Tabel berikut ini menjelaskan data historis jumlah produk yang diminta konsumen dan harga
produk selama 10 tahun terakhir.
Penyelesaian :
N Q P PQ Q2 P2
(1) (2) (3) (4)=(2)(3) (5)=(22) (6)=(32)
1 4.000 70 280.000 16.000.000 4.900
2 1.650 120 198.000 2.722.500 14.400
3 2.000 105 210.000 4.000.000 11.025
4 1.230 150 184.500 1.512.900 22.500
5 1.100 165 181.500 1.210.000 27.225
6 5.400 90 486.000 29.160.000 8.100
7 2.500 110 275.000 6.250.000 12.100
8 4.200 80 336.000 17.640.000 6.400
9 1.800 135 243.000 3.240.000 18.225
10 3.900 95 370.500 15.210.000 9.025
11 2.200 125 275.000 4.840.000 15.625
12 4.105 85 348.925 16.851.025 7.225
13 2.000 130 260.000 4.000.000 16.900
14 1.300 155 201.500 1.690.000 24.025
(∑) Jumlah 37.385 1.615 3.849.925 124.326.425 197.675
Rata - Rata (Ǭ) 2.670 ( ̅ )115
Setelah menyelesaikan table diatas, lakukan persiapan perhitungan regresi tersebut sebagai
berikut:
∑P2 = ∑P2 – n( ̅ )2
=197.675 - 14 (115)2
=197.675 – 185.150
= 12.525
∑Q2 = ∑Q2 - n( ̅ )2
= 124.326.425 – 99.804.600
= 24.521.825
∑PQ2 = ∑PQ – n( ̅ )( ̅ )
= 3.849.925 – 14(2.670)(115)
= 3.849.925 - 4.298.700
= -448.775
Bentuk umum dari regresi Q = a +bP, dengan demikian kita memerlukan nilai a dan b sebagai
berikut :
b = ∑PQ2 / ∑P2
= -448.775 / 12.525
= -36
a = ( ̅ ) – b ̅̅̅ )
= 6.810
R2 = b (∑PQ2 )/ ∑Q2)
= (-36)(-0,018)
R2 = 0,66
= (1-0,66)( 24.521.825)
= (0,34)( 24.521.825)
∑e2 = 8.337.420
= 8.337.420/ (14-2)
S2e = 694.785
Hitung galat baku (Standard error) dari koefisien a dan b, sebagai berikut :
Sa =√ S2e)(SP2) / (n∑P2)}
=√ ) ) )
=√
Sa = 2.799,20
Sb =√
=√
=√
Sb = 7,42
Uji signifikan :
ta = a / Sa
= 6.810/ 2.799,20
ta = 2,43
tb = b / Sb
= -36 / 7,42
tb = -4,85
d) Fungsi permintaan memiliki slope negative (b<0) atau nilai b = -36 dan memenuhi
syarat berdasarkan pengujian statistik karena kedua koefisien a dan b signifikan pada
tingkat kesalahan 1%.
e) Elastisitas permintaan (Epd) pada tingkat harga ratarata ( ̅ ) = 115 (Rp. 115.000/unit)
dihitung menggunakan formula :
Epd (% )= )/( )= ) x (P/Q)
Maka jika,
P = 115
Q = 6.810 - 36P
= 6.810 – 36 (115)
= 2.670
Terlihat bahwa nilai Q = 2670 merupakan nilai ratarata kuantitas permintaan (Q ratarata)
= 2.670 dengan demikian :
Epd =( ) x (P/Q)
= (-36)(115/2670)
= (-36)(0,043)
= -1,548
Nilai Epd -1,548 bersifat elasti yang menandakan bahwa setiap peningkatan harga
sebesar 1% akan menurunkan kuantitas permintaan sebesar 1,548% (Cateris Paribus),
Sebaliknya penurunan harga sebesar 1% akan meningkatkan kuantitas permintaan
sebesar 1,548%.
f) Karena nilai absolut elastisitas permintaan lebih besar dari satu (1,548>1) maka
elastisitas permintaan produk terhadap harga bersifat elastis. Sesuai dengan konsep
ekonomi manajerial untuk permintaan produk bersifat elastis, apabila kita ingin
meningkatkan penerimaan total (TR), maka startegi kebijakan peningkatan harga tidak
efektif . Dalam kasus ini apabila harga dinaikkan maka TR akan menurun karena
permintaan terhadap barang akan menurun. Seharusnya strateginya adalah menaikkan
harga karena kondisinya elastisitas permintaan terhadap harga tidak elastis.
