SISTEM PERNAFASAN
Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM PERNAFASAN”.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan.
Makalah ini membahas mengenai sistem pernafasan, organ pernafasan dan fungsinya, agar
dapat bermanfaat dan menjadikan bahan belajar dan refrensi bagi mahasiswa sehingga akan
lebih mengetahui tentang Sistem Pencernaan. Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Winanda Rizky Bagus Santosa, S. Kep., M. Kep., NS., selaku dosen mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan.
2. Orang tua yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini. Untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca untuk memperbaiki
makalah kami . Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
D.Volume Paru-paru............................................................13
E.Kapasitas Paru-paru.......................................................14
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………………………........18
3.2. Saran……………………………....................18
DAFTAR PUSTAKA………………………….....19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem
organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini
merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk
struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu
pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida
antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses
pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi
saluran-saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur
saluran napas dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian
atas dan bawah. Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring,
laring dan trakhea. Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing
dalam system pernafasan. Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri
penting dalam proses pertukaran gas, yang mana proses pertukaran gas ini yang
dimana proses tersebut terdiri dari proses yang berkaitan dengan volume udara
napas dan distribusi ventilasi, proses yang berkaitan dengan volume darah di paruparu dan
distribusi aliran darah, proses yang berkaitan dengan difusi oksigen dan
karbon dioksida, serta proses yang berkaitan dengan regulasi pernafasan. Sama
seperti system dan struktur tubuh lainnya, system pernafasan juga sering mengalami
4
masalah dan gangguan dalam menjalankan fungsinya, baik yang disebabkan oleh
banyak sel dan elemennya dengan gejala klasik asma ada tiga yaitu mengi, batuk,
dan sensasi napas tak normal atau dispnea. (Petrina et al., 2012). Asma disebabkan
oleh berbagai faktor dimulai dari faktor genetic, karena alergi, infeksi saluran nafas,
biasanya akan ditandai dengan adanya spasme otot bronchus dan akan
nafas yang pada akhirnya akan meningkatkan kerja pernapasan yang selanjutnya
pemeriksaan cosinofit total, uji kulit, pemeriksaan kadar igE total dan igE spesifik
dalam sputum, foto dada, dan analisis gas darah (Padila, 2013).
Tanda dan gejala asma dibedakan menjadi dua stadium yakni stadium dini
dan stadium lanjut atau kronis, biasanya tanda dan gejala pada stadium dini yakni
batuk dengan dahak bisa saat pilek ataupun tidak, wheezing belum ada, rochi
basah halus pada serangan kedua atau ketiga dan sifatnya hilang timbul, belum
adanya kelainan bentuk thorak belum patologis, adapun juga tanda dan gejala
stadium lanjut atau kronis yakni adanya batuk dan diiringi dengan ronchi, sesak
nafas berat dan merasakan adanya tekanan pada dada, dahak lengket dan sulit untuk
P. DPP PPNI, 2016). Penyebab dari terjadinya gangguan pertukaran gas merupakan
5
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi dan perubahan membrane alveolus-kapiler.
Tanda dan gejala Mayor dari subyektif adalah dispnea, sedangkan tanda dan gejala
pH arteri meningkat/menurun, bunyi napas tambahan. Tanda dan gejala mayor dari
subjektifnya adalah pusing dan penglihatan kabur, sedangkan tanda dan gejala
minor adalah sianosis, diaphoresis, gelisah, napas cuping hidung, pola napas
abnormal, warna kulit abnormal, kesadaran menurun. Kondisi klinis terkait dari
gangguan pertukaran gas adalah penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), gagal
disebabkan akibat dari spasme otot polos saluran nafas, edema mukosa dan adanya
tidak merata pada sirkulasi darah pulmonal dan terjadinya gangguan difusi gas di
asidosis pada tingkat lanjut (Nelson & Pery, 2001) Menurut (Wong, D, 2009)
mengakibatkan inflamasi jalan napas menjadi cukup beragam, dimana peran setiap
mekanisme tersebut bervariasi dari satu anak ke anak selama perjalanan penyakit.
Faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya adalah bakteri, virus, parasite,
jamur, alergi, cuaca, kegiatan jasmani serta psikis akan merangsang reaksi hiper
reseptor dinding sel mast yaitu sel mast tersensitisasi. Pada sel mast yang
tersensitisasi akan mengalami degranulasi, dan sel mast yang degranulasi akan
6
mengeluarkan sejumlah mediator yang disebut histamin dan bradikinin.
kontraksi otot polos bronkiolus. Hal ini akan mengakibatkan adanya proliferasi
sehingga terjadi sumbatan dan daya konsulidasi pada jalan nafas maka proses
menyebabkan terjadi asidosis respiratorik. Hal ini dapat berdampak pada paruparu, sehingga
paru-paru tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran
gangguan perfusi dimana dalam hal ini oksigenisasi ke jaringan tidak memadai
Initiative for Asthma, 2018) diperkirakan ada 300 juta penduduk dunia di seluruh
menderita penyakit asma sampai 2,4%, angka ini mengalami penurunan dari tahun
2013 yang rata-rata mencapai 4,5%, penderita asma ini tersebar dari perkotaan
bisa terkena penyakit asma ini, dari umur kurang dari 1 tahun sampai lebih dari 75
tahun.
7
Indonesia memiliki 34 provinsi dan provinsi yang paling tertinggi
angka kejadian 4.5% dan provinsi yang terendah masyarakatnya terkena asma yakni
Sumatera Utara dengan angka kejadian 1%. Bali menduduki peringkat ke tiga
dalam penderita penyakit asma di Indonesia, dengan angka kejadian kejadian diatas
2,4%, dari tahun 2013 sampai 2018 Bali terus berada diatas rata-rata angka kejadian
dan tahun berikutnya meningkat menjadi 360 orang pasien rawat inap dengan asma
Bangli didapatkan data bahwa dalam sehari-hari didapatkan 2-3 orang datang
dengan asma akut dan didapatkan data 65 orang penderita asma dalam sebulannya
(Rasdini, n.d.). Berdasarkan studi kasus yang dilakukan peneliti didapatkan hasil
angka prevalensi angka kejadian asma di BRSU Tabanan sebanyak 228 kasus pada
keperawatan pada pasien asma dengan gangguan pertukaran gas Di BRSU Tabanan
tahun 2020
8
Pertukaran Gas di BRSU Tabanan tahun 2020
1. Manfaat Teoritis
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan menjadi sumber data bagi peneliti
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Keluarga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media
9
BAB 2 PEMBAHASAN
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang sangat penting
masuk dalam rongga hidung seperti debu dan kuman, dan konka yang
dengan suhu tubuh dan mengatur kelembapan udara oleh selaput lendir.
berhubungan dengan rongga hidung dan rongga mulut. Faring terdiri dari
belakang faring terdapat laring yang tersusun dari tulang rawan. Laring ini
terdapat pita suara yang akan bergetar jika terhembus udara dari paruparu, misal saat
berbicara.
10
Tonsil secara struktural merupakan bagian dari faring yang terdiri
dari tonsil lingual, tonsil palatin, dan tonsil faringeal atau adenoid yang
d. Bronkus
dua, yaitu bronkus kiri dan kanan yang menuju paru-paru. Bronkus kanan
e. Paru-paru (Pulmo)
kanan terdiri tiga lobus dan paru-paru kiri terdiri dua lobus. Paru-paru
(gelembung paru-paru).
antara udara dan darah di dalam paru-paru. CO2 meninggalkan darah dan
berikut.
Hb + O2 HbO2
11
2. Pernapasan Dalam (Internal)
HbO2 Hb + O2
a. Pernapasan Dada
antartulang rusuk) yang menarik tulang rusuk ke atas dan ke arah luar
udara akan bergrak ke luar dari paru-paru. Proses ini disebut ekspirasi.
sebagai berikut:
12
b. Pernapasan Perut
(ekspirasi).
berikut:
D. Volume Paru-paru
1. Volume Tidal (VT), yaitu volume udara yang ke luar masuk paru-paru pada
2. Volume Residu (VR), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam
normal.
13
paru-paru adalah jumlah dari udara pernapasan, udara komplementer, udara
E. Kapasitas Paru-paru
Kombinasi dua atau lebih volume dalam paru-paru yang digunakan untuk
yaitu:
1. Udara pernapasan (udara tidal) adalah udara yang keluar masuk paruparu pada saat
pernapasan biasa. Volume ±0,5 liter.
3. Udara suplementer adalah udara yang masih dapat dikeluarkan dari paruparu setelah
ekspirasi biasa. Volume udara suplementer ±1,2 liter.
Kapasitas paru-paru yang kita ketahui ada empat macam disertai rumus
mulai dari ekspirasi normal dan kemudian udara masuk ke dalam paruparu secara maksimal.
KI= VCI + VT
Kapasitas Residu Fungsional yaitu jumlah udara yang tersisa pada paruparu pada akhir
ekspirasi normal.
14
3. Kapasitas Vital (KV)
Kapasitas Vital yaitu jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari
Kapasitas Total yaitu volume udara maksimum yang dapat mengisi paruparu.
KT= KV +VR
1. Asfiksi
kelenjar limfa, terisinya alceolus oleh air sehingga oksigen sulit berdifusi,,
2. Asidosis
3. Asma
4. Bronkitis
15
5. Difteri
6. Emfisema
7. Faringitis
Yaitu radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
8. Influenza
9. Kanker paru-paru
dan organ tubuh lainnya, antara lain karbon monoksida, karbon dioksida,
10.Laringitis
berbicara normal.
11.Pneumonia
Yaitu keadaan dimana alveoli terisi cairan. Biasanya disebabkan oleh zat
12.Rinitis
16
menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membrane
13.Sinusitis
sinus paranasalis.
14.Tuberculosis (TBC)
Mycobacterium tuberculosis.
17
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
masuk dan keluar dari tubuh sehingga melengkapi proses-proses sistem yang
memiliki kapasitas untuk menampung udara yang masuk maupun keluar sesuai
Selain itu, ada yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan pernapasan
kita terutama paru-paru. Banyak gangguan pada sistem pernapasan antara lain
3.2. Saran
Perlu kita menjaga kesehatan organ pernapasan kita agar tidak terkena
dampaknya kedepan. Kita perlu menjaga lingkungan disekitar kita agar kita dapat
18
menghirup oksigen yang bersih dan bebas dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/29936963-Makalah-kelompok-sistem-pernapasan-manusia-makalah-
ini-ditulis-untuk-memenuhi-tugas-mata-kuliah-ilmu-pengetahuan-alam-1.html
https://www.coursehero.com/file/53235557/Makalah-sistem-pernafasandocx/
19