu. Jika Ibu tidak mendapatkan zat besi yang cukup atau nutrisi penting lainnya, maka tubuh Ibu
tidak akan mampu memproduksi sel darah merah. Secara medis, anemia digambarkan sebagai
kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam aliran darah berada pada tingkat
yang lebih rendah daripada yang dianggap normal
Penyebab Anemia Saat Hamil
Meskipun saat sebelum hamil Ibu tidak pernah mengalami anemia, Ibu bisa saja mengalami
anemia ketika hamil. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnyaasupan gizi, terutama zat besi.
Kebutuhan zat besi pada tubuh ibu hamil terus-menerus meningkat sesuai dengan usia kehamilan.
Zat besi adalah zat gizi penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein dalam sel
darah merah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Selama masa kehamilan,
jumlah darah dalam tubuh Ibu meningkat hingga 50% lebih banyak dibandingkan dengan kondisi
tubuh dalam keadaan normal, sehingga Ibu memerlukan banyak zat besi yang membentuk
hemoglobin untuk mengimbangi kenaikan volume darah. Juga untuk memenuhi kebutuhan zat besi
bagi perkembangan janin dan plasenta. Sayangnya, kebanyakan ibu hamil tidak menyadari adanya
peningkatan kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh, terutama pada trimester kedua dan ketiga
saat kebutuhan tubuh akan sel darah sangat meningkat drastis. Jika Ibu berada dalam kondisi
kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang diperlukan, maka Ibu berisiko mengalami
anemia.
Anemia pada saat hamil bisa diatasi dengan cepat, jika sudah terdeteksi sejak dini sebelum
memasuki usia kehamilan trimester pertama. Sadar kesehatan dan waspada akan gejala-gejala
anemia yang mungkin terjadi adalah langkah pertama yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah
anemia.
Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia menurut Hermawan Wibisono (2009), yaitu:
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri
dibawahini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri
tersebut antaralain :
a.       Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b.      Lemah
c.       Letih
d.      Lesu
e.       Lunglai
f.       Nafas terengah-engah
g.      Nyeri dada
h.      Ikterus

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


ANEMIA PADA IBU HAMIL
Pokok bahasan : Asuhan pada ibu hamil
Sub pokok bahasan : Anemia pada ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Jumlah sasaran : 15 orang
Penyuluh :
Jam /waktu : 30 menit
Tempat :
Hari/tanggal :

A.      Tujuan Instruksi umum (TIU)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pada ibu hamil di harapkan dapat
menambahpengetahuan tentang anemia
B.       Tujuan Instruksional khusus (TIK)
Setelah mengikutipenyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang:
1.      Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil.
2.      Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3.      Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya.
4.      Akibat anemia pada ibu hamil.
5.      Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6.      Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar.

C.      Materi
Terlampir

D.      Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

E.       Media dan Alat Peraga


1.      Leaflat
2.      Contoh tablet besi

F.       Sumber
Saifuddin, abdul bari. 2006. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

G.      Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu

1 Pembukaa Pendahuluan
n (5 1.      Menyampaikan salam a.       Membalas salam
menit) 2.      Menjelaskan tujuan b.      Mendengarkan
3.      Kontrak waktu c.       Memberi respon

2 Inti Inti
(15 menit) Mahasiswa menjelaskan :
1.      Pengertian anemiapada a.       Menanyakanyang
ibu hamil belum jelas
2.      Ciri-ciri anemia padaibu b.      Aktif
hamil bersamaMenyimpulkan
3.      Macam –macamanemia c.       Membalas salam
4.      Akibat anemia padaibu
hamil
5.      Penatalaksanaan
danpengobatan anemia
6.      Cara meminum tabletzat
besi yang benar
3 Penutup Penutup
(10 menit) 1.      Tanya jawab a.       Menanyakan
yang belum jelas
2.      Tes akhir b.      Aktif bersama
3.      Menyimpulkan c.       menyimpulkan
hasilpenyuluhan
4.      Memberi salamPenutup d.      Membalas salam

H.      Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
JenisPertanyaan:
1.      Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil?
2.      Apa saja ciri-ciri ibu hamil yang anemia?
3.      Sebutkan macam-macam anemia dan penyebabnya?
4.      Apa akibat anemia pada ibu hamil?
5.      Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil?
6.      Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar?
 EKLAMPSIA
Eklampsia adalah kondisi yang menyebabkan ibu hamil mengalami kejang dan merupakan
salah satu kegawatdaruratan pada masa kehamilan. Kondisi ini memang jarang terjadi, tetapi tidak
bisa diremehkan karena berpotensi mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
Eklampsia merupakan komplikasi serius dari preeklampsia, yaitu salah satu komplikasi
kehamilan yang berbahaya. Meski jarang terjadi, eklampsia adalah kondisi yang berbahaya karena
dapat membuat ibu hamil mengalami kejang dan hilang kesadaran.
Hingga saat ini, penyebab terjadinya preeklampsia dan eklampsia pada ibu hamil belum
diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang diketahui dapat meningkatkan risiko
terjadinya eklampsia, yaitu:
-Gangguan plasenta
-Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun
-Riwayat preeklampsia atau eklampsia pada kehamilan sebelumnya
-Penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, gangguan
ginjal, dan penyakit autoimun
-Kekurangan gizi (malnutrisi) saat hamil
-Kehamilan kembar dua atau lebih
Pengobatan eklampsia bisa dilakukan dengan cara melahirkan bayi melalui operasi caesar.
Namun, sebelum operasi dilakukan, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala
eklampsia dan menstabilkan kondisi ibu hamil.
Beberapa jenis obat yang biasanya akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi eklampsia
antara lain magnesium sulfat, obat antikonvulsan, obat penurun tekanan darah, dan kortikosteroid.
Jika eklampsia menyebabkan ibu hamil tidak bisa bernapas, dokter juga mungkin akan memberikan
bantuan pernapasan melalui intubasi.
Preeklampsia dan eklampsia memang tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, risiko
terjadinya eklampsia bisa dikurangi dengan cara rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter
kandungan. Dengan begitu, preeklampsia bisa terdeteksi sejak dini sehingga tidak berlanjut menjadi
eklampsia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN 
PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL
                                   
Topik               : Pre-eklampsia pada Ibu Hamil
Sub Topik       : Pengertian dan klasifikasi pre eklampsia, penyebab terjadinya pre eklampsia,
tanda dan gejala pre eklampsia, akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani,
pencegahan terhadappre-eklampsia
Sasaran            : Ibu hamil dengan pre eklampsia di ruangan kemuning
Tempat            : Ruang kelas 1 (ruang kemuning), Rumah Sakit banjarbaru
Hari/tanggal    : Selasa, 23 April 2013
Waktu             : Pukul 09.00-09.30 WITA
Penyuluh         : Mahasiswa Poltekkes Banjarmasin Semester IV
1.              Norhikmah Ihsania
2.              Nindya Chrysanti

1.    Analisa data


A.  Kebutuhan peserta didik
Di ruang kemuning Rumah Sakit Banjarbaru terdapat seorang ibu hamil dengan pre
eklampsia. Ibu tersebut tidak mengetahui apa itu pre eklampsia dan meminta perawat untuk
menjelaskannys, maka dari itu perlu diadakan penyuluhan mengenai penyakit pre eklampsia.
Dengan penyuluhan ini diharapkan si ibu hamil pada ruang bersalin dapat mengetahui,
mengobati, serta mencegah penyakit pre eklampsia.
B.  Karakteristik peserta didik
Ny. S yang berada di ruang kemuning Rumah Sakit Banjarbaru berpendidikan SMP dan
masih tidak mengetahui cara pengobatan ibu hamil dengan pre eklampsia.

2.    Tujuan Instruksional Umum


            Setelah  mengikuti  penyuluhan  tentang Tanda Ganguan Kehamilan Pada Trimester
III diharapkan peserta dapat memahami,mampu mencegah dan termotivasi untuk kembali
sehat dan terbebas dari gangguan kehamilan terutama pada trimester ke III.

3.    Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Ny. S diharapkan dapat :
a.    Menjelaskan pengertian Pre Eklampsia.
b.    Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya Pre Eklampsia.
c.    Mengidentifikasi  3 dari 5 tanda dan gejala Pre Eklampsia.
d.   Menyebutkan 3 dari 5 akibat lanjut/komplikasi pre eklampsia yang terjadi bila tidak
ditangani.
e.    Menyebutkan 3 dari 5 cara unruk mencegah terjadinya pre-eklampsia

4.    Materi (terlampir)


a.    Pengertian Pre Eklampsia.
b.    Penyebab terjadinya Pre Eklampsia.
c.    Tanda dan gejala Pre Eklampsia.
d.   Akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani.
e.    Cara mencegah terjadinya pre-eklampsia

5.    Materi
Kenali gejala pre-eklampsia pada kehamilan

6.    Metode
a.    Ceramah
b.    Tanya Jawab

7.    Media
a.    Banner
b.    Leaflet

8.    Kegiatan Penyuluhan                    


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan          Memberikan salam          Menjawab salam
5 menit          Perkenalan          Menyutujui kesepakatan
         Memberitahu kontrak waktu pelaksanaan penkes
waktu          Memperhatikan,
         Menjelaskan tujuan tentang mendengarkan serta
pemberian penkes kepada berpartisipasi aktif
sasaran

2. Pelaksanaan          Penyuluh menjelaskan          Mendengarkan penyuluh


20 menit pengertian Pre Eklampsia menyampaikan materi
         Penyuluh menjelaskan          Menanyakan hal-hal yang
penyebab terjadinya pre tidak dimengerti dari materi
eklampsia. penyuluh
         Penyuluh menjelaskan
tanda dan gejala pre
eklampsia.
         Penyuluh menjelaskan
akibat lanjut/komplikasi pre
eklampsia yang terjadi bila
tidak ditangani.
         Penyuluh menjelaskan cara
mencegah terjadinya pre
eklampsia
         Penyuluh memberi
kesempatan kepada salah
satu warga untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan
penyuluh.
3. Penutup          Memberikan pertanyaan          Menjawab pertanyaan yang
5 menit kepada sasaran tentang diajukan penyuluh
materi yang sudah          Mendengarkan
disampaikan penyuluh penyampaian kesimpulan
         Menyimpulkan meteri          Mendengarkan penyuluh
penyuluhan yang sudah menutup acara dan
disampaikan kepada sasaran menjawab salam
         Menutup acara dengan
mengucapkan salam serta
terimakasih kepada sasaran
           
9.    Evaluasi
A.  Prosedur            :
B.  Bentuk   : Lisan
C.  Jenis       : Ceramah
D.  Butir Pertanyaan :
      Apa yang dimaksud dengan pre-eklampsia ?
      Apa saja penyebab pre-eklampsia  ?
      Apa saja tanda dan gejala yang dapat muncul jika terjadi pre-eklampsia ?
      Apa akibat lanjut/komplikasi jika pre-eklampsia tidk ditangani ?
      Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya pre-eklampsia ?
E.   Observasi
 KEHAMILAN PADA DM
Diabetes Mellitus Gestational adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan
insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia).
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa
terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung.
Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui
saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar
pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon
lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka terjadi
hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
FAKTOR RESIKO
Menurut Mochtar, 1998 kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila:
1. Umur sudah lebih dari 30 tahun.
2. Multiparitas.
3. Gemuk (obesitas) yaitu berat badan saat hamil lebih dari 20% berat badan ideal.
4. Ada anggota keluarga sakit diabetes (hereditas).
5. Ada sejarah lahir mati dan anak besar (bayi dengan berat lebih dari 4000 gram).
6. Sering abortus.
7. Glukosuria.
Penanganan diabetes mellitus dalam kehamilan perlu dilakukan secara komprehensif, meliputi
pemantauan gula darah secara berkala, aktivitas fisik, perencanaan nutrisi, dan penggunaan obat
dengan benar.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DIABETES GESTASIONAL
Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Desember 2012
Waktu : 20 menit
Tempat : Puskesmas Wiyung ruang BKIA
Sasaran : Klien (Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus)
: Diabetes Melitus Gestasional (DMG)/ DM dalam kehamilan

A.    Tujuan
1.      Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan/ health education (HE) diharapkan klien mengetahui
tentang pengetahuan penyakit Diabetes Melitus Gestasional (DM dalam kehamilan) dan
mengetahui gejala, komplikasi serta tindakan yang dilakukan.
2.      Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan HE diharapkan klien mampu :
a.       Memahami dan menjelaskan pengertian Diabetes Melitus Gestasional
b.      Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala, klasifikasi, komplikasi dan penanganan
Diabetes Melitus Gestasional
c.       Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada klien dengan Diabetes Melitus
Gestasional.
3.      Manfaat
1)      Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk periintraksi klien diabetes gestasional
2)      Bagi Klien
Menambah wawasan klien yang melakukan pemeriksaan kehamilan khususnya penderita
penyakit diabetes mellitus dalam kehamilan/diabetes mellitus gestasional, cara penanganan
serta diit yang tepat tanpa mengurangi kebutuhan nutrisi dan kecukupan gizi ibu dan janin..

B.     Sasaran Pendidikan Kesehatan


Klien (ibu hamil dengan diabetes melitus) yang menjalani pemeriksaan.

 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERAWATAN PAYUDARA

Pokok Bahasan   : Post Natal Care (PNC)


Sub Pokok Bahasan  : Perawatan Payudara Pada Masa Nifas
Sasaran : Ibu-ibu Nifas
Waktu : 30 Menit
Tempat             :
Hari                            :

A.      Tujuan Umum


Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu nifas dapat mengetahui tentang perawatan
payudara yang baik dan dapat dilakukan sendiri dirumah.

B.       Tujuan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara, diharapkan ibu dapat:
1.       Mengetahui pengertian perawatan payudara
2.       Mengetahui manfaat dan tujuan perawatan payudara
3.       Mengetahui akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
4.       Mengetahui waktu pelaksanaan perawatan payudara
5.       Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan payudara
6.       Mengetahui langkah-langkah perawatan payudara
7.       Mengetahui teknik perawatan payudara
8.       Mengetahui perawatan payudara dengan masalah
C.      Metode :
a.       Ceramah
b.       Tanya jawab
D.      Media
a.       Leaflet
E.       Kegiatan Penyuluhan
Wakt Tahap Kegiatan
No
u kegiatan Penyuluh Sasaran
1 5 Pembukaan       Memberi salam Pembuka       menjawab salam
menit
      Memperkenalkan diri       mendengarkan
      Kontrak waktu       memberi respon
2 15 Kegiatan Penjelasan :       Mendengarkan
Menit inti
      Menjelaskan Pengertian       Memperhatikan
perawatan payudara
      Menjelaskan Manfaat dan
tujuan perawatan payudara
      Menjelaskan Akibat jika
tidak dilakukan perawatan
payudara
      Menjelaskan Waktu
Pelaksanaan perawatan
payudara
      Menjelaskan Hal-Hal Yang
Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Perawatan Payudara
      Menjelaskan Langkah-
langkah perawatan payudara
      Menjelaskan Teknik
Perawatan Payudara
      Menjelaskan Perawatan
Payudara Dengan Masalah
3 10 Penutup       Tanya jawab       mengajukan
menit
      Menyimpulkan hasil pertanyaan
penyuluhan       memahami
      membalas salam
      Salam penutup

MEDIA
ALAT PERAGA:
Phantom Mamae handuk besar handuk kecil waslap baskom berisi air dingin dan air hangat
bengkok dan minyak kelapa

F.       Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab

Jenis pertanyaan:
1.      Sebutkan pengertian perawatan payudara ?
2.      Jelaskan bagaimana cara merawat payudara yang baik pada masa nifas?
3.      Sebutkan akibat jika tidak dilakukan perawatan pada payudara?
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA (Breast Care)
PADA MASA NIFAS

A.      Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan
pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan
perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan
dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur
untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan
laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah
melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat payudara
agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan membantu
memperlancar produksi ASI.

B.       Manfaat dan tujuan perawatan payudara


Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan dalam
upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum terjadi laktasi.Jika persiapan
kurang dapat terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau
mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta kondisi kebersihan
payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu,
akibat perawatan yang kurang pada saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika
bayi disusukan ibu akan merasakan geli atau perih pada payudaranya.
Tujuan perawatan payudara adalah :
1.      Memelihara kebersihan payudara
2.      Melenturkan dan menguatkan puting susu
3.      Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
4.      Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya
akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
5.      Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap
oleh bayi.
6.      Melancarkan aliran ASI
7.      Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga siap
untuk disusukan kepada bayinya

C.      Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara


Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini
mungkin. Dampak tersebut meliputi :
1.      Puting susu mendelep
2.      Anak susah menyusui
3.      ASI lama keluar
4.      Produksi ASI terbatas
5.      Pembengkakan pada payudara
6.      Payudara meradang
7.      Payudara kotor
8.      Ibu belum siap menyusui
9.      Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.

D.      Waktu Pelaksanaan


1.      Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2.      Dilakukan minimal 2x dalam sehari
E.       Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara
1.      Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai
payudara.
2.      Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3.      Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum berangkat
tidur.
F.       Langkah-langkah perawatan payudara
1.      Persiapan alat untuk perawatan payudara
a.       Handuk 2 buah
b.      Washlap 2 buah
c.       Waskom berisi air dingin 1 buah
d.      Waskom berisi air hangat 1 buah
e.       Minyak kelapa/baby oil
f.       Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g.      Baki, alas dan penutup
2.      Pelaksanaan
a.       Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b.      Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c.       Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d.      Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e.       Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

G.      Teknik Perawatan Payudara


1.      Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5 menit,
kemudian puting susu dibersihkan
2.      Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
a.       Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam pengurutan
posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
b.      Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak tangan
mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari payudara,ulangi gerakan 20-30
kali
c.       Gerakan-gerakan pada perawatan payudara
1)      Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke arah atas
pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-
30 kali.
2)      Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara dengan
pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
3)      Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan bahu,
jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali
dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
d.      Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian selama
±5 menit, keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan
menopang.
e.       Bersihkan payudara terutama bekas minyak
f.       Pakailah  BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang
menyangga buah dada atau langsung susui bayi. (Saryono, 2009)

H.      Perawatan Payudara Dengan Masalah


1.      Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan setelah
puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan
telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah.Ulangi sampai beberapa
kali dan dilakukan secara rutin.
2.      Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak bayi
baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan
bayi pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin
yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar
ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.
3.      Penanganan  puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam pada
payudara yang lecet dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di
suapkan menggunakan sendok kecil .Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet. Bila ada
madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
4.      Penanganan pada payudara yang terasa keras sekali dan nyeri, asi menetes pelan dan
badan terasa demam.
ada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit
nyeri.Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang
diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam
batas wajar.Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk
meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak.Inilah pentingnya
minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari. (Mellyna, 2009)
Diharapkan setelah melakukan penyuluhan ini ibu bisa menerapkan perawatan
payudara dirumah sehingga pemberian ASI akan lancar.

 PENYULUHANTENTANG SENAM HAMIL

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN (SAP)

SENAM HAMIL

Topik : Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Senam Hamil pada ibu hamil trimester II

Hari / tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Waktu : 09.00-09.30 WIB

Penyuluh : Mustika Rahayu

Sasaran/Peserta : Ibu Hamil

Karakteristik : Ibu Hamil Trimester II

Jumlah : 3 orang

Tempat : Puskesmas Getasan

I.              Tujuan umum

Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan menyesuaikan diri

dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan
fisik maupun persiapan mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat,

aman, dan spontan. (Mellyna Hulliana,2007)

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ibu hamil diharapkan mampu melakukan

senam hamil secara mandiri.

II.           Tujuan Khusus :

Setelah diberikan Penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil dapat :

1.      Mengetahui pengertian senam hamil

2.      Mengetahui tujuan senam hamil

3.      Menguasai manfaat senam hamil

4.      Mengerti hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum senam hamil

5.      Mengetahui macam-macam latihan senam hamil

6.      Mengetahui langkah-langkah senam hamil.


III.        Materi ( terlampir)
IV.   Metode penyuluhan : Ceramah, Tanya Jawab, Peragaan Senam Hamil

V. Media penyuluhan : Leaflat, Video, LCD

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan

N Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh

O
1 Pembukaan 5 menit a.    Membuka/ memulai kegiatan dengan

mengucapkan salam

b.   Memperkenalkan diri

c.    Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d.   Menyebutkan materi penyuluhan

e.    Bertanya kepada peserta apakah sudah

mengetahui tentang senam hamil.


2 Pelaksanaan 20menit Isi Materi Penyuluhan

a.    Menjelaskan pengertian Senam hamil


b.    Menjelaskan tujuan senam hamil

c.    Menjelaskan manfaat senam hamil

d.   Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan

sebelum senam hamil

e.    Menjelaskan macam-macam latihan senam

hamil

f.     Menjelaskan langkah-langkah senam hamil

3 Evaluasi 10 menit Menanyakan kepada ibu apakah sudah

mengerti tentang penyuluhan yang di berikan

mengenai senam hamil


4 Penutup 5 menit a.    Mengucapkan terima kasih atas peran

sertanya

b.    Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi

Butir-butir Pertanyaan:

1.    Apakah Pengertian senam hamil?

Jawab : Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga ibu

tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan

persalinannya dengan aman dan alami.

2.    Apakah manfaat senam hamil?

Jawab : a. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler

b.    Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak

c.    Meningkatkan sikap dan status mental

d.   Mengurangi kecemasan dan insomnia


e.    Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang

3.    Sebutkan langkah senam hamil yang pertama?

Jawab: Sikap duduk bersila

MATERI PENYULUHAN SENAM HAMIL

1.        Pengertian senam hamil


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan yang kegunaannya untuk memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul
yang berhubungan dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998 cit Hanafi, 2008).
Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga ibu tersebut
menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan persalinannya
dengan aman dan alami. Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi
ibu hamil. Oleh karena itu, senam hamil memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.
2.        Tujuan senam hamil
a.       Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-
ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan dengan proses persalinan.

b. Membentuk sikap tubuh


c. Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan latihan-latihan
kontraksi dan relaksasi
d. Menguasai teknik-teknik pernapasan yang mempunyai peranan penting dalam
persalinan
e. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan pemeliharaan fungsi kaki
f. Mendukung ketenangan fisik

Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan menyesuaikan diri
dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan
fisik maupun persiapan mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat,
aman, dan spontan. (Mellyna Hulliana,2007)

3.    Manfaat senam hamil


Untuk menguatkan otot yang dibutuhkan proses persalinan dan kelahiran terutama nyeri
pinggung, konstipasi dan bengkak, memperbaiki postur tubuh, sedikit merasakan
ketidaknyamanan akibat kehamilan, membantu dan menurunkan rasa lelah dan kualitas tidur
lebih baik (Mellyna Hulliana,2007).
a. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler
b.    Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak
c.    Meningkatkan sikap dan status mental
d.    Mengurangi kecemasan dan insomnia
e.    Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebelum melakukan program latihan
a.    Melakukan pemeriksaan antenatal yang teratur, demam (suhu lebih 38 C) merupakan
kontraindikasi
b.    Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan pengawasan selama melatih
c.    Makan yang cukup agar tenaga selalu ada
d.   Beberapa kontraindikasi untuk melakukan latihan olah raga adalah :
1)      Penyakit jantung
2)      Ketuban pecah dini
3)      Hamil kembar
4)      Perdarahan
5)      Plasenta previa
6)      Sering kejang
e.    Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi/izin dari dokter/bidan
f.     Kehamilan berusia minimal 5 bulan
g.    Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami
kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur.
1)        Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
2)        Berpakaian cukup longgar
3)        Menggunakan kasur atau matras/jangan dilantai
5.    Macam-macam latihan
a.       Latihan pernafasan
1)Pernafasan perut,
Tujuannya:
a)        Memberi ketenangan jiwa kepada ibu hamil
b)        Mempercepat sirkulasi darah
c)        Mencukupi kebutuhan O2 bagi ibu dan bayi
Cara :
a)        Tidur terentang kedua lutut di bengkokkan, lepaskan pakaian yang ketat
b)        Mulut tertutup dengan perlahan-lahan, tarik nafas dari hidung, dinding perut
mengembang kemudian keluarkan nafas dari hidung, dinding perut mengempis.
c)        Ulangi latihan 6x tiap latihan pagi dan malam.
2)            Pernafasan dada
a)        Posisi teap seperti di atas
b)        Mulut terbuka, tarik nafas dengan mengembangkan dada, keluarkan nafas dengan
mengepiskan dada, sedangkan mulut tetap terbuka (bernafas lewat mulut).
c)        Pernafasan dilakukan agar datar sehingga irama pernafasan tidak setenangkan cara A
dan B.
d)       Pernafasan ini dilakukan dikamar bersalin pada saat ibu akan melahirkan.
b.      Latihan untuk otot-otot pantat
Tujuan :
Mencegah terjadinya hemorhoid.
Cara :
1)        Tidur telentang, ke dua kaki dibengkokkan
2)        Kerutkan pantat, tahan dengan hitungan 3-5 kemudian lepas
3)        Ulangi 5-10x tiap latihan
c.       Latihan otot kaki
Tujuan :
1)        Membantu melancarkan peredaran darah
2)        Mencegah bengkak dipergelangan kaki
3)        Menghilangkan rasa penat di kaki.
Cara :
1)      Duduk bersandar pada kedua lengan di belakang dengan kedua kaki lurus atau
terlentang dan kedua tangan di samping
2)      Telapak kaki diarahkan atau digerakkan kearah depan tangan kearah belakang.
3)      Jari-jai kaki digerakkan kebelakang kemudian kedepan
4)      Telapak kaki diputar kearah dalam dan kearah luar
5)      Telapak kaki dan tumit berhadapan
6)      Semua pergerakan dari pergelangan kaki.
7)      Dilakukan sebanyak mungkin sepanjang hari.
d.       Latihan otot-otot dasar panggul
Tujuan :
1)        Menguatkan otot-otot dasar panggul
2)        Pelemasan (elastisitas) otot-otot dasar panggul berguna diwaktu mengejan
3)        Mencegah keadaan prolapsuteri dan ambeyen / wasir.
Cara :
1)   Tidur terlentang dengan kedua lutut dibengkokkan
2)   Mengerutkan otot pantat diikuti oleh otot-otot pantat yang ada diantara kedua paha dan
perut bagian bawah
3)   Tahan kerutan sampai 6 detik kemudian lepaskan
4)   Ulangi 5x setiap latihan
e.      Latihan untuk memperbaiki atau mempertahankan letak anak
Tujuan :
1)   Memperbaiki letak anak
2)   Mencegah letak sungsang
3)   Mempertahankan letak sungsang yang telah diperbaiki
Cara :
1)      Menungging, usahakan dada menyentu lantai
2)      Mula-mula tahan 2 menit, selanjutny tingkatkan waktu sampai 10 menit
f.       Latihan relaksasi sempurna (istirahat penuh)
Tujuan :
1)        Membantu memudahkan proses persalinan
2)        Untuk mengurangi rasa sakit
3)        Agar mudah istirahat
Cara :
1)      Tidur miring, kepala di bantal bagian atas, lengan kiri diletkkan dibelakang punggung
dengan siku sedikit dibengkokkan
2)      Lengan kanan diletakkan diatas bantal sedangkan lutut pergelangan kaki dibengkokkan 
3)      Kerutkan kelompok-kelompok otot atau otot-otot muka, tangan, perut, kaki secara
bergantian, tahan sebentar lalu lepaskan
4)      Kemudian kerutkan kelompok otot sekaligus, tahan sebentar lalu lepaskan, tutuplah
mata dan mulut secara santai
5)      Bernafaslah dengan irama tenang secara teratur, jauhkan dari fikiran yang tidak nyaman
dan merasakan dengan cara konsentrasi pikiran pada irama pernafasan yang tenang.
6.        Langkah-langkah Senam Hamil
a.    Sikap duduk bersila
Kedua lengan mengarah ke depan dan relax. Dilakukan sebanyak mungkin sebagai posisi
sehari-hari.
b.  Sikap merangkak menundukkan kepala
Jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu, keempat anggota tubuh
tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Lakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut: Tundukkan kepala , lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengepiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan
mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul.
Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
c.  Sikap merangkak kepala menempel dilantai
Letakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh kesamping kiri atau kanan. Kemudian
turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin
kesamping. Bertahan pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5-
110 menit (sesuai kekuatan ibu hamil).
d.      Berbaring miring ke kiri, lebih baik kea rah punggung bayi, lutut kanan diletakkan
didepan lutut kiri lebih baik diganjal bantal. Lutut kanan ditekuk didepan lutut kiri. Lengan
kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakkan dibelakang badan.
e.       Berbaring miring ke kanan
Kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan dibawa perutpun
sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutupkan mata, tenang dan atur
pernapasan dengan teratur dan berirama.
f.       Berbaring terlentang
Kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut: Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Gerakannya
kebawah badan dan kedepan, setelah tidak dapat menehan karena lelah kembali ke posisi
awal ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali dengan interval 2 menit

Anda mungkin juga menyukai