g) –
Setelah menyelesaikan table diatas, lakukan persiapan perhitungan regresi tersebut sebagai
berikut:
=106.400 - 10 (101)2
=106.400 – 102.010
= 4.390
∑Q2 = ∑Q2 - n( ̅ )2
= 1.078.950 – 1.036.840
= 42.110
∑PQ2 = ∑PQ – n( ̅ )( ̅ )
= 312.300 – 10(101)(322)
= -12.920
Bentuk umum dari regresi Q = a +bP, dengan demikian kita memerlukan nilai a dan b sebagai
berikut :
b = ∑PQ2 / ∑P2
= -12920 / 4390
= -2,94 menjadi -3
a = ( ̅ ) – b ̅̅̅ )
= 625
R2 = b (∑PQ2 )/ ∑Q2)
= -3 (-12.920/ 42.110)
= (-3)(-0,306)
R2 = 0,918
∑e2 = 3.453,02
= 3.453,02/ (10-2)
S2e = 431,63
Hitung galat baku (Standard error) dari koefisien a dan b, sebagai berikut :
Sa =√ S2e)(SP2) / (n∑P2)}
=√ ) ) )
=√
Sa = 32,34
Sb =√
=√
=√
Sb = 0,31
Uji signifikan :
ta = a / Sa
= 625/ 32,34
ta = 19,33
tb = b / Sb
= -3 / 0,31
tb = -9,68
d) Fungsi permintaan memiliki slope negative (b<0) atau nilai b = -3 dan memenuhi syarat
berdasarkan pengujian statistik karena kedua koefisien a dan b signifikan pada tingkat
kesalahan 1%
e) Elastisitas permintaan (Epd) pada tingkat harga ratarata ( ̅ ) = 101 (Rp. 101.000/unit)
dihitung menggunakan formula :
Epd (% )= )/( )= ) x (P/Q)
Maka jika,
P = 101
Q = 625 - 3P
= 625 – 3 (101)
= 322
Terlihat bahwa nilai Q = 322 merupakan nilai ratarata kuantitas permintaan (Q ratarata)
= 322 dengan demikian :
Epd =( ) x (P/Q)
= (-3)(101/322)
= (-3)(0,31)
= -0,93
Nilai Epd -0.93 bersifat elasti yang menandakan bahwa setiap peningkatan harga sebesar
1% akan menurunkan kuantitas permintaan sebesar 1,548% (Cateris Paribus),
Sebaliknya penurunan harga sebesar 1% akan meningkatkan kuantitas permintaan
sebesar 0,93%.
f) Karena nilai absolut elastisitas permintaan lebih besar dari satu (0,93 <1) maka elastisitas
permintaan produk terhadap harga bersifat inelastis. Sesuai dengan konsep ekonomi
manajerial untuk permintaan produk bersifat elastis, apabila kita ingin meningkatkan
penerimaan total (TR), maka startegi kebijakan peningkatan harga sangat efektif . Dalam
kasus ini apabila harga dinaikkan maka TR akan meningkat karena konsumen kurang
sensitif terhadap perubahan harga yang terjadi.
g) -
Jawaban No.12
a) Seseorang peneliti menentukan bentuk dari persamaan permintaan yang akan diestimasi
yaitu
1. Langkah pertama adalah menentukan spesifikasi model yang akan digunakan,
yaitu mengidentifikasi dan kemudian menentukan faktor-faktor yang diduga
sangat kuat pengaruhnya terhadap permintaan akan barang yang sedang kita amati,
berikut alasan dan pertimbangan yang mendukungnya. Dari banyak factor yang
berhasil kita identifikasi, kemudian melalui diskusi atau berdasarkan penelitian-
penelian sebelumnya, akhirnya kita harus memilih/menentukan sekian factor saja
yang diduga paling kuat pengaruhnya untuk dimodelkan dan di analisa.
2. Langkah kedua adalah mengumpulkan data sesuai dengan jenis factor-faktor tadi.
Data itu dapat dikumpulkan menurut rangkaian waktu (time series) seperti bulanan,
triwulanan, atau tahunan, atau berdasarkan pengamatan atas unit ekonomi
(perusahaan misalnya) yang berbeda (Cross Sectional Data)
Model non-linier di atas dapat kita ubah menjadi model double log linier
dengan menggunakan logaritma normal (ln) seperti berikut:
Ln Qx = ßo + ß1 . Ln Px + ɛ
4. menghitung koefisien determinasi (r2) untuk satu variable, dan R2 untuk lebih
regresi berganda). Koefisien determinasi merupakan indicator yang menunjukkan
berapa persen total variasi (perubahan) variabel dependen (dalam hal ini
permintaan/omset penjualan) yang dapat dijelaskan (explained) oleh variasi
variabel independennya (dalam hal ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi
permintaan yang sedang kita analisis). Dengan kata lain, koefisien determinasi
merupakan ukuran keseluruhan yang menjelaskan sampai sejauhmana variasi
variabel independen menentukan variasi variabel dependen. R2 juga merupakan
salah satu indicator ketepatan/kelayakan estimasi atau goodness of fit. Artinya
apakah persamaan regresi yang kita buat itu mendekati nilai aktualnya atau tidak,
makin mendekati berarti makin tepat (fit). Dengan kata lain makin besar koefisien
determinasi, makin baik (fit) model yang kita gunakan. Indikator goodness of fit
lainnya yang umum digunakan dalam analisis regresi yaitu F-statistics (akan
dijelaskan pada bagian analisis regresi linier berganda). Walaupun tidak terlalu
tepat, koefisien determinasi sering dijadikan indicator derajat kepengaruhan
variable independent terhadap variable dependen.
Daftar Pustaka
Purnama, R., & Pralina, A. R. (n.d.). PENGARUH DIRECT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI RESTORAN THE CENTRUM BANDUNG.
Aji, K., Mansur, M., & hufron, M. (n.d.). PENGARUH DIRECT MARKETING, SALES PROMOTION DAN
PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI.
Asse, R. A. (2018). STRATEGI PEMASARAN ONLINE (STUDI KASUS FACEBOOK MARKETING WARUNK
BAKSO MAS CINGKRANK DI MAKASSAR). Jurnal Komunikasi KAREBA.
Dessy , K., & Bambang, H. (Maret 2017). ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN. Journal of
Applied Business Administration.
IMAWAN, F. (2017). PEMASARAN LANGSUNG LEMBAGA JASA NIRLABA STUDI PADA SEKOLAH DASAR
DAN MENENGAH SWASTA KOTA SURAKARTA.
Setiawan1, H., & Bustan, J. (April 2017). Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan dan Pemasaran
Langsung Terhadap Keputusan Kunjungan Wisatawan. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi.